Anda di halaman 1dari 4

4.

Patogenesis
Masalah kaki diabetikum terjadi akibat adanya berbagai faktor/penyebab
yang bekerja secara simultan. Penyebab utama yang mendasari kondisi ini adalah
neuropati perifer dan iskemia akibat penyakit pembuluh darah perifer.1 Neuropati
perifer merupakan penyebab paling utama dari hampir keseluruhan lesi kaki
diabetikum. Mayoritas pasien dengan kaki diabetikum yang datang ke rumah sakit
mengeluhkan timbulnya ulkus yang didahului trauma yang tidak nyeri.2
Keadaan kelainan saraf (neuropati) dapat mengenai saraf sensorik, saraf
motorik dan otonom.
a. Kelainan saraf sensoris
Hal ini menyebabkan kehilangan sensasi sehingga penderita tidak
merasakan nyeri sehingga kehilangan daya kewaspadaan proteksi kaki terhadap
rangsangan dari luar.
b. Kelainan saraf motorik
Hal ini mengakibatkan pengecilan otot, akibatnya otot kaki menjadi tidak
seimbang sehingga terjadi perubahan bentuk (deformitas) pada kaki, seperti
menekuk (cock up toes), bergesernya sendi (luksasi) pada sendi kaki depan dan
terjadi penipisan bantalan lemak dibawah pangkal jari kaki sehingga terjadi
perluasan daerah yang mengalami penekanan.
c. Kelainan saraf otonom
Hal ini menyebabkan penurunan pola berkeringat sehingga kulit menjadi
kering dan mudah timbul pecah-pecah, akibatnya mudah terkena infeksi.
Dampak yang paling penting dari neuropati perifer pada kaki diabetikum
adalah adanya kehilangan sensasi yang mengakibatkan kaki menjadi sangat rawan
terhadap trauma, bahkan trauma yang kecil. Luka pada kulit, meskipun itu luka
yang sangat kecil, dapat menjadi jalur masuk bakteri patogen. Infeksi yang tidak
diobati dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya gangren dan kemudian
amputasi.
Kelainan pembuluh darah berakibat penurunan kemampuan
bervasodilatasi dan bervasokonstriksi, serta penyumbatan pembuluh darah
sehingga aliran darah terhambat, mengganggu suplai oksigen, bahan makanan
atau antibiotik yang dapat mengganggu proses penyembuhan luka. 2
Berbagai jalur yang memungkinkan timbulnya ulserasi, gangrene, dan
amputasi ditunjukkan pada bagan berikut:

Gambar 1.1. Patogenesis lesi kaki diabetikum2


5. Gejala Klinis
Masalah kaki diabetikum, seperti ulserasi, infeksi, dan gangren,
merupakan penyebab hospitalisasi yang paling sering pada pasien diabetes
mellitus.3 Gangren ditandai dengan adanya jaringan sianotik dan anestetik yang
disertai dengan adanya jaringan nekrosis. Hal tersebut terjadi jika suplai darah
arteri tidak mencukupi kebutuhan metabolism sel minimal.4
Tanda dan gejala klinis yang timbul pada lesi kaki diabetikum secara
umum disebabkan oleh kombinasi antara kondisi iskemia dan neuropati.2 Lesi
kaki diabetikum dapat bersifat neuropatik saja, iskemia saja, atau campuran
(neuro-iskemik). Gambaran klinis yang dapat ditemukan pada pasien adalah
sebagai berikut:5
a. Gambaran neuropatik
- Gangguan sensorik
- Perubahan trofik kulit
- Ulkus plantar
- Artropati degenerative (sendi Charcot)
- Pulsasi sering teraba
- Sepsis
b. Gambaran iskemia
- Nyeri saat istirahat
- Ulkus yang nyeri di sekitar daerah yang tertekan
- Riwayat klaudikasio intermiten
- Pulsasi tidak teraba
- Sepsis
6. Klasifikasi 6
Klasifikasi lesi kaki diabetikum sangat esensial untuk membantu
menentukan keputusan klinis. Oleh karena itu, klasifikasi ini sebaiknya praktis,
mudah digunakan, dan mencakup perincian yang cukup mengenai kondisi klinis
pasien sehingga dapat diaplikasikan.

6.1. Klasifikasi Meggitt-Wagner


Menurut Wagner-Meggit, berdasarkan dalamnya luka, derajat infeksi dan
derajat gangren, derajat ulkus diabetikum, yaitu :
Derajat 0 : Tidak ada luka terbuka, mungkin terdapat deformitas atau selulitis
Derajat 1 : Ulkus diabetik superfisial (terbatas di dermis, tidak mencapai
subkutis)
Derajat 2 : Ulkus melewati subkutis sehingga tendon atau tulang menjadi
tampak dan tanpa abses atau osteomielitis
Derajat 3 : Ulkus dalam dengan abses atau osteomielitis
Derajat 4 : Gangren yang terbatas pada kaki bagian depan atau tumit
Derajat 5 : Gangren yang sudah meluas

6.2. Sistem Klasifikasi University of Texas


Grade
Stage
0 1 II III
A Lesi pre atau Lesi superfisial Luka Luka
post-ulseratif tidak sampai sampai sampai
yang pada tendon, pada tulang atau
mengalami kapsul atau tendon sendi
epitelisasi tulang atau kapsul
sempurna
B Mengalami Mengalami Mengalami Mengalami
infeksi infeksi infeksi infeksi
C Mengalami Mengalami Mengalami Mengalami
iskemia iskemia iskemia iskemia
D Mengalami Mengalami Mengalami Mengalami
infeksi dan infeksi dan infeksi dan infeksi dan
iskemia iskemia iskemia iskemia

Anda mungkin juga menyukai