Anda di halaman 1dari 35

PRESENTASI KASUS

1. Maria Ulfa Agustina (P27240017078)


2. Muhammad Imamhanif A (P27240017081)
3. Muhammad Wildan Roesteja (P27240017082)
4. Ratih Anandayu Nur A (P27240017087)
SCIATICA MENURUT
KEDOKTERAN BARAT
PENGERTIAN

Sciatica merupakan nyeri disepanjang saraf


sciatica (cabang saraf dari lower back, pinggul,
bokong, sampai ke kaki). Biasanya, sciatica
terjadi hanya di satu sisi pada tubuh.
ETIOLOGI
Unsur unsur saraf ischiadicus yang tercakup dalam
radiks dorsalis L3, L4, L5, dan S1 mengalami
gangguan (perangsangan), baik oleh tumor, nucleus
pulposus yang menjebol kedalam canalis vertebralis
maupun oleh osteofit (tulang yang tumbuh menonjol
disekitar persendian) atau peradangan.
PATOFISIOLOGI

Penyakit degeneratif pada tulang belakang


menyebabkan degenerasi pada diskus
intervertebralis, diskus mulai rusak, menjadi
lebih kering, lebih tipis, dan rapuh. Diskus
yang rusak inilah yang akan menekan akar
saraf sehingga jalur implus akan terganggu.
TANDA DAN GEJALA
• Nyeri menjalar dari lumbal bawah ke bokong dan turun
sampai di belakang kaki. Terasa tidak nyaman di
punggung bawah, bokong, belakang paha dan betis.
• Rasa nyeri dapat bervariasi, dari sakit ringan sampai
tajam, sensasi panas, sampai sakit yang menyiksa,
terkadang seperti sentakan listrik. Memperburuk gejala
ketika batuk, bersin, duduk terlalu lama.
• Gejala bisa terjadi seperti mati rasa, kesemutan,
kelemahan otot.
PENYEBAB

• Pertumbuhan taji tulang pada tulang belakang


(bone spurs), usia mempegaruhi tulang belakang
untuk mengalamai saraf kejepit karena
mengurangi ruang sumsum tulang belakang dan
cabang saraf.
• Cedera. Misalnya karena jatuh dan tumor pada
saraf skiatik.
FAKTOR RESIKO
• Usia. Usia mempengaruhi perubahan tulang belakang.
• Obesitas. Kegemukan meningkatkan tekanan pada tulang
belakang yang memicu sciatica.
• Pekerjaan. Pekerjaan yang mengangkat beban berat,
mengendarai kendaraan bermotor dalam waktu yang lama.
• Duduk terlalu lama meningkatkan resiko terkena sciatica.
• Diabetes. Meningkatkan kerusakan saraf karena kadar gula
dalam darah terlalu tinggi.
SCIATICA MENURUT
TCM
Sciatica adalah nyeri lumbosacral yang menjalar disepanjang
jalur syaraf skiatik, diperburuk dengan berjalan , menekuk
atau batuk. Biasanya hanya satu sisi yang terpengaruh.
Sciatica dibagi menjadi 2 , yaitu :
1. Skiatika primer disebabkan oleh infeksi yang
mempengaruhi syaraf panggul itu sendiri.
2. Skiatika sekunder disebabkan oleh penyakit atau kelainan
jaringan yang berdekatan dengan saraf skiatik, seperti
prolaps diskus intervetrebralis lumbalis, sakroilitis,
coxsitis atau infeksi panggul.
ETIOLOGI

• Dalam TCM sciatica diklasifikasikan sebagai


sindrom bi dan disebabkan oleh stagnasi qi dan
darah pada meridian karena angin dingin atau
lembab dingin atau trauma serta ketegangan
yang berkepanjangan.
DEFERENSIASI SINDROM

• Sciatica akibat invasi lembab dingin.


• Sciatica akibat stagnasi qi dan darah.
• Sciatica akibat defisiansi qi ginjal.
DATA PASIEN
A. Data Umum

Nama : Ny. Suhartati


Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 68 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Dukuh karangan. Gang 3. Kec.
Wiyung Surabaya
B. Data Karakteristik Pasien

 Vital Sign
Tekanan Darah : 126/67 mmHg
Berat Badan : 54 kg
Tinggi Badan : 158 cm
Frekuensi Nadi : 78/menit
Respirasi : 24/menit

 Diagnosa Medis : Sciatica


 Empat Cara Pemeriksaan Akupunktur

1. Pengamatan ( WANG )
• SEN ( Semangat/Keadaan Jiwa )
Kesadaran : Sadar Penuh (Composmentis)
Sinar Mata : Dangkal
• SE ( Kompleksi )
Warna Kulit : Sawo Matang
Ekspresi Umum : Cemas
• SING TAY ( Bentuk Tubuh )
Resam Tubuh : Normal kurus
Gerak-gerik : Kaki kanan saat berjalan diseret
Sikap/Posisi : Membungkuk
• Pengamatan Lidah

 Otot Lidah  Selaput Lidah


Warna : Keunguan Warna : Putih
Ukuran : Normal Tebal/ Tipis : Tebal
Tapak Gigi : Tidak Permukaan : Kasar
Bercak sianotik : Ada Mengelupas : Tidak
Berfisura : Tidak
2. WEN ( Pendengaran/ Penciuman)

Pendengaran
Suara Bicara : Jelas
Suara nafas : Halus tidak terdengar
Suara Batuk : Tidak Ada

Penciuman
Bau mulut : Berbau Asam
Bau Keringat : Tidak berbau
3. Anamnesa ( WUN)

Keluhan Utama : Nyeri pada kaki sebelah kanan


Riwayat Penyakit Sekarang :
Nyeri dimulai dari pinggang sebelah kanan menjalar
ke tungkai atas dan tungkai bawah sampai dorsal kaki
bagian lateral (luar). Sakit dirasa terutama pada saat
aktivitas ( semua kegiatan yang menggerakkan kaki)
dan nyeri mengakibatkan tidak bisa berbaring
terlentang. Sakit dirasa mulai ± 1 tahun, dengan skala
nyeri 7 (berat). Nyeri menetap dan nyeri dikarenakan
trauma kecelakaan.
Lanjutan...

 Keluhan Tambahan : Batuk, Flu


 Riwayat Penyakit Dahulu : Maag
 Riwayat Penyaki Keluarga : Tidak ada
 Riwayat Terapi/ Obat yang dikonsumsi : Vitamin
 Status Diet
• Makanan • Minuman
Nafsu Makan : Sedikit Frekuensi : Sedikit.
Frekuensi : 2x sehari Jenis Minuman : Air putih.
Jenis Makanan :Berkuah. Volume : <1,5 liter /hari
Porsi Makan : ±1 centong Panas/Dingin : Normal
Kecenderungan Rasa : Asin
dan Pedas
Camilan : Makanan lunak.
 Status BAB dan BAK

• BAB • BAK
Frekuensi : 2 hari sekali Frekuensi : > 3 x sehari
Konsistensi : Tidak Jumlah : Banyak
Bentuk : Lembek, kecil² Warna : Putih jernih
Warna : Coklat Kepekatan : Jernih
Mengejan / tidak : Mengejan BAK malam hari : Iya, 3 kali
Darah : Tidak ada Darah : Tidak ada
Nanah : Tidak ada Nanah : Tidak ada
 Status Nyeri
• Lokasi : Mulai dari pinggang • Bentuk Nyeri : Nosiseptik
kanan menjalar ke tungkai • Kualitas Nyeri : Tajam dan
atas dan tungkai bawah Menetap
sampai kaki dorsal bagian • Skala Nyeri : Berat
lateral (luar).
• Kuantitas Nyeri : Luas
• Penampilan Luar : Terdapat
bekas jahitan disepanjang • Waktu Sensasi Nyeri : Saat
krista tibia kaki kanan bagian Aktivitas
lateral (luar). • Pemicu Nyeri : Trauma jatuh
• Pergerakan : Terbatas kecelakaan.
• Sensasi : Nyeri • Reaksi Tekan : Nyeri
Bertambah
• Perabaan : Otot teraba tegang
 Status Ginekologis

1. Gestasi : 3 kali hamil


2. Partus : 3 kali melahirkan
 Status Organ
• Sistem Hati / Kandung Empedu
- Mata plus, rasa pahit dimulut, pundak dan leher kaku.
• Sistem Jantung / Usus Kecil
- Emosi bahagia.
• Sistem Limpa / Lambung
- Mudah lelah, gangguan otot dan cemas.
• Sistem Paru-paru/Usus Besar
- Batuk, flu dan kulit kering.
• Sistem Ginjal/Kandung Kemih
- Sering buang air kecil malam hari, nyeri pinggang, nyeri
lutut, rambut beruban, gangguan telinga.
 Pemeriksaan Laboratorium

1. Kolesterol : 100mg/dl
2. Asam Urat : 4mg/dl
Cie (Perabaan Nadi)

Kiri Kanan

Cun Normal Cun Kuat

Guan Normal Guan Kuat

Chi Kuat Chi Normal


Kesimpulan Pemeriksaan

1. Sindrom Penyakit : Stagnasi Qi dan Darah.


2. Prinsip Terapi : Tonifikasi (Menguatkan atau
melancarkan aliran Qi dan
Darah).
TERAPI AKUPUNKTUR
1. Titik Utama :
• BL 32 Ciliao : Nyeri pinggang bawah
• BL 40 Weizhong : Titik distal pinggang dan titik
utama nyeri lumbal
• BL 54 Zhibian : Kelumpuhan ekstremitas
bawah, nyeri lumbosakral,
penyakit kaki.
• Titik Lokal
2. Titik Diferensiasi
• GB 31 Fengshi : Atrofi otot (penurunan masa
otot), gangguan motorik, nyeri
ekstremitas bawah
• GB 33 Xiyangquan : Nyeri lutut dan pembengkakan,
kurangnya sensitifitas kaki
• GB 36 Waiqiu : Penurunan masa otot dari
ekstremitas bawah
• GB 39 Xuanzhong : Penurunan masa otot , nyeri
spastik dari kaki, kelumpuhan
dan nyeri ekstremitas bawah.
Lanjutan...

• GB 20 Fengchi : Menghilangkan patogen angin


• BL 11 Dazhu : Batuk
• BL 13 Feishu : Titik Shu belakang Paru. Titik utama
untuk penyakit batuk
• HT 7 Shenmen : Titik Pengalaman. Untuk penenang
Lanjutan..

3. Bahan Untuk Terapi :


• Jarum
• Kapas alkohol
4. Alat Bantu Terapi : Elektrostimulator
5. Frekuensi Terapi : 1 x dalam satu minggu
SARAN DAN ANJURAN

1. Olahraga ringan, seperti : mengangkat paha secara


perlahan sesuai kemampuan
2. Menjaga Pola makan
3. Perbanyak konsumsi air putih
4. Mulai konsumsi buah-buahan
5. Hindari Stressor
6. Kompres air hangat pada bagian nyeri
KESIMPULAN
• Diagnosa akupunktur pada Ny. S berusia 61th adalah
“Ny.S dengan Skiatika sindrom stagnasi Qi dan
Darah”.
• Perencaan terapi akupunktur pada Ny.S adalah
memperlancar peredaran Qi dan Darah,
Meningkatkan Qi Paru.
• Evaluasi pada Ny.S didapatkan hasil berupa Follow
Up
Follow Up

1.Kunjungan pertama 25 April 2019 : Anamnesa dan


Terapi
2.Kunjungan kedua 2 Mei 2019 : Nyeri berkurang, kaki
terasa lebih enak, warna lidah membaik.

Anda mungkin juga menyukai