THE KNEE
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Osteoartritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang belum
diketahui secara pasti penyebabnya, ditandai dengan kerusakan
rawan sendi dan tulang subkondral secara bertingkat dan
menyebabkan nyeri pada sendi.
Osteoartritis merupakan masalah kesehatan yang sering
ditemui. Terdapat 2 kelompok OA, yaitu OA primer dan OA
sekunder.
Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang paling banyak
ditemukan di dunia, termasuk di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Osteoartritis berasal dari kata Yunani, yaitu osteo
yang berarti tulang, arthro yaitu sendi dan itis berarti
radang atau inflamasi. Osteoartritis (OA) adalah suatu
kelainan sendi kronis (jangka lama) dimana terjadi
proses pelemahan dan disintegrasi dari tulang rawan
sendi yang disertai dengan pertumbuhan tulang dan
tulang rawan baru pada sendi sehingga fungsi sendi
berkurang bahkan sampai hilang. Kelainan ini
merupakan suatu proses degeneratif pada sendi yang
dapat mengenai satu atau lebih sendi.
ANATOMI
Tulang pembentuk sendi lutut
Sendi lutut dibentuk oleh tulang femur, tulang
tibia fibula dan tulang patella yaitu:
Ligamentum
Kapsula sendi
ETIOLOGI
Usia
Jenis Kelamin
Faktor Genetik
Obesitas dan Penyakit Metabolik
Trauma, pekerjaan dan Olahraga
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri sendi
Peradangan
Mekanik
Krepitasi
Perubahan bentuk sendi
Kaku sendi
Pembengkakkan sendi
Perubahan gaya jalan
Hambatan pergerakan
sendi
Gangguan fungsi
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Diagnosis pada osteoartritis didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan
fisik serta pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis akan didapatkan
gejala-gejala yang sudah berlangsung lama, tetapi berkembang secara
perlahan-lahan.
Tes-tes provokasi yang dapat dilakukan untuk memeriksa sendi lutut:
1. Tes McMurray
4. Lachman Test
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi foto polos lutut
Pemeriksaan laboratorium darah
Analisa cairan sendi
Pemeriksaan Radiologis
Derajat kerusakan sendi berdasarkan gambaran radiologis kriteria
Kellgren & Lawrence
Grade 1
Grade 2
Grade 3
Grade 4
minimal 3
dari 6 berikut :
dari 3 berikut:
umur> 50 tahun
umur> 50 tahun
krepitasi
krepitasi + osteofit
pelebaran tulang
Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan osteoartritis adalah: 7,8,9
Menghilangkan rasa nyeri
Mengurangi disabilitas
Memperbaiki fungsi sendi yang terkena
Menghambat progresifitas
Terapi Non Farmakologi
Pembedahan
Sebelum diputuskan untuk terapi pembedahan, harus
dipertimbangkan terlebih dahulu risiko dan keuntungannya.
Pertimbangan dilakukan tindakan operatif bila :
1. Deformitas menimbulkan gangguan mobilisasi
2. Nyeri yang tidak dapat teratasi dengan penganan
medikamentosa dan rehabilitatif.
Ada 2 tipe terapi pembedahan : Realignment osteotomi dan
replacement joint
1. Realignment osteotomi
Permukaan sendi direposisikan dengan cara memotong tulang
dan merubah sudut dari weightbearing. Tujuan : Membuat
karilago sendi yang sehat menopang sebagian besar berat tubuh.
Dapat pula dikombinasikan dengan ligamen atau meniscus repair.
2. Arthroplasty
Permukaan sendi yang arthritis dipindahkan, dan permukaan sendi
yang baru ditanam. Permukaan penunjang biasanya terbuat dari
logam yang berada dalam high-density polyethylene.
Macam-macam operasi sendi lutut untuk osteoarthritis
a) Partial replacement/unicompartemental
b) High tibial osteotmy : orang muda
c) Patella &condyle resurfacing
d) Minimally constrained total replacement : stabilitas sendi
dilakukan sebagian oleh ligament asli dan sebagian oleh sendi
buatan.
e) Cinstrained joint : fixed hinges : dipakai bila ada tulang hilang
dan severe instability.
Penatalaksanaan
Tidak menunjukkan gejala, dan tidak memerlukan penatalaksaan, namun jika pasien memiliki
predisposisi untuk terjadinya OA atau peningkatan resiko OA direkomendasikan untuk mengkonsusmsi
suplemen seperti glucosamine dan chondroitin atau melakukan olahraga secara rutin untuk mengurangi
gejala ringan OA dan memperlambat progres untuk terjadinya arthritis.
Non farmokologi : untuk pasien yang BB overwight di anjurkan untuk menurunkan BBmelalui diet dan
olahraga. Hal ini akan memperkuatkan otot disekitar persendian yang akan meningkatkan stabilisasi dan
menurunkan kemungkinan untuk terjadinya kerusakan pada persendian. Mempertahankan sendi dari
eksersi contohnya duduk berlutut, jongkok, melompat, penggunaan braced and wraps untuk
menstabilisasi lutut.
Farmakologi : NSAID atau Asitaminofen
Dianjurkan bersamaan dengan non farmakologi
Steroid Kortison , melakukan injeksi disekitar sendi yang terkena dan digunakan selama 2 bulan. Jika
NSAID tidak lagi efektif dapat digantikan dengan kodein, oxicoden, prophoxyphen. Dapat diberikan
injeksi hyaluronat selama 3-5 injeksi dalam waktu 3- 5 minggu
THANK YOU