ASUHAN KEPERWATAN
PADA Ny. M DENGAN VERTIGO DI RUANG TERATAI
RSUD CIAMIS
A. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama Klien : Tn.S
Alamat : Supan 2/14 Tegalgedhe, Karanganyar
Umur : 58 th
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Peternak
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny.S
Umur : 54 th
Pendidikan : Tamat SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Supan 2/14 Tegal Gede, Karanganyar
Hubungan dengan klien : Istri
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
A. Keluhan Utama
Pusing seperti berputar-putar, panas dingin, tidak nafsu makan, tidak bisa tidur.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Kurang lebih 2 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh kepala pusing
berputar, nyeri kedua pipi hingga sekitar mata, sakit bertambah saat pasien menunduk
dan duduk, badan panas dingin, dan leher terasa cengeng/pegel-pegel. Kemudian dibawa
ke puskesmas dan hasilnya tidak ada perubahan dan akhirnya dibawa ke RSUD
Karanganyar melalui UGD. Pasien terpasang infus Rl 20tpm, dan diambil sempel darah,
TD : 225/120 mmHg, S : 38°C, RR : 24x/menit.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya Tn.S belum pernah mengalami penyakit ini, namun dulu pernah menderita
penyakit hipertensi dan pernah berobat ke THT untuk operasi sinus maksilaris.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Didalam keluarga Tn.S tidak ada yang memiliki penyakit yang sama seperti yang Tn.S
derita saat ini. Namun untuk hipertensi diduga didapatkan melalui keturunan, karena ayah
dari Tn.S juga mengalami penyakit hipertensi.
E. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan Tn.S cukup terawat dan orang-orang disekitarnya paling umum
memiliki penyakit hipertensi namun untuk penyakit pusing hebat yang diderita Tn.S tidak
ada yang mengalami.
C. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan sehat itu sangat berarti bagi kehidupan. Tanpa kesehatan orang tidak
akan bisa melakukan kegiatan sehari-hari, maka keluarga Tn.S selalu membawa anggota
keluarga yang sakit ke tempat dokter untuk diperiksa, bahkan sampai kerumah sakit
untuk mendapatkan pengobatan yang rutin.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT
Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari
Jenis Nasi putih, sayur, Bubur, kuah, air putih,
gorengan, buah kadang-
kadang, air putih.
Porsi 1 porsi habis ¼ porsi
Keluhan Tidak ada Mual, tidak nafsu makan,
dan lidah terasa pahit serta
tidak makan selama 3 hari
terhitung saat 1 hari
sebelum masuk RS
Antropometri : BB : 64 kg, TB : 163 cm, IMT : 24,08 Kg/BB
Biochemical : Hct : 42 % Hb : 12,8 g/dL
Clinical sign :
Rambut : sedikit lengket, kusam, terdapat ketombe.
Mata : konjugtiva tidak anemis, pupil isokor, sclera tidak ikterik
Kulit : lembab, turgor kurang elastis.
Pasien merasa mual muntah
Dietary history: Pasien tidak memiliki diet khusus. Selain itu pasien suka makan
kangkung dan sayur lodeh.
3. Pola Eliminasi
Eliminasi Alvi (BAB)
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT
Frekuensi 1x sehari 3 hari sekali
Konsistensi Lunak berbentuk Sedikit Keras
Bau Khas Khas
Warna Kuning Kuning kecoklatan, tidak
ada darah
Keluhan Tidak ada Sulit BAB
Eliminasi Urin
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT
Frekuensi 4-6x/hari 3-5x/hari
Pancaran Kuat lemah
Jumlah ±200 cc sekali BAK ±200 cc sekali BAK
Bau Khas Amoniak
Warna Kuning jernih Kuning kecoklatan
Perasaan setelah BAK Lega Lega
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Total produksi urin ± 800-1200 cc/hari ±600-1000 cc/hari
Analisa Keseimbangan Cairan Selama Perawatan
Intake Output Analisa
Minum ±1200 cc Urine 1000 cc Intake 1900 cc
Makanan ±200 cc Feses 100 cc Output 1740 cc
Infus 500 cc IWL 10 x 64 kg = 640 cc
Total 1900 cc Total 1740 cc Balance : intake > output
4. Pola Aktifitas dan Latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas ditempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi/ROM V
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan/Penampilan Umum
Kesadaran : Composmentis
TTV :
a) TD : 170/100 mmHg
b) Pernafasan :
- Frekuensi : 22x/menit
- Irama : teratur
c) Suhu : 38°C
d) Nadi :
- Frekuensi : 96x/menit
- Irama : teratur
- Kekuatan : kuat
2. Pemeriksaan Fisik Head to Toe
a. Kepala, Rambut : warna hitam sedikit beruban, rambut lengket, dan kusam, tidak ada kutu,
terdapat ketombe.
b. Mata :
- Palpebra : tidak udem, tidak petosis
- Konjungtiva : konjungtiva tidak anemis
- Pupil : isokor
- Sclera : tidak ikterik
- Reflek terhadap cahaya : +
- Tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
c. Hidung : lembab, bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung
d. Mulut : bibir lembab, mukosa mulut sedikit kotor, tidak ada sariawan
tidak ada gigi berlubang.
e. Telinga : sedikit kotor, sedikit serumen, kadang-kadang terjadi tinitus.
f. Leher : tidak terjadi pembesaran kelenjar limfe, tidak terjadi kaku
Kuduk
g. Dada :
1) Paru-paru
-Inspeksi : Bentuk dada simetris
-Palpasi : Vocal premitus getaran kanan kiri sama
-Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
-Auskultasi : Vesikuler pada seluruh area paru, tidak ada suara nafas tambahan, inspirasi lebih
pendek dari ekspirasi.
2) Jantung
-Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
-Palpasi : IC teraba di ICS 5 mid clavicula
-Perkusi : Pekak, konfigurasi jantung dalam batas normal
-Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan.
h. Abdomen :
-Inspeksi : warna sawo matang, jaringan parut tidak
terlihat, umbilicus kotor.
-Auskultasi : 30x/menit
-Perkusi : thympani
-Palpasi : tidak ada nyeri tekan
i. Ekstremitas
Atas
Kekuatan otot kanan dan kiri : 4
ROM kanan dan kiri : Aktif
Perubahan bentuk tulang : Tidak ada perubahan bentuk tulang
Perabaan Akral : Hangat
Pitting edema : tidak ada
Analisa : tidak ada kelainan pada ekstremitas.
Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri : 4
ROM kanan dan kiri : Aktif
Perubahan bentuk tulang : Tidak ada perubahan bentuk tulang
Perabaan Akral : Hangat
Pitting edema : tidak ada
Analisa : tidak ada kelainan pada ekstremitas bawah.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
VI. TERAPI MEDIS
Hari/ Tangga Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi &
Jam Kandungan Farmakologi
Senin, Cairan IV :
22/10/2012 Infus RL 16 tpm Cairan elektrolit Keseimbangan
cairan dan
elektrolit dalam
tubuh
Obat Peroral :
Obat Parenteral
Obat Topikal
VII. ANALISA DATA
No Hari/tgl/jam Data Fokus Problem Etiologi TTD
1 Senin, DS: Gangguan Agen cedera
22-10-2012 pasien mengatakan pusing rasa biologi
09.30 WIB berputar-putar. nyaman (nyer
P: nyeri karena vertigo i akut)
Q : seperti ditarik-tarik
R : kedua pipi sampai sekitar
mata
S:9
T : Saat duduk / menunduk
DO:
1. TD : 170/100 mmhg
2. S : 380C
3. N : 96x/mnit
4. RR : 22x/mnit
5. Pasien tampak meringis
kesakitan
6. Pasien tampak resah
2 Senin, 22- DS : Resiko nutrisi Tidak
10-2012 Pasien mengatakan nafsu kurang dari adekuatnya
09.30 WIB makan berkurang, mual kebutuhan intake makanan
muntah, dan lidah terasa pahit tubuh
serta tidak makan selama 3 hari
dan hanya minum air putih.
DO :
A : BB : 64kg, TB : 163 cm,
IMT : 24,08 kgBB
B:
Hct : 42 %
Hb : 12,8 g/dL
C:
1. Pasien tampak mual muntah
2. Turgor kurang elastis
3. Pasien tampak lemas
4. Konjungtiva tidak anemis
D : Menghabiskan ¼ porsi
makan
DO :
1. Suhu : 38°C
2. Akral hangat
3. Banyak berkeringat
4. AL : 6000/mm³
VIII. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Resiko jatuh b.d Gangguan keseimbangan N VIII
2. Hipertermi b.d Ketidakefektifan kerja hipotalamus
3. Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) b.d Agen cedera biologi
4. Gangguan pola tidur b.d Fisiologi (nyeri seperti berputar-putar)
5. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Tidak adekuatnya intake makanan.
IX. RENCANA KEPERAWATAN
No Hari/ Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi Rasional TTD
. Tgl/Jam Keperawatan
1. Senin/ Resiko jatuh b.d Setelah dilakukan1. Kaji tingkat 1. Mengidentifikasi
22 Gangguan tindakan aktivitas yang kategori aktivitas
oktober keseimbangan N keperawatan dijalani pasien yang dijalani pasien.
2012/ VIII selama 2x24 jam selama di rumah2. Karakteristik jalan
10.00 masalah resiko sakit. dapat menentukan
WIB jatuh dapat 2. Observasi keadaan pasien,
teratasi dengan perilaku jalan memerlukan bantuan
kriteria hasil pasien atau tidak
sbb : 3. Observasi 3. Keadaan tempat yang
1. Tidak terjadi tempat yang kurang baik dapat
jatuh atau cidera biasa dilalui menimbulkan jatuh
fisik pasien untuk 4. Mengantisipasi
2. Pasien dapat beraktivitas terjadinya jatuh saat
beraktivitas dan 4. Naikkan pasien banyak
atau ambulasi restrain jika bergerak
dengan tenang perlu 5. Saat pasien akan
3. Pasien terjaga 5. Dampingi jatuh ada yang
keamanannya pasien saat membantu menopang
dalam berjalan tubuhnya
beraktivitas 6. Beritahu pasien6. Pasien dan keluarga
4. TD : 140/90 dan keluarga dapat memahami
mmHg akibat dari jatuh bahaya jatuh
5. Pasien dapat 7. Beritahu pada 7. Mengidentifkasi
mengenali keluarga pasien tanda-tanda terjadinya
lingkungan untuk tetap jatuh
diruangan menjaga atau 8. Pasien dapat
mengawasi menggunakan
aktivitas pasien perantara untuk
8. Ajarkan pada berjalan seperti kursi,
pasien untuk bed, dll
menggunakan 9. Keselamatan pasien
alat-alat saat beraktifitas
alternatif dalam terjaga.
beraktivitas
9. Kolaborasi
penggunaan alat
bantu untuk
beraktivitas
2. Senin/ Hipertermi b.d Setelah dilakukan1. Observasi VS 1. Tanda-tanda kejang
22 Ketidakefektifa tindakan 2x24 pasien 4 jam demam dapat
oktober n kerja jam masalah sekali diketahui dari VS
2012/ hipotalamus hipertermi dapat2. Lakukan 2. Agar tubuh terjadi
10.00 teratasi dengan kompres hangat vasodilatasi dan suhu
WIB kriteria hasil 3. Anjurkan untuk dapat turun
sbb : memakai baju 3. Memudahkan
1. Suhu turun tipis sirkulasi udara untuk
menjadi 36- 4. Anjurkan menurunkan suhu
37,5°C asupan cairan 4. Dehidrasi dapat
2. Pasien tidak oral memperparah
merasa resah 5. Kolaborasi hipertermi
3. RR dalam batas penggunaan 5. Obat penurun suhu
normal 18- obat antipiretik tubuh.
24x/menit dan
tidak mengalami
distres dalam
pernafasan
3. Senin/ Gangguan rasa Setelah dilakukan
1. Kaji nyeri 1. Mengetahui skala
22 nyaman (nyeri tindakan (PQRST) nyeri dan keadaan
oktober akut) b.d Agen keperawatan 2. Kaji keluhan nyeri secara holistik
2012/ cidera biologi selama 3x24 jam pasien tiap hari2. Mengetahui tingkat
10.00 masalah 3. Berikan posisi penurunan nyeri
WIB keperawatan nyaman sesuai untuk sembuh
gangguan rasa dengan 3. Posisi yang nyaman
nyaman nyeri kebutuhan dapat sedikit
dapat pasien mengubah persepsi
diminimalkan 4. Ajarkan terapi nyeri yang dirasa
dengan KH sbb : untuk pasien
1. Pasien sudah pengurangan 4. Kebiasaan mengubah
tidak meringis nyeri posisi kepala secara
kesakitan (mengubah bertahap dapat
2. Skala nyeri posisi kepala) menurunkan nyeri
menjadi 6 5. Ajarkan tekhnik atau pusing.
3. TD : 140/70 relaksasi 5. Dengan teknik
mmHg 6. Kolaborasi relaksasi dapat
0
4. S : 36-37,5 C dengan mengurangi rasa
5. N : 60- pemberian obat nyeri
100x/menit analgesik dan6. Obat penghilang rasa
6. RR : 18- mertigo nyeri dan obat untuk
24x/menit vertigo
7. Pasien merasa
nyaman
4. Senin/ Gangguan pola Setelah dilakukan
1. Kaji jumlah jam1. Mengetahui berapa
22 tidur b.d tindakan tidur pasien jam tidur pasien
oktober Fisiologi keperawatan 2. Mengobservasi2. Mengetahui tingkat
2012/ (pusing yang selama 2x24 jam intensitas tidur insomnia pasien
10.00 berputar-putar) masalah pasien 3. Menciptakan suasana
WIB keperawatan 3. Ciptakan rileks yang bisa
gangguan pola lingkungan yang mempermudah tidur
tidur dapat nyaman 4. Karena saat tidur
teratasi dengan 4. Jelasakan tubuh melakukan
KH sbb: pentingnya tidur metabolisme
1. Konjungtiva yang adekuat 5. Kenyamanan tubuh
tidak anemis untuk kesehatan pasien dapat
2. Mata tidak 5. Beritahu pada membantu proses
berkantung keluarga untuk memulai tidur
3. Dapat tidur 4-6 memberikan 6. Untuk membantu
jam pijatan yang tidur pasien
4. Tidur nyenyak nyaman saat 7. Tidur dapat stabil dan
tidak mudah memulai tidur obat tidak
terbangun 6. Kolaborasi membahayakan bagi
5. Nadi : 60-100 dengan tubuh pasien
mmHg pemberian
6. TD : 140/90 sedatif
mmHg 7. Diskusikan
dengan dokter
tentang perlunya
meninjau
kembali
program
pengobatan jika
berpengaruh
pada pola tidur.
5. Senin/ Resiko nutrisi Setelah dilakukan1. Pantau intake 1. Mengetahui
22 kurang dari tindakan dan output pada keseimbangan nutrisi
oktober kebutuhan tubuh keperawatan pasien pada tubuh pasien
2012/ b.d tidak selama 3x24 jam2. Timbang BB 2. Untuk memantau BB
10.00 adekuatnya masalah nutrisi pasien pasien
WIB intake makanan kurang dari 3. Anjurkan 3. Menaikkan BB
kebutuhan tubuh makan sedikit pasien
dapat teratasi tapi sering 4. Agar nafsu makan
dengan KH sbb :4. Beritahu pada pasien bertambah
1. Nafsu makan pasien dan 5. Selain mendapatkan
bertambah keluarga untuk gizi yang baik hal ini
2. BB tidak makan makanan dapat pula
berkurang yang disukai menghemat biaya
3. Turgor elastis pasien 6. Melakukan hal-hal
4. Pasien tidak 5. Beritahu pasien yang biasa klien
merasa lemas atau keluarga lakukan saat makan
5. Makan 1 porsi tentang agar nafsu makan
habis makanan yang meningkat
6. Tidak ada mual bergizi dan tidak
7. Mengetahui diet
muntah mahal pasien dan
6. Ajarkan metode menentukan makanan
untuk yang banyak
perencanaan mengandung gizi
makan yang cukup
7. Kolaborasi 8. Dokter dapat
dengan ahli gizi menentukan obat
8. Laporkan pada pengganti nutrisi
dokter jika yang cukup dan atau
pasien menolak dokter memberikan
makan obat penambah nafsu
makan.
X. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
XI. CATATAN KEPERAWATAN
Hari/Tgl/Jam No.Dx Evaluasi Ttd
Senin, 22- 1 S : Pasien mengatakan belum bisa ke kamar mandi karena
10-2012 pusing
14.00 WIB O: Pasien tampak lemah
Kekuatan otot ekstremitas bawah 3
Pasien menggunakan bantuan minimal
A : Masalah resiko jatuh belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi