Anda di halaman 1dari 8

FAKULTAS KEDOKTERAN Makassar, 9 September 2022

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


BLOK MUSKULOSKELETAL

LAPORAN PBL
MODUL 1 MUSKULOSKELETAL
SKENARIO 4

Tutor: dr. Andi Husni Esa Darussalam, Sp.A

Disusun oleh:

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
Skenario 4 :

Seorang perempuan usia 38 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan nyeri pada
jari-jari kedua tangan yang dialami sejak 1 bulan terakhir. Pasien mengeluh kaku pada
sendi-sendi terutama di pagi hari. Pasien mengeluh mudah lelah bila melakukan aktivitas
ringan.

I. KATA KUNCI
● Perempuan 38 tahun
● Keluhan nyeri pada jari-jari kedua tangan yang dialami sejak 1 bulan terakhir
● Kaku pada sendi-sendi terutama di pagi hari
● Mudah lelah bila melakukan aktivitas ringan

II. PERTANYAAN
1. Struktur anatomi apa saja yang terlibat berdasarkan skenario?
2. Jelaskan jenis-jenis nyeri/ radang sendi?
3. Bagaimana patofisiologi nyeri sendi yang dialami oleh pasien?
4. Bagaimana diagnosis banding (DD) dan apa diagnosis utamanya?
5. Bagaimana penatalaksanaan berdasarkan skenario?
6. Apa perspektif islam dari skenario tersebut?

III. JAWABAN PERTANYAAN


1. Tulang: Metacarpal,
Sendi : soulder joint, wrist joint, hip joint, ankle joint,
Otot: M. Flexor digitorum superficialis, M.flexor pollicis brevis, M. Flexor
digiti minimi brevis

2. -
3. Serangan pertama karakteristiknya berupa
- Sinovitis (inflamasi pada jaringan synovial sendi)
- Sinovoium menebal hiperemisis akumulasi cairan dalam ruang sendi pannus

1
- Pannus adalah granulasi jaringan vascular, berisi sel inflamasi yang mengikis
“articular cartilage” dan pafda akhirnya merusak tulang adhesi jaringan ikat
kalsifikasi

4. i. Rheumatoid Arthritis
Penyakit ini cenderung diderita oleh wanita (tiga kali lebih sering dibanding
pria). Rematik atau Reumatoid Artritis mengakibatkan peradangan pada lapisan
dalam pembungkus sendi.. Penyakit ini berlangsung tahunan, menyerang
berbagai sendi biasanya simetris, jika radang ini menahun, terjadi kerusakan
pada tulang rawan sendi dan tulang otot ligamen dalam sendi.
Seseorang yang mengalami rematik mengalami beberapa gejala berikut yakni 3
nyeri sendi, inflamasi, kekakuan sendi di pagi hari, hambatan gerak persendian,
terbentuknya nodul-nodul, pada kulit diatas sendi yang terkena teraba lebih
hangat dan bengkak (Santoso, 2003). Reumatoid Artritis menyerang persendian
seperti jari-jari tangan/kaki, pergelangan tangan, tangan, pergelangan kaki, dan
kaki. 90% keluhan utama penderita Reumatoid artritis adalah nyeri sendi dan
kaku sendi (Turana, 2005). . Adanya nyeri sendi pada Reumatoid Artritis
membuat penderitanya seringkali takut untuk bergerak sehingga mengganggu
aktivitas sehari-harinya dan dapat menurunkan produktivitasnya.
Rheumatoid Factor (RF) dan anti-ctrullinated protein antibody (ACPA) dapat
dideteksi selama beberapa tahun sebelum munculnya klinis.
Kriteria diagnosis dari RA yaitu:
● Kaku pada pagi hari > 1 jam
● Simetris
● Sendi yang paling sering terkena adalah pergelangan tangan,
metacarpophalangeal (MCP), proximal interphalangeal (PIP)
● Dapat terjadi demam, penurunan berat badan, anoreksia, lemas, dan
malaise
● Rawan sendi dan tulang sekitarnya. Lebih sering pada sendi-sendi perifer
● Deformitas persendian

2
Refrensi: Chintyawati, C. (2014). Hubungan antara nyeri Reumatoid Artritis
dengan kemandirian dalam aktivitas kehidupan sehari-hari pada lansia di
Posbindu Karang Mekar wilayah kerja Puskesmas Pisangan Tangerang
Selatan.

Liwang, Ferry, dkk. (editor). (2020). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi
ke-5 (Edisi ke-5). Depok: Media Aesculapius Fak. Kedokteran UI.

ii. Osteoartitis
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan
kerusakan kartilago sendi. Osteoartritis muncul paling sering pada sendi tangan,
panggul, kaki, dan tulang belakang (spine) meskipun bisa terjadi pada sendi
sinovial mana pun. Pasien OA biasanya mengeluh nyeri pada waktu melakukan
aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena. Pada derajat yang
lebih berat, nyeri dapat dirasakan terus menerus sehingga sangat mengganggu
mobilitas pasien.
Osteoartritis seringkali terjadi tanpa diketahui penyebabnya yang dikenali
sebagai idiopatik. Osteoartritis sekunder dapat terjadi akibat trauma pada sendi,
infeksi, perkembangan, kelainan neurologi dan metabolic.
Kriteria diagnosis dari OA yaitu:
● Nyeri pada lutut, panggul, tangan, ataupun tulang belakang
● Pada foto rontgen ditemukan adanya gambaran osteofit (benjolan yang
tumbuh di sekitar persendian)
● Umumnya terjadi pada lansia, 40-60 tahun
● Kaku sendi pada pagi hari < 30 menit
● Adanya krepitasi (rasa gemeretak pada sendi yang sakit pada saat
digerakkan)
● Adanya pembesaran sendi
● Adanya perubahan gaya berjalan
● Asimetris

3
Pada scenario terjadi kaku pada tangan. OA pada tangan umunya bilateral dan
simetris, serta cenderung hanya melibatkan sedikit sendi dalam satu waktu yang
sama. Kelainan OA tangan banyak ditemuukan pada perempuan yang sudah
menopause. OA pada sendi metacarphophalangeal (MCP) sering ditemukan
pada laki-laki dan terkait pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik.

Referensi: Imayati, K., & Kambayana, G. (2011). Laporan kasus


osteoartritis. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana Denpasar: Denpasar.

Liwang, Ferry, dkk. (editor). (2020). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi
ke-5 (Edisi ke-5). Depok: Media Aesculapius Fak. Kedokteran UI.

5. i. Rheumatoid Arthritis
a. pemeriksaan rheumatoid faktor
b. pemeriksaan asam urat
c. Anti Anti Cyclic Citrullinated Peptide (CCP)
d. Pemeriksaan laju endap darah
e. Pemeriksaan C-Reactive Protein (CRP)

ii. Osteoarthritis
a. Pemeriksaan radiologi : Foto X-Ray

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium, tidak ada yang bermakna untuk menyingkirkan
diagnosis banding. Pemeriksaan radiologi yang dilakukan adalah foto
rontgen (X-ray).

Penatalaksanaan
Terapi osteoartritis bertujuan untuk mengurangi atau mengendalikan nyeri,
mengoptimalkan fungsi gerak sendi, mengurangi keterbatasan aktivitas fisis

4
sehari-hari, menghambat progresivitas penyakit, dan mencegah terjadinya
komplikasi.21 Terapi osteoartritis dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Terapi non farmakologi
• Edukasi pasien
• Program penatalaksanaan mandiri (self management programs)
yaitu modifikasi gaya hidup
• Menurunkan berat badan (penurunan berat badan ≥5% dapat
mengurangi gejala klinis dan meningkatkan prognosis)
• Program latihan aerobik (taichi dan yoga disarankan untuk pasien
dengan OA lutut ataupun pinggang)
• Terapi fisis meliputi latihan perbaikan lingkup gerak sendi,
penguatan otot-otot penyangga sendi
• Terapi okupasi meliputi proteksi sendi dan konservasi energi,
menggunakan splint dan alat bantu gerak sendi untuk aktivitas fisis
sehari-hari.
2. Terapi farmakologi
• Pemberian OAINS masih menjadi pilihan utama dalam pengobatan
OA
• Pada OA lutut pemberian OAINS secara topikal direkomendasikan
sebelum pemberian OAINS oral, untuk mengurangi paparan sistemik.
• Pada pasien OA dengan faktor risiko pada sistem pencernaan (usia
>60 tahun disertai penyakit komorbid dengan polifarmaka, riwayat
ulkus peptikum, riwayat pendarahan saluran cerna, mengkonsumsi
kortikosteroid dan atau antikoagulan), dapat diberikan pilihan obat:
o Asetaminofen (dosis kurang dari 4 g/hari)
o OAINS topikal
o OAINS non selektif dengan obat pelindung lambung
o Penghambat siklooksigenase (COX) 2
• Pada pasien OA dengan nyeri sedang atau berat yang disertai
pembengkakan sendi, dapat dilakukan aspirasi cairan sendi dan
injeksi glukokortikoid intraartikular selain pemberian OAINS.

5
3. Pembedahan
• Pada keadaan OA stadium 4 dengan terapi non-farmakologi dan
farmakologi sudah diberikan, namun pasien masih tetap merasakan
sakit dan mengganggu aktivitas hidup sehari-hari, maka alternatif
tindakan pembedahan dapat dipertimbangkan.

6. Perspektif Islam
● Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda:

‫َما َأ ْن َز َل هَّللا ُ دَا ًء ِإاَّل َأ ْن َز َل لَهُ ِشفَا ًء‬

“Allah swt tidak menurunkan sakit, kecuali juga menurunkan obatnya” (HR
Bukhari).

● Q.S Al-Mu’minum Ayat 14


‫طفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَ َخلَ ْقنَا ْال ُمضْ َغةَ ِع ٰظ ًما فَ َك َسوْ نَا ْال ِع ٰظ َم لَحْ ًما ثُ َّم اَ ْن َشْأ ٰنهُ خ َْلقًا ٰا َخ ۗ َر‬
ْ ُّ‫ثُ َّم َخلَ ْقنَا الن‬
َ‫ك هّٰللا ُ اَحْ َسنُ ْال ٰخلِقِ ْي ۗن‬َ ‫فَتَبَا َر‬

“ Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu
yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.
Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.”

DAFTAR PUSTAKA

6
7

Anda mungkin juga menyukai