Anda di halaman 1dari 8

ROLEPLAY MASALAH GANGGUAN PSIKOSOSIAL

Pembagian peran

Pasien : syahril

Dokter : Tresia

Perawat : Dyah dan Erin


Ibu : Elan

Ayah : ovan

Kakek : tomi

Nenek ; Ayu

CB

Syahril anak laki-laki berusia 11 tahun yang masih duduk di bangku SD. Ia berencana
mengadakan liburan sekolah bersama keluarganya ke Aceh sambil mengunjungi nenek dan
kakeknya disana.

( pulang dari usai pembagian raport di

sekolah) Syahril :” Assalammualaikum..

„Ayah … Ibu.. syahril pulang..” 

Ayah dan ibu : “waalaikumussalam Wr. Wb..

Ibu ; “Ehh anak kita sudah pulang yah..” 

Ayah :” Iya bu,,

Bagaimana nak hasil pembagian raport hari ini ??” 

Syahril :”Alhamdulillah bu Syahril masih bisa mempertahankan peringkat satu di


kelas..” Ibu
: “Waaaah.. Anak ibu hebat.. (tersenyum bangga)” 

Syahril : “Ini semua Berkat Ibu dan Ayah juga..” 

Ibu , Ayah.. Syahril boleh minta sesuatu gk ?” 

Ayah : “Mmm.. boleh .. memangnya kamu mau minta apa nak

?” Syahril :

” Syahril mau liburan ke rumah nenek dan kakek yah.. bu/ 

Syahril juga mau ajak mereka jalan-jalan disana. Gimana yah ,, bu,,

?” Ibu
:” ooh itu permintaannya..
Ya tentu boleh donk nak.. Iya kan yah.. ??

Ayah :” Iya bu.. tentu

boleh..” Syahril :

” Terima Kasih Ayah,, Ibu.. ” Ayah dan

Ibu : “Iya nak sama-sama” 

(Esok harinya keluarga bapak ovan tengah bersiap- siap untuk pergi berlibur ke Aceh)

( Setibanya di Aceh )

Ayah, Ibu dan Syahril

:” Assalammualaikum…” Nenek dan kakek :”

walaalaikummussalam ..

Ehh ada cucu nenek..

Masuk..masuk.. (sambil bersalaman )” 

Syahril, Kedua Orang tuanya, nenek dan kakek asyik bercerita, dan berbincang-bincang
satu sama lain

(keesokan harinya mereka pergi ke pantai dan berpiknik di sana , mereka bersantai dan sambil
melihat pemandangan sekitar. Tidak lama kemudian tiba- tiba ombak besar datang. Peristiwa
itu membuat perubahan besar dalam hidup Syahril. Ia harus kehilangan kedua orang tuanya,
dan kakeknya.Dia hanya hidup berdua dengan neneknya.)

( di rumah Syahril )

Syahril :” (hanya duduk termenung, melamun menatapi foto kedua orang

tuanya)” Nenek ;”( mncoba membujuk syahril)

Syahril, cucu nenek makan dulu ya..

Sudah hampir 3 hari kamu tidak makan . tubuh kamu tampak lemas

cu..” Makan lah dulu ya, sedikit tak apa, asalkan perutmu terisi.

Syahril : “hanya menggelengkan kepala..” 

Nenek benar- benar prihatin melihat keadaan cucunya, dia tidak sanggup kalau harus

merawatnya sendiri. Nenek berencana memanggil dokter ke rumahnya.


 

(dokter tiba di rumah, nenek menceritakan kronologi peristiwanya Dokter telah memahami
penjelasan nenek setelah itu dokter menuju kamar syahril)

Dokter :” Selamat pagi adek..” 

Syahril ;” (Syahril hanya menatap wajah dokter

itu) Anda siapa, saya tidak kenal

kamu..” 

Dokter : “Perkenalkan saya dokter Tresia, dokter teman adek.. panggil saja saya

kakak ” Syahril : “(berkata dengan kasar) Saya tidak punya teman seperti kamu. Pergi

kamu..” 

( Dokter keluar dan berkompromi dengan nenek . dia menyarankan kepada nenek kalau Syahril
sebaiknya di rawat di RSJ )

Dokter : “Nek, setelah saya mengajak syahril ngobrol. Ternyata dia tidak begitu merespon apa

yang saya katakan bahkan ia cenderung melakukan penolakan terhadap perkataan

saya.” 

Nenek : “Begitulah dok, tingkah cucu saya akhir-akhir ini .Nenek benar-benar khawatir melihat

keadaannya ditambah lagi usia nenek sudah tua . Nenek takut tidak bisa merawatnya

karena keterbatasan nenek.” 

Dokter :” Nenek, saya punya saran. Bagaimana kalu syahril dirawat di

RSJ.,” Nenek :” (terkejut) apa ?? tapi cucu saya tidak gila dok..” 

Dokter ;” Iya nek, saya mengerti . syahril tampaknya mengalami depresan yang begitu

berat,,” kalau hanya dirumah mungkin dia akan tambah depresi belum lagi begitu

banyak kenangan-kenangan ia bersama keluarganya di rumah ini.Di sana saya

akan bekerja sama juga dengan perawat dan psikiater. Insyaallah syahril akan

baik-baik saja dan cepat pulihnya.” 

Nenek ; “Baiklah dok, jika itu yang terbaik bagi cucu saya ”.

Dokter : “Terima kasih nek atas kerja samanya. Besok kita bujuk Syahril untuk kesana ya. “ 
Nenek : “Iya dok..” 

Esok harinya Dokter dan nenek berhasil membujuk syahril untuk di rawat di

RSJ. Ners Dyah ternyata sudah siap di kamar kamboja, tempat syahril akan di

rawat.

Ners dyah ; “(tersenyum) selamat pagi dok, nek ..” 

Dokter ; “Pagi juga ners Dyah, perkenalkan nek ini ners Dyah yang nantinya akan
membantu dalam perawatan Syahril. Nanti juga akan ada seorang
psikiater

namanya Kak Erin . Beliau juga akan ikut membantu kita. Baiklah saya tinggal

dulu ya nek ” 

(Dokter keluar )

Ners Dyah ; “Adek Syahril, perkenalkan saya Ners Dyah yang akan jadi teman Syahril

di sini.” 

Syahril : ( hanya diam )

Ners Dyah ; “Dek, adek biasanya seneng maen

apa?” Main sama kakak yuk..

Kebetulan kk punya banyak banyak permainan.

Syahril : (Tetap diam)

Ners Dyah : “Ya sudah kalau begitu adek istirahat dulu saja

ya..” Syahril

: “( tiba-tiba menjerit histeris ) Ibu.. Ayah…” 

Aku mau ikut ibu.. aku mau ikut Ayah..

Aku mau mati saja.. Aku mau ikut

mereka..

Nenek : “Syahril, tenamglah cu… Tenanglah 

Di sini ada nenek, nenek akan selalu menemanimu

Syahril : (menangis ) Ibu, ayah …Jangan tinggalkan syahril” 


 

( Psikiater datang )

Kak Erin : “permisi

nek..” Nenek 

: “Iya nak” 

Kak Erin :”Syahril, tenang ya dek ..” 


Syahril :”Pergi…. Pergi dari sini !! Aku mau

sendirian Keluar semuanya..” 

Kak Erin :” tampaknya Syahril butuh ketenangan, biarkan dia menenangkan dirinya dulu disini.

Nenek tetap di sini ya nek, kasih dukungan cucu nenek.” 

Nenek : “Iya bu..” 

Kak Erin ; “Ners dyah , kita keluar dulu

ya..” Ners Dyah : “Iya kak..” 

Syahril masih menangis dan memanggil- manggil kedua orang tuanya. Nenek berusaha
menenangkannya. Akhirnya dengan berbagai usaha akhirnya syahril bisa tenang dan tertidur . dokter
Tresia pun datang.

Dokter :‟ permisi nek, saya boleh

masuk.”. Nenek : “Ya silahkan dokter” 

Dokter ;”Syukurlah Syahril sudah bisa istirahat

sekarang” Nenek

:”Iya dok Alhamdulillah, nenek juga lega melihatnya” 

Dokter :”Nek saya akan memberikan obat, diantaranya obat penenang dan obat anti

depresan. Obat ini akan membantu menenangkan syahril akibat depresi berat yang di

alaminya. Obat ini diminum secara teratur ya nek, sesuai dosis supaya kondisi

SYahril bisa pulih lebih cepat .” 

Nenek :”Iya dokter, terima kasih” 

Dokter :”sama-sama nek, kalau begitu saya permisi dulu”.

Setelah keadaan Syahril lebih tenang, Ibu Erin dan Ners Dyah pun mencoba mendekati Syahril kembali.
Syahril :” Aku anak pembawa sial nek.. Ayah , Ibu dan kakek meninggal.. Itu semua gara-

gara aku. Untuk apa lagi aku hidup. “ 

Nenek :” Jangan berkata seperti itu cu, semua itu sudah ditakdirkan oleh yang Maha Kuasa.

Syahril tidak kasihan dengan nenek. Kalau kamu ikut pergi dengan ayah, ibu dan kakek 

Nenek dengan siapa disini. Nenek tidak punya siapa-siapa lagi..” 


Kak Ein : “Iya dek betul kata neneknya, adek tidak boleh menyalahkan diri sendiri. Semua

itu sudah menjadi takdir .” 

Syahril : “(Marah ) Kalau aku tidak mengajak mereka liburan ke sana . ini semua tidak akan

Terjadi. Ayah , Ibu dan Kakek pasti masih ada sekarang. Ini semua gara-gara aku

kak.” 

Nenek : “(menangis) Masyaallah cu, jangan berkata seperti itu nak..” 

Setelah beberapa minggu dirawat, berbagai usaha, motivasi telah diberikan kepada Syahril agar
dia kembali pulih. Akhirnya cara itu mampu membuatnya pulih kembali.

Ners Dyah ; “Dek , sudah waktunya makan siang. Sekarang makan dulu ya, setelah itu

minum Obatnya..” 

Kak Erin : “Iya, Syahril mau cepet-cepet pulang ke rumah kan. Kembali sekolah lagi

bertemu teman- teman lagi.” 

Nenek ; “(tersenyum) makan dulu ya cu, biar nenek yang suapin.” 

Lingkungan yang tenang, dan motivasi- motivasi yang di berikan oleh orang disekelilingnya ternyata
mampu membuat Syahril bangkit dari kesedihannya.

Beberapa hari kemudian.. .

Syahril :”nek, syahril mau kembali lagi ke rumah.. Syahril juga mau ke sekolah

lagi..” Nenek

: “(tersenyum ) Iya tentu.. hari ini kita juga sudah bisa pulang..

Nak erin, Ners Dyah, dokter terima kasih banyak atas bantuannya kepada kami selama

Ini. Saya tidak akan melupakan kebaikan anda semua. Syahril sekarang sudah pulih

Kembali. Saya rasa kami sudah bisa menjalani hidup seperti biasanya. “ 

Dokter :” Iya nek sama- sama, kami semua senang bisa membantu nenek dan syahril.” 

Nenek : “Kalau begitu kami permisi dulu ya..” 


Syahril :” Terima kasih kak .. kami permisi dulu Assalammualaikum

..” Ners Dyah, kak Erin, Dokter : “Walaikummussalam hati- hati di jalan…” 

Anda mungkin juga menyukai