S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS Acute Miokard Infark
DI RS MANGUSADA
TANGGAL28-30 DESEMBER 2020
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 60 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : perempuan
Status : kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jalan mawar, gang 2 mengwi
Tanggal Masuk : 28 desember 2020
Tanggal Pengkajian : 28 desember 2020
No. Register : 3452890
Diagnosa Medis : Acute Miokard Infark
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= pasien
= tinggal serumah
= hubungan
= keturuan
d. Diagnosa Medis dan therapy
diagnose media : acute miokard infark
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya pasien mengikuti senam lansia di balai banjar atau
jalan- jalan santai di halaman rumah
Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit pasien hanya istirahat di rumah
e. Pola kognitif dan Persepsi
Pola Kognitif
Sebelum sakit : Pasien mengatakan mengetahui penyakitnya dan jika sakit itu muncul
biasanya langsung beristirahat yang cukup dan minum obat aspirin 80 mg dan nitrat 5 mg
dan 10 mg (pemberian obat dibawah lidah).
Saat sakit :
Pasien mengatakan mengetahui penyakitnya dan jika sakit itu muncul biasanya langsung
beristirahat yang cukup dan minum obat aspirin 80 mg dan nitrat 5 mg dan 10 mg (pemberian
obat dibawah lidah)
Pola Persepsi
Sebelum sakit :
Pada saat sebelum sakit pasien dalam kondisi sadar, berkomunikasi dengan baik, dapat
melihat dan tidak mengalami gangguan pendengaran.
Saat sakit :
Pada saat pengkajian pasien dalam kondisi sadar, berkomunikasi dengan baik, dapat melihat
dan tidak mengalami gangguan pendengaran.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
citra tubuh : pasien sangat bersyukur karena keadaan tubuhnya karena tidak ada kekurangan satu
pun
harga diri : pasien mengatakan tidak malu dengan penyakinya
peran diri : pasien mengatakan berperan sebagai ibu dan nenek
identitas diri : pasien mengatakan bahwa dia adalah seorang perempuan berumur 60 tahun
g. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur pada malam hari dari pukul 22.00-06.00 wita dan pada
saat siang hari ±1jam pasien istirahat
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidur tidak menentu, biasanya pasien tidur malam pukul 20.00 wita dan
terkadang terbangun dijam yang tidak tentu dikarenakan nyeri yang dialaminya h.
h. Pola Peran-Hubungan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan lingkungan sangat baik
Saat sakit
pasien mengatakan hubungan anak-anaknya, menantu, dan cucunya baik
i. Pola Seksual-Reproduksi
pasien mengatakan sudah menikah, pasien mempunyai 2 anak.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
pasien mengatakan jika ia stres karena mempunyai masalah pasien selalu cerita dengan anaknya.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
pasien mengatakan dirinya beragama hindu. Sebelum sakit pasien rajin untuk sembahyang di
merajan, tetapi saat sakit pasien hanya berdoa di dalam hati ( mantram gayatri).
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : lemas
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : : verbal: 5 .Psikomotor: 4.Mata : 6
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 74 x/menit, Suhu =36,5°C , TD =160/110 mmHg, RR =20 x/menit
c. Keadaan fisik
Sistem Pernafasan
I : tidak terdapat kelainan bentuk tulang vertebra, tidak ada lesi, tidak terdapat retraksi dada
Pal : taktil vocal fremitus teraba dengan jelas kanan dan kiri
Per : suara paru sonor
Aus : suara nafas vesikuler
System kardioveskuler
I : tampak iktus kordis berdenyut
Pal : terdapat thrill, iktus kordis mengalami pergeseran antara ICS 5 dan ICS 6
Per : suara jantung dullness, terdapat pembesaran jantung ( cardiomegaly)
Auskultasi : BJ I dan BH II lemah
Sistem persyarafan
Saraf kranialis Jenis fungsi Pemeriksaan
Nervus olfaktorius (I) Sensorik Pasien dapat menbedakan saat mencium
bau-bauan dengan menutup salah satu
lubang hidung
Nervus Opticus (II) Sensorik Lapang pandang baik, pasien dapat
membaca dengan jarak 6 meter
Nervus okulomotoris (III) Motorik Tidak terdapat strasbismus/nistagmus,
pupil isokor, reflek cahaya (+), tidak ada
gangguan dalam menggerakkan bola mata
Nervus troklearis (IV) Motorik, sensorik Pasien mampu merasakan rangsangan
Nervus abdusen (VI) Motorik benda tajam, tumpul, dan lembut pada
Nervus trigeminus (V) Motorik daerah dahi, pipi dan dagu, reflek
mengedip (+), tonus muskulusmasketer
terdapat kontraksi
Nervus fasialis (VII) Motorik Pasien mampu mengangkat alis,
megerutkan dahi, memajukan/mecucukan
bibir, tersenyum, meringis,
mengembungkan pipi, px dapat
merasakan rangsangan manis, asam, dan
asis
Nervus Vestibulokoklearis Sensorik Tes rine : hantaran udara dan tulang sama-
(VIII) sama dirasakan lama dengan durasi 1
menit
Terst weber : hantaran dirasakan
seimbang kanan dan kiri
Nervus glosofaringeus (IX) Sensorik, motorik Pasien dapat merasakan rangsangan manis
asin, dan pahit di 2/3 anterior
Nervus vagus (X) Sensorik, motorik Reflek menelan dan munta (+), tidak ada
deviasi ovula
Nervus assesorius (XI) Sensorik Adanya kontraksi dari muskulus trapezius
dan muskulus
Nervus Hipoglosus (XII) Motorik Tidak ada tremor. Pasien mampu
mendorong pipi dengan lidah dari arah
dalam.
System perkemihan
I : tidak ada lesi, tidak ada odem
Pal : tidak ada distensi kantung kemih, tidak ada nyeri tekan
Per : terdapat suara timpani
Sistem pencernaan
I : abdomen datar, tidak ada penonjolan umbilikus, tidak ada lesi, tida ada tanda-tanda
inflamasi atau hernia pada abdomen
Aus : terdengar suara biisng usus 13x/menit
Pal : tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan
Per : terdapat suara timpani
Sistem musculoskeletal dan integument
- muskulokeletal
Pal : tonus otot
5555 4444
5555 4444
Per : reflek trisep (+), reflek bisep (+)
- integument
I : simetris kanan dan kiri, turgor kulis elastis, tidak ada lesi, tidak ada clubbing finger,
warna kulit sawo matang, tidak ada kelainan polidaktili/sindaktili, tidak ada sianosis,
Pa : CRT< 2 detik, tidak ada benjolan, tidak ada odem, tidak ada nyeri tekan
Sistem reproduksi
Tidak dilaukan pemeriksaan
Sistem hematopoetik
I : tidak ada sianois
Pal : terdapat thrill, Nadi : 74x/menit
Per : batas kiri jantung : dullness, batas kanan tida terdeteksi
Aus : 160/110 mmHg
b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Parameter Hasil Nilai normal Interpretasi
RBC 3.86 x 106 4.6 x 106
2. Pemeriksaan radiologi
No Jenis Pemeriksaan Hasil
3. Hasil konsultasi
-
4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
No Hasil Pemeriksaan Hasil
1. Pemeriksaan EKG Adanya iskemik antero lateral ST elevasi Q injury
tajam kebawah
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA Interpretasi MASALAH
(Sesuai dengan patofisiologi)
DS : Pasien mengatakan lelah Perubahan kontraktilitas Penurunan Curah Jantung
saat beraktifitas
DO : Kontraksi miokard menurun
TD = 160/110 mmHg
N = 74x /mnt Daya pompa jantung menurun
RR = 20x /mnt
S = 36,5 °C Penurunan cardiak output
Gambaran EKG adanya
iskemik antero lateral Penurunan Curah Jantung
Adanya cardiomegaly
disertai dilatation aorta
NYERI AKUT
INTOLERANSI AKTIVITAS
B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas
2) Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (Iskemia) d.d Pasien mengeluh nyeri (P : Infark
miokard akut, Q : Tertekan benda berat, R : Pada daerah substernal tembus ke belakang, dan
menjalar ke lengan kiri, S :Skala nyeri 8, T : nyeri dada muncul pada saat beraktifitas), TD =
160/110 mmHg, N = 74x /mnt, RR = 20x /mnt, S = 36,5 °C, pasien tampak meringis dan
gelisah ketika nyeri timbul.
3) Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d.d pasien
mengatakan lelah saat beraktifitas, TD = 160/110 mmHg, N = 74x /mnt, RR = 20x /mnt, S
= 36,5°C, dan gambaran EKG menunjukkan adanya iskemik antero lateral
C. Rencana Tindakan Keperawatan
Hari/Tgl No Rencana Perawatan Ttd
Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Senin, 28 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV klien dan status respirasi 1. Untuk mengetahui keadaan
Desember keperawatan selama …. x 24 untuk gejala gagal jantung umum klien dan status respirasi
2020 jam penurunan curah jantung yang buruk erat kaitannya dengan
klien dapat teratasi dengan gagal jantung
Kriteria hasil:
a. TTV dalam rentang normal 2. Evaluasi nyeri dada (intensitas, lokasi, 2. Melihat karakteristik nyeri yang
TD (100/60 – 130/99 radiasi, durasi dan presipitasi dan faktor yang dialami klien, sehingga akan
mmHg) memberatkan mempengaruhi tindakan
Nadi (60 -100 x/menit) keperawatan dan diagnosa yang
RR (12-20 x/menit) akan ditegakkan
Suhu (36,5-37,5 0 C)
b. Tidak ada edemaparu, 3. Pertahankan posisi tirah baring pada posisi 3. Posisi tirah baring diharapkan
perifer, dan tidak ada sites yang nyaman selama episode akut ekspansi dada klien lebih optimal
c. Tidak ada penurunan
kesadaran 4. Berikan oksigen tambahan 4. Untuk kebutuhan miokard untuk
d. Dapat mentoleransi melawan efek hipoksia/iskemia.
aktivitas, tidak ada
kelelahan 5. Posisikan pasien dengan posisi semi 5. Untuk meningkatkan asupan O 2
fowler dengan meningkatkan komplien
paru sehingga mampu mengambil
O2 secara optimal
Senin, 28 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri meliputi lokasi, 1. Mempengaruhi
Desember keperawatan selama … x 24 karateristik, durasi, frekuensi, kualitas, pilihan/pengawasan keefektifan
2020 jam nyeri akut klien dapat intensitas nyeri dan faktor presipitasi intervensi
terkontrol dengan kriteria hasil:
1. Klien dapat melaporkan 2. Observasi respon non verbal (mis, wajah 2. Tingkat ansietas dapat
nyeri berkurang. meringis) mempengaruhi persepsi/reaksi
2. .Klien tidak tampak terhadap nyeri
meringis.
3. Skala nyeri 0-1 dalam 3. Ajarkan teknik nonanalgesik (relaksasi 3. Memfokuskan kembali
rentang NRS (Numeric progresif, latihan nafas dalam, imajinasi, perhatian, dan meningkatkan
rating scale) terapi akupresure, sentuhan terapeutik) kontrol
E.
Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam