Di susun oleh:
LAPORAN KASUS
I. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama : Tn.S
Umur : 52 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Kariyawan Swasta
Agama : Islam
No. Medrek : 205515
Tgl masuk : 12 Februari 2021
Tgl pengkajian : 12 Februari 2021
Ket:
: Laki-laki
: perempuan
: pasien
X : meninggal
: kepala keluarga
: tinggal 1 rumah
: pernikahan
: baris keturunan
d. frekuensi Frekuensi: 3x
sehari Frekuensi: 3x
D. Data psikologis
1. Status emosi
Emosi pasien tampak stabil
2. Kecemasan
Pasien mengatakan cemas dengan kondisi sakitntya, karena tidak tau pasti tentang
penyakitnya, takut tidak bisa diobati, selain itu pasien juga mengatakan takut tidak
mampu bekerja seperti biasanya.
3. Pola koping
Pasien menerima keadaannya dengan sabar dengan mengikuti terapi pengobatan yang
diberikan. Support dari keluarga cukup.
4. Gaya komunikasi
Pasien berkomunikasi dengan baik, dapat menjawab pertanyaaan dan memberikan
umpan balik.
5. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien terlihat tenang dan sabar dalam menghadapi penyakitnya
b. Harga diri
Pasien tidak merasa harga dirinya rendah
c. Ideal diri
Pasien masih merasa dirinya ideal
d. Identitas
Pasien merasa bahwa identitasnya sangat jelas
e. Peran diri
Pasien sudah jarang mengikuti kegiatan di masyarakat.
E. Data sosial
Hubungan pasien dengan keluarga dan lingkungan sekitar baik. Komunikasi pasien
dengan perawat dan dokter baik.
F. Data spiritual
Pasien Bergama islam,pasien selalu berdoa agar penyakitnya cepat sembuh
G. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : Lemah
a. Kepala : tidak ada kelainan, rambut berwarna hitam bersih
b. Mata : cekung, konjunctiva anemis
c. Telinga : kemampuan mendengar baik, tidak ada nyeri
d. Hidung: tidak ada pernfasan cuping hidung, secret tidak ada, perdarahan tidak ada
e. Mulut: Mukosa bibir kering. Gigi nampak kekuningan.
f. Leher : tidak ada peningkatan Vena jugularis , tidak ada pembesaran kelenjer
tyroid,
g. Ekstremitas : CRT < 3 detik, , perabaan karal hangat, tangan kiri terpasang infuse
RL.
2. Tanda-tanda vital :
a. TD : 180/90 mmhg
b. Nadi: 110 x/menit
c. Pernafasan: 22 x/menit
d. Suhu : 38,2 ° C
3. Kesadaran (GCS) : E 4 V 5 M 6, compos mentis
4. System kardiovaskuler
a) Inspeksi: palpitasi tidak ada,
b) Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 normal
c) Palpasi : . Ictus cordis teraba di isc 5, teraba kuat
d) Perkusi : Pekak.
5. Sistem pernapasan
a) Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada jejas, tidak menggunakan otot bantu
nafas
b) Auskultasi : Wheezing tidak ada, ronchi tidak ada
c) Palpasi : expansi dinding dada kanan dan kiri sama
d) Perkusi : sonor
6. System pencernaan
a) Inspeksi : tidak ada luka
b) Auskultasi : Bising usus : 15x/menit
c) Palpasi : ada nyeri tekan, distensi abdomen, hepatomegaly tidak ada,
d) Perkusi : terdengar bunyi thympani
7. Sistem endokrin
Tidak memiliki penyakit diabetes mellitus
8. Sistem integument
Turgor kembali dengan sedang, kesemutan tidak ada, akral hangat, luka decubitus
tidak ada, memar tidak ada, pigmentasi kulit baik.
9. Sistem musculoskeletal
Tidak terdapat nyeri tekat otot,
5 5
Kekuatan otot :
5 5
Nyeri terlokalisasi pada area kandung kemih , bertambah ketika mobilisasi, posisi
mengurangi nyeri.
I. Terapi farmakologi
Injek ceftriaxone 2x1 mg
Injek asam trnexamat 3x 50mg
2 DS : pasien mengatakan
nyeri perut sampai ke
punggung, skala nyeri 8,
nyeri hilang timbul, nyeri
berkurang saat istirahat
Do: TD: 180/90 Mmhg,
wajah meringis, kesakitan,
nampak gelisah
2. Do: Inkontinensia urine, urine <400 cc, , miksi terasa panas, dysuria, nokturia, sensasi
tidak mampu mengosongkan kandung kemih.
Leukosit 22,65 /uL
3. Nyeri akut b.d agen injuri biologis ditandai dengan :
DS : pasien mengatakan nyeri perut sampai ke punggung, skala nyeri 8, nyeri hilang
timbul, nyeri berkurang saat istirahat
Do: TD: 180/90 Mmhg, N: 110 x/menit wajah meringis, kesakitan, nampak gelisah
I. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 Perubahan eliminasi Manajemen S pasien mengatakan sering kencing
urin b.d. ISK eleminasi urine sedikit sedikit
O:warna : kuning keruh , cair, volume
a. memonitor
sekitar 100 cc.
eliminasi urine:
meliputi:
S: pasien mengatakan mengerti dengan
frekwensi
apa yang telah dijelaskan
O: pasien mampu menyebutkan kembali
b. Megajarkan pada
tentang materi yang telah dijelaskan
klien/keluarga:
tentang tanda dan
gejala infeksi
saluran kemih, dat
libatkan keluarga
S: pasien mengatakan akan minum sesuai
untuk mencatat
anjuran perawat
haluaral urine.
O: pasien minum sesuai anjuran
c. Anjurkan klien
untuk minum
sebanyak 200 cc
setelah makan.,
dan batasi
menjelang tidur
bila ada riwayat
ngompol.
Analgesic
Administration
S: pasien mengatakan nyeri perut sampai
a. Tentukan lokasi,
ke punggung, nyeri hilang timbul, nyeri
karakteristik,
berkurang saat istirahat
kualitas, dan
O: skala nyeri 8
derajat nyeri
S: -
sebelum
O: kaltropen sup 1x
pemberian obat
b. Cek instruksi
dokter tentang
jenis obat, dosis, S: -
dan frekuensi O:
c. Monitor vital sign Sebelum pemberuan analgetik
sebelum dan TD: TD: 180/90 Mmhg, N: 110 x/menit
sesudah pemberian Setelah diberikan analgetik
analgesik pertama TD 160/80, N: 98 x/menit
kali