MAKALAH
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI
CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS)
Oleh :
NPM: 1015001361
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL
SYNDROME (CTS)” tepat pada waktunya.
1. Allah SWT
2. Kedua orang tua, yang telah memberikan kasih sayang mereka
3. Bapak Eko Budi Prasetyo, S.FT, M.OR selaku dosen pengampu mata
kuliah FT. Muskuloskeletal II.
4. Teman-teman Fisioterapi semester V yang selalu memberikan dukungan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun penuilis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan bermanfaat bagi pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
meridhai usaha kita. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................3
A. Anatomi Wrist Joint................................................................................................3
B. Biomekanika Wrist Joint.........................................................................................4
C. Definisi Carpal Tunnel Syndrome............................................................................4
D. Etiologi...................................................................................................................4
E. Patofisiologi............................................................................................................5
F. Tanda dan Gejala....................................................................................................6
G. Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome........................................................................7
H. Diagnosis Banding..................................................................................................7
I. Prognosis................................................................................................................8
J. Teknologi Intervensi...............................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................9
A. Simpulan................................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan bagian dari
pembangunan nasional yang antara lain mempunyai tujuan untuk
mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan batin.
Salah satu ciri bangsa yang mempunyai derajat kesehatan yang tinggi dengan
mutu kehidupan yang baik, dan mempunyai sikap kejiwaan yang menopang
dan mendorong kreativitas. Fisioterapi adalah ilmu yang mempelajari upaya -
upaya manusia dalam mencapai derajat kesehatan yang dibutuhkan melalui
penanggulangan masalah gerak fungsional individu dan masyarakat dengan
penerapan sumber fisis dan mekanis (Deklarasi IFI, 2000).
1
2
cedera di telapak tangan dan pergelangan tangan, dimana dibatasi oleh tulang
pergelangan tangan (carpal) dan ligamentum carpal
transversal. Carpal Tunnel Syndrome merupakan kombinasi dari kelainan
jari, tangan dan lengan dengann gejala yang mencerminkan kompresi sensoris
atau motoris (Salawati & Syahrul, 2014).
B. Rumusan Masalah
a. Untuk mengetahui apakah UltraSsound dan Infra Red dapat mengurangi
rasa nyeri pada kasus CTS.
b. Untuk mengetahui apakah Terapi Latihan dengan active exercise dan
passive exercise dapat meningkatkan LGS sendi wrist pada kasus CTS
sinistra.
c. Untuk mengetahui apakah Terapi Latihan dengan resisted active
exercise dapat menigkatkan kekuatan otot dan kemampuan fungsional
tangan pada kasus CTS.
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui manfaat Ultra Sound dan Infra Red dapat mengurangi
rasa nyeri pada kasus CTS.
b. Untuk mengetahui apakah Terapi Latihan dengan active exercise dan
passive exercise dapat meningkatkan LGS sendi wrist pada kasus CTS
sinistra.
c. Untuk mengetahui apakah Terapi Latihan dengan resisted active
exercise dapat menigkatkan kekuatan otot dan kemampuan fungsional
tangan pada kasus CTS.
D. Manfaat Penulisan
Menambah pengetahuan mengenai kegunaan Ultra Sound, Infra Red, dan
Terapi Latihan dalam penanganan kasus CTS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
D. Etiologi
Ada beberapa penyebab mengenai patologi dari Carpal Tunnel
Syndrome (CTS). Pada umumnya karena faktor mekanik, faktor non mekanik
dan faktor vaskuler, ketiga faktor ini memegang faktor penting dalam
terjadinya CTS. Pada umumnya CTS terjadi secara kronis dimana terjadi
penebalan fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus
medianus.
E. Patofisiologi
Menurut teori kompresi mekanik, gejala CTS adalah karena kompresi
nervus medianus di terowongan karpal. Kelemahan utama dari teori ini adalah
bahwa ia menjelaskan konsekuensi dari kompresi saraf tetapi tidak
menjelaskan etiologi yang mendasari kompresi mekanik. Kompresi diyakini
dimediasi oleh beberapa faktor seperti ketegangan, tenaga berlebihan,
hyperfunction, ekstensi pergelangan tangan berkepanjangan atau berulang.
Teori insufisiensi mikro - vaskular mennyatakan bahwa kurangnya pasokan
darah menyebabkan penipisan nutrisi dan oksigen ke saraf yang
menyebabkan ia perlahan-lahan kehilangan kemampuan untuk mengirimkan
impuls saraf. Scar dan jaringan fibrotik akhirnya berkembang dalam saraf.
Tergantung pada keparahan cedera, perubahan saraf dan otot mungkin
permanen. Karakteristik gejala CTS, terutama kesemutan, mati rasa dan nyeri
akut, bersama dengan kehilangan konduksi saraf akut dan reversibel dianggap
gejala untuk iskemia. Seiler et al menunjukkan (dengan Doppler laser
flowmetry ) bahwa normalnya aliran darah berdenyut di dalam saraf median
dipulihkan dalam 1 menit dari saat ligamentum karpal transversal dilepaskan.
Sejumlah penelitian eksperimental mendukung teori iskemia akibat kompresi
diterapkan secara eksternal dan karena peningkatan tekanan di karpal tunnel.
Gejala akan bervariasi sesuai dengan integritas suplai darah dari saraf dan
tekanan darah sistolik . Kiernan dkk menemukan bahwa konduksi melambat
pada median saraf dapat dijelaskan oleh kompresi iskemik saja dan mungkin
tidak selalu disebabkan myelinisasi yang terganggu. Menurut teori getaran
gejala CTS bisa disebabkan oleh efek dari penggunaan jangka panjang alat
6
H. Diagnosis Banding
Diagnosa banding pada kasus CTS antara lain:
1. Cervical radiculopathy
Biasanya keluhannya berkurang bila leher diistirahatkan dan bertambah
hila leher bergerak. Distribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya.
2. Pronator teres syndrome
Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak tangan daripada
CTS karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak
melalui terowongan karpal.
3. Thoracic outlet syndrome
Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot thenar.
Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan
bawah.
4. De quervain’s syndrome
Tenosinovitis dari tendon muskulus abductor pollicis longus dan
ekstensor pollicis brevis, biasanya akibat gerakan tangan yang repetitif.
Gejalanya adalah rasa nyeri dan nyeri tekan pada pergelangan tangan di
dekat ibu jari. KHS normal. Finkelstein's test : palpasi otot abduktor ibu
jari pada saat abduksi pasif ibu jari, positif bila nyeri bertambah.
(Laillya N, 2010).
I. Prognosis
Prognosis sindroma ini baik dan hilang dalam beberapa bulan apabila
diberikan terapi yang tepat dan edukasi yang baik serta manifestasi hanya pada
gangguan sensoris tanpa disertai gangguan motorik (Rambe, 2004).
8
J. Teknologi Intervensi
1. Ultra Sound
Penggunaan ultra sound pada kasus carpal tunnel syndrome adalah untuk
meningkatkan sirkulasi darah akibat efek micro massage yang
ditimbulkan dan menyebabkan efek thermal sehingga menyebabkan otot
relaksasi.
2. Infra Merah Penggunaan infra merah pada kasus carpal tunnel syndrome
adalah untuk menaikan temperatur pada jaringan sehingga menimbulkan
vasodilatasi pembuluh darah selain itu pemanasan yang ringan pada 7
otot akan menimbulkan pengaruh sedatif terhadap ujung-ujung syaraf
sensoris.
3. Terapi latihan Menurut Arovah (2010), ada beberapa jenis terapi latihan
yang digunakan pada kasus carpal tunnel syndrome, antara lain:
a) Active exercise
Adalah gerakan yang dilakukan karena adanya kekuatan otot dan
anggota tubuh sendiri tanpa bantuan, gerakan yang dihasilkan oleh
kontraksi dengan melawan gravitasi.
b) Passive exercise
Adalah latihan gerakan yang dilakukan oleh bantuan dari luar dan
bukan merupakan kontraksi otot yang disadari. Menurut Kisner and
Colby (2007) gerak passive exercise menyebabkan efek penurunan
nyeri akibat aliran darah lancar serta membuat daerah sekitar sendi
menjadi rileks sehingga bisa menambah LGS dan menjaga elastisitas
otot.
c) Resisted active exercise
Resisted active exercise dapat meningkatkan kekuatan otot oleh
karena jika suatu tahanan diberikan pada otot yang berkontraksi,
maka otot tersebut akan beradaptasi dengan meningkatkan kekuatan
otot akibat hasil adaptasi syaraf dan peningkatan serat otot (Kisner
and Colby, 2007).
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan gangguan umum yang
berhubungan dengan pekerjaan yang disebabkan gerakan berulang-ulang dan
posisi yang menetap pada jangka waktu yang lama yang dapat mempengaruhi
saraf, suplay darah ke tangan dan pergelangan tangan. Carpal Tunnel
Syndrome merupakan neuropati terhadap nervus medianus di dalam Carpal
Tunnel pada pergelangan tepatnya di bawah fleksor retinakulum. Sindrom ini
terjadi akibat kenaikan tekanan dalam terowongan yang sempit yang dibatasi
oleh tulangtulang carpal serta ligament carpi tranversum yang kaku sehingga
menjebak nervus medianus (Rambe, 2004).
B. Saran
Pada penderita Carpal tunnel syndrome sering dihadapkan pada pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, sehingga penderita membutuhkan pertolongan dalam
masalah ini. Pemberian terapi dengan menggunakan Ultra Sound,
Infra Red, Terapi Latihan dapat membantu dalam mengurangi nyeri sehingga
terjadi peningkatan LGS, meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan
aktivitas fungsional sehari-hari. Unruk menghindari dampak yang lebih lanjut
hendaknya pasien diberi saran-saran sebagai berikut: (1) menyarankan pasien
untuk mengistirahatkan tangannya saat timbul kebas pada pergelangan
tangannya, (2) menyarankan pasien untuk mengompres hangat selama ±10
menit.
9
DAFTAR PUSTAKA
10