OSTEOMIELITIS
Abdul Aziz
PENDAHULUAN
▪ Inflamasi
Proses biologis berupa reaksi jaringan hidup (tissue respon) terhadap adanya rangsangan
(iritant).
▪ Iritant
1. Dari luar tubuh (External)
2. Dari dalam tubuh Misal Auto imune
▪ Infeksi
Inflamasi yang iritantnya kuman (mikro-organisme)
Tanda Gejala Inflamasi
1. Rubor (Kemerahan) Respon vaskuler (Dilatasi)
2. Tumor (Bengkak) exudate , krn permeabilitas kapiler .
3. Calor (Panas,) aliran darah energi dan panas
4. Dolor (nyeri, pain) lepasnye mediator kimia
5. Functio laesa (Ggn fungsi) krn perusakan jaringan
A. Pengertian
⦿ Osteomielitis adalah infeksi tulang yang menyebabkan kerusakan tulang dan
pembentukan tulang baru sebagai hasil dari proses inflamasi.
⦿ Infeksi pada tulang dan bone marrow (osteo, myelitis), lebih sering disebabkan
infeksi bacterial, dapat juga oleh jamur, bisa akut atau kronis.
⦿ Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan dari pada infeksi jar lunak karena
terbatasnya asupan darah, respon terhadap inflamasi, tingginya tekanan jar dan
pembentukan involukrum (tulang baru disekeliling jar tulang mati).
⦿ Osteomieliotis kronis dpt mempengaruhi kualitas hidup / m'akibatkan kehilangan
ekstremitas.
⦿ Diagnosis yang tepat dalam osteomielitis penting karena
menentukanpengambilan keputusan dalam pengelolaanpenyakit: apakah akan
melakukan pengobatan agresifatau pemberian pengobatan antibiotik jangka
panjang.
B. Etiologi
Melepaskan enzim
Lisis tulang
PATOFISIOLOG
I
Bacteria menghindari mekanisme
pertahanan diri host:
✔ Masuk kejaringan tulang yang rusak
↑ Tekanan intraosseous
▪ Fracture
▪ Kehilangan protese implant
⦿ Riwayat Psikososial
Pasien sering kali merasa ketakutan, kawatir infeksinya tidak dpt
sembuh, takut diamputasi. Biasanya pasien dirawat lama di RS,
sehingga perlu dikaji adanya perubahan-parubahan dgn keluarga,
pekerjaan atau sekolah.
Klien merasa terisolir dan terjadi perubahan konsep diri.
Diagnosa kep
??????
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri yg berhubungan dgn inflamasi dan pembengkakan
2. Kerusakan mobilitas fisik yg berhubungan dgn nyeri, alat
imobilisasi dan keterbatasan beban berat badan.
3. Resiko terhadap penyebaran infeksi : pembentukan abses tulang.
4. Kurang pengetahuan (Kebutuhan belajar) tentang proses penyakit,
prognosa dan penatalaksanaan
c. Intervensi
1. m'urangi nyeri
⦿ Bagian yg terkena diimobilisasi dgn bidai utk
m'urangi nyeri dan spasme otot.
⦿ Tinggikan bagian yg sakit utk m'urangi ketidak
nyamanan dan bengkak
⦿ Pantau status neurovaskuler.
⦿ Ajarkan teknik m'urangi nyeri.
⦿ Kelola pemberian analgetika
2. Perbaikan mobilitas fisik