PANDUAN MAHASISWA
BLOK
RESPIRATORY
SYSTEM
Kata Pengantar
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan buku ini. Harapan
kami buku ini dapat memberi manfaat bagi mahasiswa, staf pengajar,
dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Blok Respiratory
System ini.
Kami menyadari dalam penyusunan buku ini masih banyak hal yang
harus disempurnakan, masih banyak kesalahan di sana sini baik dalam
pemilihan topik kuliah, praktikum, maupun diskusi kelompok, penulisan
nama narasumber, dan sebagainya, semoga menjadi ladang amal untuk
dimaafkan. Tujuan kami hanya ingin memberikan yang terbaik bagi
mahasiswa, dokter masa depan, generasi penerus Fakultas Kedokteran
USU. Kami sangat menghargai segala masukan bagi penyempurnaan
buku ini.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih bagi semua fihak yang turut
serta dalam penyusunan buku ini baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, semoga semua
yang kita lakukan menjadi amal ibadah, dan Allah memberi kita
kemudahan dalam pelaksanaan Blok Respiratory System ini.
Amin.
I.
PENDAHULUAN
Dalam pelayanan kesehatan primer, gangguan respirasi merupakan salah satu masalah
yang paling sering dikeluhkan pasien. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga Depkes tahun 2001,
urutan kedua sebagai penyebab kematian di Indonesia adalah penyakit infeksi saluran napas
bawah. Selain itu, gangguan pada sistem respirasi dan/atau organ/sistem lain yang terkait dalam
proses repirasi akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam bernapas seperti batuk, sesak napas,
nyeri dada dan sebagainya.
Lebih jauh, kelainan respirasi dapat sangat kompleks. Sehingga membutuhkan pengetahuan
yang menyeluruh, tidak hanya pengetahuan tentang sistem respirasi tetapi juga pengetahuan
dari berbagai bidang, termasuk fisiologi asam basa, fungsi kardiovaskuler, keseimbangan cairan
dan elektrolit, fisiologi sel, kegawatdaruratan medis, farmakologi, medical imaging, dan lain-lain.
Untuk itu, pemahaman akan proses pernapasan secara utuh dan kelainan yang mendasari
permasalahan pada pasien mutlak bagi seorang dokter layanan primer agar mampu memberikan
penanganan yang tepat dan terarah.
Tujuan umum blok ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam
menegakkan diagnosa penyakit, pengobatan, menilai kesembuhan, menilai prognosis, dan
pencegahan penyakit-penyakit pada sistem respirasi yang sering dijumpai di layanan primer.
Blok Respiratory System ini mempunyai beban kredit sebesar 5 SKS, yang akan
dilaksanakan selama 5 (lima) minggu.
II.
PRASYARAT MAHASISWA
Blok respirasi ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences) dalam struktur
kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah melalui Tahap I (Basic Medical
Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan generik yaitu keterampilan belajar
sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.
III.
TUJUAN
TUJUAN BLOK
Tujuan umum
Melalui blok respirasi ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan Blok Sistem Respiratori ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya mengelola
pasien dengan masalah pada sistem respirasi dengan mengintegrasikan penalaran klinis dan
biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien,
keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah dermatologi.
2. melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang tepat serta
mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien dengan
kelainan respirasi dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik.
4. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan hasilnya.
2
5. melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah respirasi dengan
mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata laksananya.
6. mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut masalah
respirasi dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi
kesehatan, serta surveilans dan pemantauan status kesehatan pasien.
7. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan
pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan dengan
gangguan sistem respirasi.
8. mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan masalah-masalah
Sistem Respirasi.
TUJUAN MAHASISWA
Sasaran pembelajaran terminal
Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan epidemiologik
penyakit di sistem respirasi, mahasiswa tahap II yang telah menjalani blok Sistem Respirasi
mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang
baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan
teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem respirasi, mahasiswa mampu:
a. merumuskan masalah kesehatan pasien.
b. menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan sistem
respirasi.
c. menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik dalam
sistem respirasi.
d. menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit sistem respirasi.
e. menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem respirasi
(farmakodinamik dan farmakokinetik)
h. menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem respirasi .
i. menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem respirasi beserta alasan yang mendasarinya.
j. mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem respirasi melalui sistem teknologi
informasi (IT system).
l. melakukan analisis etik tentang gangguan sistem respirasi.
m. menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem respirasi serta rencana penanggulangannya.
2.
Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan/penyakit sistem respirasi,
mahasiswa mampu:
a. melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem respirasi dengan menerapkan
kemampuan komunikasi efektif.
b. melakukan pemeriksaan fisik sistem respirasi.
c. menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan
sistem respirasi.
d. melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem respirasi.
e. menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta menjelaskan
mekanisme yang mendasarinya.
f. menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit sistem respirasi secara komprehensif
(termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan).
3.
Bila diberi data masalah kelainan/penyakit sistem respirasi dalam suatu komunitas,
mahasiswa mampu:
a. menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit sistem respirasi dalam masyarakat.
b. menentukan faktor penyebab/ faktor risiko dari kelainan/penyakit sistem respirasi dan
dapat menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/ penyakit sistem respirasi yang
didapat.
3
c. membuat rencana pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi
kelainan/penyakit sistem respirasi.
Specific Learning
Objectives
Subpokok bahasan
Strategi
Kode
PembeTahapan
lajaran
Departemen
Hilus Pulmonalis
Struktur
Struktur Histologi Sistem
Histologi Sistem Respirasi
Respirasi
Mekanika
respirasi
Bronkiolitis
Definisi Bronkiolitis
Manifestasi Klinis
Patogenesis Bronkiolitis
Interpretasi hasil
pemeriksaan
Indikasi perujukan
penderita Bronkiolitis
Struktur trachea
Percabangan trachea
Struktur bronchus
Percabangan bronchus sampai
ke alveolus
Organ-organ yang dilaluinya
Menjelaskan Respiratory
Kuliah
Epithelium
Menjelaskan Nasal Cavity :
Vestibulum
Nasal Fossae
Olfactory Epithelium
Menjelaskan Paranasal
Sinuses
Menjelaskan Nasopharynx
Menjelaskan Larynx
Menjelaskan Bronchial Tree :
Bronchus
Bronchiolus
Respiratory Bronchiole
Alveolar Duct
Alveoli
Kuliah
Kuliah
RPS-K2
Histologi:
- dr. Feby Yanti
Harahap
- dr. Esther R. D.
Sitorus, Sp.PA
RPS-K3
Fisiologi:
- Prof. dr. Yasmeini
Yazir
- dr. Maya Savira
RPS-K4 Ilmu Kes.Anak:
- dr. H. Ridwan M.
Daulay, Sp.A(K)
- dr.Wisman
Dalimunthe,
Sp.A
4
Faktor predisposisi
Diagnostik
Kelainan Paru
Bronkitis Akut
RPS-K5
Kuliah
RPS-K6
Ilmu Peny.Paru:
- dr. Bintang Sinaga,
Sp.P
Kuliah
RPS-K7
Ilmu Peny.Paru:
- dr. Bintang Sinaga,
Sp.P
Kuliah
RPS-K8
Ilmu Kes.Anak:
- dr. H. Ridwan M.
Daulay, Sp.A(K)
- dr.Wisman
Dalimunthe,
Sp.A
Bronkiektasis
Kuliah
Mampu menegakkan
diagnosa,penatalaksanaan
sementara serta merujuk
Batuk Alergi dan Defenisi Asma pada Anak Menjelaskan defenisi asma
Asma pada
pada anak
Anak
Batuk Kronik Berulang
Menjelaskan batuk kronik
dan Hubungannya
berulang dan hubungannya
dengan Asma
dengan asma
Diagnosa Asma pada
Anak
Mampu mengaplikasikan
penemuan klinis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan
penunjang dalam menegakkan
diagnosa asma pada anak
Manajemen Asma
Manajemen Pasien di
Rumah
Menjelaskan manajemen
pasien di rumah
5
Farmakologi
Adrenoceptor agonist
obat Asma dan B-2 selective agents
Obat Batuk
Bronchodilator
Antimuscarinic agents
Anti-inflammatory drugs
PPOK
Asma
Histopatologi
obstruksi paru
Anatomi Paru
Struktur
histologi sistem
respirasi
Difusi Gas
Kuliah
RPS-K9
Farmakologi:
- dr. Sake Juli
Martina, Sp.FK
- dr. Yunita Sari
Pane, Msi
Kuliah
Clinical Management of
Asthma
Able to explained:
Drug formulation (Tablet,
Capsul, Syrup, Aerosol,
Injection)
Route of administration (Orally,
Inhalation, Parenteral &
Dose and Interval)
Pengertian,etiologi,klasifi Menjelaskan PPOK
kasi
Menjelaskan, menegakkan
diagnosa,penatalaksanaan
Patogenesa,penatalaksa
bronkhitis kronis,rujuk
naan
Menjelaskan,menegakkan
diagnosa,penatalaksanaan
emfisema,rujuk
Memahami Perubahan Mampu Menjelaskan Morfologi
Histopatologi pada
Histopatologi Bronkitis dan
Penyakit Obstruksi Paru
Empisema
Mampu menjelaskan
perubahan morfologi pada
Asma
Kuliah
Kuliah
RPS-K14 Histologi:
- dr. Feby Yanti
Harahap
- dr. Esther R. D.
Sitorus, Sp.PA
RPS-K15 Fisiologi:
- Prof. dr. Yasmeini
Yazir
dr. Maya Savira
6
Obstructive
Sleep Apnoe
Menjelaskan pengertian
Obstructive Sleep Apnoe
Predisposisi, patogenese
Menjelaskan patogenese
Kuliah
Menjelaskan
penatalaksanaan dan
mampu merujuk
Laboratorium
Analisa cairan Pleura
Menjelaskan tentang transudat Kuliah
Diagnostik
dan eksudat
Kelainan Pleura
Menjelaskan parameter
pemeriksaan analisa cairan
pleura
Menjelaskan Interpretasi hasil
analisa cairan pleura
Kelainan
Hipoplasia Paru
Menjelaskan definisi,
Kuliah
Bawaan Paru
Hernia Diaphragmatika
patogenesis, gejala klinis,
dan Diafragma Paralisis Diafragma
diagnosis, radiologi,
pada Anak
Evantrasio Diafragma
laboratorium dan pengobatan:
a. Hipoplasia Paru
b. Hernia Diafragmatika
c. Paralisis Diafragma
d. Evantratio Diafragma
Lingkup bahasan- 3 : Pengaturan pernapasan
Anatomi Paru
Pulmo
Kuliah
Bagian-bagian pulmo
Vaskularisasi, inervasi & aliran
lymphe pulmo
Proyeksi paru pada dinding
thorax
Menentukan batas dan bentuk
dada
Fisika Paru dan Jalan Nafas
Setelah menyelesaikan kuliah
Kuliah
Bagaimana Darah dan Paru ini mahasiswa dapat
Bernafas
Berinteraksi
menjelaskan peranan ilmu
Fisika Alveolus
fisika dan hubungannya
Mekanisme Bernafas
dengan Sistem Respiratory
Penatalaksanaan dan
pencegahan
RPS-K19 Anatomi:
- dr. Mega Sari
Sitorus
- dr. Dwi Rita
Anggraini
RPS-K20 MEU:
- dr. Keriahen
Bangun, DAFK
- dr. Zairul Arifi,
Sp.A, DAFK
Fluids and
Pressure
Kuliah
RPS-K21 MEU:
- dr. Keriahen
Bangun, DAFK
- dr. Zairul Arifi,
Sp.A, DAFK
7
Entrainment
Cohesion and Adhesion
Efek Barometric Pressure
terhadap udara di paruparu dan tekanan
parsial oksigen di :
1. ketinggian
2. kedalaman laut
Transport Gas
Keseimbangan
Asam Basa
Parasit pada
Saluran
Pernafasan
Laboratorium
Diagnostik
Kelainan
Respirasi
Kuliah
Pengertian pH
Menyebutkan pengertian pH
Kuliah
Persamaan Handersen
Menjelaskan persamaan
Hasselbach
Handersen Hasselbach
Fungsi Buffer Sebagai Menjelaskan fungsi bikarbonat
Penyangga
dan karbonat tulang sebagai
penyangga
Menjelaskan fungsi protein
sebagai penyangga
Fungsi Hb
Menjelaskan proses pengikatan
Mempertahankan
dan pelepasan O2 dan sifat
Keseimbangan Asamprotein allosterik dari Hb
Basa
Menjelaskan proses pelepasan
O2 dari Hb dan pengikatan
CO2 serta H+ dan
hubunganya dengan curva
dissosiasi dari Hb
Menjelaskan regulasi dari
proses transportasi O2 dan
CO2
Loefflers syndrome
Kuliah
Menyebutkan spesies
nematoda penyebab
Loefflers syndrome
Menjelaskan patogenesis
Loefflers syndrome
Trematoda paru
Menyebutkan spesies
trematoda paru
Membandingkan siklus hidup
dan sifat Paragonimus
westemani dengan P.
pneumonia
Menjelaskan patologi
paragonimiasis
Crab, lobster, crayfish
Menyebutkan terminologi crab,
lobster, dan crayfish
Membandingkan morfologi
spesies dari klas crustacean
Menjelaskan peranan klas
crustacea dalam penularan
trematoda paru
Kuliah
RPS-K22 Fisiologi:
- Prof. dr. Yasmeini
Yazir
- dr. Maya Savira
RPS-K23 Biokimia:
- dr. M. Syahputra,
M. Kes
- dr. T. Helvi
Mardiani
RPS-K24 Parasitologi:
dr. Yoan
Carolina
Panggab
ean
Prof. dr.
A.A.
Depari,
DTM&H,
SpParK
Kelainan pada
pleura
Pneumotoraks
Gejala tambahan
Pemeriksaan fisik
diagnostik
Radiologi pada
Sistem
Respirasi
Pemeriksaan alat
diagnostik
Radiologi Thorax normal
RPS-K27 Radiologi:
- Dr. Netty D. Lubis,
SpRad(K)
- dr. Hj. Asmah
Yusuf, Sp.Rad.
Regulasi
pernafasan
Ventilasi dan
Perfusi
Kuliah
RPS-K28 Fisiologi:
- Prof. dr. Yasmeini
Yazir
- dr. Maya Savira
RPS-K29 Anestesi:
Prof. dr.
Achsanuddi
n Hanafi,
Sp.An. KIC
- dr. Hasanul Arifin,
Sp. An
Perubahan
Histopatologi
pada Kelainan
Sistem
Respirasi
Tumor Paru
Mikosis Paru
Mikroorganisme
Penyebab
Infeksi Saluran
Pernafasan
Infeksi Non-TB
Kuliah
Kuliah
Kuliah
Kuliah
RPS-K33 Mikrobiologi:
- dr. R. Lia
Kusumawati,
M.Sc, Sp.MK
- dr. Tetty Aman
Nasution,
M.Med.Sc.
Kuliah
10
Gejala klinik, Diagnostik
Aspirasi
Pneumonia
Pneumonia
pada Anak
Avian Flu
SARS
TB Paru
(Tanpa
Komplikasi)
Pleurisy TB
Kuliah
Kuliah
Kuliah
Kuliah
Penatalaksanaan dan
pencegahan
Definisi, klasifikasi dan
Menjelaskan pengertian TB
etiologi
Paru
Predisposisi, patogenese Menjelaskan patogenese
Gejala klinik, Diagnostik
Kuliah
Penatalaksanaan dan
pencegahan
Menjelaskan gejala
klinik,diagnostik dan mampu
menegakkan diagnosis
Menjelaskan penatalaksanaan
dan mampu melaksanakannya
Menjelaskan pengertian
Pleurisy TB
11
TB dengan
HIV dan DM
TB Primer
Uji Tuberkulin
Sistem Skoring
TB Anak
Sp.P
Kuliah
Kuliah
Kuliah
12
Sistem Skoring TB
dalam menegakkan
diagnosis TB Anak
Tuberkulosis
dengan
Keadaan
Khusus
Tuberkulosis Milier
Tuberkulosis Pleura
Tuberkulosis Perinatal
Farmakologi
Anti-TB
Rifampin
Ethambutol
Pyrazinamide
Streptomycin
Alternative second-line
drugs for tuberculosis:
aminosalicylic acid,
kanamycin & amikacin,
etc.
Kuliah
Kuliah
RPS-K44 Farmakologi:
- Prof. dr. Rozaimah
Z. Hamid, MS,
SpFK(K)
- dr. Tri Widyawati,
MSi
Kuliah
Kuliah
13
Pemeriksaan kesehatan
pencegahan
yang berhubungan
dengan Tr.Respiratorius Mampu menegakkan diagnosa
yang berhubungan
dengan jenis bahan yang
dipergunakan
Infark Paru
Emboli Paru
Penjelasan predisposisi
dan
Thromboemboli paru
Mekanisme Trombus
Emboli Paru
Patofisiologi Thromboemboli
paru
Insidens Emboli Paru
Sindroma Klinis
Infark Paru
Thromboemboli paru
Gejala dan tanda
Thromboemboli paru
Diagnosis dan pencegahan
Thromboemboli paru
Diagnosa Banding
Thromboemboli paru
Oedem Paru
Oedem Paru Non
Penjelasan Udem Paru Non
dan Kelainan
Kardiogenic
Kardigenic dan Kardigenic,
Jantung Paru
Acute Respiratory Distress
Syndrome (ARDS), Gambaran
Klinis ARDS, Diagnosis ARDS
Oedem Paru Kardiogenic Pengertian Kor Pulmonal
Kronik (CPC), Penyebab dan
patogenesis CPC,gejala dan
tanda CPC,Diagnosis dan
diagnosa banding CPC
Laboratorium
Pemeriksaan
Menjelaskan pembagian
diagnostik
Laboratorium untuk
infeksi saluran nafas bagian
infeksi
diagnosa infeksi saluran
bawah untuk menentukan
pernafasan
nafas bagian bawah
sampel pemeriksaan
bagian bawah
Menjelaskan pemeriksaan
untuk diagnosa infeksi
saluran nafas bagian bawah
Menjelaskan pengambilan dan
pengelolaan sampel
Menjelaskan interpretasi hasil
pemeriksaan
kultur/sensitivity
Interstitial Lung Definisi, klasifikasi dan
Menjelaskan pengertian
Disease
etiologi
Interstitial Lung Disease
Kuliah
Kuliah
Kuliah
Kuliah
Kuliah
Forensik pada
Kelainan
Respirasi
Asfiksia (mati
lemas) secara
umum
Penatalaksanaan dan
pencegahan
Definisi asfiksia
Etiologi asfiksia
Klasifikasi asfiksia
Asfiksia mekanik
14
Tanda-tanda dan gejalagejala kematian asfiksia
post mortem secara
umum
Pemeriksaan paru-paru
Hanging
Penyebab kematian
Penanganan korban
hanging
Pemeriksaan post
mortem
Pemeriksaan tambahan
Drowning
Rehabilitasi
Paru
Pengertian
Pemeriksaan post
mortem drowning
Pemeriksaan tambahan
Nutrisi pada
Gangguan
Respiratorius
Komponen Rehabilitasi
Paru
Manfaat Program
Rehabilitasi Paru
Latar belakang
Konsep Dasar
Rehabilitasi Paru
Kuliah
Kuliah
RPS-K53 IKK:
- dr. Juliandi
Harahap, MA
- dr. Rina Amelia,
MARS
15
LINGKUP BAHASAN BLOK PENDAMPING
BLOK BIOETHICS AND HUMANITY PROGRAM IV
Pokok
Bahasan
Hak Azasi
Manusia di
bidang
Kesehatan
Sub Pokok
Bahasan
Hak atas
kesehatan dalam
perspektif Hak
Azasi Manusia
Aspek Bioetika
pada
pengobatan
tradisional
Komunikasi
Dokter
Komunikasi
Dokter-Pasien /
Keluarga Pasien
Komunikasi
sesama dokter
Komunikasi
Dokter dengan
Tenaga
Kesehatan Lain
Fungsi dan
tugas
organisasi
profesi,
institusi
pendidikan,
dan konsil
kedokeran
indonesia
Fungsi dan
peran serta IDI,
FK, dan KKI
didalam menjaga
profesionalisme
praktik
kedokteran di
Indonesia
Tatap Muka
BHP4-K12
BHP4-K13
BHP4-K14
BHP4-K15
16
BLOK COMMUNITY HEALTH ORIENTED PROGRAM - III
Pokok
Bahasan
Subpokok
bahasan
Specific Learning
Objectives
THE STOP
TB
STRATEGY
THE STOP TB
STRATEGY as
a national
tuberculosis control
programmes
Global
Surveillance
, Prevention
and Control
of CRD
Vision
Goal
Target
Objective
The six principal components
of the stop tb strategy
- Components of The Strategy
and Implementation of
Approaches
-
Strategi
Pembela
jaran
Kode
Tahapan
Kuliah
CHOP3-K7
Kuliah
CHOP3-K8
Narasumber
dr. Rina Amelia
MKes
dr. Juliandi
Harahap, MA
Strategi
Pembelajaran
Kode
Tahapan
Narasumber
Diskusi
Kelompok
CRP4-DK2
TIM
Pleno Pakar
Menggunakan data dan bukti pengkajian ilmiah
EBM Diagnoctic
untuk menilai
relevansi dan validitasnya
Menerapkan metode riset dan statistik untuk
menilai kesahihan informasi ilmiah
Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan
informasi untuk
menghimpun data relevan menjadi arsip pribadi
Menerapkan keterampilan dasar dalam menilai
data untuk
melakukan validasi informasi ilmiah secara
sistematik
Pleno Pakar
CRP4-PP
TIM
VI.
17
Departemen
Anatomi
Histologi
Radiologi
Fisika Kedokteran
Judul Buku
Anastesiologi
Biokimia
Patologi Anatomi
Parasitologi
Penerbit
Tahun /
Edisi
J.B. Lippincott
Company
Seventh
Edition
Spatelhotz
Grays Anatomi
Grays
LC Junquira
J Carneiro
Lange Medical
Books, Mc GrawHill
Wheaters Functional
Histology a Text &
Colour Atlas
B. Young
JW Heath
Churchill
Livingstone
I Berman
Radiologi Diagnostik
Iwan Ekayuda
FK-UI RSCM
Medical Physics
Cameron JR
Skofronick JG
Physics With
Health Science
Applications
John G. Webster
Review of Medical
Physiology
Ganong WF
Mc Graw Hill
2001/ 21th
ed.
Textbook of Medical
Physiology
Guyton AC
E B Saunders
2004 /
9th ed.
Bioinstrumentation
Fisiologi
Penulis
Hal.
8th Ed.
International
Student Edition,
ThomsonBrooks/Cole
2003/10th
ed.
349 368
2000
234 250
1998, 2nd
ed
212 229
2005
Edisi 2
119 148
137 173
208 215
304 313
Human Physiology;
From Cells to Systems
Sherwood L
2002 /
3th ed.
G.E. Morgan
Mc Graw Hill
2006 / 4th
ed
Pharmacology &
Physiology In
Anesthetic Practice
Lippincott
Williams &
Wilkins
Mc Graw Hill
2006 / 4th
ed
Applied Respiratory
Physiology
J.F. Nunn
Butterworths
1987 /
3rd ed
Textbook of
Biochemistry with
Clinical Correlations
Devlin MT
Willey Liss
2002/5th
ed.
Harpers Biochemistry
Murray RK,
Granner DK,
Mayes PA
Lange Medical
Books, Mc GrawHill
2003/26th
ed.
Master Respiratory
Diseases
El-Sharkawy IM
Fishmans Pulmonary
Diseases and Disorders
Fishman AP,
Elias JA,
Fishman JA
Grippi MA,
Kaiser LR,
Senior M.
Basic Pathology
Robbin, Kumar
WB Sanders
2004
Pathology
Lippincott
Williams &
Wilkins
3rd ed.
1999
Clinical Parasitology
Beaver,P.C
Philadelphia, Lea
& Febiger
1984
Essentials of Human
Parasitology
Heelan,J.S
New York,
Delmar
2002
2005
1998 /
3rd ed
18
Departemen
Judul Buku
Ilmu Kesehatan
Anak
Farmakologi dan
Terapeutik
Ilmu Bedah
Hal.
2005/10th
ed
Pathophysiology
Kathryn
L.McCane, Sue
E.Huether
Medical Microbiology
Jawetz, Melnick
& Adelbergs
Shulman et al
1994 /
edisi ke4
Harrisson
2005 /
16 th ed
Larsen
Lange Medical
Book
2006/5th
ed
Pathophy
siology
2001 /
22nd Ed
275-283
2007 /
7 th ed
Respirastory Diseases
Crofton and
Douglas
2000 /
5 th ed
Tuberculosis
Room WN
2004 /
2 nd
Pharmacology
Katzung
Pharmacology
Godmann &
Gillmann
Principles of
Pharmacology
Golan et al
Lippincott W & W
2005
Sjamsu Hidajat
FK-UI
2000
Modis Textbook of
Medical Jurisprudence
and Toxicology
Franklin
Tripatht Private
Llmited, Bombay
1988 / 21st
ed
188-220
Shahrom ABD
Wahid
Dewan Bahasa
dan Pustaka
Kementerian
Pendidikan
Malaysia, Kuala
Lumpur
1993
230-268
1997 /
Edisi
pertama,
cetakan
kedua
55-70
1991 /
10th
edition
138-159
125-138
Patologi Forensik
Kedokteran
Kehakiman
Tahun /
Edisi
William
Harrissons Principles
Internal Medicine
Ilmu Penyakit
Dalam
Penerbit
Textbook of
Endocrinology
Patologi Klinik
Mikrobiologi
Penulis
Mc Graw Hill
Comp
2004
782-791
323-334
523-555
349-368
Ilmu Kedokteran
Forensik
Arif Budiyanto et
al
FKUI
Simpsons Forensic
Medicine
Bernard Knight
J.K.Mason
Butterworths
London,
Boston,Toronto,
Sydney
1986 /
2nd edition
Present Knowledga in
Nutrition
Bowman RA
Russel RM
ILSI Washington
DC
2001 /
8th ed.
Mahan LK
Escott-Stump
WB Saunders
Co.
2000 /
10th ed.
REFERENSI CRP IV
19
Judul Buku
Principles of Biostatistics
Biostatistik untuk kedokteran dan
Kesehatan Masyarakat
Dasar-dasar metodologi Penelitian
Klinis
Penulis
Penerbit
Edisi/Tahun
Pagano Marcello
Duxbury, USA
2000
Eko Budiarto
EGC, Jakarta
2002
Sudigdo Sastroasmoro
Sharon
CV Sagung
Seto, Jakarta
Rajagrafindo
persada,
Jakarta
2002
2000
REFERENSI BHP4
Judul Buku
Bioetik dan Hukum Kedokteran
Penulis
Budi Sampurna, Zulhasmar
Syamsu, Tjetjep Dwija
Siswaja
Sofyan Dahlan
Malpraktik Kedokeran
Drs.H.Adani Chazawi,SH
WHO SEARO
Medical Ethics Manual
VII.
Penerbit
Pustaka
Dwipar, Jakarta
Timur
Badan Penerbit
Universitas
Diponegoro,
Semarang
Bayumedia
Publishing,
Malang
WHO
Sofyan Dahlan
M.Sajid Darmadipura
Malpraktik Kedokeran
Drs.H.Adani Chazawi,SH
Edisi/Tahun
2005
Edisi 3, 2005
2007
2005
Badan Penerbit
Universitas
Diponegoro,
Semarang
Unit Biotica
FK UNAIR,
Surabaya
Bayumedia
Publishing,
Madang
Edisi 3, 2005
2005
2007
METODE PEMBELAJARAN
A. PEMUTARAN FILM
Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai lingkup respirasi dan
membangkitkan minat mahasiswa untuk memahami blok ini.
B. KULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materi-materi yang
berhubungan dengan respirasi, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam membaca buku
teks dan referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuan untuk memberikan isi keseluruhan materi,
dengan demikian mahasiswa diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.
20
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15 mahasiswa dan
didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator bukan narasumber, dan
berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial.
Metode pembelajaran ini bertujuan untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam belajar mandiri,
menentukan materi pembelajaran, mencari informasi sesuai dengan kebutuhannya, mengasah
keterampilan berfikir kritis (critical thinking) melalui masalah yang relevan dengan keadaan
sebenarnya yang diberikan dalam pemicu, serta mengkomunikasikannya secara efektif dalam
diskusi maupun presentasi.
D. BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan belajar mandiri,
mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan sebagai berikut:
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah pada
hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial akan memicu
mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep dalam menyelesaikan masalah
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di perpustakaan,
dapat berupa hand-out, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau dari sumber terpercaya di
internet
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.
E. PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Fisika, Histologi, Fisiologi, Patologi Anatomi,
Farmakologi, dan Patologi Klinik sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh)
kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok, yang akan dibimbing oleh seorang staf
pengajar.
Sebelum memulai praktikum, akan diadakan kuis untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum, yang selanjutnya diakhiri dengan pembuatan laporan hasil praktikum.
Tujuan umum praktikum adalah:
1. meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan belajar
mandiri
2. menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan
3. menginterpretasikan hasil praktikum dengan yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan
4. membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain
5. menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada praktikum
sebagaimana adanya.
Kegiatan praktikum pada blok respirasi ini terdiri dari:
No.
Praktikum 1
Uraian
Praktikum
Struktur Anatomi
Dinding Dada
Praktikum 2
Praktikum 3
Struktur Anatomi
Paru
Histologi Sistem
Respirasi
Specific Learning
objectives
Departemen
Kode
Tahapan
Waktu
Anatomi
RPS-Pr1
3x50menit
Anatomi
RPS-Pr2
Histologi
RPS-Pr3
Menentukan struktur
trachea dan main bronchus
kiri dan kanan serta
struktur-struktur
pendukungnya
3x50menit
3x50menit
21
Uraian
Praktikum
No.
Specific Learning
objectives
Mekanisme
Bernapas
(Breathing)
Praktikum 4
Farmakologi Obat
Sistem Respirasi
Praktikum 5
Karsinoma
Nasofaring
Praktikum 6
TB-Kelenjar
Carcinoma paru
Memperlihatkan kepada
mahasiswa film tentang
mekanisme kerja obat-obat
saluran pernafasan
Mahasiswa memahami
farmakologi obat-obat
penyakit saluran pernafasan
Mendeskripsikan kelainan
yang ditemukan
Mengkorelasikan derajat
gangguan Lrganic dengan
kemungkinan gejala klinik
yang timbul
Praktikum 7
Bentuk Sediaan
Obat Saluran
Pernafasan &
Kajian Interaksi
Obat pada
Resep Polifarmasi
Obat Saluran
Pernafasan
Praktikum 8
Analisa Cairan
Pleura
Departemen
Kode
Tahapan
Waktu
Fisiologi
RPS-Pr4
3x50menit
Farmakologi
RPS-Pr5
3x50menit
Patologi
Anatomi
RPS-Pr6
3x50menit
RPS-Pr7
3x50menit
RPS-Pr8
3x50menit
Memprediksi perjalanan
penyakit selanjutnya
(menentukan prognosis)
Memperlihatkan bentukbentuk sediaan obat saluran
pernafasan yang lazim
digunakan di klinik.
Farmakologi
Mengenal dan memahami
serta menganalisa interaksi
obat yang terjadi pada
resep polifarmasi obat
saluran pernafasan
Membandingkan warna,
kejernihan, bau, bekuan,
berat jenis, jumlah sel, hitung
jenis serta beberapa
parameter kimia untuk
Patologi Klinik
membedakan apakah cairan
eksudat (yang disebabkan
oleh radang) atau cairan
transudat
F. SKILLS LAB
Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU, sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi
dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok (sesuai kelompok
praktikum selama ini), yang akan dibimbing oleh instruktur.
Kegiatan Skills lab dalam Blok Sistem Respirasi terdiri dari :
Uraian Kegiatan
Kode
Tahapan
Jam
Ruangan
Minggu-1
RPS-SL1
3 x 50
Minggu-2
RPS-SL2
3 x 50
Minggu-3
RPS-SL3
3 x 50
22
Minggu-4
Minggu-5
Minggu-6
Minggu-7
VIII.
Paru
Ketampilan Klinis Pewarnaan Bakteri
Tahan Asam (BTA) dengan Teknik Ziehl
Neehlsen
Keterampilan Klinis Pemeriksaan
Auskultasi Paru
Keterampilan Klinis Pemeriksaan Fungsi
Paru (Spirometri dan Feak Flow Meter)
Keterampilan Klinik Teknik Pemberian
Oksigen
RPS-SL4
3 x 50
RPS-SL5
3 x 50
RPS-SL6
3 x 50
RPS-SL7
3 x 50
C. RUANG PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di ruang laboratorium Anatomi, Histologi, Fisiologi, Farmakologi,
Patologi Anatomi, dan Patologi Klinik sesuai jadwal kegiatan
D.
40%
Proses tutorial
20%
Total
100%
Ujian mid dan final term merupakan ujian tulis berbentuk pilihan berganda
(multiple choice questions) yang terdiri dari materi perkuliahan dan tutorial.
Proses tutorial dinilai oleh setiap fasilitator terhadap kinerja dan kompetensi
yang diperlihatkan oleh setiap mahasiswa selama proses tutorial berlangsung.
2. Blok Pendamping
Komponen evaluasi pembelajaran mahasiswa pada blok pendamping terdiri
dari:
Ujian Tengah Semester
50%
23
50%
Total
100%
KETENTUAN UJIAN
Setiap mahasiswa harus mematuhi Buku Panduan Akademik. Ketentuan ujian
untuk Tahun Akademik 2011-2012 adalah sebagai berikut:
1. Kehadiran minimal kegiatan kuliah 80%, tutorial 80%, pleno pakar 80%, dan
praktikum 100%.
2. Apabila berhalangan hadir dalam proses kegiatan akademik tersebut,
mahasiswa harus menyerahkan surat pemberitahuan (izin atau keterangan
sakit dari dokter) kepada Divisi SDM Medical Eduation Unit (MEU) dan
menyimpan sendiri satu kopi sebagai arsip seandainya diperlukan sesewaktu.
3. Ketentuan bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran minimal tanpa
pemberitahuan:
A. Mahasiswa tetap dapat mengikuti ujian, namun seluruh nilai proses
tutorialnya akan dibatalkan atau dianggap nol.
B. Apabila gagal dalam ujian, maka ia tidak berhak mengikuti ujian remedial
pada semester berjalan.
C.
Ujian remedial hanya dapat diikuti pada semester bersangkutan
tahun akademik berikutnya: remedial semester ganjil dilakukan pada
semester ganjil dan remedial semester genap pada semester genap
tahun akademik berikutnya.
4. Ketentuan bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian pada jadwal
reguler:
A.
Mahasiswa bersangkutan harus menyerahkan surat pemberitahuan
(izin atau keterangan sakit dari dokter) kepada Divisi Assessment MEU
dan menyimpan sendiri satu kopi surat tersebut sebagai arsip seandainya
diperlukan sesewaktu.
B.
Mahasiswa pada poin A boleh mengikuti ujian pada jadwal remedial
semester berjalan.
C.
Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian tanpa keterangan akan diberi
nilai NA dan tidak berhak mengikuti ujian remedial pada semester
berjalan.
D.
Mahasiswa pada poin C hanya dapat mengikuti ujian remedial pada
semester bersangkutan tahun akademik berikutnya.
5. Ketentuan ujian remedial dan grand remedial:
A.
Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian remedial pada semester
berjalan adalah mahasiswa yang tidak lulus (nilai D dan E) yang
kehadirannya pada kegiatan akademik cukup, atau mahasiswa yang
berhalangan mengikuti ujian pada jadwal reguler dengan surat
keterangan (izin atau sakit).
B.
Mahasiswa yang lulus dengan nilai C dan C+ hanya boleh
mengikuti ujian remedial satu kali, yakni pada semester berikutnya atau
pada saat grand remedial.
C.
Nilai maksimal yang diperoleh melalui ujian remedial adalah B.
D.
Ujian grand remedial berlangsung pada semester ganjil.
24
25
IX.NARASUMBER
Departemen Anatomi
dr. Mega Sari Sitorus
dr. Dwi Rita Anggraini
Departemen Histologi
dr. Feby Yanti Harahap
dr. Esther R. D. Sitorus, Sp.PA
Departemen Radiologi
Dr. Netty D. Lubis, SpRad
dr. Asmah Yusuf, Sp.Rad.
MEU
dr. Keriahen Bangun, DAFK
dr. Zairul Arifin, Sp.A, DAFK
Departemen Fisiologi
Prof. dr. Yasmeini Yazir
dr. Maya Savira
Departemen Anastesiologi
Prof. dr. Achsanuddin Hanafi, Sp.An. KIC
dr. Hasanul Arifin, Sp. An
Departemen Biokimia
dr. M. Syahputra, M. Kes
dr. T. Helvi Mardiani
Departemen Ilmu Penyakit Paru
Prof.dr. Luhur Soeroso Sp.P
Prof.dr. Tamsil S Sp.P
dr. Hilaluddin S Sp.P
dr. Pantas Hsb Sp.P
dr. Usman Sp.P
dr. Widi Rahardjo Sp.P
dr. P.Pandia Sp.P
dr. Fajrinur S Sp.P
dr. Parluhutan S Sp.P
dr. Amira Permatasari Sp.P
dr. Bintang Sinaga Sp.P
dr. Noni Soeroso Sp.P
dr. Setia Putra Sp.P
dr. Sahlan Sp.P
dr. Yulianti Sp.P
dr. Adlan L Sp.P
dr. Supiono Sp.P
dr. Nuryunita N Sp.P
Departemen Patologi Anatomi
dr. H. Soekimin, Sp. PA
dr. H. T. Ibnu Alferally, Sp. PA
dr. Lidya Imelda Laksmi, SpPA
Departemen Parasitologi
Prof. dr. A. A. Depari, SpParK
dr. Yoan Carolina Panggabean
26
Departemen Patologi Klinik
Prof. dr. Burhanuddin Nasution, Sp.PK
dr. Zulfikar Lubis, Sp.PK
dr. Tapisari Tambunan, Sp.PK
dr. Ricke Loesnihari, Sp.PK
dr. Nelli Efrida Samosir, Sp.PK
Departemen Mikrobiologi
dr. R. Lia Kusumawati, M.Sc, Sp.MK
dr. Tetty Aman Nasution, M.Med.Sc.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
dr. Ridwan M. Daulay, Sp.A(K)
dr. Wisman, Sp.A
dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked(Ped), Sp.A
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
dr. E. N. Keliat, Sp.PD-KP.div
dr. Alwinsyah Abidin, Sp.PD
Departemen Farmakologi
Prof. Dr. dr. Hj. Rozaimah Zain Hamid, Sp.FK
Prof. dr. H. Aznan Lelo, PhD, SpFK
dr. Yunita Sari Pane, Msi
dr. Tri Widyawati, Msi
Departemen Ilmu Bedah
dr. Marshal, Sp.B, Sp.BTKV
dr. Harry Soedjatmiko, Sp.B, Sp.BTKV
Departemen Kedokteran Kehakiman
dr. Guntur Bumi Nst, SpF
dr. Rita Mawarni, Sp.F
Departemen Ilmu Gizi Klinik
Prof. dr. Harun Al-Rasyid, Sp.PD, KGZ
dr. Dina Kemala Sari, SpGK
dr. Murniati Manik, MSc, SpKK
Blok Community Research Program
Prof. Dr. dr. Hj. Rozaimah Zain Hamid, Sp.FK
dr. Dewi Masyitah Darlan, DAP&E, MPH
dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc, CM-FM
dr. Yuki Yunanda
dr. Juliandi Harahap, MA
Blok Community Health Oriented Program
dr. Rina Amelia, MARS
dr. Juliandi Harahap, MA
Blok Bioethics and Humanities Program
dr. T. Ibnu Alferaly, SpPA
dr. Syahmirsa Warli, SpU
dr. Lambok Siahaan, MKT
dr. Yetty Machrina, M.Kes
dr. Riza Tala, SpOG(K)
dr. Mustafa Amin, SpKJ
27