Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

STASE INTEGUMENT
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ULCUS
ISKEMIK

NAMA/ NIM :
DEKA DANTARA/ 2010306017

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA


KASUS ULCUS ISKEMIK

MAKALAH STASE INTEGUMENT

Disusun oleh :
DEKA DANTARA 2010306017

Makalah Ini Dibuat Guna Menyelesaikan Tugas Stase Integument


Program Studi Profesi Fisioterapi

Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Yogyakarta, Juli 2021

Telah Disetujui Oleh :

Clinial Educator

NIP/NIK :
BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI ULKUS KRURIS

Ulkus kruris adalah luka terbuka disertai hilangnya epidermis dan sebagian atau

seluruh dermis pada ekstrimitas bawah maupun ekstrimitas atas yang disebabkan oleh

infeksi, gangguan pembuluh darah, atau keganasan(2,4).

B. ETIOLOGI KASUS

Penyebab pasti ulkus tropikum belum diketahui secara pasti. Ada tiga faktor yang

memegang peranan penting dalam menimbulkan penyakit ini, yaitu trauma, higiene dan

gizi serta infeksi oleh kuman Bacillus fusiformis yang biasanya bersama-sama dengan

Borrelia vincentii. Trauma merupakan keadaan yang mendahului timbulnya ulkus. Ada

kemungkinan trauma tersebut sangat kecil sehingga tidak memberi keluhan, namun

sudah cukup untuk tempat masuk kuman. Keadaan higiene dan gizi merupakan faktor

yang sangat penting karena mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang terhadap

serangan penyakit. Demikian pula halnya dengan ulkus tropikum akan lebih mudah

timbul pada penderita yang kekurangan gizi, misalnya pada keadaan malnutrisi akibat

kekurangan protein dan kalori(3).

Biasanya dimulai dengan luka kecil, kemudian terbentuk papula yang dengan cepat

meluas menjadi vesikel. Vesikel kemudian pecah dan terbentuklah ulkus kecil. Setelah

ulkus diinfeksi oleh kuman, ulkus meluas ke samping dan ke dalam dan memberi

bentuk khas ulkus tropikum(5).

C. PATOLOGIS KASUS

Oleh karena gangguan aliran darah arteri, misalnya terjadi penyempitan atau

penyumbatan lumen, maka jaringan akan mengalami hipoksia (iskemi), sehingga terjadi
perubahan di kulit. Perubahan tersebut berupa kulit menjadi tipis, kering dan bersisik,

sianotik, bulu tungkai berkurang, kuku jari kaki menebal dan distrofik. Akibatnya daya

tahan terhadap trauma dan infeksi menurun. Perubahan selanjutnya dapat terjadi

ganggren pada jari kaki, kaki dan tungkai, dan akhirnya timbul ulkus(3).

D. TANDA DAN GEJALA KASUS

Ulkus oleh karena hipertensi paling sering timbul di sebelah posterior, medial

atau anterior; sedangkan yang disebabkan oleh arteriosklerosis obliterans terjadi pada

tonjolan tulang. Pada mulanya terlihat lesi eritematosa yang nyeri, kemudian bagian

tengah berwarna kebiruan dan menjadi bula hemoragik, akhirnya mengalami nekrosis.

Ulkus yang timbul biasanya dalam, berbentuk plong (punched out), kotor tepi ulkus

jelas. Rasa nyeri merupakan gejala penting pada penyakit arteri; rasa nyeri ini terasa

lebih hebat pada malam hari, dapat timbul mendadak atau perlahan-lahan, terus

menerus atau hilang timbul. Bila tungkai diangkat atau keadaan dingin, rasa nyeri

bertambah hebat, sehingga bila tidur penderita lebih suka menggantung kakinya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. ASSEMENT FISSIOTERAPI

1. Ispeksi dinasi dan statis

a. Obesitas (alat bantu)

b. Pengukuran nyeri NPRS

c. Edema, LGS, ROM dan MMT muscle (Antropometri, Genio)

d. inspeksi dan palpasi

1. Pulsasi arteri teraba (membedakan dengan ulkus arteri)

B. DIAGNOSA FISIOTERAPI

Impairment (Body Structure & Body Function)

a. Adanya nyeri

b. Adanya spasme otot

c. Adanya penurunan LGS

d. Adanya oedem

Functional Limitation

• Pasien mengalami keterbatasan dan kesulitan saat berjalan, toileting dan beribadah

Participation Restriction

Pasien mengalami keterbatasan bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat

C. RENCANA FISIOTERAPI

Tujuan Jangka Pendek :

• Mengurangi nyeri

• Mengurangi oedem

• Mengurangi spasme

• Meningkatkan kekuatan otot  


• Tujuan Jangka Panjang :

• Melanjutkan tujuan jangka pendek

• Memelihara dan meningkatkan ADL

A. INTERVENSI FISIOTERAPI

Ulkus kruris merupakan suatu kelainan kulit yang disebabkan oleh berbagai

faktor, oleh karena itu membutuhkan penatalaksanaan yang berbeda. Teknik umum

yang digunakan untuk terapi intervensi pada ulkus kruris seperti perawatan vaskuler,

perawatan tekanan, kendalikan kadar gula darah, pembebasan tekanan

1. Penatalaksanaan Umum

 Tinggikan letak tungkai saat berbaring untuk mengurangi hambatan aliran vena,

sementara untuk varises yang terletak di proksimal dari ulkus diberi bebat

elastin agar dapat membantu kerja otot tungkai bawah memompa darah ke

jantung.

 Konsul pasien ke Bagian Penyakit Dalam untuk mengobati penyebab (varises).

1. Free aktive movement

•Persiapan pasien : pasien tidur terlentang. menjelaskan tujuan terapi

berfungsi untuk memelihara lingkup gerak sendi dan mencegah terjadinya

kekakuan pada sendi. memperlancar sirkulasi darah sehingga bisa

mengurangi oedema, dengan mengurangi oedema sekitar knee maka akan

mengurangi nyeri.

•Pelaksanaan terapi : terapis menginstruksikan agar pasien menggerakan

secara aktif pada pergelangan kaki dan lutut. Seperti gerakan ankle plantar-

dorsal, inversi-eversi, dan rotasi, dan gerakan knee fleksi dan ekstensi.
•Dosis : latihan gerakan aktif 2x8 hitungan tiap bidang gerak dan dilakukan

2x sehari

2. Isometrik

•Persiapan pasien : Posisikan pasien tidur terlentang. Menjelaskan tujuan terapi

untuk meningkatkan kekuatan otot, mengurangi nyeri, dan mengurangi

bengkak.

•Pelaksanaan Terapi : Tangan Terapis diletakan dibawah lutut kanan lalu

pasien diminta untuk menekan lutut kanan kebawah.

•Dosis : Latihan gerak isometrik kontraksi selama 8 detik, dan 5 kali

pengulangan

3. Resisted aktif movement

• Persiapan pasien : posisikan pasien tidur terlentang. Active movement

dengan tahanan yang bertujuan untuk membantu melindungi serta

memperbaiki problem yang muncul akibat instabilitas atau nyeri yang di

akibatkan oleh kelemahan otot.

• Pelaksanaan terapi: tahanan ini bisa berasal tahanan terapis yang

menggunakan alat bantu seperti karet elastis dan berat badan pasien

sendiri. Salah satu cara untuk meningkatkan kekekuatan otot adalah dengan

meningkatkan tahanan secara bertahap.

• Latihan Gerak Kordinasi latihan kerja dalam kehidupan sehari-

hari, latihan peningkatan keterampilan

Rehabilitasi pada Pasien Luka Bakar Fase Kritis (Fase Akut dan Sub

Akut)

• Ranging (full ROM) pasif mencegah terjadinya


kontraktur.

• Pencegahan deformitas meminimalisir pemendekan

tendon, lig.collateral dan kapsul sendi serta mengurangi

edema pada ekstremitas

• Pencegahan kontraktur memposisikan pasien dengan

prinsip melawan arah sendi yang dapat menyebabkan

kontraktur.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Upaya pencegahan meliputi mobilisasi, perawatan kulit, pemenuhan

kebutuhan cairan dan nutrisi yang adekuat.

B. Saran
Untuk tercapainya keberhasilan perlu adanya motivasi yang kuat akan

psikis pasien. memberikan support emosional merupakan bagian dari proses

rehabilitasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.halodoc.com/kesehatan/ulkus

Anda mungkin juga menyukai