Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS

GASTROENTERITIS AKUT

OLEH
HARTIKA, S.Kep
21907068

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PROFESI NERS
MAKASSAR
2020

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA PASIEN “An. S”


DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS AKUT

OLEH
HARTIKA, S.Kep
21907068

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PROFESI NERS
MAKASSAR
2020

KONSEP MEDIS
A. Definisi

Diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan

elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau

lebih dengan bentuk encer atau cair. Suradi & Rita (2012)

Diare ialah frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali

pada anak; konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur

lendir dan darah atau lendir saja. Ngastiyah (2012)

Diare adalah penyakit yang ditandai bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari

biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan atau

tanpa darah atau lendir ( Rudi Haryono, 2013).

Nursalam (2014), mengatakan diare pada dasarnya adalah frekuensi buang air besar

yang lebih sering dari biasanya dengan konsistensi yang lebih encer.

B. Etiologi

Menurut Rudi Haryono ( 2013) Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu :

1. Faktor infeksi

a. Infeksi enteral, yaitu infeksi pada saluran pencernaan danmerupakan penyebab

utama diare pada anak, meliputi :

1) Infeksi Bakteri : E.Coli, Salmonella, Shigella SPP, VibrioCholera

2) Infeksi Virus : Enterovirus, Protozoa, Adenovirus

3) Infeksi Jamur : Protozoa, Candida SPP, EntamoebaHistolityca

4) Infeksi parental, yaitu infeksi di bagian tubuh laindi luar alatpencernaan,

seperti OMA, broncopneumonia, tonsilofaringitis

2. Faktor malabsorbsi

a. Malabsorbsi karbohidrat

b. Malabsorbsi lemak 
c. Malabsorbsi protein

3. Obat-obatan : zat besi, antibiotika

4. Post pembedahan usus

5. Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan

6. Faktor psikologis

C. Patofisiologi

Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan osmotik,

akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan

tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan

elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang

usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi

peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul

karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan

berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare

sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan

yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.

Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam

usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut

berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi

hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.

D. Manifestasi Klinis
Menurut Widoyono ( 2015 ) Gejala diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4

kali atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai:

1. Mual Muntah

2. Demam

3. Nafsu makan berkurang

4. Berat badan menurun

5. Badan lesu atau lemah

6. Darah dan lendir dalam kotoran

E. Komplikasi

Menurut Rudi Haryono ( 2013 ) Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara

mendadak, dapat terjadi berbagai macam komplikasi, seperti:

1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic, hipertonik)

2. Renjatan hipovolemik

3. Hipokalemia

4. Hipoglikemia

5. Intoleransi laktosa sekunder

6. Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik

7. Malnutrisi energi protein

F. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium :

a. Feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida

b. Serum elektrolit : Hipo natremi, Hipernatremi, hipokalemi

c. AGD : asidosis metabolic ( Ph menurun, pO2 meningkat, pcO2 meningkat,

HCO3 menurun)

d. Faal ginjal : UC meningkat (GGA)


2. Radiologi : mungkin ditemukan bronchopneumonia

G. Penatalaksanaan

1. Pengobatan Simtomatis

a. Rehidrasi: oralit, cairan infus yaitu Ringer Laktat, Dextrose 5%, Dekstrose

dalam Saline.

b. Antispasmodik, anti kholinergik (antagonis stimulus kolinergik pada reseptor

muskorinik). Misalnya: pepaverin, mebeverine, propantelin bromid.

c. Obat antidiare

1) Obat anti motilitas dan sekresi usus (Loperamid, difenoksilat, kodeinfosfat)

2) Oktretoid (sanostatin).

3) Obat antidiare yagn mensekresikan tinja dan absorpsi zat toksik.

d. Antiemetik (metoklopramid, proklorprazin, domperidon).

e. Vitamin B12, asam folat, vitamin A dan K.

f. Obat ekstrak enzim pankreas.

g. Aluminium hidroksida.

h. Fenotiazin dan asam nikotinat, menghambat sekresi anion usus.

2. Pengobatan Kausal

Diberikan pada infeksi maupun noninfeksi pada diare kronik dengan

penyebab infeksinya obat diberikan berdasarkan etiologi.

3. Diit

Dalam fase akut biasanya diberikan bubur saring atau lunak kepada

pasien dianjurkan untuk minum gula, makan telur asin/ikan asin sebagai

pengganti elektrolit yang hilang lewat diare. Biasanya penderita tidak boleh

minum susu selama diare

H. Pencegahan
Untuk mencegah penyebaran diare dapat dilakukan dengan cara:

1. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun sampai bersih pada lima waktu

penting:

a. Sebelum makan.

b. Sesudah buang air besar (BAB).

c. Sebelum menyentuh balita anda

d. Setalah membersihkan balita anda setelah buang air besar.

e. Sebelum proses menyediakan atau menghidangkan makan untuk siapapun.

2. Mengkonsumsiair yang bersih dan sehat atau air yang sudah melalui proses

pengolahan. Seperti air yang sudah dimasak terlebih dahulu, proses klorinasi.

3. Pengolahan sampah yang baik dengan cara pengalokasiannya ditempatkan

ditempat yang sudah sesuai, supaya makanan anda tidak dicemari oleh serangan

(lalat, kecoa, kutu, dll).

KONSEP KEPERAWATAN
Konsep dasar asuhan keperawatan meliputi:

1. Pengkajian

a. Identitas klien

b. Identitas orang tua

c. Identitas saudara kandung

2. Keluhan utama

3. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

b. Riwayat kesehatan masa lalu

c. Riwayat kesehatan keluarga

4. Riwayat psichososial

a. Tempat tinggal

b. Lingkungan rumah

c. Apakah rumah dekat sekolah dan ada tempat bermain

d. Hubungan antara anggota keluarga

e. Pengasuh anak

5. Riwayat spritural

a. Support system dalam keluarga

b. Kegiatan keagamaan

6. Reaksi hipotalisasi

a. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap

b. Pemahan anak tentang sakit dan rawat inap

7. Aktivitas sehari-hari

a. Nutrisi sebelum sakit dan saat sakit

b. Cairan sebelum sakit dan saat sakit


c. Eliminasi

1) BAB, sebelum sakit dan saat sakit

2) BAK, sebelum sakit dan saat sakit

d. Istirahat / tidur, sebelum sesudah sakit dan saat sakit

e. Olahraga

f. Personal hygiene, sebelum sesudah sakit dan saat sakit

g. Aktivitas / mobilitas fisik

8. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum klien

b. Tanda-tanda vital

c. Antropometri

d. Sistem pernapasan

e. Sistem kardiovaskuler

f. Sistem pencernaan

g. Sistem indra

1) Mata

2) Hidung

3) Telinga

h. Sistem saraf

1) Fungsi cerebra

2) Fungsi cranial : nervus 1 sampai nervus 12

3) Fungsi motorik

4) Fungsi sensori

5) Reflex bisep

i. Sistem muskulo skeletal (Kepala, vertebra, pelvis, lutut, kaki dan tangan)
j. Sistem integument (Rambut, kulit, kuku)

k. .Sistem endokrin (Kelenjar thyroid dan eksreasi urinel)

l. Sistem perkemihan

m. Sistem reproduksi

9. Diagnosa keperawatan

a. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan output cairan yang berlebihan.

b. Gangguan keseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d malabsorpsi

usus,mual, muntah.

c. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit,

prognosis dan pengobatan.

10. Intervensi Keperawatan


a. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan output cairan yang berlebihan.
Tujuan :
Devisit cairan dan elektrolit teratasi
Kriteria hasil:
Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibir lembab, balan cairan
seimbang
N Intervensi Rasional
O
1 Observasi tanda – tanda vital. parameter keadaan umum
klien dan deteksi dini
adanya kelainan
2 Observasi tanda – tanda dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi
digunakan untuk
mengetahui derajad
dehidrasi
3 Ukur input dan Output cairan. Catatan masukan dan
pengeluaran membantu
mendeteksi dini ketidak
seimbangan cairan       
4 Kolaborasi dengan dokter
dalam  Perawatan bersama akan
mempercepat dan
pemberian therapi cairan, pemeriksaan
mempermudah dalam
lab elektrolit. mengatasi masalah.

b. Gangguan keseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d


malabsorpsi usus,mual, muntah.
Tujuan :
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi
Kriteria hasil :
Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yang disediakan, mual,
muntah tidak ada
NO Intervensi Rasional
1 Dorong tirah baring atau pembatasan Menurunkan kebutuhan
metabolic untuk
aktivitas selama fase sakit akut
mencegah penurunan
kalori dan simpanan
energi..
2 Timbang berat badan klien. Memberikan informasi
tentang kebutuhan diet
3 Lakukan oral hygiene Lakukan oral hygiene
4 Batasi makanan yang dapat Mencegah serangan
menyebabkan kram abdomen akut
5 Kolaborasi dengan tim gizi dalam Zat gizi diperlukan
untuk memenuhi
penentuan diet klien.
kebutuhan tubuh.
Dengan gizi seimbang
maka tumbuh kembang
anak dapat optimal
serta dapat
mempercepat proses
penyembuhan penyakit.

c. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.


Tujuan :
Nyeri dapat teratasi
Kriteria hasil :
Nyeri dapat berkurang / hilang, ekspresi wajah tenang
N Intervensi Rasional
O
1 Observasi tanda-tanda vital. Dengan mengetahui
tanda - tanda vital
dapat mengetahui
tingkat nyeri
2 Kaji tingkat rasa nyeri. Dengan mengkaji
tingkat nyeri dapat
mengetahui skala
nyeri
3 Atur posisi yang nyaman bagi klien. Dengan mengatur
posisi yang benar
diharapkan rasa nyeri
berkurang
4 Baringkan pasien dalam posisi Tindakan ini
terlentang dengan bantalan hangat di meningkatkan
atas abdomen . relaksasi otot dan
mengurangi kram

d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang


penyakit, prognosis dan pengobatan.
Tujuan :
Pengetahuan keluarga meningkat
Kriteria hasil :
Keluarga klien mengerti dengan proses penyakit klien, ekspresi wajah
tenang, keluarga tidak banyak bertanya lagi tentang proses penyakit klien.
NO Intervensi Rasional
1 Jelaskan tentang diare dan tanda Pemahaman orang tua
gejalanya tentang diare dan tanda
gejalanya akan
merangsang orang tua
untuk kooperatif dalam
perawatan upaya
penyembuhan
2 Jelaskan diet untuk anak diare yaitu Makanan ini dapat
mengiritasi usus.
makanan tinggi serat, tinggi lemak, air
yang sangat panas, dingin harus
dihindari

15. Evaluasi
a. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan
b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.
c. Integritas kulit kembali normal.
d. Rasa nyaman terpenuhi.
e. Pengetahuan kelurga meningkat.
f. Cemas pada klien teratasi

ASUHAN KEPERAWATAN

I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama Panggilan : An. P
2. Tempat tgl lahir/usia : Jeneponto, 18-06-2008
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan : SMP
6. Alamat : Desa Taring
7. Tgl. Masuk :
8. Tgl. Pengkajian : 28-11-2020
9. Diagnosa Medik : Gastroenteritis Akut
10. Rencana Terapi :

B. Identitas Orang Tua


1. Ayah
a. N a m a : Tn. S
b. U s i a : 33 Tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : Petani
e. A g a m a : Islam
f. Alamat : Desa Taring
2. Ibu
a. N a m a : Ny. R
b. U s i a : 32 Tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. A g a m a : Islam
f. Alamat : Desa Taring

C. Identitas Saudara Kandung


No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan
.
- - - -
II. Keluhan
A. Keluhan Utama : Demam dan BAB encer
B. Riwayat Keluhan Utama : Orang tua pasien mengatakan saat anak nya masuk rumah
sakit waktu itu, dengan keluhan mengalami BAB encer dengan frekuensi kurang lebih
5 kali dalam sehari yang disertai dengan demam selama kurang lebih 4 hari. Orang
tua pasien juga mengatakan waktu itu pasien juga mengalami muntah.

III. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Kesehatan Sekarang : Tidak ada riwayat
B. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada riwayat penyakit
C. Genogram :

X X X X

? ?
?

33 32

12

Ket :
Laki-laki
Perempuan

X Meninggal

Garis pernikahan
Pasien
? Tidak diketahui

G1 : Kakek dan nenek dari ayah dan ibu pasien sudah meninggal karena factor yang
tidak diketahui
G2 : Ayah pasien merupakan anak kedua dari 2 orang bersaudara dan ibu pasien
merupakan anak ke 3 dari 3 orang bersaudara serta kedua orang tua pasien masih
hidup dan dalam kondisi sehat
G3 : Pasien merupakan anak pertama dan pernah dirawat di rumah sakit dengan
diagnose medis gastroenteritis akut

IV. Riwayat Imunisasi


No. Jenis Imunisasi Keterangan
1. BCG Lengkap
2. DPT (I,II,III) Lengkap
3. Polio (I,II,III) Lengkap
4. Campak Lengkap
5. Hepatitis Lengkap

V. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 40 kg
2. Tinggi badan : 150 cm
3. Waktu tumbuh gigi : - bulan, Tanggal gigi pertama : - tahun

B. Perkembangan Tiap Tahap


Usia anak saat
1. Berguling : Tidak ingat
2. Duduk : Tidak ingat
3. Merangkak : 8 Bulan
4. Berdiri : 11 Bulan
5. Berjalan : 12 Bulan
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : Tidak ingat
7. Bicara pertama kali : Tidak ingat
8. Berpakaian tanpa bantuan : 5 Tahun

VI. Riwayat Psikososial


A. Apakah anak tinggal di : Rumah orang tua
B. Lingkungan berada : Pinggiran Kota
C. Apakah rumah dekat : Terdapat sekolah
D. Apakah ada tangga yang bisa berbahaya : Tidak ada
E. Hubungan antar anggota keluarga : Harmonis
F. Pengasuh anak : Orang tua

VII. Riwayat Spritual


A. Support sistem dalam keluarga : Keluarga saling support
B. Kegiatan keagamaan : Pasien taat melakukan ibadah sholat 5 waktu dan mengaji

VIII. Reaksi Hospitalisasi


A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1. Mengapa ibu membawa anaknya ke RS : Karena anak nya mengeluh sakit dan
khawatir terhadap kondisi anaknya
2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Ya, dokter menceritakan
kondisi anaknya.
3. Bagaimana perasaan orang tua saat ini : Cemas
4. Apakah orang tua akan selalu berkunjung : Iya
5. Siapa yang akan menjaga anak di rumah sakit : Keluarganya

B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap


1. Mengapa keluarga/orang tua membawa kamu ke RS ? Karena anak nya mengeluh
sakit dan khawatir terhadap kondisi anaknya
2. Menurut adik, mengapa adik sakit ? Karena kurang istirahat dan kurang memakan
makanan yang sehat serta kurang menjaga kebersihan saat makan
3. Bagaimana rasanya dirawat di RS : Bosan, karena tidak bisa melakukan aktifitas
seperti biasanya sebelum sakit.

IX. Aktivitas Sehari-Hari


A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan Baik Kurang
2. Menu makan Nasi, Ikan, Telur, daging Bubur dan ikan
3. frekuensi makan 3x sehari 3x sehari, ½ Porsi
4. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
5. Pembatasan pola Mandiri Mandiri
makan Berdoa Berdoa
6. Cara makan
7. Ritual saat makan

B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis Minuman Air putih, teh, susu Air putih
2. Frekuensi minum 6 gelas/hari 8 gelas/hari
3. Kebutuhan cairan 800-1000 cc/hari 800-1000 cc/hari
4. Cara pemenuhan Gelas Gelas, cairan infus

C. Eliminasi (BAB)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat pembuangan Toilet Toilet
2. Frekuensi (waktu) 1-2 x/ hari 5x/hari
3. Konsistensi Padat Encer
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Tempat pembuangan Toilet Toilet
2. Frekuensi (waktu) 2-3x hari 2-3x /hari
3. Warna Kuning Kuning
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada

D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang 14:00-16:00 Tidak teratur
- Malam 21:00-05:00 22:00-06:00
2. Pola tidur Baik Kurang
3. Kebiasaan sebelum Nonton dan belajar Minum obat
tidur Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan tidur

E. Olahraga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olahraga Terjadwal Tidak ada jadwal
2. Jenis dan frekuensi Futsal dan jogging Tidak ada kegiatan
3. Kondisi setelah Segar dan semangat Lemas
olahraga

F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
- Cara Menyiram kepala&badan Menyiram kepala&badan
- Frekuensi 2x sehari 2x sehari
- Alat mandi Sabun Tidak ada
2. Cuci rambut Menyiram kepala Menyiram kepala
- Cara 3x seminggu Tidak pernah
- Frekuensi
3. Gunting kuku Kuku dipotong Kuku dipotong
- Cara 1-2x sebulan Tidak pernah
- Frekuensi Gigi digosok dengan pasta Gigi digosok dengan pasta
4. Gosok gigi gigi gigi
- Cara 2x sehari 2x sehari
- Frekuensi

G. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Sekolah, berolahraga Minum obat
2. Pengaturan jadwal Jadwal sekolah &olahraga Jadwal minum obat
harian
3. Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan pergerakan Tidak ada Lemas
tubuh

H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah Senang Tidak ada
2. Waktu luang Hari libur sekolah Tidak ada
3. Persaan setelah Senang Tidak ada
rekreasi Tidak ada
4. Waktu senggang Hari minggu Tidak ada
keluarga Berolahraga
5. Kegiatan hari libur

X. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum : Lemah
B. Tanda-tanda Vital : TD : 100/60 mmHg
N : 90x menit
P : 24x menit
S : 39 Oc

C. Antropometri
1. Tinggi Badan : 150 cm
2. Berat Badan : 40 cm
3. Lingkar lengan atas : 35 cm
4. Lingkar kepala : 45 cm
5. Lingkar Perut : 70 cm
6. Lingkar dada : 80 cm
7. Skin Fold :

D. Pengkajian Head To Toe


1. Kepala
Inspeksi : Kepala bulat, rambut pendek, kepala kurang bersih, tidak muda rontok
Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
2. Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, lapang pandang dapat mengikuti arah benda,
konjungtiva anemis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3. Hidung
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan tidak terjadi penyumbatan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
4. Telinga
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak terdapat serumen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
5. Mulut
Inspeksi : Bentuk bibir atas bawah simetris, mukosa bibir kering, gigi masih lengkap
dan tampak pucat
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
6. Leher
Inspeksi : Tidak terjadi pembesaran kelenjar tyroid
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
7. Dada
Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan dada seimbang
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
8. Abdomen
Inspeksi : Simetris kiri kanan, tidak terjadi pembengkakan, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak Terdapat nyeri tekan
9. Genetalia : Tidak dilakukan pengkajian

E. Sistem Saraf
1. Status mental : Orientas ( ), daya ingat ( ), perhatian & perhitungan ( )
2. Kesadara]gn : Eye ( 4 ), Motorik ( 6 ), Verbal ( 5 )
3. Bicara : ekspresif ( ), resiptive ( )

F. Fungsi Cranial
1. Nervus I Olvaktorius : Penciuman baik
2. Nervus II Optikus : Penglihatan normal
3. Nervus III Okulamotorius : Refleks pupil normal, mampu menggerakan bola
mata
4. Nervus IV Trochlearis : Mampu menggerakkan bola mata kebawah
5. Nervus V Trigeminus : Mampu menutup mata dengan rapat
6. Nervus VI Abdusen : Mampu menggerakkan bola mata ke samping
7. Nervus VII Facialis : Mampu tersenyum
8. Nervus VIII Vestibuloakustikus : Mampu mendengar dengan baik
9. Nervus IX Glosofaring : Mampu membedakan rasa pahit, manis dll
10. Nervus X Vagus : Mampu menelan dengan baik
11. Nervus XI Aksesorius : Mampu menggerakkan kepala dengan baik
12. Nervus XII Hipoglosus : Dapat menggerakkan lidah

G. Fungsi motoric : Massa otot ( Tidak terjadi tremor ), Tonus otot ( ), Kekuatan otot (
5)
H. Fungsi Sensorik : Suhu ( ), nyeri ( ), getaran ( ), posisi ( ), diskriminasi ( )
I. Fungsi cerebellum : ( koordinasi ( ), keseimbangan ( )
J. Refleks : Bisep ( baik ), Trisep ( baik ), Patella ( baik ), Babinsky ( baik )
K. Iritasi meningen : Kaku kuduk ( x ), laseque sign ( x ), brudzinki I/II ( x )
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
A. Umur 6 Tahun Keatas
1. Perkembangan kognitif :
A.n S sudah bisa mengambil keputusan sendiri serta memiliki pengetahuan yang
luas sehingga dapat menentukan hal-hal yang bisa dilakukan ataupun tidak bisa
dilakukan untuk orang seusianya.
2. Perkembangan Psikoseksual :
An. S berada di tahap perkembangan psikoseksual dimana An.S sudah mengetahui
identitas kelaminnya, sehingga An.S dapat dapat menentukan lingkungan
bergaulnya
3. Perkembangan Psikososial :
A.n S sudah berada di fase perkembangan psikososial dimana An.S sudah bisa
bersosialisasi dilingkungan rumah dan lingkungan bermainnya. An.S juga muda
bergaul dengan orang seusia nya yang ditandai dengan banyak nya teman-teman
dari An. S.

XII. Test Diagnostik


1. Laboratorium
2. Foto Rontgen
3. CT Scan
4. EKG, USG, EEG, ECG, MRI, dll

XIII. Terapi Saat Ini


ANALISA DATA

No. DATA MASALAH


1 DS :
Keluarga Pasien mengatakan pasien mengalami
Demam selama kurang lebih 4 hari
DO : Hipertemia
1. Akral teraba hangat
2. Mukosa bibir kering
3. TD : 100/60 mmHg
N : 90 x/menit
P : 24 x/menit
S : 39 Oc

3 DS :
1. Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami Kekurang Volume Cairan
BAB encer sebanyak 5x sehari
2. Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami
Muntah
DO :
1. Pasien tampak pucat
2. Mukosa bibir kering
3. Turgor kulit kurang baik

3 DS :
1. Keluarga pasien mengatakan pasien kurang
Nafsu makan saat sakit
2. Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami Ketidakseimbangan Nutrisi
Muntah Kurang dari Kebutuhan Tubuh
DO :
1. Keadaan umum lemah
2. Porsi makanan tidak dihabiskan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1 Hipertermia b/d proses Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan tidak 1. Kaji Ttv
Penyakit Terjadi hipertermia dengan kriteria hasil : 2. Anjurkan keluarga pasien untuk kompres air
1. Suhu tubuh dalam rentang normal Hangat
2. Tidak ada perubahan warna kulit 3. Monitor penurunan tingkat kesadaran
3. Nadi dan pernapasan dalam rentang normal 4. Penatalaksanaan pemberian obat

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No. Diagnosa Keperawatan NOC NIC
2 Kekurang volume cairan b/d Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan tidak 1. Monitor Ttv
Ketidakseimbangan intake & Terjadi kekurangan volume cairan dengan kriteria hasil : 2. Monitor status dehidrasi
Output cairan 1. Mempertahankan keseimbangan intake dan output 3. Dorong masukan oral seperti air putih
2. Tidak ada tanda dehidrasi 4. Penatalaksanaan pemberian cairan
3. Elastisitas turgor kulit baik

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No. Diagnosa Keperawatan NOC NIC
3 Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan 1. Kaji Ttv
Kurang dari kebutuhan tubuh Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil : 2. Monitor turgor kulit
b/d diare 1. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 3. Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
2. Tidak ada tanda malnutrisi
Tgl. Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi

29/11/20 Hipertermia b/d proses 10:00 1. Mengkaji Ttv S : Keluarga pasien mengatakan pasien
Penyakit Hasil : TD : 110/60 mmHg Demam
N : 88 x/menit O : Akral teraba hangat
P : 24 x/menit TD : 110/60 mmHg P : 24 x/menit
S : 38,5 OC N : 88 x/menit S : 38,5 OC
2. Menganjurkan keluarga untuk kompres air A : Masalah belum teratasi
Hangat P : Lanjutkan Intervensi
Hasil : keluarga pasien belum berikan kompres 1. Kaji Ttv
Air hangat 2. Anjurkan keluarga untuk kompres air
3. Memonitor penurunan tingkat kesadaran Hangat
Hasil : Pasien dalam tingkat kesadaran penuh 3. Penatalaksanaan pemberian obat
GCS 15 ( E4, V5, M6 )
4. Penatalaksanaan pemberian obat
Hasil : Paracetamol 380 mg/iv
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl. Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
30/11/2 Hipertermia b/d proses 09:00 1. Mengkaji Ttv S : Keluarga pasien mengatakan pasien
0
Penyakit Hasil : TD : 110/80 mmHg Masih mengalami demam
N : 84 x/menit O : Akral masih teraba hangat
P : 22 x/menit TD : 100/50 mmHg P : 22 x/menit
S : 37,5 OC N : 84 x/menit S : 37,5 OC
2. Menganjurkan keluarga untuk kompres air A : Masalah teratasi sebagian
Hangat P : Lanjutkan Intervensi
Hasil : keluarga memberikan kompres air hangat 1. Kaji Ttv
3. Penatalaksanaan pemberian obat 2. Anjurkan keluarga untuk kompres air
Hasil : Paracetamol 380 mg/iv Hangat
3. Penatalaksanaan pemberian obat
Tgl. Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
29/11/2 Kekurang volume cairan b/d 10:00 1. Memonitor Ttv S : Keluarga pasien mengatakan pasien
0
Ketidakseimbangan input & Hasil : TD : 110/60 mmHg Masih muntah
Output cairan N : 88 x/menit Keluarga pasien mengatakan pasien BAB
P : 24 x/menit Encer
S : 39 OC O : Pasien tampak pucat
2. Memonitor status dehidrasi Mukosa bibir kering
Hasil : Mukosa bibir masih kering Turgor kulit jelek
3. Mendorong masukan oral seperti air putih A : Masalah belum teratasi
Hasil : Pasien hanya minum sedikit P : Pertahankan Intervensi
4. Penatalaksanaan pemberian obat / cairan 1. Monitor Ttv
Hasil : Cairan infus RL 16 Tpm 2. Monitor status dehidrasi
Ondansetrone 4 mg/iv 3. Dorong masukan oral seperti air putih
1. Penatalaksanaan pemberian obat/cairan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl. Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
30/11/2 Kekurang volume cairan b/d 09:00 1. Memonitor Ttv S : Keluarga pasien mengatakan pasien
0
Ketidakseimbangan input & Hasil : TD : 110/80 mmHg Sudah tidak mengalami muntah
Output cairan N : 88 x/menit Keluarga pasien mengatakan pasien
P : 24 x/menit Masih BAB encer
S : 37,5 OC O : Pasien masih tampak pucat
2. Memonitor status dehidrasi Mukosa bibir masih kering
Hasil : Mukosa bibir masih kering A : Masalah teratasi sebagian
3. Mendorong masukan oral seperti air putih P : Lanjutkan Intervensi
Hasil : Pasien sudah mulai banyak minum 1. Monitor Ttv
4. Penatalaksanaan pemberian obat / cairan 2. Monitor status dehidrasi
Hasil : Cairan infus RL 16 Tpm 3. Penatalaksanaan pemberian obat/cairan
Ondansetrone 4 mg/iv

Tgl. Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi


29/11/2 Ketidakseimbangan nutrisi 10:00 1. Mengkaji Ttv S: Keluarga pasien mengatakan pasien
0
Kurang dari kebutuhan tubuh Hasil : TD : 110/60 mmHg Kurang nafsu makan waktu sebelum &
b/d diare N : 88 x/menit Saat sakit
P : 24 x/menit
S : 38,5 OC O : Keadaan umum lemah
2. Memonitor turgor kulit Porsi makan tidak dihabiskan
Hasil : Turgor kulit jelek
3. Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering A : Masalah belum teratasi
Hasil : Pasien paham dengan yang dianjurkan
P : Lanjutkan Intervensi
1. Kaji Ttv
2. Monitor turgor kulit
3. Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tgl. Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi


30/11/2 Ketidakseimbangan nutrisi 09:00 1. Mengkaji Ttv S: Keluarga pasien mengatakan nafsu
0
Kurang dari kebutuhan tubuh Hasil : TD : 110/80 mmHg Makan pasien sudah mulai membaik
b/d diare N : 84 x/menit
P : 22 x/menit
S : 37,5 OC O : Porsi makan sudah dihabiskan
2. Memonitor turgor kulit
Hasil : Turgor kulit mulai membaik
3. Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering A : Masalah teratasi
Hasil : Pasien sudah menerapkan makan sedikit
Tapi sering P : Pertahankan Intervensi
1. Kaji Ttv
2. Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai