Dosen Pembimbing :
Paramita Ratna Gayatri, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Disusun Oleh:
VIDILIYA DWI UTAMI
NIM : 70420001
A. KONSEP GASTRITIS
1. Anatomi Gaster atau lambung
Ventrikulum atau maag atau lambung atau gaster merupakan saluran
makanan yang paling dapat mengembang lebih besar terutama pada
epigastrium Bagian gaster atau ventrikulum ini terdiri atas :
Osteum kardiak adalah bagian akhir esofagus yang masuk ke
dalam lambung
Fundus fentrikuli adalah bagia yang menonjol ke atas terletak
disebelah kiri osteum kardiak biasanya terisi gas
Korpus ventrikuli adalah badan lambung setinggi osteum
kardiak lekukan pada bagian bawah kurvatura minor.
Kurvatura minor terletak disebelah kanan lambung dari osteum
kardiak sampai pilorus
Kurvatura mayor terletak disebelah kiri osteum kardiak melalui
fundus ventrikuli menuju kekanana sampai pilorus inferior
Antrium pilorus adalah bagian lambung berbentuk seperti tabung
mempunyai otot tebal yang membentuk sfingter pilorus
6. Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:
• Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan
kedaruratan medis, terkadang perdarahan yang terjadi cukup
banyak sehingga dapat menyebabkan kematian.
• Ulkus, jika prosesnya hebat
• Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah
hebat. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan
penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12
menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan
penyempitan daerah antrum pylor
B. KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
1. Pengkajian
Suprajitno (2012), mengatakan data yang dikaji asuhan keperawatan keluarga yaitu:
Menurut Nursalam (2008), ada tiga metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada
tahap pengkajian, yaitu :
1. Komunikasi
Interaksi perawat dengan klien harus berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi teraupetik
adalah suatu tehnik dimana usaha mengajak klien dan keluarga untuk menukar pikitan dan
perasaan.
2. Observasi
Tahap kedua pengumpulan data adalah dengan observasi. Observasi adalah mengamati
perilaku, keadaan klien dan lingkungan.
3. Pemeriksaan fisik
Empat tehnik dalam pemeriksaan fisik, yaitu :
Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilaksanakan secara sistematik. Observasi
dilaksanakan dengan menggunakan indra penglihatan, penciuman sebagai suatu alat
untuk mengumpulkan data.
Palpasi adalah suatu tehnik menggunakan indra peraba. Tangan dan jari adalah suatu
instrument yang sensitif yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang : temperatur,
tugor, bentuk, kelembaban, vibrasi, dan ukuran.
Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk untuk membandingkan kiri
kanan pada setiap permukaan tubuh dengan tujuan menghasilkan suara.
Auskultasi adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara yang dihasilkan oleh
tubuh dengan menggunakan stetoskop.
Menurut Komang (2012) hal yang perlu dikaji dalam asuhan keperawatan keluarga adalah :
a. Data umum
1. Nama KK
2. Umur KK
3. Pekerjaan KK
4. Pendidikan KK
5. Alamat dan nomor telepon
6. Komposisi anggota keluarga (nama, umur, jenis kelamin, hubungan dengan KK,
pendidikan, keterangan)
7. Genogram, menyangkut minimal 3 generasi, harus tertera nama, umur, kondisi
kesehatan tiap keterangan gambar
8. Tipe keluarga
9. Suku bangsa
a. Asal suku bangsa
b. Bahasa yang dipakai keluarga
c. Kebiasaan keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi kesehatan
10. Agama
a. Agama yang dianut keluarga
b. Kepercayaan yang mempengaruhi keluarga
11. Status ekonomi keluarga
a. Rata-rata penghasilan seluruh anggota keluarga
b. Jenis pengeluaran keluarga tiap bulan
c. Tabungan khusus kesehatan
d. Barang (harta benda) yang dimiliki keluarga (perabot, transportasi)
12. Aktifitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua)
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3) Riwayat keluarga inti
a. Riwayat terbentuknya keluarga inti
b. Penyakit yang diderita keluarga orang tua (adanya penyakit menular atau penyakit
menukar di keluarga)
4) Riwayat keluarga sebelumnya
a. Riwayat penyakit keturunan dan penyakit menular di keluarga
b. Riwayat kebiasaan/gaya hidup yang mempengaruhi kesehatan
5) Lingkungan
a. Karakteristik rumah (ukuran, kondisi dalam dan luar rumah, kebersihan, ventilasi,
SPAL, air bersih, pengelolaan sampah, kepemilikan rumah, kamar mandi, denah
rumah)
b. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal (aturan penduduk setempat,
budaya setempat, apa ingin tinggal dengan satu suku saja)
c. Mobilitas geografis keluarga (keluarga sering pindah rumah, dampak pindah
rumah terhadap keluarga)
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat (perkumpulan/organisasi
sosial yang diikuti keluarga)
6) Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
b. Struktur kekuasaan keluarga
c. Struktur peran (formal dan informal)
d. Nilai dan norma keluarga
7) Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Bagaimana cara keluarga mengekspresikan perasaan kasih sayang, perasaan
saling memiliki, dukungan terhadap anggota keluarga, saling menghargai,
kehangatan.
b. Fungsi sosialisasi
Bagaimana memperkenalkan anggota keluarga dengan dunia luar, interaksi dan
hubungan dalam keluarga.
c. Fungsi perawatan keluarga
Kondisi perawatan kesehatan seluruh anggota keluarga (bukan hanya kalau sakit
diapakan tapi bagaimana prevensi/promosi). Bila ditemui data maladaptif,
langsung lakukan penjajagan II (berdasarkan 5 tugas keluarga seperti bagimana
keluarga mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga,
memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan).
8) Stres dan koping keluarga
a. Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek serta kekuatan keluarga
b. Respon keluarga terhadap stres
c. Strategi koping yang digunakan
d. Strategi adaptasi fungsional (adakah cara keluarga mengatasi masalah secara
maladaptif)
9) Pemeriksaan fisik
a. Tanggal pemeriksaan
b. Pemeriksaan dilakukan pada seluruh anggota keluarga
c. Aspek pemeriksaan mulai tanda vital, rambut, kepala, mata, mulut, THT,
leher,thorax, abdomen, ekstremitas atas dan ekstremitas bawah, sistem genetalia.
Penilaian (skoring) Diagnosis keperawatan menurut Bailon dan Maglaya (1978) dalam
Komang (2012) sebagai berikut. Proses skoring dilakukan untuk setiap Diagnosis keperawatan :
a. Diagnosis aktual
Diagnosis ancaman, digunakan bila belum terdapat paparan masalah kesehatan, namun
semua sudah ditentukan beberapa data maladaptive yang memungkinkan timbulnya gangguan.
Perumusan diagnosis keperawatan keluarga resiko, terdiri dari Problem (P), etiologi dan
Symptom/sign (S).
c. Diagnosis potensial
Menurut Sudiharto (2007), etiologi pada diagnosis keperawatan keluarga menggunakan lima
skala ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan dan keperawatan, yaitu :
3. Perencanaan/Intervensi Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien.
Kualitas rencana keperawatan dapat menjamin sukses dan keberhasilan rencana keperawatan,
yaitu:
a) Penentuan masalah kesehatan dan keperawatan yang jelas dan didasarkan kepada
analisa yang menyeluruh tentang masalah
b) Rencana yang realistis, artinya dapat dilaksanakan dan dapat menghasilkan apa yang
diharapkan
c) Sesuai dengan tujuan dan falsafah keperawatan
d) Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga dalam :
Menentukan masalah dan kebutuhan perawatan keluarga
Menentukan prioritas masalah
Memilih tindakan yang tepat
Pelaksanaan tindakan
Penilaian hasil tindakan
4. Pelaksanaan/Implementasi Keperawatan
Menurut Nursalam (2008) asuhan keperawatan dibedakan berdasarkan kewenangan dan
tanggung jawab perawat secara prefesional sebagaimana terdapat dalam standar praktik
keperawatan, yaitu :
a. Independen. Asuhan keperawatan independen adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
perawat tanpa petunjuk dan interaksi dari dokter atau profesi lain.
b. Interdependen. Asuhan keperawatan interdependen menjelaskan kegiatatan yang
memperlukan kerja sama dengan profesi kesehatan lain, seperti ahli gizi, fisioterapi, atau
dokter.
c. Dependen. Asuhan keperawatan dependen berhubungan dengan pelaksanaan secara
tindakan medis. Cara tersebut menandakan suatu cara dimana tindakan medis dilakukan.
Setyowati dan Murwani (2008) menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat
melakukan tindakan keperawatan keluarga antara lain :
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosis keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaan sudah
berhasil dicapai. Melalui evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor “kealfaan” yang
terjadi selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan dan pelaksanaan tindakan, (Nursalam,
2008).
a. Evaluasi proses, fokus pada evaluasi proses adalah aktivitas dari proses keperawatan dan
hasil kualitas pelayanan asuhan keperawatan. Evaluasi proses harus segera dilaksanakan
setelah perencanaan keperawatan diimplementasikan untuk membantu menilai efektifitas
interfrensi tersebut.
b. Evaluasi hasil, fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien
pada akhir asuhan keperawatan, bersifat objektif, feksibel, dan efesiensi.
c.
Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S
Pada Nn. S Dengan Grastritis
b. Komposisi Keluarga
x hs x hs
62 50 47 60 49 48
KETERANGAN : 18
: LAKI-LAKI
: PEREMPUAN
: PASIEN
…………. : TINGGAL SERUMAH , HS : Hidup sehat
Type Keluarga :
a) Jenis type keluarga : keluarga inti
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut : sampai saat ini masih dengan kesehatan
anak Tn. S yang mengalami gastritis
e. Suku Bangsa :
a) Asal suku bangsa : jawa - indonesia
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan :
berpuasa baik di bulan ramadan atau senin kamis untuk menjaga kesehatan jantung serta
mengurangi resiko terkena penyakit diabetes
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : agama islam
- Tn. S tidak memiliki penyakit yang parah hanya demam, pusing serta sakit ringan
pada umumnya
- Ny. S tidak memiliki penyakit yang parah hanya demam, pusing serta sakit ringan
pada umumnya
- Nn. P memiliki riwayat penyakit gastritis dan darah rendah .
- Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : tidak ada
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
- keluarga saling menghargai dan menyayangi, setiap ada permasalahan selalu di
diskusikan dengan keluarga, jika ada keluarga yang sakit akan memberikan semangat agar
cepat sembuh, pekerjaan ataupun urusan yang di ambil oleh salah satu anggota maka anggota
keluarga lain akan selalu membeikan support (dukungan) agar tidak mudah menyerah.
Serta Ny. C selalu memperhatikan kebutuhan keluarga dan anaknya
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga :
- tercipta nya kerukunan dan kenyamaan dalam rumah serta jika ada perbedaan maka
akan segera di selesaikan
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga :
- seluruh anggota keluarga berintraksi dengan baik kebudayaan yang dianut dalam
membersarkan anaknya disesuaiakn dengan perkembangan jaman
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Tn. S karena kepala
keluarga setelah di lakukan musyawarah dan di bicarakan.
d) Kegiatan keluarga waktu senggang :
- bersantai dan menimati dengan keluarga
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial :
- aktif dalam kegiatan RT (Tn. S)
- aktif dalam kegiatan pengkajian setempat (Ny. S)
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak :
- tidak melakukan perencanaan (memakai KB)
b) Akseptor : Ya Ny. S yang di gunakan pil KB minum sampai dengan umur 40tahun.
c) Akseptor : Belum ..........................Alasannya
d) Keterangan lain : -
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan : Tn. S
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat : sebuah bengkel kecil di depan rumah.
.
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
4. ronchi
- -
- -
--
2. Akral hangat
3. Kekuatan otot
5 5
5 5
Perkusi 1. Fungsi motorik baik
2. Fungsi sensorik baik
3. Refleks fisiologis
Trisep (+)
Bisep (+)
Patella (+)
4. Refleks psikologis
Babinski (-)
Gordon (-)
Genetalia Inspeksi idak dikaji
Palpasi idak dikaji
Neurologis Nervous I Baik, klien mampu membadakan
(Olfaktori) kopi dan teh
Nervous II Jarak pandang normal
(Optic)
Nervous III Pergerakan mata simetris, reflek
(Occulomotor) pupil terhadap cahaya baik/isokor
Nervous IV Klien mampu memutar bola mata
(Trochlear)
Nervous V Klien mampu membuka mulut, klien
(Trigeminal) mampu mengunyah
Nervous VI Klien mampu melirik kanan kiri atas
(Abducens) bawah, klien mampu mengedipkan
matanya
Nervous VII Klien mampu tersnyum,
(Facial) mengerutkan dahi, menggembungkan
pipi, klien mampu
membedakan rasa manis (gula),
garam (asin)
Nervous VIII Pendengaran baik
(Auditory)
Nervous IX Tidak ada kesulitan menelan, klien
(Glassopharyngeal) mampu batuk
Nervous X Tidak ada perubahan suara
(Vagus)
Nervous XI Klien dapat menggerakkan leher
(Spinal accessory) dengan baik, tidak ada kekauan leher
Nervous XII Klien mampu menjulurkan lidahnya
(Hyplogosall) dan
mengerakkan lidahnya ke kanan, ke
kiri
Tanda-tanda Tidak ada tanda-tanda rangsangan
rangsangan otak otak, tidak ada kekakuan leher/kaku
duduk, tidak ada kejang,
pemeriksaan brudzinski (-)
Tingkat GCS 4,5,6
kesadaran (GCS) Composmentis
Do :
1. KU lemah
2. Kesadaran
composmentis
3. Ekpresi wajah meringis
4. Nn. P tampak gelisah
dan sulit tidur
5. Ttv
Td: 110/90 mm/Hg
S : 36
N : 80xmenit
RR : 21X/Menit
2 Ds : Ketidakkuatan pemahaman Ketidakpatuhan
Nn. P mengatakn tidak
memperhatikan tentang
penyakitnya. Sebelumnya
makan makanan yang pedas
Do :
1. Nn.P Nampak tidak
menjalankan anjuran
seperti mekan makanan
yang pedas
2. Ketidakpatuhan Nn. P
untuk memenuhi
program kesehatan
Skoring
Diagnose keperawatan
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
No Hari / tanggal Evaluasi Paraf
dx
1 Selasa S;
23 nov 2021 P Klien mengatakan nyeri perut sebelah kiri sudah
16 :00 berkurang dirasakan saat telat makan
Q : nyeri di tusuk-tusuk
R : bagian perut sebelah kiri
T : nyeri hilang timbul
O:
- Kedaan umum cukup
- Kesadaran composmentis
- Wajah dan badan rileks
- Klien tampak tenang dan dapat tidur
- Klien tampak mempertahankan posisinya
- Skala 3
- Ttv
Td : 130/90 mmHg
S :37 c
N : 78x/menit
RR: 19xmenit
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan invertensi 1,2, dan 4
2 Selasa S:
23 nov 2021 Klien mengatakan sudah sedikit memperhatikan
16:30 tentang penyakitnya dan tidak makan yang pedas
O:
- klien mulai mengikuti anjuran
-klien patuh untuk memenuhi program kesehatan
A :masalah tertasi
P : intervensi dihentikan
1 Rabu S;
24 nov 2021 P Klien mengatakan nyeri perut sebelah kiri sudah
16:00 berkurang dirasakan saat telat makan
Q : nyeri di tusuk-tusuk
R : bagian perut sebelah kiri
T : nyeri hilang timbul
O
- Kedaan umum cukup
- Kesadaran composmentis
- Wajah dan badan rileks
- Klien tampak gelisah dan sulit tidur
- Klien tampak mempertahankan posisinya
- Skala 3
- Ttv
Td : 120/90 mmHg
S :36 c
N : 82x/menit
RR: 20xmenit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan