GASTROENTERITIS AKUT
OLEH
HARTIKA, S.Kep
21907068
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
OLEH
HARTIKA, S.Kep
21907068
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan
elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau
lebih dengan bentuk encer atau cair. Suradi & Rita (2012)
Diare ialah frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali
pada anak; konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur
Diare adalah penyakit yang ditandai bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari
biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan atau
Nursalam (2014), mengatakan diare pada dasarnya adalah frekuensi buang air besar
yang lebih sering dari biasanya dengan konsistensi yang lebih encer.
B. Etiologi
Menurut Rudi Haryono ( 2013) Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu :
1. Faktor infeksi
2. Faktor malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
6. Faktor psikologis
C. Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan osmotik,
akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang
Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul
sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan
Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam
berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi
D. Manifestasi Klinis
Menurut Widoyono ( 2015 ) Gejala diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4
1. Mual Muntah
2. Demam
E. Komplikasi
Menurut Rudi Haryono ( 2013 ) Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara
2. Renjatan hipovolemik
3. Hipokalemia
4. Hipoglikemia
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium :
HCO3 menurun)
G. Penatalaksanaan
1. Pengobatan Simtomatis
a. Rehidrasi: oralit, cairan infus yaitu Ringer Laktat, Dextrose 5%, Dekstrose
dalam Saline.
c. Obat antidiare
2) Oktretoid (sanostatin).
g. Aluminium hidroksida.
2. Pengobatan Kausal
3. Diit
Dalam fase akut biasanya diberikan bubur saring atau lunak kepada
pasien dianjurkan untuk minum gula, makan telur asin/ikan asin sebagai
pengganti elektrolit yang hilang lewat diare. Biasanya penderita tidak boleh
H. Pencegahan
Untuk mencegah penyebaran diare dapat dilakukan dengan cara:
1. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun sampai bersih pada lima waktu
penting:
a. Sebelum makan.
2. Mengkonsumsiair yang bersih dan sehat atau air yang sudah melalui proses
pengolahan. Seperti air yang sudah dimasak terlebih dahulu, proses klorinasi.
ditempat yang sudah sesuai, supaya makanan anda tidak dicemari oleh serangan
KONSEP KEPERAWATAN
Konsep dasar asuhan keperawatan meliputi:
1. Pengkajian
a. Identitas klien
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan
4. Riwayat psichososial
a. Tempat tinggal
b. Lingkungan rumah
e. Pengasuh anak
5. Riwayat spritural
b. Kegiatan keagamaan
6. Reaksi hipotalisasi
7. Aktivitas sehari-hari
e. Olahraga
8. Pemeriksaan fisik
b. Tanda-tanda vital
c. Antropometri
d. Sistem pernapasan
e. Sistem kardiovaskuler
f. Sistem pencernaan
g. Sistem indra
1) Mata
2) Hidung
3) Telinga
h. Sistem saraf
1) Fungsi cerebra
3) Fungsi motorik
4) Fungsi sensori
5) Reflex bisep
i. Sistem muskulo skeletal (Kepala, vertebra, pelvis, lutut, kaki dan tangan)
j. Sistem integument (Rambut, kulit, kuku)
l. Sistem perkemihan
m. Sistem reproduksi
9. Diagnosa keperawatan
a. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
usus,mual, muntah.
15. Evaluasi
a. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan
b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.
c. Integritas kulit kembali normal.
d. Rasa nyaman terpenuhi.
e. Pengetahuan kelurga meningkat.
f. Cemas pada klien teratasi
ASUHAN KEPERAWATAN
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama Panggilan : An. P
2. Tempat tgl lahir/usia : Jeneponto, 18-06-2008
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan : SMP
6. Alamat : Desa Taring
7. Tgl. Masuk :
8. Tgl. Pengkajian : 28-11-2020
9. Diagnosa Medik : Gastroenteritis Akut
10. Rencana Terapi :
X X X X
? ?
?
33 32
12
Ket :
Laki-laki
Perempuan
X Meninggal
Garis pernikahan
Pasien
? Tidak diketahui
G1 : Kakek dan nenek dari ayah dan ibu pasien sudah meninggal karena factor yang
tidak diketahui
G2 : Ayah pasien merupakan anak kedua dari 2 orang bersaudara dan ibu pasien
merupakan anak ke 3 dari 3 orang bersaudara serta kedua orang tua pasien masih
hidup dan dalam kondisi sehat
G3 : Pasien merupakan anak pertama dan pernah dirawat di rumah sakit dengan
diagnose medis gastroenteritis akut
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis Minuman Air putih, teh, susu Air putih
2. Frekuensi minum 6 gelas/hari 8 gelas/hari
3. Kebutuhan cairan 800-1000 cc/hari 800-1000 cc/hari
4. Cara pemenuhan Gelas Gelas, cairan infus
C. Eliminasi (BAB)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat pembuangan Toilet Toilet
2. Frekuensi (waktu) 1-2 x/ hari 5x/hari
3. Konsistensi Padat Encer
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang 14:00-16:00 Tidak teratur
- Malam 21:00-05:00 22:00-06:00
2. Pola tidur Baik Kurang
3. Kebiasaan sebelum Nonton dan belajar Minum obat
tidur Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan tidur
E. Olahraga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olahraga Terjadwal Tidak ada jadwal
2. Jenis dan frekuensi Futsal dan jogging Tidak ada kegiatan
3. Kondisi setelah Segar dan semangat Lemas
olahraga
F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
- Cara Menyiram kepala&badan Menyiram kepala&badan
- Frekuensi 2x sehari 2x sehari
- Alat mandi Sabun Tidak ada
2. Cuci rambut Menyiram kepala Menyiram kepala
- Cara 3x seminggu Tidak pernah
- Frekuensi
3. Gunting kuku Kuku dipotong Kuku dipotong
- Cara 1-2x sebulan Tidak pernah
- Frekuensi Gigi digosok dengan pasta Gigi digosok dengan pasta
4. Gosok gigi gigi gigi
- Cara 2x sehari 2x sehari
- Frekuensi
G. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Sekolah, berolahraga Minum obat
2. Pengaturan jadwal Jadwal sekolah &olahraga Jadwal minum obat
harian
3. Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan pergerakan Tidak ada Lemas
tubuh
H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah Senang Tidak ada
2. Waktu luang Hari libur sekolah Tidak ada
3. Persaan setelah Senang Tidak ada
rekreasi Tidak ada
4. Waktu senggang Hari minggu Tidak ada
keluarga Berolahraga
5. Kegiatan hari libur
X. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum : Lemah
B. Tanda-tanda Vital : TD : 100/60 mmHg
N : 90x menit
P : 24x menit
S : 39 Oc
C. Antropometri
1. Tinggi Badan : 150 cm
2. Berat Badan : 40 cm
3. Lingkar lengan atas : 35 cm
4. Lingkar kepala : 45 cm
5. Lingkar Perut : 70 cm
6. Lingkar dada : 80 cm
7. Skin Fold :
E. Sistem Saraf
1. Status mental : Orientas ( ), daya ingat ( ), perhatian & perhitungan ( )
2. Kesadara]gn : Eye ( 4 ), Motorik ( 6 ), Verbal ( 5 )
3. Bicara : ekspresif ( ), resiptive ( )
F. Fungsi Cranial
1. Nervus I Olvaktorius : Penciuman baik
2. Nervus II Optikus : Penglihatan normal
3. Nervus III Okulamotorius : Refleks pupil normal, mampu menggerakan bola
mata
4. Nervus IV Trochlearis : Mampu menggerakkan bola mata kebawah
5. Nervus V Trigeminus : Mampu menutup mata dengan rapat
6. Nervus VI Abdusen : Mampu menggerakkan bola mata ke samping
7. Nervus VII Facialis : Mampu tersenyum
8. Nervus VIII Vestibuloakustikus : Mampu mendengar dengan baik
9. Nervus IX Glosofaring : Mampu membedakan rasa pahit, manis dll
10. Nervus X Vagus : Mampu menelan dengan baik
11. Nervus XI Aksesorius : Mampu menggerakkan kepala dengan baik
12. Nervus XII Hipoglosus : Dapat menggerakkan lidah
G. Fungsi motoric : Massa otot ( Tidak terjadi tremor ), Tonus otot ( ), Kekuatan otot (
5)
H. Fungsi Sensorik : Suhu ( ), nyeri ( ), getaran ( ), posisi ( ), diskriminasi ( )
I. Fungsi cerebellum : ( koordinasi ( ), keseimbangan ( )
J. Refleks : Bisep ( baik ), Trisep ( baik ), Patella ( baik ), Babinsky ( baik )
K. Iritasi meningen : Kaku kuduk ( x ), laseque sign ( x ), brudzinki I/II ( x )
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
A. Umur 6 Tahun Keatas
1. Perkembangan kognitif :
A.n S sudah bisa mengambil keputusan sendiri serta memiliki pengetahuan yang
luas sehingga dapat menentukan hal-hal yang bisa dilakukan ataupun tidak bisa
dilakukan untuk orang seusianya.
2. Perkembangan Psikoseksual :
An. S berada di tahap perkembangan psikoseksual dimana An.S sudah mengetahui
identitas kelaminnya, sehingga An.S dapat dapat menentukan lingkungan
bergaulnya
3. Perkembangan Psikososial :
A.n S sudah berada di fase perkembangan psikososial dimana An.S sudah bisa
bersosialisasi dilingkungan rumah dan lingkungan bermainnya. An.S juga muda
bergaul dengan orang seusia nya yang ditandai dengan banyak nya teman-teman
dari An. S.
3 DS :
1. Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami Kekurang Volume Cairan
BAB encer sebanyak 5x sehari
2. Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami
Muntah
DO :
1. Pasien tampak pucat
2. Mukosa bibir kering
3. Turgor kulit kurang baik
3 DS :
1. Keluarga pasien mengatakan pasien kurang
Nafsu makan saat sakit
2. Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami Ketidakseimbangan Nutrisi
Muntah Kurang dari Kebutuhan Tubuh
DO :
1. Keadaan umum lemah
2. Porsi makanan tidak dihabiskan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1 Hipertermia b/d proses Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan tidak 1. Kaji Ttv
Penyakit Terjadi hipertermia dengan kriteria hasil : 2. Anjurkan keluarga pasien untuk kompres air
1. Suhu tubuh dalam rentang normal Hangat
2. Tidak ada perubahan warna kulit 3. Monitor penurunan tingkat kesadaran
3. Nadi dan pernapasan dalam rentang normal 4. Penatalaksanaan pemberian obat
29/11/20 Hipertermia b/d proses 10:00 1. Mengkaji Ttv S : Keluarga pasien mengatakan pasien
Penyakit Hasil : TD : 110/60 mmHg Demam
N : 88 x/menit O : Akral teraba hangat
P : 24 x/menit TD : 110/60 mmHg P : 24 x/menit
S : 38,5 OC N : 88 x/menit S : 38,5 OC
2. Menganjurkan keluarga untuk kompres air A : Masalah belum teratasi
Hangat P : Lanjutkan Intervensi
Hasil : keluarga pasien belum berikan kompres 1. Kaji Ttv
Air hangat 2. Anjurkan keluarga untuk kompres air
3. Memonitor penurunan tingkat kesadaran Hangat
Hasil : Pasien dalam tingkat kesadaran penuh 3. Penatalaksanaan pemberian obat
GCS 15 ( E4, V5, M6 )
4. Penatalaksanaan pemberian obat
Hasil : Paracetamol 380 mg/iv
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl. Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
30/11/2 Hipertermia b/d proses 09:00 1. Mengkaji Ttv S : Keluarga pasien mengatakan pasien
0
Penyakit Hasil : TD : 110/80 mmHg Masih mengalami demam
N : 84 x/menit O : Akral masih teraba hangat
P : 22 x/menit TD : 100/50 mmHg P : 22 x/menit
S : 37,5 OC N : 84 x/menit S : 37,5 OC
2. Menganjurkan keluarga untuk kompres air A : Masalah teratasi sebagian
Hangat P : Lanjutkan Intervensi
Hasil : keluarga memberikan kompres air hangat 1. Kaji Ttv
3. Penatalaksanaan pemberian obat 2. Anjurkan keluarga untuk kompres air
Hasil : Paracetamol 380 mg/iv Hangat
3. Penatalaksanaan pemberian obat
Tgl. Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
29/11/2 Kekurang volume cairan b/d 10:00 1. Memonitor Ttv S : Keluarga pasien mengatakan pasien
0
Ketidakseimbangan input & Hasil : TD : 110/60 mmHg Masih muntah
Output cairan N : 88 x/menit Keluarga pasien mengatakan pasien BAB
P : 24 x/menit Encer
S : 39 OC O : Pasien tampak pucat
2. Memonitor status dehidrasi Mukosa bibir kering
Hasil : Mukosa bibir masih kering Turgor kulit jelek
3. Mendorong masukan oral seperti air putih A : Masalah belum teratasi
Hasil : Pasien hanya minum sedikit P : Pertahankan Intervensi
4. Penatalaksanaan pemberian obat / cairan 1. Monitor Ttv
Hasil : Cairan infus RL 16 Tpm 2. Monitor status dehidrasi
Ondansetrone 4 mg/iv 3. Dorong masukan oral seperti air putih
1. Penatalaksanaan pemberian obat/cairan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl. Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
30/11/2 Kekurang volume cairan b/d 09:00 1. Memonitor Ttv S : Keluarga pasien mengatakan pasien
0
Ketidakseimbangan input & Hasil : TD : 110/80 mmHg Sudah tidak mengalami muntah
Output cairan N : 88 x/menit Keluarga pasien mengatakan pasien
P : 24 x/menit Masih BAB encer
S : 37,5 OC O : Pasien masih tampak pucat
2. Memonitor status dehidrasi Mukosa bibir masih kering
Hasil : Mukosa bibir masih kering A : Masalah teratasi sebagian
3. Mendorong masukan oral seperti air putih P : Lanjutkan Intervensi
Hasil : Pasien sudah mulai banyak minum 1. Monitor Ttv
4. Penatalaksanaan pemberian obat / cairan 2. Monitor status dehidrasi
Hasil : Cairan infus RL 16 Tpm 3. Penatalaksanaan pemberian obat/cairan
Ondansetrone 4 mg/iv
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DOKUMENTASI