KASUS GASTRITIS
DISUSUN OLEH :
NAMA : SELVIANA
NIM : P18014
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
1. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut.
Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan terlalu
banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan
yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk alcohol, aspirin, refluks empedu atau
terapi radiasi.
2. Gastritis Kronis
Minuman beralkohol
Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua
predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu
infeksi dan non-infeksi (Wehbi, 2008).
3. Gastritis infeksi
4. Gastritis non-infeksi
C. Patofisiologi
1. Gastritis Akut.
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung.
Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi:
2. Gastritis Kronik.
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi
iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang
tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya
sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka
produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding
lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh
dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.
D. Manifestasi Klinik
E. manifestasi Klinis
F. Penatalaksanaan
Anamnese meliputi :
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis kelamin :
4. Jenis pekerjaan :
5. Alamat :
6. Suku/bangsa :
7. Agama :
1. Aktivitas / Istirahat
2. Sirkulasi
3. Integritas ego
5. Makanan / Cairan
Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa
bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit
buruk (perdarahan kronis).
6. Neurosensi
8. Keamanan
/ hipertensi portal)
9. Penyuluhan / Pembelajaran
2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia
Intervensi Keperawatan
5. Analgetik dapat
memblok reseptor
nyeri pada susunan
saraf pusat.
2. Volume cairan 1. Penuhi kebutuhan 1. Intake cairan yang
individual. Anjurkan klien adekuat akan
kurang dari
untuk minum (dewasa : 40- mengurangi resiko
kebutuhan tubuh
60 cc/kg/jam). dehidrasi pasien
berhubungan
dengan intake yang
2.Awasi tanda-tanda vital, 2. menunjukkan
tidak adekuat dan
evaluasi turgor kulit, status dehidrasi atau
output cair yang
pengisian kapiler dan kemungkinan
berlebih (mual dan
membran mukosa peningkatan
muntah)
kebutuhan
- Tujuan :
3. Pertahankan tirah baring, penggantian cairan.
mencegah muntah dan 3. Aktivitas/muntah
Setelah dilakukan
tegangan pada defekasi meningkatkan
tindakan
tekanan intra
keperawatan
abdominal dan dapat
1x24jam,masalah
mencetuskan
kekurangan volume 4. Berikan terapi IV line
perdarahan lanjut.
cairan pasien dapat sesuai indikasi
teratasi.
4.Mengganti
kehilangan cairan
5. Kolaborasi pemberian
yang hilang dan
cimetidine dan ranitidine
memperbaiki
Kriteria Hasil :
keseimbanngan cairan
Mempertahankan
segera.
volume cairan
5. Cimetidine dan
adekuat dengan
ranitidine berfungsi
dibuktikan oleh
untuk menghambat
mukosa bibir
sekresi asam lambung
lembab, turgor kulit
baik, pengisian
kapiler berwarna
merah muda, input
dan output
seimbang.
3. Nutrisi kurang dari 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menjaga nutrisi
kebutuhan tubuh makan sedikit demisedikit tetap terpenuhi dan
b/d anorexia dengan porsi kecil namun mencegah terjadinya
sering. mual dan muntah
Tujuan : yang berlanjut.
2. Berikan makanan yang
Setelah dilakukan
lunak dan makanan yang di 2. Untuk
tindakan
sukai pasien/di gemari.
keperawatan 3x24 mempermudah pasien
jam kebutuhan dalam mengunyah
3. lakukan oral higyne 2x
nutrisi pasien dapat makanan.
sehari
terpenuhi 3. kebersihan mulut
akan merangsang
4. timbang BB pasien setiap
Kriteria hasil : nafsu makan pasien.
hari dan pantau turgor
- Keadaan umum
kulit,mukosa bibir dll
4. Mengetahui status
cukup
nutrisi pasien.
-Turgor kulit baik
5. Konsultasi dengan tim
5. Mempercepat
- BB meningkat ahli gizi dalam pemberian
pemenuhan
menu.
- Kesulitan kebutuhan nutrisi
menelan berkurang dengan pemberian
menu yang tepat
sasaran.
4. Intoleransi aktifitas 1. Observasi sejauh mana 1. Mengetahui
b/d kelemahan fisik klien dapat melakukan aktivitas yang dapat
Tujuan : Klien aktivitas. dilakukan klien.
dapat beraktivitas.
2. Berikan lingkungan yang 2. Menigkatkan
Agus P., & Sri L., (2008). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika
Chandrasoma, & Parakrama. (2005). Ringkasan patologi Anatomi Edisi 2. Jakarta
:EGC
Jurnal
Asuhan keperawatan pada pasien gastritis dengan gangguan rasa nyaman nyeri di
RSUD jombang