Anda di halaman 1dari 31

LASER DALAM

FISIOTERAPI
(Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation)

Oleh :Sugijanto
Disampaikan pada:
Kuliah Electrotherapy & Sumberfisis
DESKRIPSI LASER

Laser sinar monokromatis, karakteristik


cahaya dan energinya.
Light Amplification by Stimulated
Emission of Radiation: dihasilkan dr
stimulasi thd pancaran sinar utk
menguatkan energi.
Latar Belakang LASER

Dasar produksi Laser: emisi yg terstimulasi


yg berkaitan dgn atom dan bagian-
bagiannya.
Stimulus menyebabkan konfigurasi elektron
suatu atom
Satuan dasar cahaya adalah photon: partikel
tak ber massa
Reaksi berantai dibangkitkan  terjadi emisi
radiasi yg terstimulasi.
PEMBENTUKAN LASER
Laser dibuat dlm tabung lucutan listrik spt tabung Neon.
Isi Helium-Neon, t a 15% He & 85% Ne.
Sistem atom tiga tingkat energi: E1, E2, dan E3. Sbl
muatan diaktifkan, atom-atom tdk tereksitasi.
-Tk energi E1 isi elektron (é)
-Tk energi E2 dan E3 kosong, saat tegangan tinggi antara
kedua ujung tabung, terjadi pelepasan é, dan é dieksitasi
ke tk energi E3 dan E2.
Scr singkat é tk energi E3 jatuh ke tk E2. Tk energi E2 ini
dlm metastabil (metastable state), yakni é dpt tinggal dlm
waktu yg relatif lama (10-3’’ dibanding 10-8’’).
Akibatnya tk E2 mengandung é jml besar, lebih
banyak dr tingkat E1. Keadaan ini disbt inversi
populasi (population inversion): keadaan terbalik
dmn é tk E1 > E1
Bila pd gas dlm tabung ditembakkan glb cahaya
yg foton-fotonnya memiliki energi E2 - E1, mk
foton tsb diserap atom-atom gas yg akan
mengeksitasi é dr tk E2 ke E1 shg dihasilkan
pancaran glb rangsangan yg identik dgn glb yg
ditembakkan. Krn inversi populasi mk pancaran
rangsang tsb menghalangi penyerapan energi
selanjutnya (menghalangi é pindah dr E1 ke
E2). Ini mengakibatkan intensitas glb-glb yg
dipancarkan bertambah terus. Hasil akhir adl
terdpt sinar koheren yg lewat tabung lucutan
Ujung-ujung tabung lucutan terdpt cermin sejajar. Pd
cermin yg ujung kanan pemantulannya hanya 99%
sinar (kebocoran 1%). Misalkan atom 1 dlm gambar ada
dlm keadaan metastabil E2, ttp kmd jatuh dr tingkat E2
ke E1. Dlm proses ini dipancarkan sebuah foton dgn 
632,8 nm (sinar merah). Pancaran atom ini melewati
atom-atom 2, 3, dst, dan merangsang atom-atom ini utk
juga memancarkan foton-foton serupa. Akibatnya sbgn
besar dr seluruh eksitasi atom Neon memancarkan
foton-foton serupa dan se fase.
Dlm waktu singkat, tabung telah diisi oleh glb-glb
koheren yg bergerak bolak-balik antara dua cermin pd
ujung-ujung tabung. Sinar ini akan keluar dr tabung
melalui “kebocoran” cermin di ujung-ujung kanan
tabung.
Dr prinsip bahwa tiap substansi akan
mengeluarkan emisi pd glb yg berbeda, dmn pd
substansi yg aktif mk emisinya akan menghasilkan
suatu energi yg dpt dipakai utk penguatan (pelipat
gandaan kekuatan sinar) dlm pembuatan laser.
Adapun stimulasi yg dpt membangkitkan pancaran
radiasi utk melipat gandakan sinar tsb diperoleh dr
substansi khusus/medium aktif, spt Helium (He),
Neon (Ne), Cobalt (Co), Gallium (Ga), Arsenid
(As).
Radiasi adalah suatu proses dimana energi
dipancarkan melalui suatu ruangan.
Pd pembuatan laser, maka energi tsb adalah
energi pancaran/emisi yg diperoleh dr sinar.
Mengingat bahwa sinar adalah suatu bentuk
gelombang elektromagnetik, mk energi
pancaran tsb adalah energi elektromagnetik
dmn krn adanya sifat dualisme dr sinar
maka energi itu dapat berupa :
energi gelombang
energi partikel
Pancaran sinar mrpk loncatan partikel-
partikel kecil/foton.
Dasar: paket-paket energi
Energi pancaran berupa glb elektromagnetik
tdk selalu kontinyu ttp dpt dibagi menjadi
beberapa lapisan kuantum
Kuantum energi mrpk kuantum mekanika
dimana atom dpt melepaskan suatu elektron
dr ikatannya dgn bantuan energi.
E3
 E2

E2
Keadaan metastabil        E1
 E1
Sistem tak tereksitasi
Sistem Metastabil
    
   
 Sistem tereksitasi
Pancaran Rangsangan
Amplifier: cermin
Stimulator: Energi elektris, sinar, atau Laser (pompa)
Yang distimulasi: benda (setiap benda memancarkan emisi pd glb yg
berbeda), misal: He, Ne (substansi khusus)
Karakteristik umum dr semua bentuk energi radiasi adalah sbb :
Dihasilkan secara elektris atau dr energi lain yg dikenakan pd berbagai
bentuk materi.
Dpt ditransmisikan tanpa melalui medium
Cepat rambatnya pd ruang hampa udara adalah sama, ttp pd media yg
berbeda cepat rambatnya dpt bervariasi
Arah pancaran scr normal adalah garis lurus, mengalami refleksi,
defleksi, dan absorbsi pd media yg dilalui/dikenainya.
Laser didisain scr kolektif sbg radiasi elektromagnetik, dan umumnya
dipakai sbg sumber atau pembangkit radiasi
Substansi khusus: setiap benda, krn tiap benda memancarkan medium
aktif. Emisi pd glb yg berbeda misal He - Ne yg telah mengalami
perangsangan yg dilakukan oleh energi elektris, sinar, atau laser dgn
jalan dipompa, diberi medan listrik tegangan tinggi, disinari. tumbukan
kmd menghasilkan sinar dgn spektrum tertentu.
Sinar tersebut diperkuat oleh cermin
SIFAT - SIFAT LASER
Koheren: glb selalu sejajar, kontinyu, amplitudo
sama. Menghasilkan energi yg kontinyu, dpt
memberikan efek energi biologis simultan shg
dpt meningkatkan reaksi fotokimia.
Monokromatis:  laser tunggal, memberikan
efek fotokimia sumatif dan non random
Intensitas tinggi: intensitas sangat tinggi shg
bila dikenakan pada jaringan punya sifat
merusak. Dpt digunakan utk coagulasi jaringan,
pemotong jaringan, dan biostimulasi.
Divergensi rendah: arah tetap shg mampu
memberikan penyinaran langsung pd tempat
atau jaringan dgn tepat
KLASIFIKASI LASER
Klasifikasi Produk dari hukum FDA berdasarkan
tingkat emisi yg diperoleh dr radiasi laser yg
aman bagi manusia:
Kelas I : laser yg tdk merusak/berbahaya
Kelas II : menimbulkan resiko tinggi/merusak
pd pemakaian >1000 detik
Kelas III : yg dpt merusak mata pd radiasi
langsung
Kelas IV : laser yg dpt menimbulkan kerusakan
kulit dan mata, baik pd radiasi langsung
ataupun hanya karena pancarannya
Klasifikasi berdasarkan power nya
Hot Laser: laser dgn kekuatan tinggi
 satuan intensitasnya dlm Watt
 efek utama: thermal
Cold Laser: laser kekuatan rendah
 satuan intensitasnya : miliWatt
 efek utama: non- thermal
JENIS - JENIS LASER
GALLIUM ARSEN HELIUM NEON GALLIUM-
ACTIVE MEDIUM ALUMINIUM-
(GaAs) (HeNe)
BRH (FDA) ARSENIDE(GaALAs)
Class I Laser Class II Laser
Class IIIb Laser
CLASS
TIPE LASER Semiconductor Gas Semiconductor

PANJANG GLB 904 nm: Near IR 632,8 nm Red 780 or 810 nm Red
Visible Visible or Near
PULSE RATE 1 - 1000 Hz Continous Wave Continous Wave

PULSE WIDTH 200 Nanoseconds Continmous Wave Continmous Wave

PEAK POWER 2 - 10 Watts 1 - 5 mW 2 - 10 mW


AVERAGE 0,05 - 0,5 mW 1 - 5 mW 5 mW
BEAM 3 mm 1,13 mm 5mm
DIAMETER
BEAM AREA 0,0706 cm2 0,0100 cm2 0,1963 cm2
EFEK BIOFISIS
Tiap sel punya karakteristik yg berbeda dan dlm
sel mengandung unsur elektris yg terpengaruh
stimulus Laser.
Bila stimulus Laser ringan pd suatu sel akan
mempengaruhi plasma sel, merubah tegangan
membran sel.
Perubahan tegangan membran sel dlm suatu
frekwensi oscilasi pd membran sel
mempengaruhi pembebasan ion Ca++ yg akan
merangsang prostaglandin dan zat-zat
algogenic lainnya untuk memulai proses radang
shg dpt berfungsi menormalisir wound healing.
SBG KATALISATOR REAKSI
Melalui absorbsi foton yg berturut-turut dr Laser,
mol-mol dpt berubah-ubah menjadi level energi.
Ini terjadi bila Laser yg diberikan sbg stimulasi
dgn kwantum energi yg sangat tinggi.
Stimulasi yg tinggi dr Laser merangsang
mitokondria sel, shg sintesa ATP dan ADP akan
meningkat serta memacu ferric sulphide redox
system dlm mitokondria yg diikuti peningkatan
aktivitas sel-sel makrofag, sel schwann dan
fibrocyte, dll.
Dari perubahan aktivitas tersebut scr
keseluruhan memberikan efek terapetik.
EFEK BIOSTIMULASI
Efek biostimulasi Laser  hukum “Biologi Arndt
Schulz” a.l stimulasi lemah dpt menimbulkan
aktivitas fisiologis.
Kwantitas energi Laser dihitung dlm Joule/cm2.
Studi penelitian menyimpulkan: intensitas 0,05-
4 J/cm2 punya efek biostimulasi pd jar dan utk
efek bioinhibisi diperoleh pd 4 - 8 J/cm2
Efek pengurangan rasa nyeri scr cepat akbt
pembebasan enzim endorphine dan aktifnya
kembali sel makrofag, juga akibat sekunder
kurangnya oedema, kurangnya nociceptic sbg
kelanjutan perbaikan sistem microcirculation.
Penggunaan Laser sbg biostimulator
Vasodilatasi level microvasculer
Peningkatan enzim akibat dilatasi kapiler lokal
dan normalisasi keseimbangan intra dan ekstra
seluler.
Stimulasi mekanisme pertahanan dgn
peningkatan aktivitas makrofag
Stimulasi fibroblas utk proses wound healing.
Stimulasi supressor sel T saat produksi antibody
yg tdk seimbang dpt menormalisir kompleks imun.
Peningkatan energi sel intrinsik utk menjaga sel
dr keadaan pre necrotic.
INDIKASI LASER
dan KONTRA INDIKASI
Indikasi
Kerusakan kulit, Kondisi rematoid, Gangguan
paska traumatik, Gangguan sirkulasi, dan Kondisi-
kondisi lain yg merupakan indikasi terapi melalui
trigger point
Kontra indikasi
Penyinaran langsung pd mata,
Minimal 4-6 bulan setelah pemberian radioterapi,
Kelenjar endokrin (lokal), Epilepsi, Demam,
Tumor, Kehamilan
DOSIS TERAPI
 Energi Densitas (J/cm2):
Rumus :
Pancaran rata - rata energi Laser (W)
 x Area (cm2)
Waktu (detik)
Secara umum energi densitas dibagi menjadi:
Minimal : 0,05 - 2 J / cm2
Submaksimal - maksimal :  2 J/cm2
Waktu: pedoman waktu 1 menit / cm2
Frekwensi terapi: 1x/hari - 2 atau 3x/minggu
sesuai patologi dan hasil terapi yg diharap dan
Keadaan patologis dr suatu kasus
Aplikasi laser perlu dipertimbangkan faktor-faktor

 stadium dan aktualitas kondisi


 struktur jaringan
 luas area
 kedalaman jaringan
Pd alat baru pengaturan dosis waktu & energi
densitas scr otomatis dlm mesin, tinggal atur
energi output melalui persentase energi densitas
yg keluar dr probe, yg tertera pd mesin dan sesuai
dosis yg diinginkan.
Untuk sub maksimal : 20 - 50 atau 75%
Untuk dosis maksimal : 100 %
Scr umum energi densitas yg lebih rendah utk
kondisi akut/aktualitas tinggi
Energi densitas relatif lebih tinggi utk kondisi sub
akut/kronik (aktualitas rendah), demikian juga pd
kerusakan jaringan otot, tendon, ligament, dll.
Energi densitas 0,05 J/cm2 mrpk minimal focal
energi density.
APLIKASI LASER
Persiapan pasien
Area yg akan diterapi dibersihkan dgn alkohol.
Jika area luas, maka perlu pembagian area
sesuai dgn probe Laser yg penampang 1cm2
Teknik apikasi
Pedoman terapi didasarkan pd jumlah
energi laser (dlm Joules) yg diberikan pd
tiap cm2 permukaan jaringan (teknik kisi-
kisi/grid technique).
Aplikasi Laser harus dilakukan sesuai dgn
setiap cm2 grid matrix yg meliputi area yg
telah ditentukan.
Dapat secara :
Kontak langsung
Probe sedikit kontak dgn kulit tegak lurus pd
pusat tiap cm2 area yg ditentukan dlm waktu
(detik) yg dikehendaki.
Kontak tidak langsung
Probe diletakkan tegak lurus pd pusat tiap cm2
area yg ditentukan dgn jarak 1 cm atau kurang.
Teknik ini utk terapi pd kulit yg rusak,
permukaan jar yg infeksi, / pd area sensitif thd
penekanan.
Pd pelaksanaan, probe dpt diletakkan pd trigger
point scr statis atau digerakan lambat .
Stimulasi skwensial
Setiap cm2 jaringan distimulasi dgn sama
pd seluruh permukan jar yg diterapi.

Stimulasi non skwensial


Stimulasi dilakukan scr selektif pd
permukaan jaringan yg diterapi.
METODA DAN TEKNIK INTERVENSI
TRAUMA OTOT, TENDON, SARAF & TULANG
Pengaruh yang diharap al:
Analgetic effect
Antiedemic effect
Mencegah (hampir 100%) timbulnya post
traumatic ossifying myositis
Karena pre capillary micro-circulation stimulating
effect: Nutrisi dan oxygen.
Teknik dan dosis:
Pada pada area nyeri
Dosis 3 – 5 Joules/cm2 per spot
Luka operasi
Pengaruh yg diharap:
Analgetic & Antiedemic effect
Trophic effect sehingga mempercepat
proses & meningkatkan kualitas scarring
Mencegah malformation keloid
Teknik dan dosis:
Spot disekeliling luka
Dosis 4 – 6 joules/cm2
RHEUMATOID ARTHRITIS
Penyakit collagen disebabkan krn mekanisme
immune complex.
Efektivitas laser tergantung tingkat sakitnya.
Tahap 1: Lesi mulai pd synovial membrane,
pembungkus tendon, bursa; terjadi edeme dan
hyperemia eksudasi fibrin dan leucocyte.
Ketika inflamasi berkembang timbul nyeri
terutama bila sendi digerakkan.
Teknik dan dosis:
Pada pada area nyeri
Dosis 3–5 Joules/cm2 per spot
Rotator cuff tendinitis & bursitis
Jaringan suprahumeral sering cidera
Proses degenerasi
Aplikasi dalam posisi spesifik
Teknik grid
Dosis: 3 – 5 Joules/cm2 per spot

Anda mungkin juga menyukai