Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DENGAN

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN “GASTRITIS “

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners


Departemen Keperawatan Medikal Bedah

OLEH

MARIA ULY SARU


NIM : 013190027

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS


ILMU – ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
NUSA NIPA
MAUMERE
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
GASTRITIS

A. KONSEP DASAR MEDIS


1. Pengertian
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga
Hal 492). Gastritis adalah segala radang mukosa lambung (Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi
Revisihal749) Gastritis merupakan keadaan peradangan atau pendarahan pada mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local (Patofisiologi Sylvia A Price hal
422).
Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster
(Sujono Hadi, 1999, hal : 492). Gastritis merupakan peradangan lokal atau penyebaran pada
mukosa lambung dan berkembang di penuhi bakteri (Charlene. J, 2001, hal : 138)
Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung
yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan imflamasi atau
peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi
yaitu perut terasa perih dan mulas.
Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:
1) Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut. Gatritis Akut
paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan terlalu banyak, terlalu cepat, makan
makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk
alcohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi.
2) Gastritis Kronis
Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun
yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau bakteri Helicobacter pylori.
Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan asam lambung yang pekat.

2. Anatomi Fisiologis
1) Gaster atau lambung
Ventrikulum atau maag atau lambung atau gaster merupakan saluran makanan yang
paling dapat mengembang lebih besar terutama pada epigastrium
Bagian gaster atau ventrikulum ini terdiri atas :
● Osteum kardiak adalah bagian akhir esofagus yang masuk ke dalam lambung
● Fundus fentrikuli adalah bagia yang menonjol ke atas terletak disebelah kiri
osteum kardiak biasanya terisi gas
● Korpus ventrikuli adalah badan lambung setinggi osteum kardiak lekukan pada
bagian bawah kurvatura minor.
● Kurvatura minor terletak disebelah kanan lambung dari osteum kardiak sampai
pilorus
● Kurvatura mayor terletak disebelah kiri osteum kardiak melalui fundus ventrikuli
menuju kekanana sampai pilorus inferior
● Antrium pilorus adalah bagian lambung berbentuk seperti tabung mempunyai
otot tebal yang membentuk sfingter pilorus
Fungsi gaster antara lain :
● Tempat berkumpulnya makanan, menghancurkan , dan menghaluskan makanan
oleh peristaltik lambung dan getah lambung
● Mempersiapkan makanan untuk dicerna oleh usus dengan semua makan
dicairkan dan dicampurkan dengan asam hidroklorida.
● Mengubah protein menjadi pepton oleh pepsin
● Membekukan susu dan kasein yang dikeluarkan oleh renin.

3. Etiologi
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut
a. Gastritis Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:
● Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan obat
yang bersifat mengiritasi mukosa lambung.
● Minuman beralkohol
● Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci
● Infeksi virus oleh sitomegalovirus
● Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis
● Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan.
● Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman
dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan salah satu penyebab iritasi
mukosa lambung.
b. Gastritis Kronik
Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua predisposisi penting
yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu infeksi dan non-infeksi (Wehbi,
2008).
● Gastritis infeksi
Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan memberikan manifestasi
peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi meliputi hal-hal berikut:
a. H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan penyebab utama
dari gastritis kronik (Anderson, 2007).
b. Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin, 2006)
c. Infeksi parasit (Wehbi, 2008).
d. Infeksi virus (Wehbi, 2008).
● Gastritis non-infeksi
a. Gastropai akbiat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluks garam empedu
kronis dan kontak dengan OAINS atau aspirin (Mukherjee, 2009).
b. Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang
menyebabkan ureum terlalu banyak beredar pada mukosa lambung
(Wehbi, 2008).
4. Patofisiologi
1) Gastritis Akut.
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung. Jika mukosa
lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
a. Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan
meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan
dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut
akan meningkatkan asam lambung . Jika asam lambung meningkat maka akan
meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.
b. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang
dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi
hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal
melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika
erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi
perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.
2) Gastritis Kronik.
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi
mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna
akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief.
Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik
lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata,
Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.
5. Manifestasi Klinis
1) Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium,
perdarahan saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut
yaitu anemia.
2) Gastritis Kronik, Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya
sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati anorexia, nausea, dan keluhan
anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
6. Komplikasi
1) Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:
● Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis, terkadang
perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat menyebabkan kematian.
● Ulkus, jika prosesnya hebat
● Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
2) Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan
vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia
pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum
pylorus.
7. Patway
8. Komplikasi
Komplikasi gastritis adalah :
1) terjadinya pendarahan
2) syok
3) perforasi
4) peradangan selaput perut
5) kanker lambung

9. Penatalaksanaan
1) Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi
2) Berikan terapi antasida dan antibiotik
3) Berikan agen penyekat kalsium,procardia,isordil
4) Berikan analgesik jenis cair topikal
B. Asuhan Keperawatan Gastritis
1. Pengkajian
Anamnese meliputi :
1) Nama :
2) Usia :
3) Jenis kelamin :
4) Jenis pekerjaan :
5) Alamat :
6) Suku/bangsa :
7) Agama :
8) Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan rendah/minim mendapatkan
pengetahuan tentang gastritis, maka akan menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya
menganggap gastritis sebagai sakit perut biasa dan akan memakan makanan yang dapat
menimbulkan serta memperparah penyakit ini.
9) Riwayat sakit dan kesehatan
a. Keluhan utama : Nyeri di ulu hati dan perut sebelah kanan bawah.
b. Riwayat penyakit saat ini : Meliputi perjalan penyakitnya, awal dari gejala yang
dirasakan klien, keluhan timbul dirasakan secara mendadak atau bertahap, faktor
pencetus, upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
c. Riwayat penyakit dahulu : Meliputi penyakit yang berhubungan dengan penyakit
sekarang, riwayat dirumah sakit, dan riwayat pemakaian obat.
d. Pemeriksaan fisik, yaitu Review of system (ROS)
Keadaan umum : tampak kesakitan pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan di
kwadran epigastrik.
B1(breath) : takhipnea
B2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah, pengisian
perifer lambat, warna kulit pucat.
B3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran
dapat terganggu, disorientasi, nyeri epigastrum.
B4 (bladder) : oliguria, gangguan keseimbangan cairan.
B5 (bowel) : anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak toleran terhadap
makanan pedas.
B6 (bone) : kelelahan, kelemahan
10) Fokus Pengkajian
1. Aktivitas / Istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas)
2. Sirkulasi
Gejala : kelemahan, berkeringat
Tanda :
● hipotensi (termasuk postural)
● takikardia, disritmia (hipovolemia / hipoksemia)
● nadi perifer lemah
● pengisian kapiler lambat / perlahan (vasokonstriksi)
● warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah)
● kelemahan kulit / membran mukosa, berkeringat (menunjukkan status syok,
nyeri akut, respons psikologik)
3. Integritas ego
Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan kerja), perasaan tak
berdaya.
Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat, perhatian
menyempit, gemetar, suara gemetar.
4. Eliminasi
Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena perdarahan
gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan dengan GE, misalnya luka
peptik atau gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi area gaster. Perubahan pola
defekasi / karakteristik feses.
Tanda :
● nyeri tekan abdomen, distensi
● bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah
perdarahan.
● karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau kadang-
kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea), konstipasi dapat terjadi
(perubahan diet, penggunaan antasida).
● haluaran urine : menurun, pekat.

5. Makanan / Cairan
Gejala :
● anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga obstruksi pilorik
bagian luar sehubungan dengan luka duodenal).
● masalah menelan : cegukan
● nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau muntah
Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa
bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit
buruk (perdarahan kronis).

6. Nyeri / Kenyamanan
Gejala :
● nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih, nyeri
hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan / distres
samar-samar setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut).
● nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke punggung terjadi 1-2
jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus gaster).
● nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke punggung terjadi kurang
lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan
atau antasida (ulkus duodenal).
● tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis).
● faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu
(salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor psikologis.
Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat, berkeringat,
perhatian menyempit.

7. Keamanan
Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA
Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar (menunjukkan sirosis/
hipertensi portal)

8. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : adanya penggunaan obat resep / dijual bebas yang mengandung ASA,
alkohol, steroid. NSAID menyebabkan perdarahan GI. Keluhan saat ini dapat
diterima karena (misal : anemia) atau diagnosa yang tak berhubungan (misal :
trauma kepala), flu usus, atau episode muntah berat. Masalah kesehatan yang lama
misal : sirosis, alkoholisme, hepatitis, gangguan makan (Mustaqin A., Gangguan
Gastrointestinal )

9. Neurosensi
Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar, kelemahan.
Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak cenderung tidur,
disorientasi / bingung, sampai pingsan dan koma (tergantung pada volume sirkulasi /
oksigenasi).

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.
2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia
4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
5. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Intervensi Rasional


1. Nyeri 1. Puasakan pasien di 1.
(akut) 6jam pertama,
Mengurangi
berhubungan
inflamasi
dengan
pada
inflamasi mukosa
mukosa
lambung,
lambung.
2. Berikan makanan
lunak sedikit demi sedikit
Tujuan: dan berikan minuman 2. Dilatasi gaster
Setelah hangat, dapat terjadi bila
pemberian makanan
dilakukan
setelah puasa terlalu
tindakan
cepat,
keperawatan 3. Atur posisi yang
selama 1 x 24 jam nyaman bagi
klien.
- Nyeri
klien
berkurang
atau hilang. 3. Posisi yang tepat
- Skala nyeri dan dirasa nyaman
0.
oleh klien dapat
- Klien dapat
relaks. 4. Ajarkan teknik mengurangi resiko
- Keadaan distraksi dan reklasasi. klien terhadap
umum klien nyeri.
baik.
5. Kolaborasi 4. Dapat membuat
dalam pemberian klien jadi lebih baik
analgetik. dan melupakan
nyeri.

5. Analgetik dapat
memblok reseptor
nyeri pada susunan
saraf pusat.
2. Volume 1. Penuhi kebutuhan 1. Intake cairan
individual. Anjurkan klien yang adekuat
cairan
untuk minum (dewasa : akan mengurangi
kurang
40- 60 cc/kg/jam). resiko dehidrasi
dari pasien
kebutuhan 2. Awasi tanda-tanda
tubuh vital, evaluasi turgor kulit, 2. menunjukk
berhubungan pengisian kapiler dan an status dehidrasi
dengan intake membran mukosa atau kemungkinan
yang tidak peningkatan
adekuat dan kebutuhan
3. Pertahankan tirah
output cair penggantian cairan.
baring, mencegah muntah
yang 3. Aktivitas/munt
dan tegangan pada
berlebih (mual ah meningkatkan
defekasi
dan muntah) tekanan
- Tujuan : intra
4. Berikan terapi IV line abdominal dan
Setelah
sesuai indikasi dapat mencetuskan
dilakukan perdarahan lanjut.
tindakan
keperawatan
1x24jam,masalah
kekurangan
volume cairan
pasien dapat
teratasi.
4. Mengganti
5. Kolaborasi kehilangan
pemberian cimetidine cairan yang
Kriteria Hasil : dan ranitidine hilang dan
Mempertahankan memperbaiki
volume keseimbanngan
cairan cairan segera.
adekuat
5. Cimetidine dan
dengan ranitidine berfungsi
dibuktikan untuk menghambat
oleh sekresi asam
mukosa lambung

bibir lembab,
turgor kulit baik,
pengisian
kapiler berwarna
merah muda,
input
dan

output
seimbang.

3. Nutrisi kurang dari 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menjaga nutrisi


kebutuhan tubuh makan sedikit demisedikit tetap terpenuhi dan
b/d anorexia dengan porsi kecil namun mencegah
sering. terjadinya mual dan
Tujuan : muntah yang
Setelah 2. Berikan makanan yang berlanjut.
lunak dan makanan yang
dilakukan
di sukai pasien/di gemari. 2. Untu
tindakan k
keperawatan mempermudah
3. lakukan oral higyne 2x
3x24 pasien dalam
sehari
jam mengunyah
makanan.
kebutuhan nutrisi 4. timbang BB pasien
3. kebersihan
pasien dapat setiap hari dan pantau
mulut akan
terpenuhi turgor kulit,mukosa bibir
merangsang nafsu
dll
makan pasien.
Kriteria hasil :
- Keadaan 5. Konsultasi dengan tim
4. Mengetahui
ahli gizi dalam pemberian
umum cukup status nutrisi
menu.
-Turgor kulit baik pasien.
- BB meningkat 5. Memperce
- Kesulitan pat pemenuhan
menelan kebutuhan
berkurang nutrisi
dengan pemberian
menu yang
tepat
sasaran.
4. Intoleransi 1. Observasi sejauh mana 1.
aktifitas b/d klien dapat melakukan
Mengetahui
kelemahan fisik aktivitas.
aktivitas yang dapat
Tujuan : Klien
dilakukan klien.
dapat beraktivitas.
2. Berikan lingkungan 2. Menigkatk
Kriteria hasil : yang tenang. an istirahat klien.
- Klien 3. Membantu
dapat 3. Berikan bantuan bila perlu,
beraktivitas dalam aktivitas. harga
tanpa diri
bantuan, ditingkatkan

bila

- Skala aktivitas 0-1 klien


4. Jelaskan pentingnya
melakukan sesuatu
beraktivitas bagi klien.
5. Tingkatkan tirah sendiri.
baring atau duduk dan 4. Klien
berikan obat sesuai tahu
dengan indikasi pentingnya
beraktivitas.
5. Tirah
baring dapat
meningkatkan
stamina tubuh
pasien sehinggga
pasien
dapat
beraktivitas
kembali.
5. Ansietas 1. Awasi respon 1. Dapat
fisiologi misalnya: menjadi
b/d
takipnea, palpitasi, indikator derajat
perubahan
pusing, sakit kepala, takut yang dialami
status sensasi kesemutan. pasien, tetapi dapat
kesehatan,ancama juga
n kematian dan 2. Dorong pernyataan berhubungan
nyeri. takut dan ansietas, berikan dengan kondisi
umpan balik. fisik atau
Tujuan : 3. Berikan informasi yang status syok.
Setelah akurat. 2.Membuat
hubungan
dilakukan
terapeutik
tindakan
keperwatan
1x24jam pasien
3. Melibatkan pasien
Kriteria hasil : 4. Berikan lingkungan dalam rencana
-Mengungkapkan yang tenang untuk asuhan dan
perasaan istirahat. menurunkan
dan ansietas yang tak
pikirannya 5. Dorong orang terdekat perlu
untuk tinggal dengan tentang
secara terbuka
pasien. ketidaktahuan.
-Melaporkan
6. Tunjukan 4. Memindahkan
Berkurangnya teknik
pasien dari
stresor
cemas dan takut relaksasi. luar,

meningkatkan
-Mengungkapkan relaksasi,

dapat
Mengerti meningkatkan
Tentangpeoses keterampilan koping.
Penyakit 5.Membantu
-Mengemukakan menurunkan

takut
menyadari terhadap melalui

pengalaman
apa menakutkan menjadi

yang
diinginkannya yaitu seorang diri.
menyesuaikan 6.Belajar cara untuk

diri
terhadap perubahan rileks

dapat
Fisiknya membantu
menurunkan takutdan
ansietas

5. Implementasi Keperawatan

6. Intervensi Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Agus P., & Sri L., (2008). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : Salemba Medika

Chandrasoma, & Parakrama. (2005). Ringkasan patologi Anatomi Edisi 2. Jakarta:EGC

Mustaqin A., & Kumala S (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah.Jakarta : Salemba Medika.

Rudi H., (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta :


Gosyen Publisin
FORMAT PENGKAJIAN KMB
DENGAN PENDEKATAN POLA
FUNGSIKESEHATAN MENURUT GORDON
( GORDON’S FUNCTIONAL HEALTH PATTERNS)

Tanggal masuk :……………………………. Tanggal Pengkajian:………………………….

Ruangan/Kelas :……………………………. Waktu Pengkajian :………………………….

No. Kamar :…………………………… Auto Anamese :………………………….

No Registrasi : Allo Anamese :…………………………

I. IDENTITAS
1. Nama : Tn.A.D
2. Umur : 30 th
3. Jenis kelamin : laki-laki
4. Agama : katolik
5. Suku / bangsa : manggarai
6. Pendidikan : sarjana
7. Pekerjaan : wiraswasta
8. Alamat : jln.tuang mu'ut, kel.kota uneng,kec. alok
9. Penanggung jawab : ny. U.S

II. DATA MEDIK


1. Dikirim Oleh : UGD Dokter Praktik
2. Diagnosa Medik : gastritis
- Saat Masuk :
- Saat Pengkajian :

III. KEADAAN UMUM


1. Keadaan Sakit ; Klien tampak sakit ringan/sedang/berat
Dengan alasan : Tak bereaksi/ baring lemah/ duduk/ aktif/ gelisah/ posisi tubuh/ pucat/ cyanosis/
sesak nafas/ penggunaan alat medis
lain –lain
2. Tanda – Tanda Vital :
⮚ Kesadaran : composmentis
⮚ Skala Coma Glasgow : Respon Motorik :4
Respon Bicara :5
Respon Membuka Mata :6
Kesimpulan : kesadaran klien normal, atau sadar sepenuhnya, klien dapat menjawab semua
pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.

⮚ Tekanan Darah : 120/80mmHg


MAP : 2(80)+120mmHg
3
Kesimpulan : 93,3 mmHg

⮚ Suhu : 36,5 derajat celsius Nadi : 80×/mnt


⮚ Pernapasan : frekuensi 20 x/mnt
Irama : teratur / Kusmaul / cheysnes – strokes
Jenis : dada / perut
3. Antropometri :
⮚ Lingkar lengan Atas : cm
⮚ Tinggi Badan : 150cm
⮚ Berat Badan : 57 kg
⮚ IMT ( Indeks Masa Tubuh ) : 25 kg/m2
⮚ Kesimpulan : status gizi klien normal.
⮚ Ket: status gizi wanita laki
Normal 17-23 18-25 kg
Kegemukan 23-27 25-27 kg
Obesitas lebih dari 27

4. Genogram (min 3 generasi ke atas)


IV. RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN
1. Keluhan Utama : nyeri ulu hati
2. Riwayat Penyakit Sekarang : klien mengatakan ia mengalami sakit lambung sejak 3
bulan yang lalu.
klien mengatakan nyeri pada ulu hati ketika terlambat makan, dan ketika terlalu
banyak makan, makanan yang berminyak serta setelah minum kopi. Klien mengatakan
kadang sampai sakit kepala, pusing, lemah, kembung, mual dan kurang napsu makan.
Nyeri yang dirasakan klien seperti tertusuk-tusuk dan terbakar di daerah ulu hati, nyeri
biasanya muncul secara tiba2, berlangsung kira 1 jam,dan nyeri biasanya redah ketika
klien minum obat sirup antasida yang telah dibeli di apotek. Klien sudah pernah
berobat ke puskesmas dan dokter mengatakan klien mengalami sakit lambung dan
pernah di resepkan obat antasida tablet. Saat di kaji TTV,TD: 120/90 mmHg, S:
36,5derajat celcius, N: 80×/mnt
- Inspeksi: bentuk perut datar, warna kulit perut putih, tidak ada luka atau lesi, tidak ada
penumpukan pembulu darah vena
Auskultasi: prrilstastkk usus 12x/mnt
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan pada setiap kuadran,
Perkusi : tetdengar tympani

3. Riwayat Penyakit Dahulu : klien mengatakan pernah mengalami sakit lambung sejak
masa awal kuliah,dan sembuh kembali ketika klien diet makan teratur, dan minum obat
dari dokter
Klien juga pernah mengalami sakit batuk pilek.

4. Riwayat alergi:
Klien mengatakan, ia alergi ketika mengkomsumsi ikan asin

5. Riwayat Kesehatan Keluarga : klien mengatakan bapaknya mengalami peningkatan


asam urat, dan alergi makanan yang di awet

V. POLA FUNGSI KESEHATAN ( Gordon’s functional health )


1. Pola Persepsi/penatalaksanaan kesehatan :
klien mengatakan apabila sakit,sudah lebih dari tiga hari klien berobat kepuskesmas,
Dan saat sakit,anggota keluarga selalu membantu merawatnya.

2. Pola Nutrisi Metabolik;


a. Keadaan sebelum sakit , klien mengatakan napsu makanya baik, bisa menghabiskan porsi
makanan yang disediakan. Pola makan: Sebelum sakit klien selalu terlambat makan pagi,
kadang dalam sehari hanya 2 kali makan ketika klien sibuk bekerja.
Menu makan: nasi, sayur, lauk dan klien mengatakan sering komsumsi mie instan
dan gorengan dan bakso.
Pola minuman: 7-8 gls/hari, jenis minum: air putih, dan kopi 3 gls/ hari, kadang
alkohol jika ada acara 5-6 gls
b. Keadaan saat sakit: klien mengatakan napsu makanya menurun, dengan porsi makan
sedikit
Pola makan klien: 3× sehari kadang terlambat waktu makan jika klien sibuk
menu makan: nasi,ikan goreng, sayuran yang di tumis, dan kadang buah
Pola minum: 7-8 gls/hari, jenis minuman: air putih & kopi 3-4×/hari

3. Pola Eliminasi :
a. Keadaan sebelum sakit : frekuensi BAB 1 x per hari, kosisten: lunak, kadang keras warna:
kuning

b. Keadaan saat sakit: frekuensi BAB: 1 per hari, konsisten lunak,kadang keras,warna: kuning

4. Pola Aktivitas dan Latihan :


a. Keadaan sebelum sakit : klien mampu melakukan aktivitas dan latihan, tanpa bantuan.
b. Keadaan saat sakit: klien mampu melakukan aktivitas mandiri tanpa bantuan

5. Pola Persepsi dan Kognitif :


a. Keadaan sebelum sakit : klien tidak cemas dengan keadaan dirinya karena dirinya sehat
dan kuat

b. Keadaan saat sakit : klien mengatakan kadang ia cemas dengan sakitnya, kerena sering
kambuh.

6. Pola Persepsi dan Konsep Diri :


a. Keadaan sebelum sakit : klien bangga dengan dirinya yang sehat& kuat

b. Keadaan saat sakit : klien merasa sedikit kecewa dengan dirinya, yang mudah lemah ketika
melakukan aktivitas seperti saat bermain bola kaki, dan olahraga lainya.

7. Pola Reproduksi – Seksualitas :


a. Keadaan sebelum sakit : Normal. Tidak ada kelainan atau penyakit tertentu.

b. Keadaan saat sakit : normal. Tidak ada kelainan atau penyakit tertentu.

8. Pola Mekanisme koping dan Toleransi terhadap Sters


a. Keadaan sebelum sakit : klien mampu mengontrol diri ketika mengalami stres atau
masalah tertentu dengan tenang.
b. Keadaan saat sakit : klien mengatakan jika stres klien masih mampuh mengontrol diri
dengan mengalikan perhatian seperti mendengar musik
9. Pola Nilai Kepercayaan :
a. Keadaan sebelum sakit : klien selalu rutin berdoa ketika malam hari menjelang tidur dan
sebelum melakukan suatu aktivitas, & berdoa sesuai dengan ajaran agama dan
kepercayaanya.

b. Keadaan saat sakit : klien selalu rutin berdoa ketika malam hari menjelang tidur dan
sebelum melakukan suatu aktivitas, & berdoa sesuai dengan ajaran agama dan
kepercayaanya.

VI. PENGKAJIAN FISIK


1. Rambut dan kulit kepala:
bentuk kepala normal, tidak ada benjolan atau memar,tidak ada lesi.
Warna rambut hitam, pertumbuhan rambut lebat
Kulit kepala berketombe, tidak ada pus atau nana
2. Hidrasi kulit: tidak ditemukan finger print pada kulit dahi
3. Mata:
a. Palpebral: tidak ada ruam atau lebam, tidak ada nyeri tekan, normal kelopak mata
terbuka adalah 10 mm
b. Conjungtiva: merah muda
c. Kornea: tampak putih
d. Sklera: tidak ikterus
e. TIO: tekanan intra ocular kiri dan kanan normal yaitu dibawah 20
f. Pupil: berwarna hitam ukuran normal berkisar 2 – 4 mm
g. Refleks cahaya: normal yaitu berbentuk bulat,sama besar, kedua pupil kontriksi
ketika respon sorotan cahaya
h. Visus: normal yaitu 20/20 atau dalam satuan meter 6/6 berati dalam jarak 20 kaki
atau 6 meter mata masih cukup tajam untuk melihat tulisan,yang normalnya dapat
terbaca dari jarak tersebut
4. Hidung: bentuk hidung simetris, tidak ada lesi,berkomedo,lubang hidung sedikit
kotor,terdapat sedikit sekret,mukosa hidung normal yaitu tampak merah
5. Rongga mulut:
a. Gigi geligi: gigi tumbuh rapi, terdapat lubang pada gigi geraham, warna gigi kuning
b. Lidah: warna lidah merah muda,dipermukan lidah sedikit berwarana putih, tidak
terdapat lesi atau sariawan.
c. Tonsil: berukuran normal: T1, tidak ada pembesaran tonsil,tidak ada pus,berwarna
merah mudah,tidak ada nyeri menelan
6. Telinga:
a. Pina: simetris kiri dan kanan tidak ada nana dan tidak ada nyeri tekan
b. Canalis: terdapat serumen
c. Membrane timpani:
d. Tes pendengaran:
7. Leher: …………………………………………………………………………………….
JVP:……. Kesimpulan:…..
…………………………………………………………………………..
8. Kelenjagetah bening: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Tiroid: bentuknya simetris, teraba keras, tidak ada nyeri tekan
9. Kaku kuduk: tidak ada kaku kuduk

10. Thorak:
.Inspeksi: simetri
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

11. Perkusi: terdengar sonor


12. Aukultasi : bunyi napas vesikuler

13. Jantung:

inspeksi: tampak ictus cordis pada ics 5 line mid claicularis sinistra
palpasi: ictus cordis dengan telapak jari 2,3,-4,normalnya tidak lebih dari 1 cm per
segi,dihitung frekuensi jantung selama 1 menit

Perkusi: terdengar pekak, tidak ada pembesaran pada jantung

Auskultasi: BJ II.A: pada katub aorta di ics 2 linea strenalis dextra, BJ II-P : katub
pll umonalis pada ics ke 2 linea kiri dan ics 3 linea strenalis kiri
BJ I-T:pada katub trikuspidalis, ics: 4,linea strenalis kiri BJ I-M: pada katub mitra,
di ics 5 linea mid klavikula kiri,pada keadaan normal BJ11(A&P),BJ1( T&M) adalah
bunyi tunggal karena menutupnya katub A bersama dengan P,dan T bersama dengan M.

14. Abdomen:

15. Ginjal: nyeri ketuk………………………………………………………………………..


16. Kelenjar linfe, inguinal, genital, anus:……………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
17. Lengan dan tungkai: ……………………………………………………………………..
a. Inspeksi: ……………………………………………………………………………...
b. Rentang gerak: ……………………………………………………………………….
c. Kekuatan otot; ………………………………………………………………………..
d. Refleks fisiologi: ……………………………………………………………………..
e. Refleks patologi: ……………………………………………………………………..
18. Payudara:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………....
……………………………………………………………………………………………
19. Cullumna vertebralis: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

20. Uji saraf cranialis:


a. NI: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
b. NII: …………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
c. NIII, IV,VI: …………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
d. NV: Sensorik: ………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
Motorik: ………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
e. NVII: Sensorik: ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
Motorik: ………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………...
f. NVIII: ………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
g. NIX: …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………...
h. NX: …………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
i. NXI: ………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
j. NXII:…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….…………
…………………………………………………………………………………….
21. Sistem Reproduksi
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
................................................................................................
VII. Pemeriksaan Penunjang
Hasil
Tanggal Pemeriksaan No Kriteria Nilai Normal Satuan
Pemeriksaan
VIII. TERAPI
Cara
Dosis Kontra
TgL No Terapi Pemberia Indikasi
(Kandungan Obat) Indikasi
n
22., ………………
… 2017 Mengetahui,
Pengkaji,
Maria uly saru,s.kep

B. KLASIFIKASI DATA :
Nama Klien/ Usia : Tn. A.D / 30TAHUN.
Diagnosa Medis : Gastritis akut

DATA SUBYEKTIF :
- Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
- Klien mengatakan nyeri muncul secara tiba-tiba, nyeri seperti tertusuk-tusuk dan terbakar
- Klien mengatakan , mual,kembung dan kadang sakit kepala
- Klien mengatakan napsu makanya berkurang
- Klien mengatakan sering terlambat makan
- Klien mengatakan sering minum kopi 4 gls per hri
- Klien mengatakan ia cemas dengan penyakitnya lama sembuh.

DATA OBYEKTIF : (Termasuk Hasil Pemeriksaan Fisik, Monitoring, dan Pemeriksaan Penunjang)
-
- TTV: TD: 120/90mmhg,n:80×/mnt, s:36,5 derajat celsius,RR: 20x/mnt
- Pemfis abdomen:
Inspeksi: bentuk perut datar, warna kulit perut putih, tidak ada luka atau lesi, tidak ada penumpukan
pembulu darah vena
Auskultasi: prrilstastkk usus 12x/mnt
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan pada setiap kuadran,
Perkusi : tetdengar tympani

C. ANALISA DATA :

Hari / Tanggal : 22 mei 2020


Nama Klien/ usia : Tn.A.D
Diagnosa Medis : gastritis akut

No Data Etiologi Problem (NANDA)


1 Data subyektif: inflamasi pada Nyeri akut
- Klien mengatakan nyeri pada ulu mukosa lambung
hati
- Klien mengatakan nyeri muncul
secara tiba-tiba, nyeri seperti
tertusuk-tusuk,dan terbakar
- Klien mengatakan sakit kepala,
mual,dan kembung
- Klien mengatakan napsu makanya
berkurang
- Klien mengatakan sering terlambat
makan
- Klien mengatakan sering minum
kopi 4 gls per hri
Data obyektif:
- TTV: TD: 120/90mmhg,n:80×/mnt,
s:36,5 derajat celsius,RR: 20x/mnt
- Pemfis abdomen:
Inspeksi: bentuk perut datar, warna
kulit perut putih, tidak ada luka
atau lesi, tidak ada penumpukan
pembulu darah vena
Auskultasi: prrilstastkk usus
12x/mnt
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan
benjolan pada setiap kuadran,
Perkusi : tetdengar tympani

Data subyektif: Anoreksia Resiko terjadinya


- Klien mengatakan , mual,kembung nutrisi kurang dari
2 dan kadang sakit kepala kebutuhan tubuh
- Klien mengatakan napsu makanya
berkurang
Data obyektif:
- TTV: TD: 120/90mmhg,n:80×/mnt,
s:36,5 derajat celsius,RR: 20x/mnt
- Pemfis abdomen:
Inspeksi: bentuk perut datar, warna
kulit perut putih, tidak ada luka
- atau lesi, tidak ada penumpukan
pembulu darah vena
Auskultasi: prrilstastkk usus
12x/mnt
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan
benjolan pada setiap kuadran,
Perkusi : tetdengar tympani
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN :

Hari / Tanggal : 22 mei 2020

Nama Klien/ Usia : Tn.A.D/ 30 tahun


Diagnosa Medis : gastritis akut

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN :

1. Nyeri akut b/d inflamasi mukosa lambung

2. Resiko terjadi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh d/d anoreksia

E. PATOFLOWDIAGRAM KASUS :

- Pola makan tidak teratur

- Diit makan tidak efektif

- Kafein
F. RENCANA KEPERAWATAN
DEPARTEMEN KMB

NAMA KLIEN : TN.A. A.D

DIAGNOSA MEDIS: Gastritis akut

DIAGNOSA
N TG AKTUAL / RESIKO / TUJUAN DAN KRITERIA HASIL RENCANA KEPERAWATAN (NIC)
KEPERAWATAN
o L PK / WELLNESS (NOC) DAN RASIONAL
(NANDA)

1 22 Nyeri akut Dx.Aktual Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 .bina hubungan saling percaya klien dan
mei bethubungan dengan selama 1×24 jam di harapkan nyeri dapat perawat
202 agen cidera berkurang. R/ memudakan dalam pengambilan askeo
0 biologis(inflamasi Dengan kriteria: 2. Kaji karakteristik nyeri
mukosa lambung) -nyeri ringan skala nyeri 1 R/ mengaetahui,skala nyeri,dan area nyeti
-Ekpresi wajah klien rileks 3. Observasi TTV (td,n,s,RR)
- klien mampu melakukan manajemen nyeri R/ mengetahui keadaan umum klien
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distrsksi
R/ mengurangi nyeri
5. Anjurkan klien utuk kurangi komsumsi
kafein seperti kopi
R/ Mengurangi terjadi iritasi pada lambung
6. Anjurkan klien untuk makan,makana lunak
seperti bubur, dan dikomsumsi sedikit tap
sering
R/ mengurangi peningkatan asam lambung
7. Anjurkan klien untuk kurangi
mengkomsumsi makanan betminyak,
instan,dan pedas
R/ mengurangi peningkatan asam lambung
8. Kolaborasi dengan tim medis untuk
pemberian obat lambung

2 22 Resiko terjadi nutrisi Dx.Resiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.Jelaskan pada klien tentang gizi seimbang
mei kurang dari kebutuhan selama 1×24 jam di harapkan nutrisi kurang R/ meningkatkan pengetahuan klien
202 tubuh dibuktikan dari kebutuhan tubuh tetap dipertahankan 2. Anjurkan klien untuk rajin membersikan
0 dengan anoreksia Dengan kriteria mulut dan lidah.
- Napsu makan klien meningkat R/ meningkatkan napsu makan
- Klien mengerti tentang gizi 3. Anjurkan kkien untuk makan,makanan yang
seimbang megandung karbohidrat dan protein seperti
nasi,ikan,daging ,susu,telur,kacang2an,dan
sayuran
R/meningkatkan kebutuhan nutrisi tubuh
4.anjurkan klien untuk kurangi
makanan/minuman yang kaya akan gas
seperti kopi,minuman kemasan,dll
R/mengurangi peningkatan asam lambung
5.kolaborasi dengan tim gizi
R/ mengetahui takaran nutrisi keb.tubuh
klien
IMPLEMENTASI
Nama Klien :
Usia: Diagnosa Medis:

No Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi


1 22 mei, 1.Membina hubungan saling percaya klien dan perawat S: klien
08.00 H: klien mah bekerjasama dengan perawat mengatakan
08.05 2. Mengkaji karakteristik nyeri nyeri pada ulu
H: klien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk dan terbakar,pada ulu hati,nyeri hati,nyeri
muncul secara tiba-tiba, yang
08.10 3. Mengobservasi TTV (td,n,s,RR) dirasakan
H: td:120/90 mmhg,s:36 derajat celsius,n:80xper mnt,rr:20xpermnt seperti
08.15 4. Mengajarkan teknik relaksasi dan distrsksi tertusuk2 dan
H: klien mampu mengikuti yang diajarkan perawat terbakar
08.20 5. Anjurkan klien utuk kurangi komsumsi kafein seperti kopi O: ekpresi
H: klien mau mengikuti anjuran perawat wajah klien
08.25 6. Anjurkan klien untuk makan,makana lunak seperti bubur, dan dikomsumsi tampak
sedikit tapi sering meringis
H: klien mau mengikuti anjuran perawat kesakitan
08.30 7. Anjurkan klien untuk kurangi mengkomsumsi makanan betminyak, instan,dan A: masalah
pedas belum teratasi
H: klien mau mengikuti anjuran perawat P: intervensi
8. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat lambung di lanjutkan

2 09.00 1.Menjelaskan pada klien tentang gizi seimbang


H: klien paham aoa yang dijelaskan perawat S: klien
2. Menganjurkan klien untuk rajin membersikan mulut dan lidah. mengatakan
H: klien mau mengikuti anjuran perawat anoreksia,mu
3. Mengnjurkan kkien untuk makan,makanan yang megandung karbohidrat dan al dan
protein seperti nasi,ikan,daging ,susu,telur,kacang2an,dan sayuran kembung
H: klien mau mengikuti anjuran perawat O: auskutasi
4.anjurkan klien untuk kurangi makanan/minuman yang kaya akan gas seperti abdomen 12x
kopi,minuman kemasan,dll per mnt
H: klien mau mengikuti anjuran perawa Perkusi
5.kolaborasi dengan tim gizi timpani
H: tim medis mau berkolaborasi Klien mampu
memahami
tentang gizi
seimbang
A: masalah
belum tetatasi
P: intetvensi
di lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai