Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “ Tn S” DENGAN BPH DI BANGSAL

CEMPAKA RSUD WONOSARI

Disusun Oleh:
CAHYA TRI KUNCORO
223203078

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS
JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BPH DI BANGSAL


CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI

Nama Mahasiswa : Cahya Tri Kuncoro


Tempat Praktik : Rsud Wonosari
Tanggal Praktik : 19 Desember 2022
Tanggal Pengkajian : 19 Desember 2022
Sumber data : Pasien dan rekam
medis

A. DATA UMUM KLIEN


No. RM : 0027xxxx
Nama Klien : Tn. S
Umur : 68 Tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Alamat : Kernen Ngunut Playen
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Tanggal masuk : Senin 19 Desember 2022
Ruang : Cempaka (20)
Diagnosa Medis : BPH

B. RIWAYAT KESEHATAN
Alasan masuk RS : Pasien mengatakan sejak 25 November pasien tidak bisa kencing,
bila mau kencing terasa nyeri dan panas, sering kencing tapi tidak
tuntas, sebelumnya dibawa ke RS Nurohma dan riujuk ke RSUD
Wonosari
Keluhan utama saat ini : Pasien mengatakan merasa nyeri jika untuk berkemih dan terasa
panas, lemas karena menahan nyeri, merasa kurang nyaman karena
membawa slang kateter jika untuk mobilisasi, pasien mengatakan
kateter dipasang pada saat dipoli
Riwayat kesehatan masa lalu : Tidak ada
Riwayat kesehatan keluarga : Tidak ada
Penyakit keturunan : Tidak ada
Riwayat kecelakaan atau pembedahan sebelumnya : Tidak ada
Riwayat Alergi dan pengobatan yang pernah di peroleh : Tidak ada
Genogram

: Perempuan : Pasien

: Meninggal

: Laki-laki

----- : Tinggal Satu rumah


C. PENGKAJIAN FISIK
1. Sistem Pernafasan
 Dispnea : Tidak
 Sputum : Tidak
 Riwayat penyakit Bronktis : Tidak; Asthma: Tidak; TBC: Tidak;
Emphysema: Tidak; Pneumonia: Tidak
 Merokok : tidak
 Respirasi : 20 x/menit, Regular, Simetris
 Penggunaan otot bantu pernapasan: Tidak
 Fremitus : tidak
 Nasal flaring: Tidak
 Sianosis : Tidak
 Pemeriksaan
Thorax
– Inspeksi : kedua sisi dada mengembang dengan sama besar dan
dengan waktu yang sama, Tidak terlihat adanya benjolan, tidak ada bekas
luka, dada tampak simetris dan tidak ada otot bantu pernapasan.
– Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan, tidak ada nyeri tekan,
pergerakan dinding dada selama pernapasan simetris, hasil taktil fremitus
yaitu menurun di bawah diafragma.
– Perkusi : batas kiri atas : ICS II kiri linier parastrenalis kiri (pinggang
jantung), bawah ICS V kiri agak ke medial linea midclavikularis kiri
(tempat itkus). Sedangkan batas kanan atas ICS II kanan linea parasternalis
kanan, dan ICS IV kanan di linea parasternalis kanan.
– Auskultasi : terdengar suara bunyi SI dan S2, suara nafas vesikuler.
 Data Tambahan : berdasarkan pemeriksaan rontgen didapatkan hasil Kondisi
cukup, corakan bronkhovaskular meningkat. Sinus costofrenikus dextra et
sinistra lancip. Diafragma dextra et sinistra licin dan mendatar. COR = CTR
<0,56 sistema tulang baik. Dan Kesan : besar COR dalam batas normal
2. Sistem Kardiovaskular
 Riwayat Penyakit : Hipertensi: Tidak; Penyakit gangguan jantung: Tidak
 Edema kaki : tidak
 Plebitis : Tidak
4
 Claudicasio : Tidak
 Dysreflexia : Tidak
 Palpitasi : Tidak; Sinkop: Tidak
 Rasa kebas/kesemutan: Tidak
 Batuk darah : Tidak
 TD : 146/80 mmHg, pengukuran di: Humerus dextra; Posisi
pengukuran: Tidur
 Nadi : 100 x/menit diukur di : radial
 Kualitas nadi : Kuat
 CRT : <2 detik.
 Homans sign : Normal
 Abnormalitas kuku: Tidak ada ke abnormalitas
 Perubahan kulit : Tidak ada
 Membran mukosa: Tidak ada kelainan, lembab
 Pemeriksaan Kardio
a. Inspeksi : bentuk dada normal yaitu diameter lateral (samping), tidak
tampak adanya penonjolan disalah satu sisi.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, hasil taktil fremitus yaitu menurun di
bawah diafragma.
c. Perkusi : tidak adanya pembesaran
d. Auskultasi : suara napas terdengar jelas dibagian anterior.

3. Sistem Gastrointestinal
 Antropometri
a. BB : 50 kg TB : 158 cm IMT = 20 ( Normal)
b. Berat badan: Tidak ada perubahan
 Biokimia
Hb : 13,9 gr/dl Hmt : 32,3 vol/%
GDP 87

 Clinical sign
a. Turgor kulit : . <2 detik
b. Membran mukosa: Lembab
c. Edema : Tidak,

5
d. Ascites : Tidak
e. Pembesaran tiroid: Tidak
f. Kondisi gigi dan mulut: Baik
g. Kondisi lidah: Baik
h. Halitosis: Tidak
i. Hernia: Tidak
j. Massa abdomen : Tidak,
k. Bising usus: 10 x/menit
l. Data tambahan dalam Pemeriksaan abdomen:
Inpeksi : tidak ada benjolan, permukaan abdomen tetlihat datar.
Auskultasi : bising usus normal yaitu 10x/menit, tidak ada suara bruitz
Perkusi : didapatkan hasil timpani yaitu normal pada kuadran kanan
kiri atas, kiri bawah pekak, kanan bawah timpani.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

 Diet :
a. Pola makan sebelum dirawat: 2- 3 x/sehari; waktu: pagi, siang, malam
b. Ada larangan/pantangan makanan: Tidak ada
c. Penggunaan suplemen makanan: Tidak
d. Kehilangan nafsu makan: Tidak
e. Mual/Muntah: Tidak;
f. Alergi makanan: Tidak
g. Dada serasa terbakar sesaat setelah makan: Tidak;
h. Masalah dalam menelan: Tidak;
i. Gigi Palsu: Tidak
j. Penggunaan diuretik: Tidak
k. Pola makan selama sakit/dirawat: 3 x/sehari; waktu : Pagi, siang, malam
l. Kebutuhan cairan selama sakit: 2000 ml per hari
m. Balance cairan selama 24 jam
Intake Output Balance cairan
Parenteral: Urine : 500 cc Input – output :
Infus 24 jam 1500 cc + IWL : 840/24 jam
Makan + minum : 800 + Feses : 300 cc 2,800 cc- 1340 cc

6
500 cc Muntah : - = cc
cc Drain : -
cc
Darah : - cc
Total : 2,800 cc Total : 1,340 cc 1,460 cc

n. Data tambahan: Tidak ada


4. Sistem Neurosensori
 Merasa pusing : tidak
 Sakit kepala : Tidak,
 Kesemutan/Kebas/lemah : Iya pada kaki
 Riwayat stroke : Tidak,
 Kejang : Tidak,
 Kehilangan daya penglihatan : Tidak,
 Glaukoma : Tidak; Katarak: Tidak; Alat bantu pengelihatan: Tidak
 Kehilangan daya pendengaran: Tidak
 Pengecap : tidak
 Pengidu : Tidak
 Peraba : Tidak
 Status mental : Tidak
 Orientasi : Waktu:Normal; Tempat: Tidak , Orang: Tidak; Situasi: Tidak
 Tingkat kesadaran :
 GCS :E=4 M=5 V = 6 Total: 15, Composmentis
 Afek (gambarkan) : serasi, menggambarkan emosi pasien sesuai dengan apa
yang dirasakan.
 Memori : saat ini adalah ketika saya dirawat di rumah sakit karena
sakit dan berusaha untuk sembuh; masa lalu adalah masa- masa yang akan saya
jadikan pelajaran untuk berusaha menjaga kesehatan saya kedepannya.
 Pupil:isokor ; ukuran: 3 mm.
 Facial droop: Tidak
 Postur tubuh: Tegap
 Reflek tendon: Normal
 Paralisis: Tidak

7
8
 Nyeri: Ada, dirasakan pada area panggul

5. Sistem Muskuloskeletal
 Kegiatan utama sebelum sakit: Bersih bersih rumah dan berkumpul dengan ibu
ibu
 Kegiatan senggang: mengurus rumah
 Kondisi keterbatasan: Semenjak sakit aktivitas fisik sangat terbatas.
 Tidur malam: Ya,
 Kesulitan untuk tidur: ya, karena masih terasa nyeri
 Sulit bangun tidur: Tidak
 Perasaan tidak tenang saat bangun tidur: Ya, alasan: Memikirkan kakinya
yang bengkak dan nyeri
 Rentang gerak : Aktif
 Kekuatan otot :
5 5

4 4

Artinya pada kekuatan otot 5 : kekuatan otot pasien normal . Sedangkan pada
kekuatan 4 : dapat melawan gravitasi dengan tekanan sedikit.
 Deformitas : Tidak
 Postur : Normal
 Gaya Berjalan : Tidak terkaji, karena pasien tidak berjalan
 Kemampuan ADL’s
(Menggunakan kode 2 = independent/ mandiri, 1 = butuh bantuan, 0 =
dependent/tergantung)
0 1 2
Buang air besar 0
Buang air kecil 0
Menggunakan toilet 0
Berdandan 2
Makan 1
Berpakaian 1

9
Berpindah tempat 1
Mobilisasi 0
Naik tangga 2
Mandi 1

Ket: Pasien tidak mampu untuk melakukan toileting

6. Sistem Integumen
 Riwayat alergi: Tidak
 Riwayat imunisasi: Vaksin Covid- 19 (sinovac)
 Perubahan sistem imun:.-
 Transfusi darah:tidak pernah ,
 Temperatur kulit: Akral teraba dingin
 Diaphoresis: Tidak
 Integritas kulit: Tidak ada luka
 Ulcer: Tidak
 Luka bakar: Tidak
 Pressure Ulcer : Tidak
 Edema : Iya pada bagian ekstremitas kiri karena luka tertusuk
paku

7. Sistem Eliminasi
a. Fecal
a) Frekuensi BAB : 1 x/hari
b) BAB : normal
c) Karakteristik feses
 Konsistensi : Padat, menggumpal
 Warna : sedikit kecoklatan
 Bau :-
d) Penggunaan laxative : Tidak
e) Perdarahan per anus : Tidak
f) Hemoroid : Tidak
b. Bladder

10
a. Inkotinensia: Tidak
b. Urgensi: Tidak
c. Retensi urin: Tidak
d. Frekuensi BAK: 3 x/hari
e. Karakteristik Urin: Kekuningan
f. Volume urin : 500 cc
g. Nyeri/kesulitan terbakar/kesulitan BAK : Iya
 P : nyeri pada kandung kemih karena BPH
 Q : nyeri dirasakan seperti panas terbakar
 R : nyeri pada kandung kadnung kemih dan penis
 S : skala nyeri 6
 T : pada saat ingin berkemih dan istirahat
h. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih: Tidak
8. Sistem Reproduksi
 Keluhan sistem reproduksi: Iya
 Gangguan Prostat : Iya
 Kegiatan sexual teratur : -
 Post op TURP
 Menggunakan anestesi regional

D. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Nilai / Kepercayaan
Agama yang dianut: Kristen
Kegiatankeagamaan yang di jalani :-
Nilai / kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan : Tidak ada
Gaya hidup: Sederhana asal berkecukupan
Perubahan gaya hidup: -
2. Koping / stress
Pasien merasa stres: Tidak.
Faktor penyebab stres : -
Caramengatasipermasalahan : -
Status emosional : Tenang
3. Hubungan

11
Tinggal dengan: suami dan anak
Orang yang mendukung : istri, anak dan keluarga.
Penyakit mempengaruhi hubungan keluarga/ orang lain: Tidak ada.
Kegiatandi masyarakat : -
4. Persepsi Diri
Yang dirasakan terkait hospitalisasi : Merasa kurang nyaman dengan lingkungan
rumah sakit karena berada dalam 1 bangsal yang ramai dan dengan pasien-pasien
lain yang memiliki penyakit lain.
Perilaku klien sesuai dengan situasi : sesuai, ketika diberikan edukasi pasien
menyimak dan berusaha memahami.

E. Defisit pengetahuan/ Pendidikan Kesehatan Klien


Bahasa utama: Bahasa Indonesia dan bahasa Jawa
Daftar kebutuhan pendidikan selama di rawat : Belum ada.

F. Discharge Planning (disiapkan sesuai dengan kebutuhan klien)


Irigasi kateter pada saat post TURP dengan NACL 1 liter selama 24 jam
G. Data Penunjang
Tanggal Jenis periksa Hasil Nilai normal
02 – 12 – 2022 Hemoglobin 13.9 14 – 18
Leukosit 9.52 4.7 – 10.3 g/dl
Eritrosit 5.09 mg/dl 4 – 5 /ul
Trombosit 354 150- 450
PDWc 6.8 0-0
Hematokrit 32.3 0-0
MPV 83 82 - 92
MCV 27.3 27-31
MCH 32.9 32-71
MCHC 16.7 0-0

Fungsi Ginjal
Creatinin 0.9 6 – 1.3
Ureum 24 15 – 45

12
Imunologi
HBsAg Non reaktive Non Reaktive

H. Terapi Yang Diberikan


Tanggal/Jam Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi
19 Desember Ceftriaxone Inj IV 1g/ml/ 24 jam Antibiotic untuk
2022 mengobati
terjadinya infeksi
Ketorolac Inj IV 1 A/ 24 jam Untuk meredakan
nyeri akibat BPH
atau prsoedur
invasive
Kalnex IV 16 mg/ 24 jam Untuk
menghentikan
perdarahan
Ranitidine IV 300/ 24 jam Untuk
menghilangkan
mual

13
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


DS : Nyeri akut Agen pencedera
- Pasien mengatakan merasa nyeri pada area (D.0077) fisik
kandung kemih/ perut bagian bawah
P : Nyeri akibat penyakit BPH dan efek
prosedur invasive TURP
Q : merasa nyeri seperti terbakar
R : nyeri pada kandung kemih
S : nyeri yang dialami berada di skala 6
T : Nyeri semakin dirasakan ketika hendak
kencing dan efek anestesi habis

DO :
- Terlihat meringis menahan nyeri.

- Tanda-tanda vital : Td : 147/80 mmHg, N :


100 x /menit, S : 36, RR : 20 x/m, SPO2 :
98%.

2 DS : Gangguan Nyeri
- Pasien mengatakan tidak bisa aktivitas mobilitas Fisik
karena habis dilakukan Op TURP, kakinya
juga kebas
- Pasien mengatakan nyeri pada area perut
bawah dan kaki

Do :

14
- Pasien terbaring ditempat tidur
- Terpasang kateter dan dilakukan irigasi
kateter selama 24 jam
- Tanda-tanda vital : Td : 147/80 mmHg, N :
100 x /menit, S : 36, RR : 20 x/m, SPO2 :
98%.

3 Ds : Risiko Perdarahan Prosedur invasive


- pasien mengatakan kakinya kebas pasca
operasi TURP
DO :
- warna cairan pada saat irigasi kateter yang
keluar merah muda
- pasien dilakukan irigasi kateter selama 24 jam

Diagnosa Keperawatan (tuliskan sesuai prioritas) :


1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
2. Gangguan mobilitas Fisik b.d nyeri
3. Risiko perdarahan dengan faktor risiko prosedur TURP

15
RENCANA KEPERAWATAN

No SDKI SLKI SIKI


1 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 3 x 24 Manajemen nyeri (I. 08238)
pencedera fisik jam diharapkan masalah nyeri akut pada pasien dapat O :
– Identifikasi skala nyeri
teratasi dengan ekspetasi menurun kriteria hasil : – Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas
1. Tingkat nyeri (L.08066) hidup
N:
– Keluhan nyeri, dari skala cukup meningkat
– Berikan terkhik terapi non farmakologis untuk
menjadi menurun (2-5) mengurangi rasa nyeri
– Kesulitan tidur, dari skala cukup meningkat – Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
– Fasilitasi istirahat dan tidur
menjadi menurun (2-5) E:
– Meringis, dari skala cukup meningkat menjadi – Jelaskan strategi meredakan nyeri
– Ajarkan tekhnik non farmakologis mengurangi
menurun (2-5)
nyeri
– Pola tidur, dari skala cukup memburuk C :
menjadi membaik (2-5) – Kolaborasi pemberian obat

2. Kontrol nyeri (L.08063)


– Melaporkan nyeri terkontrol, dari skala cukup
menurun menjadi meingkat (2-5)
– Mengenali kemampuan penyebab nyeri, dari
skala cukup menurun menjadi meingkat (2-5)

1
– Kemampuan menggunakan tekhnik non
farmakologis, dari skala cukup menurun
menjadi meningkat (2-5)
– Keluhan nyeri, dari skala meningkat menjadi
skala menurun (1-5)
2 Gangguan Mobilitas Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 3 x 24 Manajemen Energi ( I.05178 )
Fisik jam diharapkan masalah Mobilitas Fisik pada pasien - Monitor pola dan jam tidur
dapat teratasi dengan ekspetasi meningkat : - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
1. Mobilitas Fisik ( L.05042) selama melakukan aktivitas
- Sediakan lingkungan nyaman dan
 Pergerakan otot dari cukup menurun skor 2
menjadi cukup meningkat skor 4 rendah stimulus
 Gerakan terbatas dari cukup mningkat skor 2 - Berikan distraksi yang nyaman
menjadi cukup menurun skor 4
- Anjurkan untuk tirah baring
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
meningkatkan asupan makanan

3 Risiko Perdarahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan perdarahan (l.02067)


selama 1 x 24 jam diharapkan control risiko Observasi
pasien teratasi dengan ekspetsai meningkat :

1
1. Kontrol Risiko (L.14128) - Monitor tanda gejala perdarahan
 Kemampuan mencari informasi-
tentang faktor risiko dari skala 2Terapeutik
cukup menurun menjadi skala 4- Pertahankan bed rest
cukup meningkat
Edukasi
 Kemampuan mengidentifikasi faktor
- Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
risiko dari skala 2 cukup menurun
- Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin
menjadi skala 4 cukup meningkat
K
 Kemampuan melakukan strategi
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan
kontrol risiko dari skala 2 cukup
menurun menjadi skala 4 cukup
meningkat

1
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No DX Tanggal dan Implementasi Evaluasi Paraf
Jam
1 20 Desember S:
2022  Pasien mengatakan masih nyeri dari
Jam 10.00 wib  Mengidentifikasi skala nyeri pinggul kebawah
Jam 10 : 15  Memberikan terkhik terapi non O:
wib farmakologis untuk mengurangi rasa  P : nyeri pada bagian panggul dan kaki
Jam 10 : 20 nyeri terapi nafas dalam akibat post TURP
wib  Memberikan obat ketorolac melalui  Q : Nyeri terasa panas seperti terbakar
IV dengan dosis 30 mg  R : nyeri sekarang menjalar hingga ke
Jam 11 : 25  Mengajarkan tekhnik non farmakologis kaki
wib terapi nafas dalam untuk mengurangi nyeri
 S : skala nyeri 6
kepada pasien
 T : mendadak karena efek anestesi
mulai menghilang
A:
 Masalah Nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Terapi hypnosis 5 jari
 Lanjutkan pemberian obat Pereda nyeri

1
2
1 Tanggal 20 S
Desember  pasien mengatakan tidak bisa istirahat
2022 karena karena masih menahan nyeri
Jam : 11.00 - Monitor pola dan jam tidur  pasien mengatakan lingkungannya
wib sudah nyaman dari pencahayaan,
kebisingan dan kurangnya kunjungan
Jam 11 : 15 - Menyediakan lingkungan nyaman dan dari kerabatnya
wib rendah stimulus O
 KU pasien baik
 pasien kooperatif pada saat dianjurkan
Jam 12 : 25 - Memberikan distraksi yang nyaman untuk tirah baring karena untuk
wib mempermudah dilakukannya irigasi
Jam : 13: - Menganjurkan untuk tirah baring kateter
00
Wib A:
 Masalah gangguan mobilitas fisik
teratasi sebagian
P:
 Hentikan Intervensi

2
2
1 Tanggal 20 S
Desember  Pasien mengatakan kakinya kesemutan
2022  Pasien mengatakan jika nanti keluar
Jam : 10.00 - Monitor tanda gejala perdarahan cairan merah secara terus menerus pada
wib - Melakukan injeksi Kalnex melalui IV dengan kantong urine akan segera lapor
dosis 500 mg
O
Jam 11: 15 wib
- Mengobservasi perdarahan post TURP pada  Pasien paham tentang tanda dan gejala
saat irigasi kateter perdarahan seperti pusing, lemas, nyeri,
sesak nafas, kesemutan, dan mual
muntah
Jam 12 : 00 - Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan
 Irigasi kateter warna cairan kemerahan
wib pada urine bag
- Menganjurkan meningkatkan asupan makanan dan  Makan dari RS habis
vitamin K
 Infus RL 20 tpm
 Irigasi Kateter dengan Nacl 1 liter
dengan drip los
A:
 Masalah belum
teratasi

P:
 Laanjutkan Intervensi

2
 Monitor Perdarahan irigasi kateter

2
2
2 Tanggal 21 S:
Desember Pasien mengatakan nyeri mulai
2022 berkurang sedikit
Jam 08.00 wib – Mengidentifikasi skala nyeri O:
- Pasien masih terlihat meringis dan
Jam 08 : 25 – Memberikan terkhik terapi non farmakologis mengeluh nyeri dibagian kaki
wib hypnosis 5 jari - P : nyeri pada bagian panggul dan
kaki akibat post TURP
Jam 08 : 30 – Menganjurkan kepada pasien untuk istirahat - Q : Nyeri terasa seperti tertusuk
wib jarum
- R : nyeri menjalar hingga ke kaki
Jam 09 : 40 - S : skala nyeri 5
– Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Wib - T : mendadak
Jam 10.00 – Mengokolaborasi pemberian ketorolac 30 mg - TD : 130 /80 mmhg, N : 84 x/m, S :
melalui IV
WIB 36, RR : 20 x/m, SPO2 : 98 %
Jam 12 : 40 A : masalah nyeri akut belum teratasi
Wib P:
– Mengajarkan tekhnik non farmakologis
mengurangi nyeri kepada pasien - Lanjutkan intervensi pemberian
tehnik terapi non farmakologis terapi
music
- Lanjutkan pemberian ketorolac

2
Risiko
S:
Perdarahan
- Melakukan injeksi Kalnex melalui IV dengan  Pasien mengatakan kakinya masih
Jam : 10.00
dosis 500 mg kesemutan dari paha sampe pangkal
wib
kaki

Jam 11: 15 wib O


- Mengobservasi perdarahan post TURP pada
saat irigasi kateter  Makan RS Habis
 Irigasi kateter warna cairan berwarna
merah muda
- Menganjurkan kepada pasien untuk  Infus RL 20 Tpm
Jam 12 : 00  Irigasi Kateter Nacl 1 liter 60 tpm
Wib memperbanyak mengkonsumsi makanan yang
A:
mengandung vitamin K
 Masalah belum
teratasi

P:
 Laanjutkan Intervensi
 Monitor Perdarahan irigasi kateter

2
2 Tanggal 22 S:
Desember Pasien mengatakan nyeri sudah
2022 menurun, tdak seperti kemarin
Jam : 15.00 – Mengidentifikasi skala nyeri O:
wib - Pasien sudah tampak tenang
- P : nyeri pada bagian panggul dan
Jam 15 : 35 – Memberikan terkhik terapi non farmakologis kaki akibat post TURP
terapi musik
wib - Q : Nyeri terasa seperti tertusuk
jarum
- R : nyeri pada kaki saja
Jam 16 : 00 – Menjelaskan strategi meredakan nyeri - S : skala nyeri 3
wib - T : mendadak
– Mengokolaborasi pemberian ketorolac 30 mg
Jam : 17:00 melalui IV - TD : 135 /75 mmhg, N : 87 x/m, S :
Wib – Mengajarkan tekhnik non farmakologis 36, RR : 21 x/m, SPO2 : 97 %
mengurangi nyeri kepada pasien
A : masalah nyeri akut teratasi
Sebagian P : Lanjutkan Intervensi
- Terapi nafas dalam

2
Risiko
S:
Perdarahan
 Pasien mengatakan kesemutan pada
Jam 16 : 35
- Mengobservasi perdarahan post TURP pada kakinya sudah tidak ada
Wib
saat irigasi kateter O
 Makan RS Habis
 Irigasi kateter warna cairan berwarna
Jam 17 : 00 - Melakukan injeksi Kalnex melalui IV dengan jernih
dosis 500 mg  Infus RL 20 tpm
A:
 Masalah
teratasi

P:
 Hentikan Intervensi
 Monitor Perdarahan irigasi kateter

2
Yogyakarta,................2022

Pembimbing Akademik Pembimbing klinik Mahasiswa

(................................ (..................................) (......................................)

Anda mungkin juga menyukai