Anda di halaman 1dari 16

STATUS KLINIS

( KARDIOVASKULAR )
A. Anamnesis
1. Anamnesis Umum

Nama : Ny. Y
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sebamban 1 blok C, Damar Indah Kec.Sei Loban Kab. Tanah Bumbu

Hobby : Kuliner makanan

2. Anamnesis Khusus

Keluhan Utama : Pasien Mengalami penambahan berat badan dan ketika


beraktivitas pasien mudah merasa lelah serta sulit
bernafas, penambahan berat badan drastis mulai di rasa
setelah melahirkan 3 Tahun yang lalu,
dan terasa jantung berdebar-debar sejak 1 minggu yang
lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengalami penambahan berat badan yang drastis, dan
mengeluh sesak nafas serta sulit melakukan aktivitas.
Kesulitan yang pasien rasakan ketika melakukan pekerjaan
rumah,seperti memasak, mencuci baju, dan menyapu lantai.
Pasien mengeluh karna setiap kali sehabis makan merasa nafas
ter senggal-senggal.Pertama kali rasa sesak nafas disertai rasa
ter senggal-senggal dan nyeri pada punggung yang di rasakan
satu minggu terakhir ini, awal nya tidak ada rasa sesak nafas
hanya ngos - ngosan, namun jika berbaring rasa sulit bernafas
tersebut hilang, tetapi di minggu terakhir sakit yang di rasa
pasien tidak hilang malah semakin parah,dan sejak minggu
terakhir pasien sadar ketika sehabis makan malam pada jam
22:00, dengan hidangan yang di nikmati pasien berupa
junkfood,keripik,coklat,dengan air minum Americano dan cuci
mulut dengan es krim kemudian selang sehabis makan merasa
begah sekitar 30 menit pasien tetap merasa sulit bernafas,
kemudian rasa sulit tersebut tidak hilang malah di sertai tidak
bisa tidur dan berkeringat, pasien merasa berat badan sangat
drastis bertambah sajak saat itu . Pasien merasa ini sangat
mengganggu aktivitas tidak hanya di lingkungan rumah
bahkan di lingkungan luar. lalu pasien konsul ke dokter , dan
dokter mengatakan bahwa pasien terkena obesitas , lalu
menyarankan pasien untuk pergi ke fisioterapi untuk
melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada


Riwayat Penyakit Penyerta : Kolestrol, Asam Urat,Terdapat juga Oedem pada Kaki
Kanan
Riwayat Penyakit Keluarga : Obesitas,Diabetes

3. Anamnesis Sistem

Muskuloskeletal : Tidak ada Keluhan


Nervorum : Tidak ada Keluhan
Respirasi : Ketika bernafas pasien mearasa ter- senggal-senggal
Kardiovaskular : Tidak ada mengalami kelainan di kardiovaskular
Integumentum : Tidak ada kelainan pada kulit
Urinaria : BAK terganggu karena tidak terkontrol, dan BAB terganggu
karena tidak teratur
Gastrointestinal : Sistem pencernaan pasien terganggu karena metabolisme pasien
yang cepat.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Antropometri
a. Tinggi Badan : 156cm
b. Berat Badan : 68 Kg
c. IMT : 27,9
Interpretasi : Obesitas Kelas 1
2. Vital Sign
a. Tekanan Darah :120/80 mMhg
Interpretasi : Normal
b. Denyut Nadi : 88x/Menit
Interpretasi : Normal
c. Pernapasan : 66x/Menit
Interpretasi : Takipnea
d. Temperature : 36,8°C

Interpretasi : Normal
C. Inspeksi

*( Berikan tanda pada gambar diatas sesuai dengan kondisi pasien )

1. Inspeksi Statis
Tingkat kesadaran : compos mentis
Warna : Normal
Kepala dan Leher : Tampak Simetis
Regio Perifer : Tampak Simetris
Bentuk Tubuh :Tampak Saat berjalan kesulitan melangkah karena jarak kaki terlalu
sempit , dan bahu tampak asimetris ke kiri, pinggul tampak maju
kedepan.
Bentuk Dada : Normal
Postur : Normal
Pola Nafas : Tampak tidak teratur

2. Inspeksi Dinamis

Tingkat kesadaran : Compos Mentis


Warna : Normal
Kepala dan Leher : Tampak Simetris
Regio Perifer : Tampak Simetris
Bentuk Tubuh : Tampak pasien kesulitan saat berduduk dan berdiri
Bentuk Dada : Normal
Postur : Normal
Pola Nafas : Tidak Teratur dan Tampak kesulitan bernafas

D. Palpasi

Suhu : Sedikit Hangat


Spasme : Tidak terdapat Spasme
Tenderness : Tidak Terdapat nyeri tekan
Oedem : Terdapat Oedem pada ankle
Ictus Curdis :TidakTampak
Mobilitas Dada
- Kesimetrisan Ekspansi Thorax
Ekspansi Thorax Hasil
Ekspansi Lobus Superior Simetris
Ekspansi Lobus Medial Simetris
Ekspansi Lobus Inferior Simetris

- Ukuran Ekskursi Thorax

Pengukuran Inspirasi Ekspirasi Selisih


Axilla/Lateral Costa 180 cm 178 cm 2 cm
processus xyphoideus atau lower lateral costa 171 cm 170 cm 1 cm
Sejajar Diaphragma 171 cm 168 cm 3 cm
Nyeri dinding dada : Tidak ada Nyeri
Mediastinal Shift (Trakea) : Tidak ada Nyeri
E. Auskultasi

No. Tempat Pemeriksaan Hasil Interpretasi


1 Katup Bikuspidalis/Mitral Lub-Dub-Dub Obesitas
2 Katup Aorta Lub-Dub Normal
3 Katup Trikuspidalis Lub-Dub-Dub Obesitas
4 Katup Pulmonalis Lub-Dub Normal
E. Tes Orientasi (Quick Test)

Prosedur : Menggerakan secara aktif Hip,Knee,Ankle&Foot,Lumbal

Regio Quick Test Hasil


Hip Joint Fleksi – Ekstensi Pasien mampu melakukan
tidak ada rasa nyeri,
Tanpa Keterbatasan ROM
Knee Joint Squad And Bouncing or Pasien mampu melakukan
flexion-extension , tanpa ada rasa nyeri, Full
ROM
Ankle And Foot Joint Stand on heel and stand Pasien tidak mampu
on toes melakukan ada rasa nyeri,
ROM Terbatas.
Fleksi – Ekstensi, Lateral Pasien mampu melakukan
Lumbal Fleksi Dextra & Sinistra, namun ada rasa nyeri dan
Rotasi Dextra & Sinistra. Keterbatasan ROM.

Interpretasi:Ditemukan ada Nyeri pada pemeriksaan ankle and foot joint, Hip Joint,knee
Joint,dan Lumbal.
F. Pemeriksaan Fungsi gerak Dasar (PFGD)

PFGD Aktif Pasif TIMT


Lumbal Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra

Fleksi Terkoordinasi Terkoordinasi Ada nyeri, Ada nyeri, Tidak ada Tidak ada
, Ada nyeri, , Ada nyeri, tidak Full tidak Full kelemahan kelemahan
Tidak ada Tidak ada ROM, ROM, atau pun atau pun
kelemahan, kelemahan, elastic elastic entrapmen entrapmen
tidak full tidak full endfeel endfeel t t
ROM ROM
Ekstens Terkoordinasi Terkoordinasi Tidak Tidak Tidak ada Tidak ada
i , Tidak Ada , Tidak Ada nyeri, full nyeri, full kelemahan kelemahan
nyeri, Tidak nyeri, Tidak ROM,Har ROM,Har atau pun atau pun
ada ada d endfeel d endfeel entrapmen entrapmen
kelemahan, kelemahan, t t
full ROM full ROM
Terkoordinasi Terkoordinasi Tidak Tidak Tidak ada Tidak ada
Lateral , Ada nyeri, , Ada nyeri, nyeri, full nyeri, full kelemahan kelemahan
Tidak ada Tidak ada ROM, ROM, atau pun atau pun
kelemahan, kelemahan, Elastic Elastic entrapmen entrapmen
full ROM full ROM endfeel endfeel t t
Rotasi Terkoordinasi Terkoordinasi Tidak Tidak Tidak ada Tidak ada
, tidak Ada , tidak Ada nyeri, full nyeri, full kelemahan kelemahan
nyeri, Tidak nyeri, Tidak ROM, ROM, atau pun atau pun
ada ada Elastic Elastic entrapmen entrapmen
kelemahan, kelemahan, hard hard t t
full ROM full ROM endfeel endfeel

PFGD Aktif Pasif TIMT


Ankle Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra

Plantar Terkoordinasi, Terkoordinasi, Ada Ada nyeri, Tidak ada Tidak ada
Fleksi Ada nyeri, Ada nyeri, nyeri, tidak Full kelemahan kelemahan
Tidak ada Tidak ada tidak ROM, atau pun atau pun
kelemahan kelemahan Full elastic entrapment entrapment
otot, tidak full otot, tidak full ROM, hard
ROM ROM elastic endfeel
hard
endfeel
Dorsi Tidak Tidak Ada Ada Tidak ada Tidak ada
Fleksi Terkoordinasi, Terkoordinasi, nyeri, nyeri,tidak kelemahan kelemahan
Ada nyeri, Ada nyeri, tidak full ROM, atau pun atau pun
Tidak ada Tidak ada Full elastic entrapment entrapment
kelemahan kelemahan ROM, hard
otot , tidak otot , tidak elastic endfeel
full ROM full ROM hard
endfeel
Inversi Terkoordinasi, Terkoordinasi, Ada Ada nyeri, Tidak ada Tidak ada
Ada nyeri, Ada nyeri, nyeri, Full kelemahan kelemahan
Tidak ada Tidak ada Full ROM, atau pun atau pun
kelemahan kelemahan ROM, elastic entrapment entrapment
otot , full otot , full elastic endfeel
ROM ROM endfeel
Eversi Terkoordinasi, Terkoordinasi, Ada Ada nyeri, Tidak ada Tidak ada
Ada nyeri, Ada nyeri, nyeri, Full kelemahan kelemahan
Tidak ada Tidak ada Full ROM, atau pun atau pun
kelemahan kelemahan ROM, elastic entrapment entrapment
otot , full otot , full elastic endfeel
ROM ROM endfeel

G.Pemeriksaan Spesifik
1. Pemeriksan New York Heart Association (NYHA)

Prosedur :

- Mitnta Pasien untuk menyebutkan gejala sesuai kondisinya


- Sesuaikan gejala yang di sebutkan dan yang dijelaskan sesuai form

Tujuan :
- Untuk mengetahui kemampuan fungsional dan tingkat sesak nafas pada
penderita gangguan jantung
Interpretasi : NYHA II
- Pasien mengalami sedikit kesulitan bernafas saat melakukan fisik
-
Gejala Hasil Keterangan

Aktivitas terganggu NYHA II Pasien mengalami sedikit


ganggu aktivitas fisik kesulitan bernafas saat
seperti berkendara, melakukan
mengangkat barang, maka aktivitas fisik.
akan muncul sedikit sesak
nafas.

2. Pemeriksan Batuk dan Sputum


Prosedur : mengambil dan memeriksa sampel sputum pasien
Tujuan : untuk mengetahui adanya patologi pada sistem respirasi dan penyakit jantung
Interpretasi : Pasien tidak mengalami Batuk dan sputum

3. Range of Motion (ROM) (Lumbal & Ankle)


Prosedur :
-Siapkan alat goniometer dan alat tulis
-Semua gerakan diukur dan posisi awal netral atau posisi anatomis
-Ukur ROM minta dengan pasien untuk mengikuti arahan
- Catat hasil pengukuran.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah ada keterbatasan ROM Pada Regio Lumbal &
Ankle
Interpretasi : Semua gerakan regio Lumbal Tidak Full ROM & ankle tidak full
ROM pada gerakan Plantar/Dorsi Fleksi Dan Full ROM Pada Grakan Eversi/Inversi

Lumbal Letak ROM Normal ROM pasien IP


Goniometer/AXIS/Fulcrum
Ekstensi/Fleksi Garis tengah tubuh/SIAS S. 30°-0°-85° S.25°-0°- 70° Tidak Full ROM
Lateral Fleksi Garis Tengah Vertebra/S1 F.30°-0°-30° F.25°-0°-25° Tidak Full ROM
Dekstra/Sinistra
Rotasi Garis Tengah suntura F.45°-0°-45° F.40°-0°-45° Tidak Full ROM
dekstra/Sinistra Frontalis

Ankle Letak ROM Normal ROM pasien IP


Goniometer/AXIS/Fulcrum
Plantar/Dorsi Maleolus Lateral S. 30°-50-°0°-20° S.40°-0°- 5° Tidak Full ROM
Fleksi
Eversi/Inversi Calcaneus R.30°-0°-20° F.30°-0°-20° Full ROM

4. VAS
Prosedur : - Mempersiapkan alat VAS dan alat tulis
- Minta Pasien Menggeserkan skala penggaris VAS pada saat diam, tekan
dan gerak
Tujuan : Untuk Mengetahui seberapa besar tingkat nyeri pasien
Hasil : Ditemukan adanya Nyeri
VAS Nilai Keterangan
Nyeri Diam ( Duduk) 0 Tidak ada Nyeri
Nyeri Tekan
- M. Erector spine 5,3 Nyeri Sedang
- M.Tibialis 4,3 Nyeri Sedang
-M. Gastrocnemius 2,4 Nyeri Ringan
Nyeri Gerak
- Fleksi Lumbal 6,2 Nyeri Sedang
- Lateral Fleksi Lumbal 5,8 Nyeri Sedang
- Plantar Fleksi 6,4 Nyeri Sedang
- Dorsi Fleksi 7,8 Nyeri Sedang
-Inversi 5,6 Nyeri Sedang
-Eversi 5,9 Nyeri Sedang

5. Antropometri

Prosedur : mengukur lingkaran pada tungkai bawah


Tujuan : Untuk mengetahui Lingkar segmen dan mengetahui adaya oedem
Hasil : Di temukan adanya oedem pada punggung ankle

Ankle Hasil IP
Dextra Sinistra
Panjang kaki 20cm 20cm Simetris
Lingkar kaki 78cm 81cm Asimetris

6. Six Minutes Walking Test (Paru)

Prosedur :
1. Persiapan pasien sebelum di (informasi prosedur pelaksanaan, persyaratan
indikasi/kontraindikasi dan informed consent)
2. Melakukan pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, denyut nadi, frekuensi
nafas), VAS, dan Skala Borg.
3. Melakukan pemeriksaan fisik jantung-vaskuler dan paru.
4. Mempersiapkan stop watch, tempat uji latih dengan memberi tanda tempat awal
dan jarak yang harus ditempuh serta kursi diletakkan diantara jarak tempuh untuk
tempat istirahat dan tabung oksigen.
5. Pasien diberi instruksi untuk berjalan secepatnya (bukan berlari) dalam batas
nyaman, dari awal lintasan yang diberi tanda sampai ujung lintasan yang diberi
tanda, pada ujung lintasan pasien memutar balik mengelilingi conus ke arah awal
lintasan.
6. Pasien berjalan selama enam menit. bila merasa lelah atau tidak nyaman pasien
dapat berhenti, duduk atau berdiri menyandar, sampai merasa nyaman untuk
kembali melanjutkan berjalan sampai waktu 6 menit habis. selama pasien berhenti,
stopwatch tetap jalan. setiap 1 menit berjalan, pendamping
menginformasikan ke pasien sisa waktu yang tersisa (khusus untuk PPOK, tanpa
menggunakan suara bernada memacu pasien untuk berjalan cepat selama uji latih
berlangsung).
7. Selama pasien berjalan, pendamping mengawasi saturasi oksigen atau tanda vital
lainnya untuk melihat adakah indikasi untuk terminasi latihan.
8. Setelah 6 menit berjalan, pasien duduk untuk diperiksa tanda-tanda vital, saturasi
oksigen, skala borg.
9. Jarak yang ditempuh dalam 6 menit dicatat dalam meter
Tujuan : Untuk mengetahui suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam
liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan. Tinggirendahnya VO2max
seseorang berhubungan dengan kemampuan beraktivitas seseorang.
Jarak (Meter) : 30 M
VO2 Max : 0,006 x 30 + 7,38
: 7,56
METs : 2,16

7. Pemeriksaan Zona Latihan


Prosedur : Terapis menghitung denyut nadi pasien dengan dimasukkan ke dalam
rumus DL denyut nadi latihan dan DI denyut nadi istirahat.
Tujuan : Untuk mengetahui dan mengukur dosis Latihan yang cocok untuk
pasien sesuai jumlah denyut nadi saat istirahat dan saat latihan.
Hasil : Pasien memiliki DL :128,4 x/menit dan nilai DI : 118,3 x/menit

Keterangan:
DL = Denyut nadi latihan
DI = Denyut nadi istirahat
a. Batas atas
DL = DI + (40%) (220-usia-DI)
= 88 + (40%) (220-31-88)
= 88 + 40,4
= 128,4
b. Batas bawah
DL = DI + (30%) (220-usia-DI)
= 88 + (30%) (220-31-88)
= 88 + 30,3
= 118,3
8. Tes Pemeriksaan Kecemasan
Prosedur : Terapis menunjukkan instrumen HARS ke pasien dan memberi
penjelasan tata cara penggunaannya. Kemudian terapis memberikan
pengarahan kepada pasien tentang pengisian kuesioner yang
dilakukan. Lalu meminta pasien untuk mengisi kuesioner
tersebutdengan waktu kira-kira 10 menit.
Tujuan : Untuk mengetahui dan mengukur tingkat kecemasan pasien
untukintervensi selanjutnya.
Interpretasi : Pasien memiliki total skor 21 dengan tingkat kecemasan sedang
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1. Ketakutan ✔

2. Kecemasan ✔

3. Ketegangan ✔
4. Depresi ✔

5. Gangguan Somatik (Otot) ✔

6. Gangguan Somatik (Sensorik) ✔

7. Intelektual ✔

8. Gangguan Tidur (Insomnia) ✔

9. Gangguan Kardiovaskular ✔

10. Gangguan Pernafasan ✔

11. Gangguan Urogenital ✔


12. Gangguan Gastrointestinal ✔

13. Gangguan Otonom ✔

14. Perilaku
TOTAL 21

9. Indeks Kenny Self Care

No Aktivitas Yang Dinilai Nilai


1. Aktivitas di tempat tidur 4

2. Transfer dalam posisi 4


duduk,berdiri,Penggunaan Toilet
3. Ambulasi 3
4. Berpakaian 4
5. Higiene 4
6. Makan 4

Skala Penilaian
0 = Ketergantungan penuh
1 = Perlu Bantuan banyak
2 = Perlu Bantuan Sedang
3 = Perlu bantuan Minimal
4 = Mandiri penuh
H. Pemeriksaan Penunjang
( Berisikan hasil lab. Rontgen, dsb. )
- Pasien tidak ada melakukan pemeriksaan penunjang

I. Diagnosis Fisioterapi
Pasien memiliki gangguan metabolisme dengan disertai oedem pada ankle , sendi tidak full
ROM, Nilai NYHA II, sesak nafas karena obesitas, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-
hari,serta nyeri pada Pinggang pada otot M. Erector spine
J. Problematika Fisioterapi
1. Impairent
- Nilai NYHA II
- Sesak nafas
- Sulit tidur
- Ada oedem di ankle
- Keterbatasan ROM
- Adanya Nyeri :M. Erector spine,M.Tibialis,M. Gastrocnemius

2. Functional Limitation
a. Nyeri yang di rasakan pasien agak berat
b. pasien merawat diri secara hati-hati dan lambat karena terasa sangat nyeri
c. pasien hanya dapat mengangkat benda yang sangat ringan
d.pasien hanya mampu berjalan tidak lebih dari 2/4 mil karena nyeri
e. pasien hanya mampu berdiri tidak lebih dari 2 jam karena nyeri
f.tidur pasien terganggu karena timbul nyeri
g.nyeri membuat kehidupan sosial pasien hanya berlangsung di rumah saja
h.neyri menghambat kehidupan pasien karena itu pasien hanya mampu melakukan
perjalanan kurang dari 2 jam
3. Disability
a. Pasien tidak bisa berkumpul bersama keluarga
b. pasien tidak bisa beraktivitas lebih
c.pasien tidak bisa melakukan aktivitas lebih dari 2 jam

K. Tujuan Fisioterapi
1. Tujuan Jangka Pendek

a. Meningkat kan kekuatan otot pasien


b. Menghilangkan sesak nafas.
c. Menghilangkan Nyeri
d. Mengatasi Oedem
e. Mengatasi ROM
f. Mengatasi kesulitan Bernafas pasien

2. Tujuan Jangka Panjang


a. Meningkatkan kualitas kehidupan
b. Kemampuan fisik pasien
c. Mengatasi ADL
d. Menurunkan Berat badan

L. Intervensi Fisioterapi

Problem Modalitas Dosis


Nyeri Manual Therapy F : 3x/ Minggu
I : 8x Hit, 3x Rep
T : Friction
T : 3 Menit
Elektro therapy F : 3x/ Minggu
I : Toleransi Pasien
T : tens
T :10 Menit
Breathing Exercise F : 3x/Minggu
I : 8x Hit, 3x Repetisi
T: Pulse Lip Breathing
Gangguan Pernapasan T: 10 Menit
Streching Grub Otot F : 3x/Minggu
respirasi I :8xHit, 3x Repetisi
T :Hold Relax
T : 3 Menit
KeterbatasanROM Manual Terapi F : 3x / minggu
I :8-10 x repetisi /3 set
T: Joint
mobilization-
traksioksilasi
T : 5-7 menit
Hold Relax F : 3x / minggu
I :8-10 x repetisi /10 rep
T: Isometrik
T : 5-7 menit
Oedem pada ankle Terapi Latihan F : 3x / minggu
I :15-20 x
repetisi /3
set
T:Ankle
pumping
exc
T : 8-10 menit

M. Home Program
1. berjalan kaki kurang lebih 30 menit setiap pagi hari, selain untuk menurunkan berat badan juga
bagus untuk manfaat kesehatan dan kebugaran tubuh.
2.Pasien dianjurkan untuk self stretching (punggung) setiap 5 menit di pagi dan malam hari.. seperti
tengkurap lalu kedua telapak tangan menumpu di bed
3. Pasien dianjurkan untuk menggerakan ankle (ankle pump) setiap malam hari ,kurang lebih 2
menit.
M. Edukasi

- Mengedukasi pasien untuk pola hidup yang lebih baik seperti menjaga pola makan .
memakan seperti buah dan sayur, dan minum air putih yang cukup,Dan menghindari pola
makan cepat saji.
-
Evaluasi

No Pemeriksaan Hari, Pre Test Hari, Post Test Hasil


Spesifik tgl tgl
1. VAS 11 Diam : 0 11 Diam : 0 Nyeri berkurang
Janua Tekan Febr Tekan
ri m.erector spine uari m.erector spine
2022 :5,3 2022 :3,2
m. Tibialis : 4,3 m. Tibialis : 2,3
m. gastrocnemius m.
: 2,4 gastrocnemius
: 1,2
Nyeri Gerak : Nyeri Gerak
- Fleksi Lumbal : - Fleksi Lumbal :
6,2 3
- Lateral Fleksi - Lateral Fleksi
Lumbal : 5,8 Lumbal : 2,7
- Plantar Fleksi : 6,4 - Plantar Fleksi :
- Dorsi Fleksi : 7,8 4,1
-Inversi :5,6 - Dorsi Fleksi : 5,2
-Eversi : 5,9 -Inversi : 3,2
-Eversi: 2,4
3. ROM 11 Lumbal : 11 Lumbal : ROM Lumbal
Janua Ekstensi/Fleks Janu Ekstensi/Fle Meningkat
ri i : S. 25°-0°- ari ksi : S. 30°- menjadi Normal
70° 0°-85°
2022 2022
Lateral Fleksi Lateral ROM Ankle :
Dex/Sin : Fleksi Pada gerakan
F.25°-0°-25° Dex/Sin : Dorsi Fleksi
Rotasi F.30°-0°-30° Meningkat 10°
Dex/Sin : Rotasi
F.40°-0°-45° Dex/Sin :
Ankle : F.45°-0°-45°
Plantar/Dorsi Ankle :
Fleksi : S.40°- Plantar/Do
0°-5° rsi Fleksi :
S.40°-0°-
15°
4. Antropometri 11 Lingkar kaki 11 Lingkar Kaki Pemeriksaan
Janua Dextra : 78cm Janu Dextra : 71 Cm antropometri
ri Sinistra : 81 cm ari Sinistra : 72Cm untuk Lingkar
2022 2022 kaki masih
asimetris, namun
lingkar
berkurang dari
sebelumnya
menandakan
oedem berkurang

5. Berat Badan 11 68 Kg 11 66 Kg Berat Badan ber


Janua Janu kurang 2kg
ri ari
2022 2022

Anda mungkin juga menyukai