Oleh
Kelompok 1
http://web.iadmd.org/PATIENTS/HEALTHLIBRARY/ta http://www.noticiassalud.com/5862/osteomie
bid/606/contentid/103556/Default.aspx litis.html
Anatomi Fisiologi
Lapisan2 tulang :
Periosteum
Tulang Kompak (Compact Bone)
Tulang Spongiosa (Spongy Bone)
•Sumsum Tulang (Bone Marrow)
Epidemiologi
Osteomyelitis sering menyertai penyakit lain seperti DM, sickel
cell disease, AIDS, IV drug abuse, alkoholism, penggunaan
steroid berkepanjangan, immunosuppresan dan penyakit sendi
yang kronik.
Osteomyelitis ini cenderung terjadi pada anak dan remaja namun
demikian seluruh usia bisa berisiko terjadi osteomyelitis.
Etiologi
Tujuan : Mobilisasi fisik klien dapat dipertahankan dalam waktu 2x24 jam
KH:
•Pasien mampu mempertahankan posisi fungsional.
•Pasien mampu meningkatkan kekuatan dan mengkompensasi bagian
tubuh yang sakit.
•Pasien mampu menunjukkan teknik yang memampukan melakukan
aktivitas.
Intervensi Keperawatan
• Observasi derajat mobilitas yang dihasilkan oleh cedera atau
pengobatan dan perhatikan persepsi pasien terhadap imobilisasi.
• Bantu atau dorong perawatan diri/kebersihan (contoh : mandi dan
mencukur)
• Liindungi tulang dengan alat imobilisasi dan hindarkan stres pada
tulang karena tulang menjadi lemah akibat proses infeksi.
• Berikan pemahaman tentang rasional pembatasan aktivitas.
• Partisipasi aktif dalam kehidupan sehari-hari dalam batas fisik tetap
dianjurkan untuk mempertahankan rasa sehat secara umum.
• Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi dan rehabilitasi
spesialis untuk membantu dalam membuat program latihan aktivitas.
Diagnosis 3
Kerusakan integritas jaringan yang berhubungan dengan
proses supurasi di tulang, luka fraktur terbuka, sekunder
akibat infeksi inflamasi tulang.
Tujuan: Integritas jaringan membaik secara optimal dalam waktu 3x24 jam
KH:
Pertumbuhan jaringan meningkat
keadaan luka memaik
pus (-)
luka menutup
Intervensi Keperawatan
• Observasi kerusakan jaringan lunak untuk memberi informasi tentang
perawatan luka, alat dan jenis larutan yang akan digunakan.
• Lakukan perawatan luka dengan teknik steril untuk mengurangi kontaminasi
kuman secara langsung.
• Kaji keadaan luka dengan membuka balutan dan mengurangi stimulus nyeri,
bila perban melekat, perban diguyur dengan NaCl.
• Larutkan pembilasan luka dari arah dalam keluar dengan larutan NaCl.
• Tutup luka dengan kasa steril atau kompres dengan NaCl dicampur dengan
antibiotik.
• Berikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga tentang perawatan
luka setiap hari atau setiap kali pembalut basah atau kotor.
• Kolaborasi dengan tim bedah untuk bedah perbaikan pada kerusakan jaringan
agar tingkat kesembuhan dapat dipercepat, pemeriksaan kultur jaringan atau
pus yang keluar dari luka dan pemberian antibiotik dan antimikroba.
Diagnosis 4
Kurang pengetahuan mengenai program pengobatan yang
berhubungan dengan keterbatasan informasi, interpretasi yang
salah terhadap informasi.
KH:
melakukan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan dari
suatu tindakan
memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta
dalam perawatan.
Intervensi Keperawatan