( KARDIOVASKULAR )
A. Anamnesis
1. Anamnesis Umum
Nama : Ny. Y
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sebamban 1 blok C, Damar Indah Kec.Sei Loban Kab. Tanah Bumbu
2. Anamnesis Khusus
3. Anamnesis Sistem
Interpretasi : Normal
C. Inspeksi
1. Inspeksi Statis
Tingkat kesadaran : compos mentis
Warna : Normal
Kepala dan Leher : Tampak Simetis
Regio Perifer : Tampak Simetris
Bentuk Tubuh :Tampak Saat berjalan kesulitan melangkah karena jarak kaki terlalu
sempit , dan bahu tampak asimetris ke kiri, pinggul tampak maju
kedepan.
Bentuk Dada : Normal
Postur : Normal
Pola Nafas : Tampak tidak teratur
2. Inspeksi Dinamis
D. Palpasi
Interpretasi:Ditemukan ada Nyeri pada pemeriksaan ankle and foot joint, Hip Joint,knee
Joint,dan Lumbal.
F. Pemeriksaan Fungsi gerak Dasar (PFGD)
Fleksi Terkoordinasi Terkoordinasi Ada nyeri, Ada nyeri, Tidak ada Tidak ada
, Ada nyeri, , Ada nyeri, tidak Full tidak Full kelemahan kelemahan
Tidak ada Tidak ada ROM, ROM, atau pun atau pun
kelemahan, kelemahan, elastic elastic entrapmen entrapmen
tidak full tidak full endfeel endfeel t t
ROM ROM
Ekstens Terkoordinasi Terkoordinasi Tidak Tidak Tidak ada Tidak ada
i , Tidak Ada , Tidak Ada nyeri, full nyeri, full kelemahan kelemahan
nyeri, Tidak nyeri, Tidak ROM,Har ROM,Har atau pun atau pun
ada ada d endfeel d endfeel entrapmen entrapmen
kelemahan, kelemahan, t t
full ROM full ROM
Terkoordinasi Terkoordinasi Tidak Tidak Tidak ada Tidak ada
Lateral , Ada nyeri, , Ada nyeri, nyeri, full nyeri, full kelemahan kelemahan
Tidak ada Tidak ada ROM, ROM, atau pun atau pun
kelemahan, kelemahan, Elastic Elastic entrapmen entrapmen
full ROM full ROM endfeel endfeel t t
Rotasi Terkoordinasi Terkoordinasi Tidak Tidak Tidak ada Tidak ada
, tidak Ada , tidak Ada nyeri, full nyeri, full kelemahan kelemahan
nyeri, Tidak nyeri, Tidak ROM, ROM, atau pun atau pun
ada ada Elastic Elastic entrapmen entrapmen
kelemahan, kelemahan, hard hard t t
full ROM full ROM endfeel endfeel
Plantar Terkoordinasi, Terkoordinasi, Ada Ada nyeri, Tidak ada Tidak ada
Fleksi Ada nyeri, Ada nyeri, nyeri, tidak Full kelemahan kelemahan
Tidak ada Tidak ada tidak ROM, atau pun atau pun
kelemahan kelemahan Full elastic entrapment entrapment
otot, tidak full otot, tidak full ROM, hard
ROM ROM elastic endfeel
hard
endfeel
Dorsi Tidak Tidak Ada Ada Tidak ada Tidak ada
Fleksi Terkoordinasi, Terkoordinasi, nyeri, nyeri,tidak kelemahan kelemahan
Ada nyeri, Ada nyeri, tidak full ROM, atau pun atau pun
Tidak ada Tidak ada Full elastic entrapment entrapment
kelemahan kelemahan ROM, hard
otot , tidak otot , tidak elastic endfeel
full ROM full ROM hard
endfeel
Inversi Terkoordinasi, Terkoordinasi, Ada Ada nyeri, Tidak ada Tidak ada
Ada nyeri, Ada nyeri, nyeri, Full kelemahan kelemahan
Tidak ada Tidak ada Full ROM, atau pun atau pun
kelemahan kelemahan ROM, elastic entrapment entrapment
otot , full otot , full elastic endfeel
ROM ROM endfeel
Eversi Terkoordinasi, Terkoordinasi, Ada Ada nyeri, Tidak ada Tidak ada
Ada nyeri, Ada nyeri, nyeri, Full kelemahan kelemahan
Tidak ada Tidak ada Full ROM, atau pun atau pun
kelemahan kelemahan ROM, elastic entrapment entrapment
otot , full otot , full elastic endfeel
ROM ROM endfeel
G.Pemeriksaan Spesifik
1. Pemeriksan New York Heart Association (NYHA)
Prosedur :
Tujuan :
- Untuk mengetahui kemampuan fungsional dan tingkat sesak nafas pada
penderita gangguan jantung
Interpretasi : NYHA II
- Pasien mengalami sedikit kesulitan bernafas saat melakukan fisik
-
Gejala Hasil Keterangan
4. VAS
Prosedur : - Mempersiapkan alat VAS dan alat tulis
- Minta Pasien Menggeserkan skala penggaris VAS pada saat diam, tekan
dan gerak
Tujuan : Untuk Mengetahui seberapa besar tingkat nyeri pasien
Hasil : Ditemukan adanya Nyeri
VAS Nilai Keterangan
Nyeri Diam ( Duduk) 0 Tidak ada Nyeri
Nyeri Tekan
- M. Erector spine 5,3 Nyeri Sedang
- M.Tibialis 4,3 Nyeri Sedang
-M. Gastrocnemius 2,4 Nyeri Ringan
Nyeri Gerak
- Fleksi Lumbal 6,2 Nyeri Sedang
- Lateral Fleksi Lumbal 5,8 Nyeri Sedang
- Plantar Fleksi 6,4 Nyeri Sedang
- Dorsi Fleksi 7,8 Nyeri Sedang
-Inversi 5,6 Nyeri Sedang
-Eversi 5,9 Nyeri Sedang
5. Antropometri
Ankle Hasil IP
Dextra Sinistra
Panjang kaki 20cm 20cm Simetris
Lingkar kaki 78cm 81cm Asimetris
Prosedur :
1. Persiapan pasien sebelum di (informasi prosedur pelaksanaan, persyaratan
indikasi/kontraindikasi dan informed consent)
2. Melakukan pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, denyut nadi, frekuensi
nafas), VAS, dan Skala Borg.
3. Melakukan pemeriksaan fisik jantung-vaskuler dan paru.
4. Mempersiapkan stop watch, tempat uji latih dengan memberi tanda tempat awal
dan jarak yang harus ditempuh serta kursi diletakkan diantara jarak tempuh untuk
tempat istirahat dan tabung oksigen.
5. Pasien diberi instruksi untuk berjalan secepatnya (bukan berlari) dalam batas
nyaman, dari awal lintasan yang diberi tanda sampai ujung lintasan yang diberi
tanda, pada ujung lintasan pasien memutar balik mengelilingi conus ke arah awal
lintasan.
6. Pasien berjalan selama enam menit. bila merasa lelah atau tidak nyaman pasien
dapat berhenti, duduk atau berdiri menyandar, sampai merasa nyaman untuk
kembali melanjutkan berjalan sampai waktu 6 menit habis. selama pasien berhenti,
stopwatch tetap jalan. setiap 1 menit berjalan, pendamping
menginformasikan ke pasien sisa waktu yang tersisa (khusus untuk PPOK, tanpa
menggunakan suara bernada memacu pasien untuk berjalan cepat selama uji latih
berlangsung).
7. Selama pasien berjalan, pendamping mengawasi saturasi oksigen atau tanda vital
lainnya untuk melihat adakah indikasi untuk terminasi latihan.
8. Setelah 6 menit berjalan, pasien duduk untuk diperiksa tanda-tanda vital, saturasi
oksigen, skala borg.
9. Jarak yang ditempuh dalam 6 menit dicatat dalam meter
Tujuan : Untuk mengetahui suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam
liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan. Tinggirendahnya VO2max
seseorang berhubungan dengan kemampuan beraktivitas seseorang.
Jarak (Meter) : 30 M
VO2 Max : 0,006 x 30 + 7,38
: 7,56
METs : 2,16
Keterangan:
DL = Denyut nadi latihan
DI = Denyut nadi istirahat
a. Batas atas
DL = DI + (40%) (220-usia-DI)
= 88 + (40%) (220-31-88)
= 88 + 40,4
= 128,4
b. Batas bawah
DL = DI + (30%) (220-usia-DI)
= 88 + (30%) (220-31-88)
= 88 + 30,3
= 118,3
8. Tes Pemeriksaan Kecemasan
Prosedur : Terapis menunjukkan instrumen HARS ke pasien dan memberi
penjelasan tata cara penggunaannya. Kemudian terapis memberikan
pengarahan kepada pasien tentang pengisian kuesioner yang
dilakukan. Lalu meminta pasien untuk mengisi kuesioner
tersebutdengan waktu kira-kira 10 menit.
Tujuan : Untuk mengetahui dan mengukur tingkat kecemasan pasien
untukintervensi selanjutnya.
Interpretasi : Pasien memiliki total skor 21 dengan tingkat kecemasan sedang
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1. Ketakutan ✔
2. Kecemasan ✔
3. Ketegangan ✔
4. Depresi ✔
7. Intelektual ✔
9. Gangguan Kardiovaskular ✔
14. Perilaku
TOTAL 21
Skala Penilaian
0 = Ketergantungan penuh
1 = Perlu Bantuan banyak
2 = Perlu Bantuan Sedang
3 = Perlu bantuan Minimal
4 = Mandiri penuh
H. Pemeriksaan Penunjang
( Berisikan hasil lab. Rontgen, dsb. )
- Pasien tidak ada melakukan pemeriksaan penunjang
I. Diagnosis Fisioterapi
Pasien memiliki gangguan metabolisme dengan disertai oedem pada ankle , sendi tidak full
ROM, Nilai NYHA II, sesak nafas karena obesitas, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-
hari,serta nyeri pada Pinggang pada otot M. Erector spine
J. Problematika Fisioterapi
1. Impairent
- Nilai NYHA II
- Sesak nafas
- Sulit tidur
- Ada oedem di ankle
- Keterbatasan ROM
- Adanya Nyeri :M. Erector spine,M.Tibialis,M. Gastrocnemius
2. Functional Limitation
a. Nyeri yang di rasakan pasien agak berat
b. pasien merawat diri secara hati-hati dan lambat karena terasa sangat nyeri
c. pasien hanya dapat mengangkat benda yang sangat ringan
d.pasien hanya mampu berjalan tidak lebih dari 2/4 mil karena nyeri
e. pasien hanya mampu berdiri tidak lebih dari 2 jam karena nyeri
f.tidur pasien terganggu karena timbul nyeri
g.nyeri membuat kehidupan sosial pasien hanya berlangsung di rumah saja
h.neyri menghambat kehidupan pasien karena itu pasien hanya mampu melakukan
perjalanan kurang dari 2 jam
3. Disability
a. Pasien tidak bisa berkumpul bersama keluarga
b. pasien tidak bisa beraktivitas lebih
c.pasien tidak bisa melakukan aktivitas lebih dari 2 jam
K. Tujuan Fisioterapi
1. Tujuan Jangka Pendek
L. Intervensi Fisioterapi
M. Home Program
1. berjalan kaki kurang lebih 30 menit setiap pagi hari, selain untuk menurunkan berat badan juga
bagus untuk manfaat kesehatan dan kebugaran tubuh.
2.Pasien dianjurkan untuk self stretching (punggung) setiap 5 menit di pagi dan malam hari.. seperti
tengkurap lalu kedua telapak tangan menumpu di bed
3. Pasien dianjurkan untuk menggerakan ankle (ankle pump) setiap malam hari ,kurang lebih 2
menit.
M. Edukasi
- Mengedukasi pasien untuk pola hidup yang lebih baik seperti menjaga pola makan .
memakan seperti buah dan sayur, dan minum air putih yang cukup,Dan menghindari pola
makan cepat saji.
-
Evaluasi