Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

JR
DENGAN DIAGNOSA PSMBA
SESUAI 3S
(SDKI, SLKI, SIKI)

Instalasi Pelayanan Eksekutif


(IPE LANTAI 7)
Defenisi

Perdarahan Saluran Makan Bagian Atas (PSMBA) adalah perdarahan

saluran makanan proksimal dari ligamentum Treitz. Ligamentum Treitz

merupakan pita dasar otot polos yang berasal dari krus sinistra diafragma

dan bersambung dengan selubung otot duodenum pada persambungan

dengan jejunum. (Adi, 2006 & Laine, 2004)

Organ-organ saluran cerna di proksimal Ligamentum Treitz adalah

esofagus, lambung (gaster), duodenum dan sepertiga proksimal dari

jejunum. (Shuhart, Kowdley & Neighbor, 2002)


Etiologi PSMBA Berdasarkan Kelainan Esofagus

a. Varises esophagus
 Biasa terjadi pada penderita sirosis dan
alkoholik
 Sifat perdarahan spontan dan massif
 Tidak ada keluhan nyeri atau pedih di
epigastrium
b. Karsinoma esophagus
 Sering memberikan keluhan melena dari pada
hematemesis
 Hematemesis terjadi sesekali dan perdarahan
tidak massif
LANJUTAN ETIOLOGI

c. Sindroma Mallory – Weiss


 Terjadi robekan pada selaput lendir, yang terletak dibawah
kerongkongn, dipersimpangan yang menghubungkan esofagus dan
lambung.
 Robekan rentan thdp pendarahan karena sering muntah hebat dan
terus menerus

d. Esofagitis dan tukak esophagus


 Perdarahan lebih sering intermitten atau kronis dan biasanya ringan,
sehingga lebih sering timbul melena daripada hematemesis.
 Tukak di esophagus jarang sekali mengakibatkan perdarahan jika
dibandingkan dengan tukak lambung dan duodenum.
LANJUTAN ETIOLOGI

e. Esofagogastritris korosiva
 Pernah ditemukan penderita wanita dan pria yang
muntah darah setelah tidak sengaja meminum air
keras untuk patri. Air keras tersebut mengandung
asam sitrat dan asam HCl yang bersifat korosif
untuk mukosa mulut, esofhagus dan lambung.
Penderita juga mengeluh nyeri dan panas seperti
terbakar di mulut, dada, dan epigastrum. 
Etiologi PSMBA Berdasarkan Kelainan Lambung

1. Gastritis erisova hemoragika


Hematemesi tdk massif dan timbul setelah penderita minum
obat-obatan yang menyebabkan iritasi lambung.Sebelum
muntah penderita mengeluh nyeri ulu hati.

2. Tukak lambung
Penderita mengalami dyspepsia berupa mual, muntah, nyeri ulu
hati dan sebelum hematemesis didahului rasa nyeri atau pedih
di epigastrum yang berhubungan dgn makanan. Sifat
hematemesis tidak begitu massif dan melena lebih dominan
dari hematemesis
ETIOLOGI LANJUTAN

c. Karsinoma lambung
Insidensinya jarang, pasien umumnya berobat
dalam fase lanjut dengan keluhan rasa pedih dan
nyeri di ulu hati, rasa cepat kenyang, badan
lemah. Jarang mengalami hematemesis, tetapi
sering melena.
MANIFESTASI
KLINIS
Gejala khas PSMBA (Kahan & Smith, 2004):
 Hematemesis
adalah muntah darah dan warna hematemesis
tergantung pada lamanya kontak dengan asam
lambung dan besar kecilnya perdarahan,
sehingga dapat berwarna seperti kopi atau
kemerah-merahan dan bergumpal-gumpal

 Melena
adalah pengeluaran feses atau tinja yang
berwarna hitam seperti aspal
Data Pasien

 Nama : Tn. JR
 TTl : Medan, 30/03/1944
 Jenis kelami : Laki-laki
 No RM : 00.83.69.45
 Alamat : Dusun 1 Tanjung Anom kec Pancur
Batu
 Agama : Kristen Protestan
 Suku : Batak Karo
 Diagnosa Medis : PSMBA + Sirosis Hepatis
 Tanggal Masuk: 17/07/2021
 Sumber informasi : Anak
Anamnesa Awal

Pasien tiba di ruangan tanggal 17 juli 2021, jam


19.30 wib dengan keadaan umum lemah dan
pucat, kesadaran compos mentis.
Sebelum dibawa ke RS, keluarga mengatakan
bahwa pasien muntah darah 4x dirumah, kurang
lebih 250 ml. Pasien sering mengeluh lemas,
kepala pusing dan nafsu makan sangat menurun.
Keluarga juga melaporkan berat badan pasien
turun 5 kg dalam waktu 3 bulan terakhir.
Pengkajian
 PEMERIKSAAN
Tingkat kesadaran pasien Compos mentis.
Tanda-Tanda Vital
TD : 98/55
Nadi: 105 x/menit
Suhu : 37.3 C
Respirasi : 20 x/menit
EWS : 2
Keadaan umum : lemah
Tinggi badan : 170
Berat badan : 60
Skrining Gizi : berat badan turun 5 kg
Pengkajian
 Kepala
 Leher : tidak ada kaku kuduk
 Pembesan limfe : tidak ada pembesaran
 Mata
 Kongjungtiva : Anemis
 Sklera : Ikterik
 Telinga : Simetris dan tampak bersih, tidak ada gangguan pendengaran,
 Hidung : Tampak simetris, bersih dan tidak ada secret
 Mulut dan gigi : Mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan pada gusi
 Dada : Bentuk dada normal, tidak ada tanda – tanda distres pernafasan
 Jantung : Suara jantung lup dup dan tampak kardiomegali dari hasil foto
thorax
 Abdomen : Suara bising usus normal 12 x/menit
 Genetalia : Bersih dan tidak ada pemasangan kateter
 Ekstremitas : Edema pada kaki dengan CRT > 3 detik
Hasil pemeriksaan
penunjang
1. Laboratorium tgl 17 juli 2021

Hemoglobin: 5,3
Trombosit : 190.000
Eritrosit : 1.91
Leukosit: 12.570
Hematokrit : 16.5
INR : 1.08
Natrium : 136
Kalium : 3,8
Klorida : 110
Albumin: 2,6
Ureum : 113
Kreatinin : 1.52
2. Hasil Foto Thorax tanggal 17 Juli 2021
Kardiomegali dengan LVH disertai Aorta elongasi

3. Hasil Ct Scan Whole Abdomen tanggal 26 Juni 2021


Sirosis hepatis .

4. Therapi
Omerprazole 40 mg/12 jam
Vit K 1 amp/24 jam
Transamin 500 mg/ 8 jam
Inj furosemid 40 mg/24 jam
Sucralfat 3 x CI
Vip Albumin 3x1
IVFD Nacl 0.9 %
Tranfusi PRC 4 bag
Data fokus
Kategori Fisiologis
1. Sub kategori : Sirkulasi
 Data mayor :Pengisian kapiler > 3 detik
Akral teraba dingin, warna kulit pucat
 Data minor : Edema
 Data penunjang : Hb 5,3
Kategori : Fisiologis
2. Sub kategori : Nutrisi dan Cairan
 Data mayor : Berat badan menurun 5 kg
 Data minor : Mukosa mulut kering, kaki udem
 Data penunjang : albumin 2,6
Kategori :Fisologis
3. Sub kategori : Aktivitas/istirahat
 Data mayor : Pasien mengeluh lelah
 Data minor : Pasien merasa lemah, bed rest,
ADL dibantu
 Data Penunjang : TD: 96/55 mmHg, Nadi: 105
x/menit, foto thorax
kardiomegali
Diagnosa keperawatan sesuai
SDKI

1. Perfusi perifer tidak efektif b/d penurunan


konsentrasi hemoglobin d/d pengisian kapiler
>3 detik; akral teraba dingin; anemis (Hb 5,3)
(D.0009)
2. Defisit nutrisi b/d ketidakmampuan mencerna
makanan d/d berat badan menurun 5 kg, mukosa
mulut pasien kering, albumin 2,6 (D.0019)
3. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan d/d Pasien
mengeluh lelah (D.0056)
Perfusi perifer tidak efektif(D.0009)

SLKI
Perfusi perifer meningkat (L.02011) dengan kriteria hasil :
 Warna kulit pucat menurun
Intervensi (SIKI)
 Perawatan Sirkulasi (I.02079)
 Manajemen Sensasi Perifer (I.06195)
 Transfusi Darah (I.02089)
Perawatan Sirkulasi (I.02079)

Observasi
 Periksa sirkulasi perifer
 Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi
Terapeutik
 Lakukan pencegahan infeksi
 Lakukan hidrasi
Edukasi
 Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
 Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi.
Manajemen Sensasi Perifer (I.06195)

Observasi
 Monitor perubahan kulit
Terapeutik
 Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan suhunya.
Edukasi
 Anjurkan penggunaan termometer untuk menguji suhu air.
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
Transfusi darah (I.02089)

Observasi
 Identifikasi rencana transfusi
 Monir TTV sebelum dan sesudah transfusi
 Monitor tanda keleihan cairan
 Monitor reaksi transfusi
Terapeutik
 Lakukan pengecekan darah pada label ganda
 Pasaang akses intravena
 Periksa kepatenan akses intravena
 Berikan transfusi dalam waktu maksimal 4 jam
 Dokumentasikan tanggal,waktu dan jumlah darah, durasi dan respon transfusi
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur transfusi
 Jelaskan tanda dan gejala reaksi transfusi yang perlu dilaporkan
Defisit nutrisi (D.0019)

SLKI
Status nutrisi membaik (L.03030)dengan kriteria hasil :
 Porsi makan yang dihabiskan meningkat
 Berat badan membaik (bertambah)
SIKI
Status nutrisi membaik dengan kriteria hasil :
 Manajemen Nutrisi (I.03119)
 Promosi Berat Badan (I.03136)
 Pemberian makan enteral (I.03126)
Manajemen nutrisi (I.03119)

Observasi
 Monitor asuhan makanan
 Monitor BB
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
 Identifikasi perlunya selang nasogastrik
Terapeutik
 Lakukan oral hygiene sebelum makan
 Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
 Hentikan pemberian makan dari selang nasogastrik jika asupan oral dapat di
toleransi
Edukasi
 Anjurkan posisi fowler
 Ajarkan diet yang di programkan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang
di butuhkan
PROMOSI BERAT BADAN (I.03136)

Observasi :
 Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
 Monitor adanya mual dan muntah
 Monitor BB
 Monitor albumin, limfosit dan elektrolit serum
Terapeutik :
 Lakukan perawatan mulut sebelum makan
 Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien
 Berikan suplemen, jika perlu.
Edukasi :
 Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi dengan harga terjangkau.
 Jelaskan peningkatan asupan klaori yang dibutuhkan.
Pemberian makan enteral (I.03126)

Observasi
 Periksa posisi NGT
 Monitor rasa penuh,mual dan muntah
Terapeutik
 Berikan tanda pada selang untuk mempertahankan lokasi yang tepat
 Tinggikan kepala tempat tidur 30-45 derajat selama pemberian makan.
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
Kolaborasi
 Kolaborasi pemilihan jenis dan jumlah makanan enteral
Intolerasi aktivitas (D.0056)

SLKI
Toleransi aktivitas (L.05047) meningkat dengan kriteria hasil :
 Keluhan lelah menurun
SIKI
 Manajemen Energi (I.05178)
 Terapi Aktivitas (I.05186)
 Dukungan Ambulasi (I.06171)
Manajemen Energi (I.05178)

Observasi
 Monitor kelelahan fisik dan emosional
 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas.
Terapeutik
 Berikan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus
(cahaya,suara,pengunjung)
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap.
 Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan.
Terapi aktivitas (I.05186)

Observasi
 Identifikasi defisit tingkat aktifitas
 Identifikasi kemampuan berpastrisipas dalam aktivitas tertentu
 Monitor respon emosional, fisik,sosial, dan spiritual terhadap aktivitas
Terapeutik
 Kordinasikasikan pemilihan Aktifitas sesuai usia
 Libatkan keluarga dalam aktifitas
 Berikan penguatan positif atas partisipasi dalam aktifitas
Edukasi
 Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilh
 Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial,spritual, dan kognitif dalam
menjaga fungsi dan kesehatan.
Dukungan Ambulasi (I.06171)

Observasi
 Identifikasi toleransi fisik melakukan aktivitas
 Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
 Anjurkan melakukan ambulasi dini
IMPLEMNTASI KEPERAWATAN
TANGGAL / IMPLEMENTASI NAMA/
JAM TANDATANG
AN
18-07-21/ Memeriksa sirkulasi perifer
09.00 Melakukan pencegahan infeksi
Melakukan hidrasi
09.30 Memonitor perubahan kulit
10.00 Mengidentifikasi rencana transfusi

Terima kasih
Memonitor TTV sebelum dan sesudah transfusi
Melakukan pengecekan darah pada label ganda
Memberikan transfusi dalam waktu maksimal 4 jam
Memonitor reaksi transfusi
Mendokumentasikan tanggal,waktu dan jumlah darah,
durasi dan respon transfusi

11.00 Melakukan pengecekan posisi NGT


Meninggikan kepala tempat tidur 30-45 derajat selama
pemberian makan
13.00  Menganjurkan pasien tirah baring
 Menganjurkan pasien melakukan aktivitas secara
bertahap
Contoh Catatan Perkembangan Terintegrasi

CATATAN PERKEMBANGAN. Stempel Nama &


T.Tangan
Tgl/Jam Profesi Instruksi
S (Subjektif)O(Objektif)A(Assesmen) P (Planning) Petugas Verifika
& Instruksi si DPJP
(Tgl dan
Jam)
18/ Perawat S: Pasien mengeluh lelah daERn lemah 1. Perawatan sirkulasi
8/2021. O: Pengisian kapiler > 3 detik,akral mulai teraba 2. Manajemen sensasi
hangat,warna kulit pucat menurun, edema,berat badan perifer
menurun 5 kg,mukosa mulut pasien mulai lembab, nyeri
Pkl. ulu hati, bising usus hiperaktif 3. Transfusi darah
14.00 A :1.Perfusi Perifer tidak Efektif 4. Manajemen nutrisi
2. Defisit Nutrisi 5. Promosi berat badan
3. Intoleransi aktifitas 6. Pemberian makanan
enteral
P: Dalam waktu 1x24 jam ; 7.Manajemen energy
1. Perfusi Perifer meningkat dengan kriteria hasil warna 8. Terapi aktifitas
kulit pucat menurun
2. Status nutrisi membaik dengan kriteria hasil : Porsi 9. Dukungan ambulasi
makan yang dihabiskan meningkat,Berat badan
membaik (bertambah)
3. Toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil
:Keluhan lelah menurun
SDKI SLKI SIKI Perawatan Sirkulasi
(I.02079)

Perfusi Perfusi 1. Perawata Obsesrvasi


Periper n Sirkulasi  Periksa sirkulasi perifer
perifer  Identifikasi faktor resiko
Tidak efektif (I.02079)
(l.02011) 2. Manajemen gangguan sirkulasi
Defenisi : meningkat Sensasi
Terapeutik
• Lakukan pencegahan
Penurunan dengan Perifer infeksi
sirkulasi kriteria (I.06195) • Lakukan hidrasi
darah pada 3. Transfusi
Terima kasih
hasil : Edukasi
level kapiler Darah  Anjurkan melakukan
yang dapat
Warna kulit (I.02089) perawatan kulit yang
menggangg pucat tepat
u menurun  Ajarkan program diet
untuk memperbaiki
metabolisme
sirkulasi.
tubuh.
SDKI SLKI SIKI Manajemen Sensasi Perifer
(I.06195)

Perfusi Perfusi 1. Perawatan Observasi


Periper Sirkulasi  Monitor perubahan kulit
perifer Terapeutik
Tidak efektif (I.02079)
(l.02011) 2. Manajemen  Hindari pemakaian benda-
benda yang berlebihan
Defenisi : meningkat Sensasi suhunya.
Penurunan dengan Perifer Edukasi
 Anjurkan penggunaan
sirkulasi kriteria (I.06195)
termometer untuk menguji
darah pada 3. Transfusi
level kapiler
yang dapat
Terima kasih
hasil :
Warna
Darah
(I.02089)
suhu air.
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
menggangg kulit pucat analgesik, jika perlu
u menurun
metabolisme
tubuh.
SDKI SLKI SIKI Transfusi Darah (I.02089)

Perfusi Perfusi 1. Perawatan Observasi


 Identifikasi rencana transfusi
Periper perifer Sirkulasi  Monir TTV sebelum dan sesudah
Tidak efektif (l.02011) (I.02079) transfusi
 Monitor tanda keleihan cairan
meningkat 2. Manajemen  Monitor reaksi transfusi
Defenisi : dengan Sensasi Terapeutik
 Lakukan pengecekan darah pada
Penurunan kriteria Perifer label ganda
sirkulasi hasil : (I.06195)  Pasaang akses intravena
darah pada
Terima kasih
Warna kulit 3. Transfusi  Periksa kepatenan akses
intravena
level kapiler pucat Darah  Berikan transfusi dalam waktu
yang dapat menurun (I.02089) maksimal 4 jam
 Dokumentasikan tanggal,waktu
mengganggu dan jumlah darah, durasi dan
metabolisme respon transfusi
Edukasi
tubuh.  Jelaskan tujuan dan prosedur
transfusi
 Jelaskan tanda dan gejala reaksi
transfusi yang perlu dilaporkan
SDKI SLKI SIKI Manajemen Nutrisi (I.03119)

Defisit Status nutrisi 1. Manajemen Observasi


(L.03030)  Monitor asuhan makanan
Nutrisi Nutrisi  Monitor BB
membaik (I.03119)  Monitor hasil pemeriksaan
dengan kriteria 2. Promosi Berat laboratorium
Defenisi : hasil :  Identifikasi perlunya selang
Asupan Porsi makan
Badan nasogastrik
(I.03136) Terapeutik
nutrisi tidak yang
3. Pemberian  Lakukan oral hygiene sebelum
cukup untuk dihabiskan
Terima kasih makan enteral makan
meningkat
memenuhi Berat badan (I.03126)
 Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
kebutuhan membaik  Hentikan pemberian makan dari
metabolisme (bertambah) selang nasogastrik jika asupan
oral dapat di toleransi
Edukasi
 Anjurkan posisi fowler
 Ajarkan diet yang di
programkan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang di butuhkan
SDKI SLKI SIKI Promosi Berat Badan (I.03136)

Defisit Status nutrisi 1. Manajemen Observasi :


membaik  Identifikasi kemungkinan
Nutrisi Nutrisi penyebab BB kurang
(l.03030) (I.03119)  Monitor adanya mual dan
dengan kriteria 2. Promosi Berat
Defenisi : muntah
hasil :  Monitor BB
Asupan Porsi makan
Badan
(I.03136)  Monitor albumin, limfosit dan
nutrisi tidak yang elektrolit serum
3. Pemberian
cukup untuk dihabiskan makan enteral
Terapeutik :
meningkat  Lakukan perawatan mulut
memenuhi Berat badan (I.03126) sebelum makan
kebutuhan membaik
Terima kasih
metabolisme (bertambah)
 Sediakan makanan yang tepat
sesuai kondisi pasien
 Berikan suplemen, jika perlu.
Edukasi :
 Jelaskan jenis makanan yang
bergizi tinggi dengan harga
terjangkau.
 Jelaskan peningkatan asupan
kalori yang dibutuhkan
SDKI SLKI SIKI Pemberian Makan Enteral (I.03126)

Defisit Status nutrisi 1. Manajemen Observasi


Nutrisi membaik Nutrisi  Periksa posisi NGT
(l.03030) (I.03119)  Monitor rasa penuh,mual
dengan kriteria 2. Promosi Berat dan muntah
Defenisi : hasil :
Badan Terapeutik
Asupan Porsi makan
 Berikan tanda pada selang
(I.03136)
nutrisi tidak yang untuk mempertahankan
3. Pemberian
cukup untuk dihabiskan makan enteral lokasi yang tepat
meningkat
memenuhi
Terima kasih
Berat badan (I.03126)  Tinggikan kepala tempat
kebutuhan membaik tidur 30-45 derajat selama
metabolisme (bertambah) pemberian makan.
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan
langkah-langkah prosedur
Kolaborasi
 Kolaborasi pemilihan jenis
dan jumlah makanan
enteral
SDKI SLKI SIKI Manajemen Energi (I.05178)

Intolerasi Toleransi 1. Manajemen Observasi


Aktivitas aktivitas Energi  Monitor kelelahan fisik dan
(L.05047) (I.05178) emosional
meningkat 2. Terapi Aktivitas  Monitor lokasi dan
Defenisi : dengan kriteria ketidaknyamanan selama
Ketidakcukup hasil :
(I.05186) melakukan aktivitas.
an energi Keluhan lelah 3. Dukungan Terapeutik
menurun Ambulasi  Berikan lingkungan yang
untuk (I.06171) nyaman dan rendah stimulus
melakukan (cahaya,suara,pengunjung)
aktivitas
Terima kasih
Edukasi
sehari-hari  Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap.
 Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan.
SDKI SLKI SIKI Terapi Aktivitas (I.05186)

Intolerasi Toleransi 1. Manajemen Observasi


aktivitas Energi  Identifikasi defisit tingkat aktifitas
Aktivitas  Identifikasi kemampuan
(L.05047) (I.05178)
meningkat berpastrisipas dalam aktivitas
Defenisi : 2. Terapi tertentu
dengan kriteria
Ketidakcuku hasil :
Aktivitas  Monitor respon emosional,
Keluhan lelah (I.05186) fisik,sosial, dan spiritual terhadap
pan energi
menurun 3. Dukungan aktivitas
untuk Ambulasi Terapeutik
melakukan (I.06171)  Kordinasikasikan pemilihan
aktivitas Aktifitas sesuai usia
sehari-hari Terima kasih  Libatkan keluarga dalam aktifitas
 Berikan penguatan positif atas
partisipasi dalam aktifitas
Edukasi
 Ajarkan cara melakukan aktivitas
yang dipilh
 Anjurkan melakukan aktivitas
fisik, sosial,spritual, dan kognitif
dalam menjaga fungsi dan
kesehatan.
SDKI SLKI SIKI Dukungan Ambulasi (I.06171)

Intolerasi Toleransi 1. Manajemen Observasi


Aktivitas aktivitas Energi  Identifikasi toleransi fisik
(L.05047) (I.05178)
meningkat melakukan aktivitas
Defenisi : 2. Terapi  Monitor kondisi umum
dengan kriteria
Ketidakcuku hasil : Aktivitas selama melakukan
Keluhan lelah (I.05186)
pan energi ambulasi
menurun 3. Dukungan
untuk Terapeutik
Terima kasih
Ambulasi
melakukan (I.06171)  Libatkan keluarga untuk
aktivitas membantu pasien dalam
sehari-hari meningkatkan ambulasi
Edukasi
 Anjurkan melakukan
ambulasi dini
Terima Kasih
Salam Sehat

Anda mungkin juga menyukai