Anda di halaman 1dari 6

I.

Identitas
A. Identias klien
Nama : Tn “B”
Umur : 51 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Alamat : jln. Tamalalang
Status : Meniakah
B. Identitas penanggung
Nama : Ny “R”
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Status : Belum menikah
Hubungan dengan keluarga : Anak kandung

II. Data fisiologis/biologis


A. Keluhan utama : sakit perut
B. Riwayat keluhan utama : nyeri perut kiri di rasakan kurang lebih 10 hari
yang lalu, nyeri hilang timbul dan tembus ke belakang
C. Riwayat kesehatan masa lalu : -

III. Pengkajian
A. Pengkajian primer
1. Airway
Pasien tidak batuk, tidak terdapat sekret dan tidak ada sumbatan jalan
nafas
2. Breathing
Pasien tidak sesak nafas, frekuensi nafas 24x/menit, tidak terdapat
ronchi dan wheezing
3. Circulation
TD : 130/80 mmHg
HR : 84x/menit
T : 36 derajat celcius
4. Disability
GCS :15 (E:4 V:5 M:6)
Kesadaran : Composmentis
Nyeri abdomen
Pupil : isokor
B. Pengkajian sekunder
1. Breathing : tidak terdapat sumbatan jalan nafas
2. Blood : tekanan darah normal 130/80 mmHg
3. Brain :-
4. Bledder :-
5. Bowel : BAB lancar, pasien tidak mual dan muntah, BB 57 kg
6. Bone : Tidak ada masalah

KLASIFIKASI DATA

Data subjektif Data objektif


- Klien mengatakan nyeri perut sebelah - Klien tampak meringis
kiri - P: saat melakukan aktivitas atau
- Klien mengatakan nyeri hilang timbul gerakan
dan tembus ke belakang Q: nyeri di tusuk-tusuk
- Klien mengatakan tidak nafsu makan R: sebelah kiri
- Klien mengatakan tidak dapat S: skala nyeri 5
beraktivitas T: hilang timbul
- TTV : TD : 130/80 mmHg
N : 84x/i
R : 24x/i
S : 36 derajat C
- Klien tampak lemah
- Mukosa bibir kering
- Gerakan klien terbatas

ANALISA DATA

No Data etiologi masalah


.
1. Ds : - klien mengatakan nyeri Obstruksi usus Nyeri akut
perut sebelah kiri
- Klien mengatakan nyeri
hilang timbul dan tembus ke Pelepasan bakteri dan
belakang toksin dari usus yang
nekotrik ke dalam
Do : - klien tampak meringis peritoneum dan
- P : saat melakukan aktivitas sirkulasi sistemik
atau gerakan
Q :nyeri di tusuk-tusuk
R : sebelah kiri Mediator nyeri
S : skala nyeri 5
T : hilang timbul
- TTV : TD : 130/80 mmHg Nyeri akut
N : 84x/i
R : 24x/i
S : 36 derajat C
2. Ds : klien mengatakan tidak nafsu Obstruksi usus Resiko
makan ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Do : - klien tampak lemah Akumulasi gas cairan kebutuhan
- Mukosa bibir kering di dalam lumen sebelah
- TTV proksimal dari letak
TD : 130/80 mmHg absopsi
N : 84x/i
P : 24x/i
S : 36 derajat C Kehilangan H2O dan
elektrolit

Distensi meningkat

Kehilangan cairan
menuju ruang

Anoreksia

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
3. Ds : - klien mengatakan tidak Obstruksi usus Intoleransi aktivitas
dapat beraktivitas

Do: - gerakan klien terbatas Akumulasi gas cairan


- TTV di dalam lumen sebelah
TD : 130/80 mmHg proksimal dari letak
N : 82x/i absorpsi
P: 24x/i
S : 36 derajat C
Kehilangan H2O dan
elektrolit

Distensi meningkat

Pelepasan bakteri dan


toksin dari usus yang
nekotrik ke dalam
peritoneum dan
sirkulasi sistemik

Peradangan

Intoleransi aktivitas
Diagnosa keperawatan : Kolik abdomen
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa tujuan Intervensi rasional


. keperawatan
1. Dx 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keluhan nyeri 1. Menentuka
Nyeri akut keperawatan klien 2. Observasi TTV intevensi yang
diharapkan: 3. Ajarkan teknik tepat
- Menunjukkan raut relaksasi 2. Untuk mengetahui
muka yang rileks 4. Atur posisi klien kondisi klien
- Mampu 5. Kolaborasi 3. Mengurangi
mendefinisikan rasa pemberian obat intensitas nyeri
nyeri 4. Memberikan rasa
- Skala nyeri nyaman
berkurang 5. Mengetahui
pengobatan klien
lebih lanjut
2. Dx 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui
Resiko keperawatan klien 2. Beri makanan yang kondisi klien
ketidakseimbanga diharapkan: tidak merangsang 2. Agar klien tidak
n nutrisi kurang - Nafsu makan baik saluran cerna merasa mual dan
dari kebutuhan - Klien tidak mual 3. Anjurkan makan muntah
muntah sedikit tapi sering 3. Memberikan waktu
- Jumlah limfosit 4. Kaji frekuensi untuk usus
dalam batas normal makan klien mencerna
4. Menambah nafsu
makan klien

3. Dx 3 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat 1. Mengidentifikasi


Intoleransi keperawatan klien aktivitas kemempuan
aktivitas diharapkan: 2. Bantu klien saat aktivitas klien
- Aktivitas fisik klien melakukan aktivitas 2. Mengurangi beban
meningkat 3. Barikan alat bantu aktivitas klien
- Mengerti tujuan jika klien 3. Untuk memebantu
melakukan aktivitas membutuhan aktivitas klien
- Mampu melakukan
aktivitas sehari-hari

IMPELENTASI KEPERAWATAN

No Hari/tgl/jam Dx kep. Implementasi evaluasi


.
1. Kamis, Dx 1 1. Mengkaji penyebab nyeri S : - klien mengatakan nyeri
23/05/2019 h/: P: saat melakukan perut sebelah kiri
09.00 aktivitas atau gerakan - Nyeri hilang timbul dan
Q: nyeri di tusuk-tusuk tembus ke belakang
R: sebelah kiri
S: skala nyeri 5 O : P: saat melakukan aktivitas
T: hilang timbul atau gerakan
2. Mengobservasi TTV Q: nyeri di tusuk-tusuk
h/: TD: 130/80 mmHg R: sebelah kiri
N : 84x/i S: skala nyeri 5
R : 24x/i T: hilang timbul
S : 36 derajat C
3. Mengajarkan teknik relaksasi A : Masalah belum teratasi
H/ klien masih terlihat
meringis P : lanjutkan intervensi
4. Mengatur posisi klien 1. Kaji intensitas nyeri
h/: klien nyaman dengan 2. Atur posisi yang nyaman
posisi telentang/supinasi
5. Kolaborasi pemebrian
analgetik
h/: - Inj. Ranitidine 1
amp/IV
- Inj. Santagesik 1
amp/IV

2. Kamis, Dx 2 1. Mengobservasi TTV S : klien mengatakn kurang nafsu


23/05/2019 h/: TD: 130/80 mmHg makan
09.30 N : 84x/i
R : 24x/i O : KU lemah
S : 36 derajat C Membran mukosa kering
2. Memberikan makan yang
tidak merangsang saluran A : masalah belum teratasi
cerna
h/: keluarga klien memberi P : lanjutkan intervensi
makanan bubur 1. Mengkaji frekuensi makan
3. Menganjurkan makan sedikit klien
tapi sering 2. Menganjurkan makan
h/: porsi mkan belum di sedikit tapi sering
habiskan
4. Mengkaji frekuensi makan
klien
H/ klien makan 3x sehari
dengan porsi sedikit

3. Kamis, Dx 3 1. Mengkaji tingkat aktivitas S : klien mengatakan tidak dapat


23/01/2019 h/: aktivitas klien terbatas beraktivitas
09.30 2. Membantu klien saat
melakukan aktivitas O : gerakan klien terbatas
h/: klien di bantu oleh
keluarga A : masalah belum teratasi
3. Memberikan alat bantu jika
klien membutuhkan P : lanjutkan intervesi
h/: klien menggunakan rostur 1. Bantu klien saat
melakukan aktivitas
2. Beri alat bantu jika di
perlukan

Anda mungkin juga menyukai