Anda di halaman 1dari 41

ASKEP PADA PASIEN

OSTEOMIELITIS

MATERI KULIAH KMB


POLTEKKES KARYA HUSADA JOGJA

Abdul Aziz
PENDAHULUAN
▪ Inflamasi
Proses biologis berupa reaksi jaringan hidup (tissue respon) terhadap adanya rangsangan
(iritant).
▪ Iritant
1. Dari luar tubuh (External)
2. Dari dalam tubuh Misal Auto imune
▪ Infeksi
Inflamasi yang iritantnya kuman (mikro-organisme)
Tanda Gejala Inflamasi
1. Rubor (Kemerahan) Respon vaskuler (Dilatasi)
2. Tumor (Bengkak) exudate , krn permeabilitas kapiler .
3. Calor (Panas,) aliran darah energi dan panas
4. Dolor (nyeri, pain) lepasnye mediator kimia
5. Functio laesa (Ggn fungsi) krn perusakan jaringan
A. Pengertian
⦿ Osteomielitis adalah infeksi tulang yang menyebabkan kerusakan tulang dan
pembentukan tulang baru sebagai hasil dari proses inflamasi.
⦿ Infeksi pada tulang dan bone marrow (osteo, myelitis), lebih sering disebabkan
infeksi bacterial, dapat juga oleh jamur, bisa akut atau kronis.
⦿ Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan dari pada infeksi jar lunak karena
terbatasnya asupan darah, respon terhadap inflamasi, tingginya tekanan jar dan
pembentukan involukrum (tulang baru disekeliling jar tulang mati).
⦿ Osteomieliotis kronis dpt mempengaruhi kualitas hidup / m'akibatkan kehilangan
ekstremitas.
⦿ Diagnosis yang tepat dalam osteomielitis penting karena
menentukanpengambilan keputusan dalam pengelolaanpenyakit: apakah akan
melakukan pengobatan agresifatau pemberian pengobatan antibiotik jangka
panjang.
B. Etiologi

⦿ Staphylococcus aureus (70% – 80%)


⦿ Proteus.
⦿ Pseudomonas.
⦿ Escerechia coli.
C. Cara Masuknya Infeksi
1. Kontak secara langsung / kontaminasi, misalnya lubang terbuka,
cedera traumatik, fraktur terbuka atau pembedahan tulang.
2. Secara hematogen, yaitu masuk melalui aliran darah akibat bagian
tubuh yg lain terinfeksi (misalnya ISPA, tonsillitis, abses gigi, lesi
kulit atau pielonefritis).
3. Penyebaran infeksi jar lunak (fokus infeksi didekatny), misal ulkus
dekubitus yg terinfeksi.
Open Fractures

Type II Type IIIA

Type IIIB Type IIIB


D. Kelp yg Berisiko Tinggi
Pasien yg beresiko tinggi m'alami osteomilelitis :
⦿ Lansia
⦿ Nutrisi buruk
⦿ Kegemukan atau penderita diabetes
⦿ Penderita rematoid
⦿ Lama dirawat dirumah sakit
⦿ Mendpt terapi kortikosteroid jangka panjang
Kelp yg Berisiko ...
⦿ Menjalani pembedahan sendi sebelum operasi
sekarang
⦿ m'alami luka m'eluarkan pus
⦿ m'alami pembedahan ortopedi lama
⦿ m'alami dehisensi luka
⦿ Sedang m'alami sepsis
⦿ Memerlukan evakuasi hematoma pasca operasi.
PATOGENESIS

⦿ Biasanya, jaringan tulang resisten terhadap infeksi.Osteomielitis


terjadi bila ada inokulasidari sejumlah besar mikroorganisme,
sebelumnyatrauma, atau adanya benda asing di tulang.Patogenesis
osteomielitis bersifat multifaktorialdan belum sepenuhnya
dipahami. Beberapa pentingfaktor dalam patogenesis adalah
virulensi patogen;penyakit yang hidup berdampingan dan
kekebalan tubuh; dan tulangjenis, lokasi, dan vaskularisasi
E. Stadium
1. Stadium 1 / akut fulminan
Awitan osteomielitis setelah pembedahan orthopedic dpt terjadi dalam
3 bulan pertama dan sering berhubungan dgn penumpukan hematoma
atau infeksi superficial.
2. Stadium 2 / awitan lambat
Infeksi terjadi antara 4 sampai 24 bulan setelah pembedahan.
3. Stadium 3 / awitan lama
Osteomielitis biasanya akibat penyebaran hematogen, terjadi dua tahun
atau lebih setelah pembedahan tulang
F.
PATHOPHYSIOLOGY
Mikroorganisme masuk ke tulang (Phagocytosis).

Phagocyte mengandung infeksi

Melepaskan enzim

Lisis tulang
PATOFISIOLOG
I
Bacteria menghindari mekanisme
pertahanan diri host:
✔ Masuk kejaringan tulang yang rusak

✔ Bertahan dalam osteoblasts

✔Protective polysaccharide-rich biofilm


PATOFISIOLOGI
Nanah menyebar ke saluran2 vascular

↑ Tekanan intraosseous

Aliran darah terganggu

Neckosis Iskemik Kronis

Pemisahan fragmen devaskularisasi luas


(Sequestra)
Pembentukan tulang baru (involucrum)
Infeksi Kronis
PATOLOGI
⦿ Akut - Infiltrasi PMNs
- Kongesti pemb darah atau thrombosis

⦿ Kronis - Nekrosis tulang


- Tidak adanya osteosit hidup
- Sel mononuklear mendominasi
- Granulasi & jaringan fibrosa
G. Tanda dan Gejala
1. Jika infeksi secara hematogen :
Biasanya awitan mendadak, timbul manifestasi klinis septicemia
(m'gigil, demam tinggi, keringat malam, takhikardia, malaise umum).
Gejala sistemik pada mulanya dpt menutupi gejala local secara
lengkap. Setelah infeksi menyebar dirongga sumsum ke korteks
tulang, akan m'enai periosteum dan jarlunak, dgn bagian yg terinfeksi
menjadi nyeri, bengkak dan nyeri tekan, keterbatasan gerak.
Nyeri konstan berdenyut yg semakin memberat dgn gerakan dan
berhubungan dgn tekanan pus yg terkumpul.
Tanda dan Gejala lanjutan …
2. Pada osteomielitis akibat penyebaran infeksi disekitarnya atau
kontaminasi langsung : tidak ada gejala septicemia. daerah
infeksi membengkak, hangat, nyeri dan nyeri tekan.
3. Pada osteomileitis kronik : pus selalu m'alir keluar dari sinus
atau m'alami periode berulang nyeri, inflamasi, pembengkakan
dan pengeluaran pus.
H. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pada osteomielitis akut,
● Pemeriksan Ro Foto awal hanya menunjukkan pembengkakan jar lunak.
Setelah dua minggu terdpt daerah dekalsifikasi ireguler, nekrosis tulang,
pengangkatan periosteum dan pembentukan tulang baru.
● MRI dpt membantu diagnosis definitive lebih awal.
● Lab darah : peningkatan leukosit, peningkatan Laju endap Darah.
● Kultur darah dan kultur abses diperlukan utk m'etahui jenis
mikroorganisme dan menentukan jenis antibiotik yg tepat.
● Biopsi
Pem. Diagnostik lanjutan …

2. Pada osteomielitis kronik


● Pemeriksaan Ro foto dpt m'gambarkan besar, kavitas
irregular, peningkatan periosteum, sequestrum atau
pembentukan tulang padat
● Lab darah : LED dan Al biasanya normal, anemia.
● Kultur darah dan kultur abses diperlukan utk m'etahui
jenis mikroorganisme dan menentukan jenis antibiotik yg
tepat.
● Biopsi
I. Penatalaksanaan
⦿ Sasaran awal terapi adl m'ontrol dan meghentikan proses
infeksi : kultur darah dan swab dan kultur abses utk
identifikasi MO dan jenis obat yg tepat. Kadang infeksi
disebabkan lebih dari satu jenis MO
⦿ Daerah yg terkena diimobilisasikan utk m'urangi nyeri dan
mencegah fraktur
⦿ Meningkatkan aliran darah : dpt dilakukan rendaman hangat
selama 20 menit beberapa kali sehari.
⦿ .
Penatalaksanaan ….

⦿ Setelah diperoleh hasil pemeriksaan kultur, diberikan antibiotik


IV yg sesuai, utk m'ontrol infeksi sebelum aliran darah didaerah
tersebut tersebut menurun akibat trombosis. Setelah infeksi
tampak terkontrol, antibiotik dpt diberikan peroral dan diberikan
sampai 3 bulan. Obat diminum sebelum makan utk meningkatkan
absorbsi
Penatalaksanaan ….
⦿ Bila tidak menujukkan respon terhadap pengobatan
antibiotik, dilakukan pembedahan utk m'eluarkan jar
purulen dan nekrotik. Daerah tersebut kemudian diirigasi
secara langsung dgn larutan fisiologis steril.
⦿ Terapi antibiotika.
Penatalaksanaan ….

⦿ Pada osteomielitis kronis dilakukan sequesterektomi. Semua


kartilago dan tulang yg terinfeksi atau mati diangkat sehingga
terbentuk cekungan datar supaya dpt terjadi penyembuhan yg
permanen.
⦿ Luka dpt ditutup rapat atau dipasang tampon agar dpt diisi
jargranulasi, atau dilakukan grafting dikemudian hari.
⦿ Dpt diberikan irigasi larutan salin normal selama 7 - 8 hari.
Penatalaksanaan ….
⦿ Rongga yg didebridemen dpt diisi dgn graft tulang kanselius utk
merangsang pertumbuhan tulang. Pada defek yg sangat besar
rongga dpt diisi dgn transfer tulang pemb darah atau flap otot (suatu
otot diambil dari jar sekitarnya dgn pemb darah utuh utk
meningkatkan asupan darah, perbaikan asupan darah akan
meningkatkan penyembuhan tulang dan eradikasi infekasi).
⦿ Debridemen tulang menyebabkan tulang menjadi lemah,
dilanjutkan stabilisasi atau penyokong dgn fiksasi interna atau alat
penyokong eksterna utk m’cegah fraktur.
Komplikasi
▪ Abses Tulang
▪ Sepsis

▪ Fracture
▪ Kehilangan protese implant

▪ Selulitis jaringan lunak di atasnya


▪ Fistula pada jaringan lunak
Post Osteomyelitis Treatment
Septic Osteomyelitis

Post Osteomyelitis Scar


Post Osteomyelitis Deformity of the Forearm
J. ASUHAN
KEPERAWATAN
a. Pengkajian
⦿ Riwayat Keperawatan .
Hal yg perlu dikaji meliputi : umur, riwayat trauma, luka terbuka, tindakan
operasi khususnya operasi tulang, terapi radiasi, pengobatan steroid.
⦿ Pemeriksaan fisik
● Area sekitar tulang yg terinfeksi menjadi bengkak dan terasa lembek dan nyeri
tekan bila dipalpasi, eritema, panas, dan atau keluar cairan purulen.
● Efek sistemik : demam diatas 38 °c, takhikardi, irritable, lemah. Pada
osteomielitis kronis peningkatan suhu mungkin minimal yg terjadi pada sore
dan malam.
Pengkajian ….

⦿ Riwayat Psikososial
Pasien sering kali merasa ketakutan, kawatir infeksinya tidak dpt
sembuh, takut diamputasi. Biasanya pasien dirawat lama di RS,
sehingga perlu dikaji adanya perubahan-parubahan dgn keluarga,
pekerjaan atau sekolah.
Klien merasa terisolir dan terjadi perubahan konsep diri.
Diagnosa kep
??????
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri yg berhubungan dgn inflamasi dan pembengkakan
2. Kerusakan mobilitas fisik yg berhubungan dgn nyeri, alat
imobilisasi dan keterbatasan beban berat badan.
3. Resiko terhadap penyebaran infeksi : pembentukan abses tulang.
4. Kurang pengetahuan (Kebutuhan belajar) tentang proses penyakit,
prognosa dan penatalaksanaan
c. Intervensi

1. m'urangi nyeri
⦿ Bagian yg terkena diimobilisasi dgn bidai utk
m'urangi nyeri dan spasme otot.
⦿ Tinggikan bagian yg sakit utk m'urangi ketidak
nyamanan dan bengkak
⦿ Pantau status neurovaskuler.
⦿ Ajarkan teknik m'urangi nyeri.
⦿ Kelola pemberian analgetika
2. Perbaikan mobilitas fisik

⦿ Tulang bagian yg sakit m'alami perlemahan :


dilindungi dgn alat imobilisasi dan penghindaran
stress pada tulang. Jelaskan maksud dan tujuan
pembatasan.
⦿ Latihan ROM sesuai kemampuan.
3. m'ontrol proses infeksi
⦿ Pantau respon pasien terhadap pemberian
antibiotika, observasi tanda-tanda infeksi pada
tempat pemasangan infuse.
⦿ Pantau aliran darsakit utk melancarkan ah,
tinggikan posisi yg aliran darah balik. Pengisapan
luka utk mencegah penumpukan cairan.
⦿ Hindari tekanan pada daerah yg di graft.
4. Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah

⦿ Penanganan osteomielitis termasuk perawatan luka & terapi


antibiotika iv utk pasien yg telah stabil scr medis & telah termotivasi
& keluarga mendukung, dpt dilakukan dirumah bila lingk rumah
konduksif thd promosi kesehatan & sesuai program terapetik.
⦿ Ajarkan pd pasien & kelg ttg protocol pengobatan, penggant balutan
scr steril & teknik kompres hangat.
⦿ Pantau dgn cermat terjadinya peningkatan nyeri, demam mendadak,
keluar pus, luka berbau atau peningkatan inflamasi. Minta pasien utk
melakukan observasi dan melaporkan.
d. Evaluasi
1. Nyeri berkurang/hilang dgn criteria melaporkan nyeri
berkurang, tidak m'alami yeri tekan ditempat terjadinya
infeki, tidak m'alami ketidak nyamanan bila bergerak
2. Peningkatan mobilitas fisik dgn criteria : berpartisipasi dalam
aktivitas perawatan diri, mempertahankan fungsi penuh
ekstremitas yg sehat, memperlihatkan penggunaan lat
imobilisasi dan alat Bantu dgn aman.
3. Tidak terjadi infeksi dgn criteria : memakai antibotik sesuai
program, suhu badan normal, pembengkakan hilang, tidak
keluar pus, LED dan ALkembali normal, kultur darah
negative
Evaluasi lanjutan ...

4. Memantau rencana terapeutik :


● Memakai antibiotic sesuai program
● Melindungi tulang yg lemah
● Memperlihatkan perawatan luka yg benar
● Melaporkan dgn segera bila terjadi masalah
● Makan diet seimbang, tinggi protein dan viatamin C
dan D, tinggi kalsium.
● Melaporkan peningkatan kekuatan

5. Tidak melaporkan peningkatan suhu tubuh, nyeri,


pembengkakan, atau gejala lain pada tempat infeksi
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai