Anda di halaman 1dari 38

ASKEP PADA PASIEN

OSTEOMIELITIS

MATERI KULIAH KMB


AKES KARYA HUSADA JOGJA 2014

Abdul Aziz SKep,Ns

A. Pengertian
Infeksi pada tulang dan bone marrow
(osteomyelitis), lebih sering disebabkan
infeksi bacterial, dapat juga oleh jamur,
bisa akut atau kronis.
Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan dari
pada infeksi jar lunak karena terbatasnya
asupan darah, respon terhadap inflamasi,
tingginya tekanan jar dan pembentukan
involukrum (tulang baru disekeliling jar
tulang mati).
Osteomieliotis kronis dpt mempengaruhi
kualitas hidup / m'akibatkan kehilangan
ekstremitas.

B. Etiologi

Staphylococcus aureus (70% 80%)


Proteus.
Pseudomonas.
Escerechia coli.

C. Cara Masuknya Infeksi


1. Kontak secara langsung / kontaminasi,
misalnya lubang terbuka, cedera
traumatik, fraktur terbuka atau
pembedahan tulang.
2. Secara hematogen, yaitu masuk melalui
aliran darah akibat bagian tubuh yg lain
terinfeksi (misalnya ISPA, tonsillitis, abses
gigi, lesi kulit atau pielonefritis).
3. Penyebaran infeksi jar lunak (fokus
infeksi didekatny), misal ulkus dekubitus
yg terinfeksi.

D. Kelp yg Berisiko Tinggi


Pasien yg beresiko tinggi m'alami osteomilelitis :

Lansia

Nutrisi buruk

Kegemukan atau penderita diabetes

Penderita rematoid

Lama dirawat dirumah sakit

Mendpt terapi kortikosteroid jangka panjang

Kelp yg Berisiko ...

Menjalani pembedahan sendi


sebelum operasi sekarang
M'alami Luka m'eluarkan Pus
M'alami Pembedahan Ortopedi
Lama
M'alami dehisensi luka
Sedang m'alami sepsis
Memerlukan evakuasi hematoma
pasca operasi.

E. Stadium
1. Stadium 1 / akut fulminan
Awitan osteomielitis setelah pembedahan
orthopedic dpt terjadi dalam 3 bulan
pertama dan sering berhubungan dgn
penumpukan hematoma atau infeksi
superficial.
2. Stadium 2 / awitan lambat
Infeksi terjadi antara 4 sampai 24 bulan
setelah pembedahan.
3. Stadium 3 / awitan lama
Osteomielitis biasanya akibat penyebaran
hematogen, terjadi dua tahun atau lebih
setelah pembedahan tulang

F. PATHOPHYSIOLOGY
Microorganisms enter bone (Phagocytosis).
Phagocyte contains the infection
Release enzymes
Lyse bone

PATHOPHYSIOLOGY
Bacteria menghindari mekanisme
pertahanan diri host:
Masuk kejaringan tulang yang rusak
Bertahan dalam osteoblasts
Protective polysaccharide-rich biofilm

PATHOPHYSIOLOGY
Pus spreads into vascular channels
intraosseous pressure
Impairing blood flow
Chronic ischemic necrosis
Separation of large devascularized fragment
(Sequestra)

New bone formation


(involucrum)
Chronic Infection

PATHOLOG
Y
Acute Infiltration
of PMNs

Congested or thrombosed vessels

Chronic Necrotic bone


Absence of living osteocyte
Mononuclear cells predominate
Granulation & fibrous tissue

PATHOLOGY
Acute Infiltration of PMNs
Congested or thrombosed vessels
Chronic Necrotic bone
Absence of living osteocyte
Mononuclear cells predominate
Granulation & fibrous tissue

G. Tanda dan Gejala


1. Jika infeksi secara hematogen :
Biasanya awitan mendadak, timbul
manifestasi klinis septicemia (m'gigil, demam
tinggi, keringat malam, takhikardia, malaise
umum).
Gejala sistemik pada mulanya dpt menutupi
gejala local secara lengkap. Setelah infeksi
menyebar dirongga sumsum ke korteks
tulang, akan m'enai periosteum dan jarlunak,
dgn bagian yg terinfeksi menjadi nyeri,
bengkak dan nyeri tekan, keterbatasan gerak.
Nyeri konstan berdenyut yg semakin
memberat dgn gerakan dan berhubungan
dgn tekanan pus yg terkumpul.

Tanda dan Gejala lanjutan


2. Pada osteomielitis akibat
penyebaran infeksi disekitarnya
atau kontaminasi langsung : tidak
ada gejala septicemia. daerah
infeksi membengkak, hangat, nyeri
dan nyeri tekan.
3. Pada osteomileitis kronik : pus
selalu m'alir keluar dari sinus atau
m'alami periode berulang nyeri,
inflamasi, pembengkakan dan
pengeluaran pus.

H. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pada osteomielitis akut,

Pemeriksan Ro Foto awal hanya menunjukkan


pembengkakan jar lunak. Setelah dua minggu
terdpt daerah dekalsifikasi ireguler, nekrosis
tulang, pengangkatan periosteum dan
pembentukan tulang baru.
MRI dpt membantu diagnosis definitive lebih
awal.
Lab darah : peningkatan leukosit, peningkatan
Laju endap Darah.
Kultur darah dan kultur abses diperlukan utk
m'etahui jenis mikroorganisme dan
menentukan jenis antibiotik yg tepat.
Biopsi

Pem. Diagnostik lanjutan


2. Pada osteomielitis kronik

Pemeriksaan Ro foto dpt m'gambarkan besar,


kavitas irregular, peningkatan periosteum,
sequestrum atau pembentukan tulang padat
Lab darah : LED dan Al biasanya normal,
anemia.
Kultur darah dan kultur abses diperlukan utk
m'etahui jenis mikroorganisme dan
menentukan jenis antibiotik yg tepat.
Biopsi

I. Penatalaksanaan
Sasaran awal terapi adl m'ontrol dan
meghentikan proses infeksi : kultur
darah dan swab dan kultur abses utk
identifikasi MO dan jenis obat yg tepat.
Kadang infeksi disebabkan lebih dari
satu jenis MO
Daerah yg terkena diimobilisasikan utk
m'urangi nyeri dan mencegah fraktur
Meningkatkan aliran darah : dpt
dilakukan rendaman hangat selama 20
menit beberapa kali sehari.
.

Penatalaksanaan .
Setelah diperoleh hasil pemeriksaan
kultur, diberikan antibiotik IV yg sesuai,
utk m'ontrol infeksi sebelum aliran darah
didaerah tersebut tersebut menurun
akibat trombosis. Setelah infeksi tampak
terkontrol, antibiotik dpt diberikan peroral
dan diberikan sampai 3 bulan. Obat
diminum sebelum makan utk
meningkatkan absorbsi

Penatalaksanaan .
Bila tidak menujukkan respon
terhadap pengobatan antibiotik,
dilakukan pembedahan utk
m'eluarkan jar purulen dan nekrotik.
Daerah tersebut kemudian diirigasi
secara langsung dgn larutan
fisiologis steril.
Terapi antibiotika.

Penatalaksanaan .
Pada osteomielitis kronis dilakukan
sequesterektomi. Semua kartilago dan
tulang yg terinfeksi atau mati diangkat
sehingga terbentuk cekungan datar
supaya dpt terjadi penyembuhan yg
permanen.
Luka dpt ditutup rapat atau dipasang
tampon agar dpt diisi jargranulasi, atau
dilakukan grafting dikemudian hari.
Dpt diberikan irigasi larutan salin normal
selama 7 - 8 hari.

Penatalaksanaan .
Rongga yg didebridemen dpt diisi dgn
graft tulang kanselius utk merangsang
pertumbuhan tulang. Pada defek yg sangat
besar rongga dpt diisi dgn transfer tulang
pemb darah atau flap otot (suatu otot
diambil dari jar sekitarnya dgn pemb
darah utuh utk meningkatkan asupan
darah, perbaikan asupan darah akan
meningkatkan penyembuhan tulang dan
eradikasi infekasi).
Debridemen tulang menyebabkan tulang
menjadi lemah, dilanjutkan stabilisasi atau
penyokong dgn fiksasi interna atau alat
penyokong eksterna utk mcegah fraktur.

COMPLICATION
Bone abscess
Bacteremia
Fracture
Loosing of the prosthetic implant
Overlying soft-tissue cellulitis
Draining soft-tissue tract

Post Osteomyelitis Treatment

Septic Osteomyelitis

Post Osteomyelitis Scar

Post Osteomyelitis Deformity of the Forearm

J. ASUHAN
KEPERAWATAN
a. Pengkajian
Riwayat Keperawatan .
Hal yg perlu dikaji meliputi : umur, riwayat trauma,
luka terbuka, tindakan operasi khususnya operasi
tulang, terapi radiasi, pengobatan steroid.
Pemeriksaan fisik
Area sekitar tulang yg terinfeksi menjadi bengkak
dan terasa lembek dan nyeri tekan bila dipalpasi,
eritema, panas, dan atau keluar cairan purulen.
Efek sistemik : demam diatas 38 c, takhikardi,
irritable, lemah. Pada osteomielitis kronis
peningkatan suhu mungkin minimal yg terjadi
pada sore dan malam.

Pengkajian .

Riwayat Psikososial
Pasien sering kali merasa ketakutan,
kawatir infeksinya tidak dpt sembuh,
takut diamputasi. Biasanya pasien
dirawat lama di RS, sehingga perlu dikaji
adanya perubahan-parubahan dgn
keluarga, pekerjaan atau sekolah.
Klien merasa terisolir dan terjadi
perubahan konsep diri.

Diagnosa kep
1. Nyeri
2. Kerusakan integritas kulit
3. Cemas
4. Ggn CT
5. Hipertermi
6. Mobilitas fisik
7. SCD
8. Pengetahuan
9. Intoleran aktitas
10. Konsep
11. .

b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri yg berhubungan dgn inflamasi
dan pembengkakan
2. Kerusakan mobilitas fisik yg
berhubungan dgn nyeri, alat imobilisasi
dan keterbatasan beban berat badan.
3. Resiko terhadap penyebaran infeksi :
pembentukan abses tulang.
4. Kurang pengetahuan (Kebutuhan belajar)
tentang proses penyakit, prognosa dan
penatalaksanaan

c. Intervensi
1. m'urangi nyeri
Bagian yg terkena diimobilisasi dgn
bidai utk m'urangi nyeri dan spasme otot.
Tinggikan bagian yg sakit utk m'urangi
ketidak nyamanan dan bengkak
Pantau status neurovaskuler.
Ajarkan teknik m'urangi nyeri.
Kelola pemberian analgetika

2. Perbaikan mobilitas fisik


Tulang bagian yg sakit m'alami
perlemahan : dilindungi dgn alat
imobilisasi dan penghindaran stress
pada tulang. Jelaskan maksud dan
tujuan pembatasan.
Latihan ROM sesuai kemampuan.

3. m'ontrol proses infeksi

Pantau respon pasien terhadap


pemberian antibiotika, observasi tandatanda infeksi pada tempat pemasangan
infuse.
Pantau aliran darah, tinggikan posisi yg
sakit utk melancarkan aliran darah balik.
Pengisapan luka utk mencegah
penumpukan cairan.
Hindari tekanan pada daerah yg di graft.

4. Pendidikan pasien dan pertimbangan


perawatan dirumah
Penanganan osteomielitis termasuk perawatan luka &
terapi antibiotika iv utk pasien yg telah stabil scr medis
& telah termotivasi & keluarga mendukung, dpt
dilakukan dirumah bila lingk rumah konduksif thd
promosi kesehatan & sesuai program terapetik.
Ajarkan pd pasien & kelg ttg protocol pengobatan,
penggant balutan scr steril & teknik kompres hangat.
Pantau dgn cermat terjadinya peningkatan nyeri,
demam mendadak, keluar pus, luka berbau atau
peningkatan inflamasi. Minta pasien utk melakukan
observasi dan melaporkan.

d. Evaluasi
1. Nyeri berkurang/hilang dgn criteria melaporkan
nyeri berkurang, tidak m'alami yeri tekan
ditempat terjadinya infeki, tidak m'alami ketidak
nyamanan bila bergerak
2. Peningkatan mobilitas fisik dgn criteria :
berpartisipasi dalam aktivitas perawatan diri,
mempertahankan fungsi penuh ekstremitas yg
sehat, memperlihatkan penggunaan lat
imobilisasi dan alat Bantu dgn aman.
3. Tidak terjadi infeksi dgn criteria : memakai
antibotik sesuai program, suhu badan normal,
pembengkakan hilang, tidak keluar pus, LED dan
ALkembali normal, kultur darah negative

Evaluasi lanjutan ...


4. Memantau rencana terapeutik :

Memakai antibiotic sesuai program


Melindungi tulang yg lemah
Memperlihatkan perawatan luka yg benar
Melaporkan dgn segera bila terjadi masalah
Makan diet seimbang, tinggi protein dan
viatamin C dan D, tinggi kalsium.
Melaporkan peningkatan kekuatan
5. Tidak melaporkan peningkatan suhu tubuh, nyeri,
pembengkakan, atau gejala lain pada tempat
infeksi

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai