Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH STUDY KASUS

KOMPETENSI FISIOTERAPI

MUSKULOSKELETAL

JUDUL

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS


CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA

OLEH :

SYARIF HIDAYAH

NIM. P27226018436

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI PROGRAM PROFESI

JURUSAN FISIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA

2018
LEMBARAN PENGESAHAN

KOPETENSI FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL

Telah disetujui oleh

Banda Aceh, Febuari 2019


Mengetahui Pembimbing/ Praktikan
Clinical Edukator

Ftr.Fithriany,SE,SST Syarif Hidayah


Nip.196602221990032006 Nim.P27226018436
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 2
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 3
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
E. Tujuan Penulisan .................................................................................. 3
BAB II KERANGKA TEORI ......................................................................... 4
A. Deskripsi Teoritis ................................................................................. 4
B. Proses Fisioterapi ................................................................................. 18
C. Kerangka Berfikir ................................................................................ 24
BAB III LAPORAN KASUS .......................................................................... 26
A. Data Pasien........................................................................................... 26
B. Pemeriksaan ......................................................................................... 26
C. Diagnosis Fisioterapi ........................................................................... 26
D. Rencana Fisioterapi .............................................................................. 30
E. Pelaksanaan Fisioterapi ........................................................................ 31
F. Prognosis .............................................................................................. 33
G. Evaluasi ................................................................................................ 33
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................ 35
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 36
A. Kesimpulan .......................................................................................... 36
B. Saran .................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tangan mempunyai fungsi yang kompleks karena merupakan anggota tubuh yang
sangat penting untuk bekerja. Sebagian besar manusiamenggantungkan produktivitasnya
pada kemampuan fungsi tangan yang dapat diandalkan sehingga jika tangan mengalami
kelainan seperti CarpalTunnel Syndrome, akan dirasakan sangat mengganggu aktivitas
maupun produktivitas.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah penekanan saraf medianus pada pergelangan
tangan. CTS merupakan salah satu cedera saraf tepi yang sering terjadi di masyarakat.
Presentasenya mencapai 90% dari berbagai neuropati lainnya. Setiap tahunnya kejadian CTS
dimasyarakat 267 dari 100.000 populasi dengan prevelensi 9,2% pada perempuan dan 6%
pada laki-laki. Di Inggris, angka kejadinnya mencapai 6%-17% yang lebih tinggi dari pada
Amerika yaitu 5% (Ibrahim dkk., 2012).
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan
atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan
gerak, peralatam (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasi
(Permenkes No 65 Tahun 2015).
Gangguan sensorik dan motorik terjadi pada bagian palm, phalange I, II, III dan
medial phalange IV. Keluhan yang timbul berupa rasa nyeri, paresthesia, numbness,
penurunnan lingkup gerak sendi dan kelemahan sepanjang perjalan saraf medianus di
pergelangan tangan (Chung dkk., 2010). Keluhan-keluhan yang muncul tersebut juga
mempengaruhi kemampuan aktivitas fungsional sehari-hari. Fisioterapi sebagai tenaga
kesehatan yang memelihara, mengembangkan, dan mengembalikan fungsional gerak manusia
memiliki peran penting terhadap kasus tersebut. Modalitas terapi yang dipilih antara lain
ultrasound (US), infra red, stretching exercise dan resisted exercise.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ditimbulkan dari CTS, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut: (1) Apakah US, infra red, dan stretching exercise berpengaruh terhadap
penurunan nyeri pada CTS dextra, (2) Apakah US, infra red, dan stretching exercise
berpengaruh terhadap peningkatan lingkup gerak sendi (LGS) pada CTS dextra, (3) Apakah
US, infra red, stretching exercise dan resisted exercise berpengaruh terhadap peningkatan
kekuatan otot pada CTS dextra, (4) Apakah US, infra red, dan stretching exercise
berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan aktivitas fungsional sehari-hari pada CTS
dextra?.

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1.Tujuan Umum

1.3.1.2 Untuk memahami peranan Ultra sound, infra red, dan terapi latihan dengan
active exercise, passive exercise dan resisted activeexercise pada kasus CTS.

1.3.1.3 Untuk mengetahui apakah terapi latihan dengan active exercise dan passive
exercise dapat meningkatkan LGS sendi wrist pada kasus CTS sinistra.

1.3.1.4 Untuk mengetahui apakah terapi latihan dengan resisted active exercise dapat
menigkatkan kekuatan otot dan kemampuanfungsional tangan pada kasus CTS
sinistra.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk memahami peranan Ultra sound, infra red, dan terapi latihan dengan
active exercise, passive exercise dan resisted activeexercise pada kasus CTS.

1.3.2.2 Untuk mengetahui apakah terapi latihan dengan active exercise dan passive
exercise dapat meningkatkan LGS sendi wrist pada kasus CTS sinistra.
1.3.2.3 Untuk mengetahui apakah terapi latihan dengan resisted active exercise dapat
menigkatkan kekuatan otot dan kemampuanfungsional tangan pada kasus CTS
sinistra.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definnisi carpal tunnel syndrome

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah penekanan saraf medianus pada pergelangan
tangan yang menimbulkan rasa nyeri, paresthesia, numbness dan kelemahan sepanjang
perjalan saraf medianus (Chung dkk.,2010).

2.2. Anatomi

Pergelangan tangan dibentuk oleh beberapa tulang, otot, srtuktur persendian dan
diinervasi oleh beberapa syaraf.

2.2.1. Tulang pembentuk sendi pergelangan tangan.

Tulang- tulang pada sendi pergelangan tangan yaitu ada dua deretan. Deretan pertama
yaitu dari tulang radius dan ulna. Deretan kedua terdidri atas delaoan tulang carpalia yang
tersusun dalam dua deretan.Tulang carpal deretan proksimal antara
scapoideum,lunatum,triquentrm,pisiforme. Sedangkan bagian distal terdiri atas tulang
trapesium,trapesuideum,capitataum, dan hamatum.

2.2.2. Ligamen

Ligament colateral carpi ulnar yang membentang dari prosesus styloideus ulna menuju ke
tulang triguentrum ligamen colateral carpi radialis yang membentang dari prosesus stiloiseus
radii menujumenuju tulang scapoideum dan ligamen imtercarpal yang terdiri dari ligamen
interlaveum collare dan dorsale, ligamen interseum dan ligament caparquartum.

2.2.3.Otot
Otot pergelangan tangan tangan secara umum dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu
otot fleksor dan ektensor yang masing-masing terbagi dua yaitu superfisialis dan profunda.
Otot fleksor superficialis yaitu otot fleksor carpi ulnaris,fleksor carpi radialis,fleksor
digitorum sublimis dan palmaris longus .

2.2.4 Nervus Medianus

Berasal dari pleksus brakhialis dengan dua bua caput yaitu caout medial dari plesus
medialis dan caput lateral dari pasikulus lateralis. Kedua caput tersebut bersatu pada tepi
bawah otot pectoralis minur. Jadi serabut dalam truncus berasal dari tiga atau empat
segmennt medula spinalis (C6-8,Th 1)

2.3.Biomekanik

Ditinjau dari morfologinya termasuk articulasio ellipsoidea, tetapi fungsinya


s e b a g a i a r t i k u l a t i o g l u b o i d e a . G e r a k a n ya n g t e r j a d i p a d a p e r s e n d i a n
y a i t u fleksi dengan LGS 80 ° ekstensi 70°ulnar deviasi 30°da n r a r i a l d e v i a s i
20°.
Derajat fleksi dan ulnar deviasi lebih besar dibandingkan dengan gerakan ekstensi dan
radial deviasi, hal ini disebabkan karena bentuk permukaan sendi radius dari ligamen bagian
dorsal lebih kendor dari bagian palmar (chusiee, 1967)

2.4. Etiologi

Secara umum penyebab carpal tunnel syndrome karena faktor keturunan, pekerjaan,
trauma dan inflamasi. Syndrome carpal tunnel terjadi ketika jaringan disekitar tendon fleksor
pada pergelangan tangan membengkak dan menekan saraf medianus (Mujianto, 2013).
Pekerjaan yang berulang-ulang atau repititon merupakan faktor yang terbesar
memicu terjadinya CTS.
Gambar 2.3.1
Gambar 2.3.2
2.5 Modalitas fisioterapi

2.5.1 Ultra Sound


Penggunaan ultra sound pada kasus carpal tunnel syndrome adalah untuk
meningkatkan sirkulasi darah akibat efek micro massage yangditimbulkan dan menyebabkan
efek thermal sehingga menyebabkan otot relaksasi.

2.5.2.Infra Red
Penggunaan infra merah pada kasus carpal tunnel syndrome adalah untuk menaikan
temperatur pada jaringan sehingga menimbulkan vasodilatasi pembuluh darah selain itu
pemanasan yang ringan pada otot akan menimbulkan pengaruh sedatif terhadap ujung-ujung
syarafsensoris.

2.5.3.Terapi Latihan
Menurut Arovah (2010), ada beberapa jenis terapi latihan yang digunakan pada kasus
carpal tunnel syndrome, antara lain :
2.5.3.1 Active exercise
Adalah gerakan yang dilakukan karena adanya kekuatan otot dan anggota tubuh
sendiri tanpa bantuan, gerakan yang dihasilkan oleh kontraksi dengan melawan gravitasi.
2.5.3.2 Passive exercise
Adalah latihan gerakan yang dilakukan oleh bantuan dari luar danbukan merupakan
kontraksi otot yang disadari. Menurut Kisnerand Colby (2007). gerak passive exercise
menyebabkan efek penurunan nyeri akibat aliran darah lancar serta membuat daerah sekitar
sendi menjadi rileks sehingga bisa menambah LGS dan menjaga elastisitas otot.
2.5.3.3 Resisted active exercise
Resisted active exercise dapat meningkatkan kekuatan otot oleh karena jika suatu
tahanan diberikan pada otot yang berkontraksi, maka otot tersebut akan beradaptasi dengan
meningkatkan kekuatan otot akibat hasil adaptasi syaraf danpeningkatan serat otot
(Kisner and Colby, 2007).
BAB III

BLANKO STUDI KASUS

KOMPETENSI : Stase Muskuloskeletal

NAMA MAHASISWA : Syarif Hidayah

N.I.M : P27226018436

TEMPAT PRAKTIK : RSU Cut Meutia Aceh Utara

PEMBIMBING : Ftr.Fithriany,SMPH,SE,SST

I.IDENTITAS PENDERITA

Tanggal pembuatan SK : 15 Januari 2019

Nama : Haris

Umur : 24 tahun

Jenis Kelmain : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : TNI

Alamat : Asrama Pulo rungkom

No. CM : 949327
II. SEGI FISOTERAPI

1. Deskripsi pasien dan keluhan utama


a.keluhan utama : nyeri pada pergelangan tangan sebelah kanannya

b.deskripsi pasien sekarang : os mengeluh nyeri pergelangan tangan kanannya, ini


dirasakan os sudah 3 bulan, awalnya rasa nyeri dan kesemutan dirasakan ringan namun
lama kelamaan rasa nyeri bertambah dan sangat mengganggu.

2. DataMedis Pasien

Os tidak mempunyai riwayat Diabetes dan asam urat tinggi.

III. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI


1. Pemeriksaan Tanda Vital (umum)
(Tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, temperatur, tinggi badan, berat badan)

1. Tekanan Darah : 110/90 mmhg


2. Denyut Nadi : 70 x /Menit
3. Pernafasan : 15 x/Menit
4. Temperatur : 34 °C
5. Tinggi Badan : 167 cm

6. Berat Badan : 64 kg

2. Inspeksi / Observasi

Statis : tidak tampak adanya oedem pada pergelangan tangan kanan.

Dinamis : Tampak menahan rasa nyeri pada gerakan fleksi ektensi wriet joint kanan

3. Palpasi
Nyeri tekan pada pergelangan dan ibu jari tangan kanan.
Pemeriksaan nyeri dengan skala VAS
Nyeri diam :1
Nyeri gerak : 6
Nyeri tekan : 5

4. Joint Test
Sendi Gerakan Nyeri ROM
Fleksi MCP - Full
Ektensi MCP - Full
Wrist joint Fleksi wrist + Terbatas
Ektensi wrist + Terbatas
Ulnar deviasi - Full
Radial deviasi - Full
5. Muscle Test dan Antopometri
MMT
Gerakan Nilai otot
Fleksi MCP 5
Ekstensi MCP 5
Fleksi wrist 4
Ektensi wriat 4
Ulnar deviasi 5
Radial deviasi 5

LGS
Aktif Pasive
S : 40° - 0°- 35° S : 50°- 0°- 50°
F : 15°- 0°- 25° F : 20°- 0°- 30°
S (MCP ) : 10°- 0°- 45° S (MCP) : 15°- 0°-45°

6. Kemampuan fungsional
Bagian jumlah
Intensitas nyeri 1
Rasa tebal dan kesemutan 1
Perawatan diri 3
Kekuatan 2
Toleransi menulis dan mengetik 3
Bekerja 2
Menyetir kenderaan 2
Tidur 1
Pekerjaan rumah 2
Rekreasi /olahraga 2
B.ALGORITMA

(CLINICAL REASONING)

Carpal tunnel
syndrome

degenerasi Kontraktur lig Penebalan Hypomobile


carpitransversum tendon flexor jari intercarpal

Stretch test lig carpitransversum


Stretch test tendon flexor jari
Translation test intercarpal

Massage, US, Stretching lig Mobilisasi Stretching


excercaise carpitransversum intercarpal flexor’s tendon
Massage, US,
MWD
C.KODE DAN KETERANGAN PEMERIKSAAN ICF

1.Body Functions
(b.710) Mobility of joint functions

2. Activities and Participation


(d.445) Hand and arm use

3. Environmental Factors
(e.299) Natural environtment and human made change to environtment otherspecified

4. Body Structures
(s.73023) Ligament and faciae of hand

D. DIAGNOSISI FISIOTERAPI

1. Impairment
-nyeri dan kaku pada wrist dextra
-keterbatasan LGS
-penurunan kekuatan otot

2. Functional Limitation
-gangguan aktifitas seperti mengancing baju,membawa kenderan ,mengangkat beban
-gangguan saat aktifitas latihan seperti menembak,push up

3. Disability/ partisipation restriction

Mengalami gangguan aktifitas sebagai sorang prajurit TNI terutama saat latihan
E. PROGRAM FISIOTERAPI

1. Tujuan Jangka Panjang

Mengembalikan kemampuan fungsional tangan kanan

2. Tujuan Jangka Pendek

-Mengurangi Nyeri
-Meningkatkan kekuatan otot
-menambah LGS

3.Teknologi Intervensi Fisioterapi

-US
-Massage
-Terapi Latihan

F. RENCANA EVALUASI

1.Nyeri dengan VAS


2.LGS dengan Goniometer
3. Kekuatan ototo dengan MMT
4.Aktifitas fungsional dengan wrist-han disability ideks

G. PROGNOSA

Qua ad vitam : Baik


Qua ad sanam : Baik
Qua ad fungsional : Baik
Qua ad cosmeticam : Baik
H . PELAKSANAAN TERAPI

Tanggal 14-12-2018

1. Pemberian modalitas Us

Pemeriksaan terhadap alat dengan melihat kabel,tranduser apakah dalah kondisi baik
untuk di gunakan,posisi pasien tidur terlentang, kemudian dijelaskan efek terapi yang
akan dirasakan oleh pasien,pada daerah yang akan dilakukan terapi di berikan media
pelicin. Pemberian US dilakukan pada area pergelangan tangan kanan dengan
frekwensi 3 Mmhz ,waktu 5 menit dengan intensitas 1 watt/cm2.

2. Massage

Tehnik yang dilakukan berupa friksen dan efflorage pada daerah pergelangan tangan
kanan.

3. Terapi latihan

Tehnik yang diberikan berupa stretching dan strenthening.

Stretching dilakukan paga ligament carvi transversum dan tendon digitorum komunis
serta nervus medianus.

Tanggal 18-12-2018

1. US diberikan pada pergelangan tangan kanan dengan wktu: 5 menit,frekwensi 3


Mmhz dan intensitas 1 w/cm2

2. Massage dengan tehnik friksen dan efflorage diberikan pada daerah pergelanagn
tangan kanan dan lengan kanan.

3. Terapi Latihan diberikan masih dengan tehnik stretching dan stentening pada
pergelangan tangan kanan.
Tanggal 21-12-2018

1. US diberikan pada pergelangan tangan kanan dengan wktu: 5 menit,frekwensi 3


Mmhz dan intensitas 1 w/cm2

2. Massage dengan tehnik friksen dan efflorage diberikan pada daerah pergelanagn
tangan kanan dan lengan kanan.

3. Terapi Latihan diberikan masih dengan tehnik stretching dan stentening pada
pergelangan tangan kanan.

I. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Tanggal 14-12-2018

Nyeri diam :1
Nyeri gerak :6
Nyeri tekan :5

Nyeri belum ada perubahan.

Tanggal 18-12-2018
Nyeri diam :1
Nyeri gerak :5
Nyeri tekan :4
Tanggal 21-12-2018

Nyeri T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6
Diam 1 1 1 1 1 1 1
Gerak 5 5 5 5 5 4 3
Diam 6 6 6 6 4 4 4

LGS

Bidang T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6
S 40°-0°-35° 40°-0°-35° 40°-0°-35° 40°-0°-35° 40°-0°-35° 40°-0°-35° 40°-0°-35°
F 15°-0°-25° 15°-0°-25° 15°-0°-25° 15°-0°-30° 15°-0°-30° 15°-0°-30° 15°-0°-30°
S (MCP) 10°-0°-45° 10°-0°-45° 10°-0°-50° 10°-0°-50° 10°-0°-50° 10°-0°-50° 10°-0°-50°

Nilai otot pergelangan tangan kanan menjadi 5

Bagian T0 T6
Intensitas nyeri 1 2
Rasa tebal dan kesemutan 1 1
Perawatan diri 3 3
Kekuatan 2 3
Toleransi menulis atau mengetik 3 3
Bekerja 2 2
Menyetir kenderan 2 3
Tidur 1 1
Pekerjaan rumah 2 2
Rekreasi/olah raga 2 2
J. HASIL TERAPI AHIR

Seorang pasien bernama Haris,umur 24 th, jenis kelamin laki-laki dengan keluhan
nyeri pergelangan tangan dan keba pada beberapa jari setelah dilakukan tindakan
fisioterapi sebanyak 6 (enam) kali tindakan dengan modalitas US,Massage dan terapi
latihan telah mengalami kemajuan dengan berkurangnya rasa nyeri,bertambahnya
LGS dan meningkatnnya kekuatan otot yang berdampak pada peningkatn kemampuan
fungsional wrist joint nya.

Lhokseumawe 20-12-2018

Mengetahui
Pembimbing Praktikan

Ftr.Fithriany,SMPH,SE,SST Syarif Hidayah


NIP.196602221990032006 NIM. P27226018436

Catatan Pembimbing:

Anda mungkin juga menyukai