OLEH :
FITRIANI
2004003
CI LAHAN CI INSTITUSI
Ruangan : PSC
Hari/Tanggal : Snin, 14 Desember 2021
Jam : 19.00
1. Identitas pasien
No. Rekam Medis :-
Nama Lengkap : An.A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 17 Tahun
Status perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Bantaeng
Rujukan dari :-
Diagnosa : Vulnus laceratum
Nama keluarga yang bisa dihubungi : Tn. M
Transportasi waktu datang : Motor Pribadi
2. Alasan Masuk :
An.A dibawa oleh orangtuanya ke PSC karena mengalami kecelakaan di rumah dan
An.A nampak mengalami nyeri dan mengalami luka robek pada jari tengah tangan
kanannya, An.A tampak meringis, dan pusing dan klien juga mengalami luka memar
di bagian kepala GCS 13.
3. Pengkajian Primer
A. Airway
1. Pengkajian jalan napas
Bebas Tersumbat
C. Circulation
1. Keadaan sirkulasi :
a. Tensi : 110/80 mmHg
b. Nadi : 73 x/menit : Kuat , Regular
c. Suhu axial : 36,5oC
d. Temperatur kulit : -
e. Gambaran kulit:
1) Warna kuning langsat
f. Pengisian kapiler < 2 detik
g. Assesment : tidak dilakukan
h. Resusitasi : tidak dilakukan
i. Re evaluasi : tidak dilakukan
D. Disability
1. Penilaian fungsi neurologis
Kesadaran composmentis dengan GCS 15
2. Masalah keperawatan : -
3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : -
E. Exposure
1. Penilaian Hipotermia/hipertermia
Tidak ada peningkatan dan penurunan suhu, dengan suhu : 36,5oC
2. Masalah keperawatan : -
3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : -
4. TRAUMA SCORE
A. Frekuensi pernapasan
10 -25 4
25 -35 3
> 35 2
< 10 1
0 0
B. Usaha napas
Normal 1
Dangkal 0
C. Tekanan darah
> 89 mmHg 4
70 -89 3
50 -69 2
1- 49 1
0 0
D. Pengisian kapiler
< 2 dtk 2
> 2 dtk 1
0 0
E. Glasgow Coma Score (GCS)
14 -15 5
11- 13 4
8 – 10 3
5- 7 2
3- 4 1
Total trauma score : 13
5. REAKSI PUPIL
Kanan Ukuran (mm) Kiri Ukuran (mm)
Cepat 2,5 mm 2,5 mm
Kontriksi - -
Lambat - -
Dilatasi - -
Tak bereaksi - -
6. PENILAIAN NYERI :
P: nyeri di bagian jari tengah tangan kanan akibat tertimpa lemari kaca
Q: nyeri yang dirasakan tertusuk-tusuk.
R: Nyeri di bagian jari tengah tangan kanan
S: skala nyeri 5 hilang timbul
T: nyeri yang dirasakan setiap 2 menit hilang timbul ,dan di rasakan saat ditekan dan
disentuh.
Jenis nyeri : Akut
7. PENGKAJIAN SEKUNDER
A. Riwayat kesehatan
1. S : Sign/Symtom (tanda dan gejala) :
Pada saat pengkajian pasien mengatakan nyeri dibagian jari tengah tangan kanan yang
terkena lemari kaca
2. A : alergi:
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat dan makanan.
3. M : pengobatan:
1. Asamfenamat
2. Amoxilin
P : Riwayat penyakit: -
L : Makanan yang dikomsumsi terakhir,sebelum sakit:
Pasien mengatakan makanan terakhir sebelum kejadian yaitu nasi dan tempe.
4. E : Kejadian sebelum injury/sakit:
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
a. Kulit kepala :
1) Inspeksi :Rambut berwarna hitam, kepala Nampak memar
2) Palpasi : Ada nyeri tekan
b. Mata
1) Inspeksi :Tidak ada perdarahan sub kujungtiva, konjungtiva anemis, skelera
tampak jernih, tidak ada cedera pada kornea, dan pupil isokor.
2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa
c. Telinga
1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya serumen.
2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa dan tidak ada nyeri tekan
d. Hidung
1) Inspeksi : Tampak bersih, tidak ada benjolan pada hidung, dan tidak terdapat
rinorhea.
2) Palpasi : Tidak teraba adanya massa
e. Mulut dan gigi
Inspeksi : Mukosa mulut tampak lembab,gigi tampak kotor dan tidak terdapat
stomatitis.
f. Wajah
Inspeksi : Wajah tampak meringis.
2. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat pembesaran tonsil.
3. Dada/thoraks
a. Paru-paru ;
1) Inspeksi : Simetris antar kedua lapang paru, frekuensi napas : 22 x/menit.
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3) Perkusi : Terdengar bunyi sonor.
4) Auskultasi : Suara napas teratur,tidak ada suara nafas tambahan
b. Jantung
1) Inspeksi : tidak dilakukan
2) Perkusi : tidak dilakukan
3) Auskultasi : tidak dilakukan
4. Abdomen
a. Inspeksi : Tidak ada ascites, warna kulit kuning langsat
b. Auskultasi : Peristalti usus 22 x/menit.
c. Palpasi : Tidak ada massa dan nyeri tekan
d. Perkusi : Terdengar bunyi tympani
5. Paha
a. Inspeksi : Tidak ada luka
b. Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
6. Perineum dan rectum
Inspeksi : tidak ada bekas luka disekitar rectum.
7. Genitalia
a. Inspeksi : tidak dilakukan
b. Palpasi : tidak dilakukan
8. Ekstremitas
Atas :
a. Status sirkulasi : Pengisian kapiler pada ektermitas atas dan bawah <2 detik.
b. Inspeksi :
E. HASIL LABORATORIUM :
Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium
F. HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK:
Tidak dilakukan
G. PENGOBATAN :
No Nama Terapi Dosis Cara Golongan Obat
Pemberian
1. Ceftriaxone 2x1 gr IV Antibiotik
2. Paracetamol 3x1 gr IV Antipiretik
3. Omeprazole 1x40 ml IV Analgetik
4. Ringer fundin 500 cc kontinyu IV Elektrolit
ANALISA DATA :
No DATA MASALAH KEPERAWATAN
Diagnosa primer
1. DS :
1. Klien mengeluh sulit
bernafas karna adanya
sekret yang berlebihan
DO : Bersihan jalan napas tidak efektif
1. Klien nampak tidak mampu
batuk
2. Klien nampak pernapasan
mengi
3. Frekuensi napas klien
nampak berubah
2. DS :
1. Klien mengeluh sesak napas
DO :
Pola napas tidak efektif
1. Klien nampak
menggunakan otot bantu
pernapasan
2. Klien nampak pernapasan
cuping hidung
3. Pola napas abnormal
( takipnea)
4. Pernapasan 28x/manit
Diagnosa Sekunder
1. DS :
1. Klien mengeluh nyeri di
bagian kepala Nyeri akut
P: nyeri di bagian kepala
karna benturan
Q: nyeri yang dirasakan
tertusuk-tusuk.
R: Nyeri di bagian kepala.
S: skala nyeri 5
T: nyeri yang dirasakan
setiap saat, saat ditekan
dan disentuh.
DO :
1. Klien tampak meringis
2. Klien nampak melindungi
area nyeri
PERENCANAAN KEPERAWATAN
EVALUASI
2. Pola napas tidak efektif b.d kpansi S : Klien mengeluh sesak napas
paru yang tidak maksimal karena
trauma, hipoventilasi. O:
- Klien nampak
menggunakan otot bantu
pernapasan
- Klien nampak pernapasan
cuping hidung
- Pola napas abnormal
( takipnea)
- Pernapasan 28x/manit
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan interfensi
1. Monitor
kecepatan,irama,kedalaman
dan kesulitan bernafas
2. Monitor keluhan sesak
pasien
3. Berikan posisi semi fowler
atau fowler
Cidera kepala
O2 gangguan
metabolisme tek. Pemb.darah
Pulmonal
Asam laktat
tek. Hidrostatik
Oedem otak
kebocoran cairan Difusi O2
kapiler terhambat
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
otak oedema paru
Bersihan jalan napas
tidak efektif
Pola napas tidak Penumpukan
efektif cairan/secret
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mansjoer. 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius
Brunner & Suddart . 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.
Carolyn M. Hudak. 2001. Critical Care Nursing : A Holistic Approach. Edisi VII. Volume II.
Alih Bahasa : Monica E. D Adiyanti. Jakarta : EGC
Carpenito, L.J. 1999. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan dan Masalah Kolaborasi.
Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Corwin, E.J. 2002. Handbook of Pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC
Diagnosa NANDA (NIC & NOC) Disertai Dengan Dischange Planning. 2007-2008. Jakarta:
EGC
Price, S.A. & Wilson, L.M. 2002. Pathophysiology : Clinical Concept of Disease Processes. 4th
Edition. Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2002. Brunner and Suddarth’s Textbook of Medical – Surgical
Nursing. 8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC
Suyono, S, et al. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI
http://kalangkangmencrang.blogspot.co.id/2014/01/asuhan-keperawatan-trauma-
kapitis.html
https://sayaperawat.wordpress.com/2015/01/08/askep-trauma-capitis/