AS DENGAN
DISUSUN OLEH :
RISKA APRILYA
711440119026
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
2021
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
1.2. RumusanMasalah..............................................................................................................4
1.3. TujuanPenulisan................................................................................................................5
1.4. ManfaatPenulisan..............................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................7
2.1. DefinisiHalusinasi.............................................................................................................7
2.3. Etiologi..............................................................................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................14
TINJAUAN KASUS.....................................................................................................................14
BAB IV..........................................................................................................................................39
PEMBAHASAN............................................................................................................................39
BAB V...........................................................................................................................................40
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................................40
5.1. Saran................................................................................................................................41
BAB I
PENDAHULUAN
benci atau marah yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Gangguan jiwa perilaku kekerasan dapat terjadi pada setiap orang memiliki
tekanan batin yang berupa kebencian terhadap seseorang. Maka seseorang yang
perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai hilangnya kontrol, dimana
individu dapat merusak diri sendiri, orang lain maupun lingkungan (Keliat,
2010)
Tingkah laku amuk dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain model
lingkungan rumah sakit yang terbatas yang membuat klien merasa tidak
berharga dan tidak diperlakukan secara manusiawi. Model selanjutnya yaitu
model interaksi, model ini menguraikan bagaimana proses interaksi yang terjadi
antara klien dan perawat dapat memicu atau menyebabkan terjadinya tingkah
laku amuk. Amuk merupakan respon marah terhadap adanya stress, cemas,
harga diri rendah, rasa bersalah, putus asa dan ketidakberdayaan. Respon
pada mereka yang berusi antara 15 hingga 44 tahun. Sementara itu, jutan anak-
anak di dunia dianiaya dan ditelantarkan oleh orangtua mereka atau yang
kekerasan terhadap anak di bawah usia 15 tahun pada tahun 2000, dan anak
berusia 0-4 tahun lebih dari dua kali lebih banyak dari anak berusia 5-14 tahun
rumah. Defisir kapasitas mental tau retardasi mental 34%, disfungsi mental
sekitar.
zaman dan dewasa ini juga menjadi faktor peningkatan permasalahan kesehatan
Surakarta kurang lebih 34%, jika dibandingkan dengan ganggua jiwa lainnya.
Diantaranya halusinasi 42%, harga diri rendah 14,5%, defisit perawatan diri
5,6% dan menarik diri 3,9%. Gangguan perilaku kekerasan yang terjadi
Menurut hasil survey Kesehatan Mental 1995 ditemukan 185 per 1000
penderita penyakit jiwa berat sekitar 6 juta orang atau sekitar 2,5% dari total
yang ada di Indonesia, dan hingga saat ini diperkirakan jumlah penderitanya
mencapai 2 juta orang.Hal ini didukung oleh data dari catatan medical record
1.4 Manfaat
2. Manfaat Teoritis
Hasil penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut maka penulis akan melakukan asuhan keperawatan
angka kejadian penderita gangguan jiwa yang belum diketahui secara pasti
penyebabnya. Maka dalam hal ini penulis menyajikan asuhan keperawatan dengan
1. Tujuan umum :
2. Tujuan khusus :
perilaku kekerasan
informasi dan pemecahan masalah keperawatan jiwa tentang asuhan
3. Manfaat Praktis
c. Bagi Penulis
d. Bagi Keluarga
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
dirinya sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk dan gaduh
Rentang Respon
Adaptif
Maladaptif
2010)
Keterangan:
tidak terkontrol.
a. Faktor Predisposisi
dihina, dianiaya.
perilaku kekerasan.
diam (pasif agresif) dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap pelaku
diterima (permissive).
b. Faktor Presipitasi
interaksi dengan orang lain. Kondisi pasien seperti ini kelemahan fisik
2014).
2.4 Etiologi
a. Faktor Preedisposisi
1) Faktor psikologi
7
a. Terjadi asumsi, seseorang untuk mencapai suatu
2) Faktor Biologis
perilaku kekerasan:
seseorang.
tindak criminal.
b. Faktor Presipitasi
terancam, baik berupa injuri secara fisik, psikis atau ancaman konsep
berdayaan, kehidupan yang penuh agresif, dan masa lalu yang tidak
menyenangkan.
mandir.
2.6 Patofisiologi
akan menurun dan akhirnya perasaan marah dapat teratasi. Rasa marah
melarikan
diri dari rasa marahnya, sehingga rasa marah tidak terungkap.
pada suatu saat dapat menimbulkan rasa bermusuhan yang lama, dan
ditujukan pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan (Dermawan &
Rusdi, 2013).
2.8 Penatalaksanaan
a. Farmakologi
b. Terapi Okupasi
karena itu didalam terapi ini tidak harus diberikan pekerjaan terapi
secara optimal.
d. Terapi Somatik
somatic terapi yang diberikan kepada pasien dengan gangguan jiwa dengan
Identitas Klien
Nama : Tn. AS
Umur : 28 Tahun
Alamat : Maumbi
No. RM :-
2. Alasan Masuk: klien mengatakan saat itu ia dalam keadaan mabuk alcohol dan
korban tewas.
3. Keluhan saat di kaji: Saat di kaji klien tampak tenang klien mengatakan masih
Faktor Predisposisi
Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
6. Psikososial
A B
Keterangan :
: laki-laki
: Perempuan
: Meninggal Duni
: Klien
b. Konsep diri
tidak ada yang paling disukai dan tidak ada yang tidak disukai.
4) Ideal diri : klien berharap ingin cepat sembuh dan di jemput oleh
5) Harga Diri : klien mengatakan tidak malu saat akan pulang kerumahnya
c. Hubungan sosial :
mengikutinya.
7. Status Mental
a. Penampilan fisik : Klien tampak bersih, tidak berbau, selalu ganti pakaian
setelah mandi.
e. Afek lebih: afek klien tumpul, klien bisa berespon dengan stimulus yang
f. Interaksi selama wawancara : kontak mata klien kurang dan saat bicara terus
terang ketika ditanya tetapi kadang berbicara hal – hal yang aneh.
nyuruh klien dimana sering terdengar di saat klien melamun dan suara itu
lanjutkan kembali
i. Isi pikir: saat berinteraksi dengan klien tidak di temukan adanya waham,
disorientasi: waktu, tempat dan orang lain, klien mampu mengenal waktu
saat pagi,siang, sore dan malam di RSJ klien mengenal yang merawatnya
stress
pada klien untuk memilih, mandi dulu sebelum makan atau makan dulu
n. Daya tilik diri : klien menyadari dirinya sakit dan di rawat di Rumah Sakit
Jiwa.
8. Kebutuhan
9. Mekanisme Kopimg
orang lain, klien lebih suka menyendiri dan berjongkok di samping tempat
tidurnya.
b. Terapi medis :
STELOSIS 5 mg 2x 1 tab
POHON MASALAH
orang lain
Effect : Dampak
ANALISA DATA
bisikan di telinganya
DO :
pendengaran, mendengar
bisikan-bisikan ditelinganya.
membunuh seseorang
menghayal
menyendiri
pikirannya sendiri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. D. 0121 Isolasi social b.d perubahan status mental d.d klien mengatakan lebih
senang menyendiri dank lien tampak lebih senang menyendiri
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan Kriteria Intervensi
Hasil
1 D.0085 Gangguan L.09083 - Distorsi I.09288 Manajemen
persepsi sensori b.d Persepsi sensori Halusinasi
gangguan Sensori menurun Observasi
pendengaran d.d Setelah -monitor prilaku yang
klien mengatakan dilakukan - Perilaku mengindikasi
sering tindakann halusinasi halusinasi
mendengarkan keperawatan menurun Terapeutik
bsisikan-bisikan selama 2x5 -diskusikan perasaan
yang aneh-aneh di jam diharapkan dan respon terhadap
telinganya. Persepsi halusinasi.
Sensori Edukasi
Membaik - Anjurkan melakukan
distraksi (mis.
melakukan aktivitas
dan teknik relaksasi)
- Ajarkan klien cara
mengontrol halusinasi
- Kolaborasi
pemberian obat
antipsikotik
2 D.0146 Resiko L.09076 -alam I. 14544 Pencegahan
prilaku kekerasan Kontrol Diri perasaan Perilaku Kekerasan
b.d halusinasi Setelah depresi Observasi
dilakukan menurun - Monitor adanya
tindakann benda yang berpotensi
keperawatan yang membahayakan
selama 2x5 Terapeutik
jam diharapkan - Latih mengurangi
Kontrol Diri kemarahan secara
Meningkat verbal dan non verbal
dengan cara terapkan
teknik relaksasi atau
berbicara
3. D. 0121 Isolasi L.13115 -minat I.13498 promosi
social b.d perubahan Keterlibatan terhadap sosialisasi
status mental d.d sosial aktivitas Observasi
klien mengatakan Setelah meningkat -identifikasi
lebih senang dilakukan -prilaku kemampuan
menyendiri dank tindakann menarik diri melakukan interaksi
lien tampak lebih keperawatan menurun dengan orang lain.
senang menyendiri selama 2x5
jam diharapkan Terapeutik
Keterlibatan -motivasi
sosial meningkatkan
meningkat keterlibatan dalam
suatu hubungan
-motivasi dalam
berinteraksi di luar
lingkungan.
Edukasi
-anjurkan berinteraksi
dengan orang lain
secara bertahap
HARI PERTAMA
Selasa, 30 November 2021
A:
- Anjurkan melakukan
distraksi (mis. melakukan
aktivitas dan teknik
relaksasi)
- Ajarkan klien cara
mengontrol halusinasi
- Kolaborasi pemberian
obat antipsikotik
P:
Intervensi manajemen
halusinasi dilanjutkan
Resiko prilaku - Monitor adanya benda yang S:
kekerasan b.d berpotensi yang - klein mengatakan masih
halusinasi membahayakan sering mendengarkan
- Latih mengurangi bisikan-bisikan hal-hal
kemarahan secara verbal dan aneh
non verbal dengan cara
terapkan teknik relaksasi atau O:
berbicara -Klien tampak sering
menghayal
A:
- Monitor adanya benda
yang berpotensi yang
membahayakan
- Latih mengurangi
kemarahan secara verbal
dan non verbal dengan
cara terapkan teknik
relaksasi atau berbicara
P: Intervensi pencegahan
perilaku kekerasan
dilanjutkan
A:
-identifikasi kemampuan
melakukan interaksi
dengan orang lain.
-motivasi meningkatkan
keterlibatan dalam suatu
hubungan
-motivasi dalam
berinteraksi di luar
lingkungan.
-anjurkan berinteraksi
dengan orang lain secara
bertahap
P:
Intervensi promosi
sosialisasi dilanjutkan
HARI KEDUA
Rabu, 01 Desember 2021
A:
- Anjurkan melakukan
distraksi (mis. melakukan
aktivitas dan teknik
relaksasi)
- Ajarkan klien cara
mengontrol halusinasi
- Kolaborasi pemberian
obat antipsikotik
P:
Intervensi manajemen
halusinasi dilanjutkan
Resiko prilaku - Monitor adanya benda yang S:
kekerasan b.d berpotensi yang - klein mengatakan masih
halusinasi membahayakan sering mendengarkan
- Latih mengurangi bisikan-bisikan hal-hal
kemarahan secara verbal dan aneh tetapi sudah mulai
non verbal dengan cara menghardik halusinasi
terapkan teknik relaksasi atau tersebut
berbicara
O:
-Klien tampak masih
sering menghayal
A:
- Monitor adanya benda
yang berpotensi yang
membahayakan
- Latih mengurangi
kemarahan secara verbal
dan non verbal dengan
cara terapkan teknik
relaksasi atau berbicara
P: Intervensi pencegahan
perilaku kekerasan
dilanjutkan
Isolasi social b.d -identifikasi kemampuan S:
perubahan status melakukan interaksi dengan - Klien mengatakan mulai
mental d.d klien orang lain. mencoba berinteraksi
mengatakan lebih -motivasi meningkatkan dengan teman perawat
senang menyendiri keterlibatan dalam suatu yang ada
dank lien tampak lebih hubungan
senang menyendiri -motivasi dalam berinteraksi O:
di luar lingkungan. - klien masih tampak
-anjurkan berinteraksi dengan sering menyendiri
-klien tampak mulai bisa
orang lain secara bertahap
bersosialisasi dengan
orang di luar
A:
-identifikasi kemampuan
melakukan interaksi
dengan orang lain.
-motivasi meningkatkan
keterlibatan dalam suatu
hubungan
-motivasi dalam
berinteraksi di luar
lingkungan.
-anjurkan berinteraksi
dengan orang lain secara
bertahap
P:
Intervensi promosi
sosialisasi dilanjutkan