Fisioterapi

Olahraga
Shin Splint
Shin Splint / tibial stress syndrome
merupakan istilah umum yang sering
digunakan untuk menggambarkan
nyeri akibat latihan yang dirasakan di
bagian depan atau belakang tungkai
bawah
• Runner
• Sepak bola
• Basket
• Volli
• Shin Splint Anterior – m.tibialis
anterior
• Shint Splint Posterior – m.tibialis
posterior
• Adanya inflamasi pada periosteum
os.tibia serta micro tear fascia
m.tibialis anterior/posterior. akibat
overuse dan tightness m.tibialis
anterior/posterior
Penyebab umum Shin Splint
• Berlari pada permukaan keras atau tidak rata
• Menggunakan sepatu yang tidak tepat (hilangnya medial
arch)
• Fleksibilitas buruk pada m.gastroc dan m.soleus
• Knee valgus
• Flat foot / over pronation feet
Shin Splint
Penatalaksanaan fisioterapi Shin
Splint
• Assessment
• Anamnesis
• Nyeri area tulang kering sisi
depan luar atau sisi belakang
dalam saat berlari atau posisi
jongkok
• Inspeksi
• Knee joint genu valgus (X)
• Over pronation feet
Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
• Quick test
• Tes gerak pasif
• Squat and bouncing nyeri pada • Nyeri gerak dorsal fleksi
posisi jongkok (m.tibialis posterior)
• Nyeri gerak berjinjit dan • Nyeri gerak plantar fleksi dan
bertumit inversi (m.tibialis anterior)
• Tes gerak aktif • Springy end feel
• Tidak ada pembatasan ankle • Isometrik
joint
• Nyeri sangat saat isometrik
• Tidak ada crepitasi dorsal fleksi (m.tibialis anterior)
• Nyeri gerak dorsal fleksi • Nyeri sangat saat isometrik
(m.tibialis anterior) plantar fleksi dan inversi fleksi
• Nyeri gerak plantar fleksi dan (m.tibialis posterior)
inversi (m.tibialis posterior)
 Tes khusus
• Tes khusus
• Palpasi anterolateral os.tibia
tenderness (shin splint anterior) Diagnosis
• Palpasi posteromedial os.tibia • Gangguan fungsional ankle
tenderness (shin splint posterior) joint akibat nyeri saat olahraga
• Pemeriksaan lain karena Shin Splint
• Rontgen terkadang tampak inflamasi
periosteum os.tibia
• MRI adanya inflamasi pada m.tibialis
anterio/posterior
Anatomic Impairment
• Inflamation periosteum os.tibia and m.tibialis
anterior/posterior – Nyeri area tulang kering
• Muscle imbalance
• Tightness m.gastrocnemius, m.soleus, m.tibialis posterior, m.tibialis
anterior
• Weakness m.tibialis posterior, m.tibialis anterior, m.peroneus

Functional Limit
• Nyeri saat berlari, awalan melompat serta landing
Intervensi Phase I
(0-6 hari)
Impairment
Inflamation
Modalities
Aktino dan F= 3x/minggu
Dosage

elektro terapi I = Toleransi pasien

VAS = 7- T = Cold Therapy
10/10 T = 8- 10 menit

F= 3x/minggu
I= Toleransi pasien
T= IFC Co-planar
T= 5-7 menit
Tightness Terapi latihan F=3x/minggu
I= Tahan 8-10 det/5 rep/1-2 set
T= Calf stretch & m.tibialis anterior stretch
T= 5 menit

F=3x/minggu
I= 10 rep/3 set
T= Foam roller regio cruris
T= 5 menit
Intervensi Phase I Impairment Modalities Dosage
(0-6 hari) Muscle Terapi F=3x/minggu
VAS = 7-
imbalance latihan I= 10 rep/3 set
10/10
T= Towel toe exercise

F=3x/minggu
I= Tahan 60 det/3 set
T= Core stability plank &
bridging
T= 5 menit
Calf Stretch
Stretching Tibialis Anterior
Foam Roller
Towel Toe Exercise
 Phase II Impairment Modalities Dosage
Adhesion Aktino dan F= 3x/minggu
(4-21 hari)
elektro terapi I = Toleransi pasien
VAS =4-6/10 T = Cold Therapy
Latihan Phase T = 8- 10 menit

I masih
F= 3x/minggu
dilakukan
I= 2-2,5 w/cm untuk aktualitas rendah
T= US-Continous pada muscle belly
T= 5-7 menit

Muscle imbalance Terapi latihan F=3x/minggu

I= 10 rep/3 set
T= Isotonic ankle theraband
T= 5 menit

F=3x/minggu
I= 10 rep/3 set
T= Calf raise exercise
T= 5 menit
 Phase II Impairment Modalities Dosage

(4-21 hari) Muscle Imbalance Terapi latihan F=3x/minggu

I= 10 rep/3 set
VAS =4-6/10
T= Step up and hold w/ theraband medial force
Latihan Phase
T= 5 menit
I masih
dilakukan F=3x/minggu
I= 10 rep/3 set
T= Lunges w/ theraband medial force
T= 5 menit
Endurance Cardiopulmonal training Static bicyle 20 menit dengan toleransi nyeri
Lunges
 Phase III Impairment Modalities Dosage
(17 hari-3 bulan) Agility Terapi latihan F=3x/minggu
VAS =3/10 I= 20 det/5 set

Latihan Phase I T= Plyometric/wall running drill/skipping/lateral hurdle drill

dan II masih T= 5 menit

dilakukan Return to sport Terapi latihan Latihan functional skill cabang olahraga

Endurance Cardiopulmonal training Static bicyle atau jogging

Wall Running Drill
Evaluasi return to sport
• VAS atau NRS 2/10 saat latihan functional skill

• VAS atau NRS 2/10 saat plyometric exc

• Long jump one leg > 80%

TERIMAKASIH