Heru mardiyono Ayu D. bahuwa Definis gastritis Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas. dua jenis penyakit gastritis 1. Gastritis Akut Gastritis akut 2. Gastritis Kronis Gastritis adalah suatu peradangan kronik adalah Suatu permukaan mukosa lambung peradangan bagian yang akut. Gatritis Akut paling permukaan mukosa sering diakibatkan oleh lambung yang menahun kesalahan diit, mis. makan yang disebabkan oleh ulkus terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu lambung jinak maupun banyak bumbu atau makanan ganas atau bakteri yang terinfeksi. Penyebab lain Helicobacter pylori. Bakteri termasuk alcohol, aspirin, ini berkoloni pada tempat refluks empedu atau terapi dengan asam lambung yang radiasi. pekat. Etiologi a. Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan obat yang bersifat mengiritasi mukosa lambun b. Minuman beralkoh c. Infeksi virus oleh sitomegalov d. an. Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan salah satu penyebab iritasi mukosa l Patofisiologi Gastritis Akut Gastritis Kronik 1. Karena terjadi iritasi mukosa lambung Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis sebagai kompensasi lambung. Lambung akut yang berulang sehingga terjadi akan meningkat sekresi mukosa yang iritasi mukosa lambung yang berulang- berupa HCO3, di lambung HCO3 akan ulang dan terjadi penyembuhan yang berikatan dengan NaCL sehingga tidak sempurna akibatnya akan terjadi menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel penyawaan tersebut akan meningkatkan pariental dan sel chief. asam lambung 2. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung Manifestasi Klinik 1. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia 2. Gastritis Kronik, Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan. Komplikasi Komplikasi yang timbul pada Komplikasi yang timbul Gastritis Akut: Perdarahan Gastritis Kronik, yaitu saluran cerna bagian atas, gangguan penyerapan yang merupakan kedaruratan medis, terkadang perdarahan vitamin B 12, akibat yang terjadi cukup banyak kurang pencerapan, B 12 sehingga dapat menyebabkan menyebabkan anemia kematian. Ulkus, jika pernesiosa, penyerapan prosesnya hebat Gangguan besi terganggu dan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat. penyempitan daerah antrum pylorus. ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS PENGKAJIAN Anamnese meliputi : 1. Nama : Ny A 2. Usia : 34 3. Jenis kelamin : Perempuan 4. Jenis pekerjaan : IRT 5. Alamat : jln. Manguni 6. Suku/bangsa : indonesia 7. Agama : islam 8. Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan rendah/minim mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya menganggap gastritis sebagai sakit perut biasa dan akan memakan makanan yang dapat menimbulkan serta memperparah penyakit ini. 9. Riwayat sakit dan kesehatan a) Keluhan utama : Nyeri di ulu hati dan perut sebelah kanan bawah. b) Riwayat penyakit saat ini : Meliputi perjalan penyakitnya, awal dari gejala yang dirasakan klien, keluhan timbul dirasakan secara mendadak atau bertahap, faktor pencetus, upaya untuk mengatasi masalah tersebut. c) Riwayat penyakit dahulu : Meliputi penyakit yang berhubungan dengan penyakit sekarang, riwayat dirumah sakit, dan riwayat pemakaian obat. Pemeriksaan fisik, yaitu Review of system (ROS) Keadaan umum : tampak kesakitan pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan di kwadran epigastrik. 1. B1(breath) : takhipnea 2. 2. B2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah, pengisian perifer lambat, warna kulit pucat. 3. B3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat terganggu, disorientasi, nyeri epigastrum. 4. B4 (bladder) : oliguria, gangguan keseimbangan cairan. 5. B5 (bowel) : anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak toleran terhadap makanan pedas. 6. B6 (bone) : kelelahan, kelemahan 3.1.3 Fokus Pengkajian 1. Aktivitas / Istirahat Gejala : kelemahan, kelelahan Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas) 2. Sirkulasi Gejala : kelemahan, berkeringat Tanda : - hipotensi (termasuk postural) - takikardia, disritmia (hipovolemia / hipoksemia) - nadi perifer lemah - pengisian kapiler lambat / perlahan (vasokonstriksi) - warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah) - kelemahan kulit / membran mukosa, berkeringat (menunjukkan status syok, nyeri akut, respons psikologik) 3. Integritas ego Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan kerja), perasaan tak berdaya. Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat, perhatian menyempit, gemetar, suara gemetar. 4. Eliminasi Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan dengan GE, misalnya luka peptik atau gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi area gaster. Perubahan pola defekasi / karakteristik feses. Tanda : - nyeri tekan abdomen, distensi - bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah perdarahan. - karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau kadang -kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea), konstipasi dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida). - haluaran urine : menurun, pekat. 5. Makanan / Cairan Gejala : - anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal). - masalah menelan : cegukan - nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau muntah Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan kronis). 6. Neurosensi Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar, kelemahan. Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak cenderung tidur, disorientasi / bingung, sampai pingsan dan koma (tergantung pada volume sirkulasi / oksigenasi). 7. Nyeri / Kenyamanan Gejala : - nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih, nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan / distres samar-samar setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut). - nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke punggung terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus gaster). - nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke punggung terjadi kurang lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan atau antasida (ulkus duodenal). - tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis). - faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor psikologis. Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat, berkeringat, perhatian menyempit. 8. Keamanan Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar (menunjukkan sirosis / hipertensi portal) 9. Penyuluhan / Pembelajaran Gejala : adanya penggunaan obat resep / dijual bebas yang mengandung ASA, alkohol, steroid. NSAID menyebabkan perdarahan GI. Keluhan saat ini dapat diterima karena (misal : anemia) atau diagnosa yang tak berhubungan (misal : trauma kepala), flu usus, atau episode muntah berat. Masalah kesehatan yang lama misal : sirosis, alkoholisme, hepatitis, gangguan makan (Mustaqin A., Gangguan Gastrointestinal ) Diagnosa keperawatan 1. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung. 2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah) Intervensi Keperawatan No Diagnosa Intervensi Rasional 1 Nyeri (akut) 1. Puasakan pasien di 1. Mengurangi berhubungan dengan 6jam pertama, inflamasi pada inflamasi mukosa 2. Berikan makanan mukosa lambung, lambung. lunak sedikit demi 2. Dilatasi gaster Tujuan: Setelah sedikit dan berikan dapat terjadi bila dilakukan tindakan minuman hangat, pemberian makanan keperawatan selama 1 3. Atur posisi yang setelah puasa terlalu x 24 jam nyaman bagi klien. cepat, - Nyeri klien 4. Ajarkan teknik 3. Posisi yang tepat berkurang atau distraksi dan reklasasi. dan dirasa nyaman hilang. 5. Kolaborasi dalam oleh klien dapat - Skala nyeri 0. pemberian analgetik. mengurangi resiko - Klien dapat relaks. klien terhadap nyeri. - Keadaan umum klien baik. 4. Dapat membuat klien jadi lebih baik dan melupakan nyeri. 5. Analgetik dapat memblok reseptor nyeri pada susunan saraf pusat. No Diagnosa Intervensi Rasional 2 Volume cairan 1. Penuhi 1. Intake cairan kurang dari kebutuhan yang adekuat kebutuhan individual. akan tubuh b/d intake Anjurkan mengurangi yang tidak klien untuk resiko dehidrasi adekuat dan minum pasien 2. output cair yang (dewasa : menunjukkan berlebih (mual 40- 60 status dehidrasi dan muntah) cc/kg/jam) atau Tujuan : 2. Awasi tanda- kemungkinan Setelah tanda vital, peningkatan dilakukan evaluasi kebutuhan tindakan turgor kulit, penggantian keperawatan pengisian cairan. 1x24jam,masalah kapiler dan kekurangan membran volume cairan mukosa pasien dapat teratasi. 3. Pertahankan 3. tirah baring, Aktivitas/munta mencegah h meningkatkan muntah dan tekanan intra tegangan pada abdominal dan defekasi dapat 4. Berikan terapi mencetuskan IV line sesuai perdarahan indikasi lanjut. 4.Mengganti kehilangan cairan yang hilang dan memperbaiki keseimbanngan cairan segera. Implementasi Dan Evaluasi NO . Implementasi Evaluasi DX
1,nyeri a. melakukan kunjungan rumah pasien S.
b. mengkaji tanda-tanda vital a. klien c. menanyakan intensitas nyeri (1- 10) dengan mengeluh member pada pasien gambaran skala nyeri pada pengukuran Numerik Rating Scale (NRS) dan abdomen b. menanyakan di skala berapa nyeri dirasakan keluarga pasien pasien d. Mengobservasi adanya tandatanda nyeri mengatakan nonverbal seperti : wajah gelisah, mengis, belum menangis. e. Menganjurkan kepada pasien mengetahui untuk melakkan tarik nafas dalam nyeri. tentang e. Menganjurkan kepada pasien untuk penyakit melakkan tarik nafas dalam nyeri. gastritis f. f. Memberikan pendidikan kesehatan melalui O :Klien masih penyuluhan kesehatan kepada keluarga meringis s.6 pasien tentang penyakit gastritis meliputi A: masalah belum penyebab, gejala, serta fator pencetus teratasi gastritis P: Intervensi Dilanjutkan a. Menganjurkan pasien untuk S: istrahat a. klien b. Menganjurkan kepada pasien mengatakan nyeri untuk melakukan tehnik berkurang b. relaksasi tarik nafas dalam setiap Keluarga nyeri kambuh mengatakan sudah c. Mengkaji tanda-tanda vitalk mengetahui apa pasien TD : 140/100 mmHg HR : tentang gastritis 74x/menit RR : 18x/menit Temp : O : klien meringis 36,5◦C Nyeri : 4 (NRS) dengan skala nyeri 4 d. Mengkaji ulang tingkat (NRS) pengetahuan keluarga tentang A : masalah belum gastritis teratasi P : intervensi dilanjutkan ♥Thank you ♥