Anda di halaman 1dari 23

Asuhan keperawatan nyeri pada

pasien gastritis

Di susun oleh kelompok 11 :


Heru mardiyono
Ayu D. bahuwa
Definis gastritis
Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang
disebabkan oleh adanya asam lambung yang berlebih
atau meningkatnya asam lambung sehingga
mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari
mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu
hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan
mulas.
dua jenis penyakit gastritis
1. Gastritis Akut Gastritis akut 2. Gastritis Kronis Gastritis
adalah suatu peradangan kronik adalah Suatu
permukaan mukosa lambung peradangan bagian
yang akut. Gatritis Akut paling permukaan mukosa
sering diakibatkan oleh lambung yang menahun
kesalahan diit, mis. makan
yang disebabkan oleh ulkus
terlalu banyak, terlalu cepat,
makan makanan yang terlalu
lambung jinak maupun
banyak bumbu atau makanan ganas atau bakteri
yang terinfeksi. Penyebab lain Helicobacter pylori. Bakteri
termasuk alcohol, aspirin, ini berkoloni pada tempat
refluks empedu atau terapi dengan asam lambung yang
radiasi. pekat.
Etiologi
a. Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid,
silfonamide merupakan obat yang bersifat mengiritasi
mukosa lambun
b. Minuman beralkoh
c. Infeksi virus oleh sitomegalov
d. an. Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan
berbumbu dan minuman dengan kandungan kafein dan
alkohol merupakan salah satu penyebab iritasi mukosa l
Patofisiologi
Gastritis Akut Gastritis Kronik
 1. Karena terjadi iritasi mukosa lambung
 Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis
sebagai kompensasi lambung. Lambung
akut yang berulang sehingga terjadi
akan meningkat sekresi mukosa yang
iritasi mukosa lambung yang berulang-
berupa HCO3, di lambung HCO3 akan
ulang dan terjadi penyembuhan yang
berikatan dengan NaCL sehingga
tidak sempurna akibatnya akan terjadi
menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari
atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel
penyawaan tersebut akan meningkatkan
pariental dan sel chief.
asam lambung
 2. Iritasi mukosa lambung akan
menyebabkan mukosa inflamasi, jika
mukus yang dihasilkan dapat
melindungi mukosa lambung dari
kerusakan HCL maka akan terjadi
hemostatis dan akhirnya akan terjadi
penyembuhan tetapi jika mukus gagal
melindungi mukosa lambung maka akan
terjadi erosi pada mukosa lambung
Manifestasi Klinik
1. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri
epigastrium, perdarahan saluran cerna pada
hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu
anemia
2. Gastritis Kronik, Kebanyakan klien tidak
mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil
mengeluh nyeri ulu hati anorexia, nausea, dan
keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di
jumpai kelainan.
Komplikasi
Komplikasi yang timbul pada Komplikasi yang timbul
Gastritis Akut:  Perdarahan Gastritis Kronik, yaitu
saluran cerna bagian atas,
gangguan penyerapan
yang merupakan kedaruratan
medis, terkadang perdarahan vitamin B 12, akibat
yang terjadi cukup banyak kurang pencerapan, B 12
sehingga dapat menyebabkan menyebabkan anemia
kematian.  Ulkus, jika pernesiosa, penyerapan
prosesnya hebat  Gangguan besi terganggu dan
cairan dan elektrolit pada
kondisi muntah hebat.
penyempitan daerah
antrum pylorus.
ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS
PENGKAJIAN
Anamnese meliputi :
1. Nama : Ny A
2. Usia : 34
 3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Jenis pekerjaan : IRT
5. Alamat : jln. Manguni
6. Suku/bangsa : indonesia
7. Agama : islam
8. Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan
rendah/minim mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan
menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya menganggap gastritis
sebagai sakit perut biasa dan akan memakan makanan yang dapat
menimbulkan serta memperparah penyakit ini.
9. Riwayat sakit dan kesehatan
a) Keluhan utama : Nyeri di ulu hati dan perut sebelah kanan bawah.
b) Riwayat penyakit saat ini : Meliputi perjalan penyakitnya, awal dari
gejala yang dirasakan klien, keluhan timbul dirasakan secara
mendadak atau bertahap, faktor pencetus, upaya untuk mengatasi
masalah tersebut.
c) Riwayat penyakit dahulu : Meliputi penyakit yang berhubungan
dengan penyakit sekarang, riwayat dirumah sakit, dan riwayat
pemakaian obat.
Pemeriksaan fisik, yaitu Review of system (ROS)
Keadaan umum : tampak kesakitan pada pemeriksaan fisik
terdapat nyeri tekan di kwadran epigastrik.
1. B1(breath) : takhipnea
2. 2. B2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer
lemah, pengisian perifer lambat, warna kulit pucat.
3. B3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat
terganggu, disorientasi, nyeri epigastrum.
4. B4 (bladder) : oliguria, gangguan keseimbangan cairan.
5. B5 (bowel) : anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri ulu hati,
tidak toleran terhadap makanan pedas.
6. B6 (bone) : kelelahan, kelemahan
3.1.3 Fokus Pengkajian
1. Aktivitas / Istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons
terhadap aktivitas)
2. Sirkulasi
Gejala : kelemahan, berkeringat
Tanda :
- hipotensi (termasuk postural)
- takikardia, disritmia (hipovolemia / hipoksemia)
- nadi perifer lemah
- pengisian kapiler lambat / perlahan (vasokonstriksi)
- warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah)
- kelemahan kulit / membran mukosa, berkeringat (menunjukkan status
syok, nyeri akut, respons psikologik)
3. Integritas ego
Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan kerja),
perasaan tak berdaya.
Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat,
perhatian menyempit, gemetar, suara gemetar.
4. Eliminasi
Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena perdarahan
gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan dengan GE, misalnya
luka peptik atau gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi area gaster. Perubahan
pola defekasi / karakteristik feses.
Tanda :
- nyeri tekan abdomen, distensi
- bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah
perdarahan.
- karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau kadang
-kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea), konstipasi dapat terjadi
(perubahan diet, penggunaan antasida).
- haluaran urine : menurun, pekat.
5. Makanan / Cairan
Gejala :
- anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga obstruksi
pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal).
- masalah menelan : cegukan
- nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau muntah
Tanda :
muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa
bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa,
turgor kulit buruk (perdarahan kronis).
6. Neurosensi
Gejala :
rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar, kelemahan.
Tanda :
tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak cenderung tidur,
disorientasi / bingung, sampai pingsan dan koma (tergantung pada volume
sirkulasi / oksigenasi).
7. Nyeri / Kenyamanan
Gejala :
- nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih, nyeri
hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan / distres
samar-samar setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis
akut).
- nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke punggung terjadi
1-2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus gaster).
- nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke punggung terjadi kurang
lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan
makanan atau antasida (ulkus duodenal).
- tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis).
- faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-obatan
tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor psikologis.
Tanda :
wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat, berkeringat,
perhatian menyempit.
8. Keamanan
Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA
Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar
(menunjukkan sirosis / hipertensi portal)
9. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : adanya penggunaan obat resep / dijual bebas yang
mengandung ASA, alkohol, steroid. NSAID menyebabkan perdarahan
GI. Keluhan saat ini dapat diterima karena (misal : anemia) atau
diagnosa yang tak berhubungan (misal : trauma kepala), flu usus, atau
episode muntah berat. Masalah kesehatan yang lama misal : sirosis,
alkoholisme, hepatitis, gangguan makan (Mustaqin A., Gangguan
Gastrointestinal )
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.
2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh b/d
intake yang tidak adekuat dan output cair yang
berlebih (mual dan muntah)
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Intervensi Rasional
1 Nyeri (akut) 1. Puasakan pasien di 1. Mengurangi
berhubungan dengan 6jam pertama, inflamasi pada
inflamasi mukosa 2. Berikan makanan mukosa lambung,
lambung. lunak sedikit demi 2. Dilatasi gaster
Tujuan: Setelah sedikit dan berikan dapat terjadi bila
dilakukan tindakan minuman hangat, pemberian makanan
keperawatan selama 1 3. Atur posisi yang setelah puasa terlalu
x 24 jam nyaman bagi klien. cepat,
- Nyeri klien 4. Ajarkan teknik 3. Posisi yang tepat
berkurang atau distraksi dan reklasasi. dan dirasa nyaman
hilang. 5. Kolaborasi dalam oleh klien dapat
- Skala nyeri 0. pemberian analgetik. mengurangi resiko
- Klien dapat relaks. klien terhadap nyeri.
- Keadaan umum
klien baik.
4. Dapat
membuat klien
jadi lebih baik
dan melupakan
nyeri.
5. Analgetik
dapat memblok
reseptor nyeri
pada susunan
saraf pusat.
No Diagnosa Intervensi Rasional
2 Volume cairan 1. Penuhi 1. Intake cairan
kurang dari kebutuhan yang adekuat
kebutuhan individual. akan
tubuh b/d intake Anjurkan mengurangi
yang tidak klien untuk resiko dehidrasi
adekuat dan minum pasien 2.
output cair yang (dewasa : menunjukkan
berlebih (mual 40- 60 status dehidrasi
dan muntah) cc/kg/jam) atau
Tujuan : 2. Awasi tanda- kemungkinan
Setelah tanda vital, peningkatan
dilakukan evaluasi kebutuhan
tindakan turgor kulit, penggantian
keperawatan pengisian cairan.
1x24jam,masalah kapiler dan
kekurangan membran
volume cairan mukosa
pasien dapat
teratasi.
3. Pertahankan 3.
tirah baring, Aktivitas/munta
mencegah h meningkatkan
muntah dan tekanan intra
tegangan pada abdominal dan
defekasi dapat
4. Berikan terapi mencetuskan
IV line sesuai perdarahan
indikasi lanjut.
4.Mengganti
kehilangan
cairan yang
hilang dan
memperbaiki
keseimbanngan
cairan segera.
Implementasi Dan Evaluasi
NO . Implementasi Evaluasi
DX

1,nyeri a. melakukan kunjungan rumah pasien S.


b. mengkaji tanda-tanda vital a. klien
c. menanyakan intensitas nyeri (1- 10) dengan mengeluh
member pada pasien gambaran skala nyeri pada
pengukuran Numerik Rating Scale (NRS) dan abdomen b.
menanyakan di skala berapa nyeri dirasakan keluarga
pasien pasien
d. Mengobservasi adanya tandatanda nyeri mengatakan
nonverbal seperti : wajah gelisah, mengis, belum
menangis. e. Menganjurkan kepada pasien mengetahui
untuk melakkan tarik nafas dalam nyeri. tentang
e. Menganjurkan kepada pasien untuk penyakit
melakkan tarik nafas dalam nyeri. gastritis
f. f. Memberikan pendidikan kesehatan melalui O :Klien masih
penyuluhan kesehatan kepada keluarga meringis s.6
pasien tentang penyakit gastritis meliputi A: masalah belum
penyebab, gejala, serta fator pencetus teratasi
gastritis P: Intervensi
Dilanjutkan
a. Menganjurkan pasien untuk S:
istrahat a. klien
b. Menganjurkan kepada pasien mengatakan nyeri
untuk melakukan tehnik berkurang b.
relaksasi tarik nafas dalam setiap Keluarga
nyeri kambuh mengatakan sudah
c. Mengkaji tanda-tanda vitalk mengetahui apa
pasien TD : 140/100 mmHg HR : tentang gastritis
74x/menit RR : 18x/menit Temp : O : klien meringis
36,5◦C Nyeri : 4 (NRS) dengan skala nyeri 4
d. Mengkaji ulang tingkat (NRS)
pengetahuan keluarga tentang A : masalah belum
gastritis teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
♥Thank you ♥

Anda mungkin juga menyukai