DE QUERVAIN’S SYNDROME
3. Patologi
Gerakan dan pembebanan yang berlebihan menimbulkan adanya pergesekan,
tekanan, dan iskemia pada sekitar sendi carpometacarpal I, serta nyeri pada
pergelangan tangan tepatnya pada m. abductor pollicis longus dan m. ekstensor
pollicis brevis. Proses peradangan ini juga bisa mengakibatkan timbulnya bengkak
dan nyeri
4. Etiologi
Trauma minor yang berulang-ulang umumnya memberikan kontribusi terhadap
perkembangan penyakit de Quervain’s syndrome. Aktivitas-aktivitas yang mungkin
menyebabkan trauma ulangan pada pergelangan tangan termasuk faktor pekerjaan,
tugas-tugas sekretaris, mengangkat bayi bertumpu pada sendi pergelangan tangan,
trauma akut pada tangan terutama ibu jari, berhubungan dengan rheumatoid arthritis.
Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi inflamasi tendon yang terjadi berhubungan
dengan gesekan yang berlebihan / berkepanjangan antara tendon dan pembungkusnya,
terjadi misalnya pada wanita yang pekerjaannya memeras kain
5. Penyebab
Gesekan tendon-tendon dan penutup tendon otot pergelangan tangan (extensor
pollicis brevis) dan otot abductor pollicis longus dengan prosesus styloideus radii,
sehingga muncul reaksi peradangan pada tenosynivium (selubung pelindung pada
tendon) yang akhirnya menjadi tendonitis (peradangan pada tendon yang biasa terjadi
pada pergelangan tangan, siku, kaki, lutut, ujung jari).
6. Pemeriksaan Fisioterapi
• Pemeriksaan Spesifik
Pemeriksaaan spesifik adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap organ
tubuh yang mengalami gangguan fungsi untuk mengetahui informasi yang belum
didapatkan pada pemeriksaan fungsi gerak dasar dan membantu menegakkan
diagnosis serta menentukan problematika fisioterapi. Pemeriksaannya meliputi :
a. Pemeriksaan Nyeri
Ada beberapa parameter untuk mengukur derajat nyeri, pemeriksaan derajat nyeri
yang dipilih terapis adalah VDS (Verbal Descriptive Scale). Pada pemeriksaan ini
tedapat 7 skala penilaian dengan diberi keterangan yang jelas pada tiap skala
penilaian. Pasien diminta menunjukkan salah satu tingkat derajat nyeri yang
dirasakan. Skala pemeriksaan VDS meliputi : 1 tidak ada nyeri, 2 Nyeri sangat
ringan, 3 Nyeri ringan, 4 Nyeri tidak begitu berat, 5 Nyeri cukup berat, 6 Nyeri berat,
7 Nyeri hampir tak tertahankan.
b. Pemeriksaan LGS
Lingkup gerak sendi adalah luas gerak yang bisa dilakukan oleh suatu
sendi. Goneometri merupakan salah satu teknik evaluasi yang paling sering
digunakan dalam praktek fisioterapi.
c. Antropometri
Pemeriksaan antropometri merupakan pengukuran lingkar segmen tubuh yang
dilakukan untuk mengetahui adanya atropi dan pembengkakan. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan menggunakan pita ukur.
d. Tes Finklestein
Tes spesifik ini sangat mendukung dalam menegakan diagnosa, dimana tes ini
dilakukan untuk menentukan ada atau tidaknya penyempitan di
terowongan ligamentum dorsal pergelangan tangan yang dilintasi selubung tendon
abduktor policis longus dan ekstensor policis brevis. Pasien disuruh mengepal
dengan ibu jari yang didalam kepalan jari-jari lainnya, kemudian pasien disuruh
melakukan ulnofleksi tangan pada sendi pergelangan tangan. Bila pasien merasakan
nyeri pada waktu melakukan gerakan tersebut, maka terowongan pergelangan
tangan menyempit.
7. Manifestasi Klinis
➢ Pasien merasakan nyeri pada pergelangan tangannya pada saat melakukan gerakan
fleksi dan ektensi ibu jari.
➢ Spasme otot : Spasme adalah ketegangan otot meningkat akibat adanya rasa nyeri
➢ Kekuatan otot menurun
➢ ROMnya berkurang
➢ Pasien kesulitan melakukan aktifitas fungsional seperti, mencuci, mengepel,
mengangkat ember, menulis
8. Penatalaksanaan Fisioterapi
a. Diagnosa Fisioterapi
Diagnosa fisioterapi pada kondisi De Quervein diantaranya.
• Impairment : terdapat nyeri tekan pada daerah prosesus stiloideus radius, adanya
nyeri gerak extensi dan abduksi ibu jari, adanya keterbatasan LGS ( lingkup gerak
sendi) ekstensi abduksi ibu jari.
• Fungsioal Limitation : Pasien tidak dapat melakukan aktifitas sehari sehari.
Contohnya seperti mencuci piring, meremas lap pel
• Disability/Participation Retriction : Pasien tidak mampu melakukan kegiatan
sebagai ibu rumah tangga.
b. Tujuan Dilakukan Fisioterapi
• Tujuan Jangka Pendek : Mengurangi nyeri dan meningkatkan LGS ( lingkup
gerak sendi)
• Tujuan Jangka Panjang : Mengembalikan kemampuan aktifitas fungsional dan
aktifitas kerja pasien.
c. Interfensi Fisioterapi
• Infra Red
Rasa nyeri dapat timbul karena adanya penumpukan sisa-sisa metabolisme
yang di sebut zat ”P” yang ada di dalam jaringan. Penyinaran dengan IR yang
mengakibatkan efek sedatif, sehingga terjadilah vasodilatasi pembuluh darah yang
dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga dapat melancarkan peredaran
darah sehingga pemberian nutrisi serta kebutuhan.
• Ultra Sound
Ultra Sound juga digunakan oleh seorang fisioterapis sebagi alat terapeutik
yang bertujuan untuk merangsang perbaikan jaringan yang mengalami injury dan
untuk mengurangi nyeri. Ultra Sound juga membantu mengurangi perlengketan
jaringan sehingga dapat meningkatkan LGS.
• Terapi Latihan berupa Hold Relax Stretching
Merupakan teknik latihan yang menggunakan kontraksi otot secara isometric
kelompok antagonis yang diikuti relaksasi kelompok otot tersebut. Teknik ini
bermanfaat untuk rileksasi otot-otot dan menambah LGS. Teknik ini terdiri dari
pemberian tekanan pada kelompok yang mengalami ketegangan. Pada saat
seorang fisioterapis mengaplikasikan tahanan terhadap kontraksi pasien maka
diharapkan terjadi kontraksi isomerik pada otot yang tegang.
9. Kesimpulan
De Quervain’s syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah prosesus
styloideus akibat inflamasi.Gerakan dan pembebanan yang berlebihan menimbulkan
adanya pergesekan, peradangan ini juga bisa mengakibatkan timbulnya bengkak dan
nyeri. Trauma minor yang berulang-ulang umumnya memberikan kontribusi terhadap
perkembangan penyakit de Quervain’s syndrome.ada beberapa metode pemeriksaan
untuk penyakit ini, pemeriksaan nyeri, pemeriksaan LGS, antropometri, dan tes
Finklestein.
Pada penyakit ini juga pasien merasakan nyeri pada pergelangan tangannya,
Pasien kesulitan melakukan aktifitas fungsional.ada beberapa diagnosa yang dapat
dilakukan pada penyakit ini, impairment, fungsioal limitation, dan
Disability/Participation Retriction. Ada beberapa metode penyembuhan yang dapat
dilakukan seperti, menggunakan IR, Ultrasound dan terapi latihan.
10. Daftar Pustaka
• https://www.kompasiana.com/afryan86/58d3fb88ef92734970d65714/penatalaksan
aan-fisioterapi-pada-kondisi-de-quervain-syndrome-dengan-menggunakan-infra-
red?page=all
• https://makassar.terkini.id/awas-kebiasaan-menyebabkan-de-quervain-syndrome/
• http://divtrocketmail-chore.blogspot.com/2011/06/de-quervain-syndrome-dengan-
modalitas.html?m=1
• http://skydrugz.blogspot.com/2012/08/refarat-de-quervains-syndrome-de.html
• Jurnal ”Penatalaksanaan Fisioterapi Pada De Quervain Syndrome Menggunakan
Ultrasound, Tens dan Terapi Latihan di RSUD Kraton kab. Pekalongan” oleh
Hendra Yusuf, Irine Dwitasari Wulandari