PEB
Disusun oleh:
Nuryana Siti Mariyam 119180042
Pembimbing :
dr. Nunung Nurbaniwati, SpOG
COVER................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
BAB I
1.2 Anamnesis………………………………………………………….... …2
1.5 Resume….............................................................................................8
1.7 Penatalaksanaan……………………………………………………....9
1.8 Prognosis……………………………………………………………...9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................32
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga saya bisa menyelesaikan tugas laporan kasus ini
dengan judul “PEB“. Tugas laporan kasus ujian ini diajukan untuk memenuhi tugas
dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Rumah Sakit
Umum Daerah Waled Kabupaten Cirebon.
Dalam penulisan laporan kasus ujian ini penulis banyak menemukan kesulitan.
Namun berkat dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya laporan kasus ini
dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada dr.
Nunung Nurbaniwati, Sp. OG., selaku pembimbing. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam laporan kasus ini,
Oleh karena itu, penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam tema dan judul yang diangkat dalam laporan kasus ini. Akhir kata
semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak-pihak yang
membutuhkan umumnya.
Penulis
1
BAB I
STATUS PASIEN
1.1 IDENTITAS
Nama : Ny.R
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pabedilan Wetan RT 13 RW 03 Cirebon Jawa Barat
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
TGL MRS : 27-07-2020
1.2 ANAMNESIS
a. Keluhan utama :
Tekanan darah tinggi
b. Riwayat penyakit sekarang:
Seorang perempuan, berusia 41 tahun dengan G3P2A0 gravida 35-36
minggu datang ke IGD Kebidanan RSUD Waled pada tanggal 27 Juli 2020 pukul
18.50 WIB rujukan dari bidan Puskesmas Pabedilan dengan keluhan tekanan
darah tinggi. Keluhan tekanan darah tinggi diketahui sejak usia kehamilan 24
minggu ketika kontrol kehamilan ke bidan puskesmas Pabedilan. Riwayat
tekanan darah tinggi pada kehamilan sebelumnya disangkal. Keluhan nyeri
kepala, pandangan kabur, nyeri ulu hati, mual, muntah, dan kejang disangkal.
2
Pasien mengeluhkan kaki bengkak sejak 2 hari yang lalu. Selain itu pasien juga
mengeluhkan mulas-mulas yang dirasakan sejak pukul 09.30 WIB, mules di
rasakan sering dengan lama sekitar 1-2 menit. Keluar lendir campur darah, dan
air-air disangkal oleh pasien. Pasien mengatakan bahwa gerakan janin masih
dapat dirasakan aktif. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
g. Riwayat obstetri
- Riwayat paritas : disangkal
- Riwayat Abortus : disangkal
- Riwayat Infeksi Nifas : disangkal
- Riwayat Penyulit Kehamilan : disangkal
h. Riwayat ANC
- Semenjak tensi tinggi pasien selalu kontrol kehamilan ke puskesmas setiap
tiga hari sekali
i. Riwayat pernikahan
j. Riwayat Persalinan
l. Riwayat ginekologi
Berat badan : 87 kg
Tinggi badan : 156 cm
IMT : 35,7 (obesitas)
Status generalis
Kepala : Normocephal, rambut berwarna hitam dan
tidak mudah rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Hidung : Deviasi (-), sekret (-), darah (-)
Telinga : Darah (-), sekret (-)
Mulut : Sianosis bibir (-), gusi berdarah (-), karies
gigi (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-),
peningkatan JVP (-)
Thoraks
Inspeksi : Datar, simetris, retraksi ICS (-), otot bantu
pernapasan (-), ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus taktil (+)
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru, batas kanan
jantung di ICS II linea parasternalis dextra,
batas pinggang jantung di ICS III linea
parasternalis sinistra, apeks jantung di ICS IV
linea axilaris anterior
Auskultasi
Cor : bunyi jantung I-II regular, murmur (-),
gallop (-) Pulmo : VBS (+/+), rhonki
Pemeriksaan obstetri
- VT : Vulva vagina tidak ada kelainan, portio : tebal lunak, pembukaan 3cm,
kepala di hodge I, ketuban (+).
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 0 2-4 %
Neutrofil batang 0 3-5 %
Neutrofil segmen 83 50-80 %
Limfosit 13 25-40 %
Monosit 4 2-8 %
Gol darah + Rh A (+)
Imunologi
HbsAg Rapid Non reactive
HIV Rapid Non reactive
1.5 RESUME
Seorang perempuan, berusia 41 tahun dengan G3P2A0 gravida 35-36
minggu datang ke IGD Kebidanan RSUD Waled pada tanggal 27 Juli 2020
pukul 18.50 WIB rujukan dari bidan Puskesmas Pabedilan dengan keluhan
tekanan darah tinggi. Keluhan tekanan darah tinggi diketahui sejak usia
kehamilan 24 minggu ketika kontrol kehamilan ke bidan puskesmas
Pabedilan. Pasien mengeluhkan kaki bengkak sejak 2 hari yang lalu. Selain
itu pasien juga mengeluhkan mulas-mulas yang dirasakan sejak pukul 09.30
WIB, mules di rasakan sering dengan lama sekitar 1-2 menit. Keluar lendir
campur darah, dan air-air disangkal oleh pasien. Pasien mengatakan bahwa
gerakan janin masih dapat dirasakan aktif.
Di puskesmas Pabedilan, telah dilakukan pemeriksaan tekanan darah
pasien dengan hasil 150/100 mmHg. Di Puskesmas Pabedilan telah diberikan
protap PEB berupa MgSO4 Loading dose secara bolus (10 cc MgSO4
dilarutkan dengan 10 cc Aquabidest) pukul 16.13 WIB dan MgSO4 drip 15 cc
pukul 16.30 WIB, terpasang infus RL, terpasang folley catheter urine, juga
diberikan Dopamet 500 mg/oral pukul 16.00 WIB dan kalk 500 mg/oral.
Riwayat penyakit dalam keluarga di sangkal, riwayat operasi di sangkal.
Pasien mengaku bahwa menstruasinya lancar dan pertama kali
mendapatkannya yaitu usia 12 tahun dengan siklus yg teratur selama 7 hari
dan mengganti pembalut 1-2 kali dalam sehari. Riwayat ANC dilakukannya
di bidan puskesmas Pabedilan setiap 3 hari sekali semenjak diketahui tekanan
darahnya tinggi, imunisasi TT 2 kali, pasien sudah pernah melakukan USG
sebanyak 4 kali selama kehamilannya, 3 kali dilakukan di Puskesmas dan
yang terakhri dilakukan di dr.Hendry Sp.OG dengan hasil janin baik dan
persentasi kepala. Pasien juga mengaku sudah menikah sebanyak 1 kali
dengan lama pernikahan 27 tahun.
Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran composmentis, tekanan darah 170/110 mmHg, nadi 88x/menit,
respirasi 20 x/menit, suhu 36,3 °C, berat badan 87kg, Tinggi badan 156 cm.
Status generalis dalam batas normal. Edem pada ekstremitas bawah dextra et
sinistra. Pada status obstetri, pemeriksaan fisik luar TFU 29 cm, DJJ 145
x/menit, reguler, His :
9
2x/5/10’’. Pada Leopold I teraba bagian bulat lunak, TFU : 29cm. Leopold II
teraba bagian kecil, bentuk tidak jelas dan menonjol di kiri dan teraba bagian
jelas, rata dan cembung di kanan. Leopold III teraba bagian bulat keras,
Leopold IV bagian terbawah janin belum masuk PAP (konvergen). Pada
Pemeriksaan fisik dalam, V/V tidak ada kelainan. VT : Vulva vagina tidak
ada kelainan, portio : tebal lunak, pembukaan 3cm, kepala di hodge I, ketuban
(+). Pada hasil pemeriksaan penunjang, protein urine dipstick +3.
1.6 DIAGNOSIS
Ny. R usia 43 tahun G3P1A0 gravida 35-36 minggu dengan PEB
1.7 PENATALAKSANAAN
a) Umum :
Rawat
Observasi KU, TTV, His, dan DJJ
Pantau urine output
Konsul dokter Sp.OG
b) Khusus :
Infus D5 + Oxytosin 5 iu (20 tetes permenit)
Lanjutkan maintenance dose dengan MgSO4
10 gram MgSO4 dalam 500cc cairan RL, diberikan dengan kecepatan 1-2
gram/jam (20 tetes permenit)
Dopamet 3x500 mg p.o
Amlodipin 1x10mg p.o
Cefotaxim 2x1
1.8 PROGNOSIS
- Ad vitam : Ad Bonam
- Ad functionam : Ad Bonam
- Ad Sanationam : Ad Bonam
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
visual lainnya
Nyeri epigastrik yang persisten
4. Eklampsia
Kejang yang tidak disebabkan oleh penyebab lain pada
perempuan dengan preeklampsia
5. Sindrom preeklampsia yang bertumpang tindih pada hipertensi
kronis :
Proteinuria awitan baru ≥ 300mg/24 jam pada perempuan
hipertensif, tetapi tidak ditemukan proteinuria sebelum
kehamilan 20 minggu
atas abdomen
4. Edema Paru
5. Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
7) Paru-paru :
24
a) Edema
b) Iskemia
c) Nekrosis
d) Gangguan pernapasan hingga apneu.
b) Metildopa
Metildopa, agonis reseptor alfa yang bekerja
di sistem saraf pusat, adalah obat antihipertensi
yang paling sering digunakan untuk wanita hamil
dengan hipertensi kronis.
Metildopa biasanya dimulai pada dosis 250-
500 mg per oral 2 atau 3 kali sehari, dengan
dosis maksimum 3 g per hari. Alternatif lain
penggunaan metildopa adalah intra vena 250-500
mg tiap 6 jam sampai maksimum 1 g tiap 6 jam
untuk krisis hipertensi.
c) Nikardipine
Diberikan apabila tekanan darah ≥ 180/110
mmHg atau hipertensi emergensi dengan dosis 1
ampul 10 mg dalam larutan 50cc per jam atau 2
28
DAFTAR PUSTAKA