Anda di halaman 1dari 9

INGIN MEMBANTU ORANG TUA

Cerpen Karangan: Kafka Cinta Ginanda Ramadhanti


Lolos moderasi pada: 26 January 2016
Namaku Nita, umurku 11 tahun. Aku memiliki 3 sahabat, namanya
Naila, Dimas, dan Laila. Saat hari sabtu, ayahku dipecat dari pekerjaannya.
Lalu ayah menangis, aku pun bertanya kepada ibu yang sedang sedih. Ibu,
kenapa

Ayah

menangis?

kataku

sedih.

A..ayahmu

di..dipecat

dari

pekerjaannya, Nak kata ibuku sedih juga. A..apa?! kataku dalam hati
sedih.
Keesokkan

harinya,

aku

mengumpulkan

teman-temanku

dan

menceritakan masalahku kepada teman temanku. Kasihan sekali Ayahmu


kata Naila dengan wajah yang sedih. Lalu, mereka semua terdiam dan
mencari ide untuk membantu ayahnya Nita. Tak lama kemudian Dimas
menemukan ide. Aha.. Aku tahu!! jawabnya dengan nada yang sangat
keras.
Apa? Kau tahu apa? jawab Naila. Iya, kau tahu apa? sambung Laila. Lalu
Dimas menceritakan idenya untuk membujuk ayahnya untuk membangun
gedung, Dimas berencana ingin membuat toko buku yang bernama sari
indah. Wah, itu ide yang bagus Dimas kataku. Betul, kata Naila. Pasti
ayahmu akan bangga padamu Nita kata Laila.
Lalu, mereka. merencanakan ide itu dengan membawa ayah dan
ibunya Nita. Mereka pun setuju untuk mengkagetkan ayah dan ibunya Nita
pada hari Selasa. Pada saat hari Selasa, mereka berkumpul di taman. Lalu,
Nita disuruh Dimas untuk membujuk ayah dan ibunya untuk pergi ke taman.
Nita pun berhasil membujuk ayah dan ibunya, dan Nita harus menutupi mata
ayah dan ibunnya dengan kain.

Ayo yah Bu sedikit lagi kataku sangat senang. Kemudian, teman


teman Nita segera memberi kejutan. Lalu, Nita segera membuka kain
penutup mata itu. Saat dibuka, tiba tiba kejutan!!! teriak teman-temanku
dan aku. Wahh kata ayah dan ibuku terkejut. Terima kasih, Nak kata
ayah. Sama sama, Yah kataku. Sejak saat itulah, toko buku sari indah
menjadi toko buku yang selalu ramai dibeli orang.
TAMAT
SEKOLAH BARU

Cerpen Karangan: Tita Larasati Tjoa


Lolos moderasi pada: 26 January 2016
Chacha memikirkan hari esok. Pertama kali masuk sekolah baru. Ya dia
pindahan dari Bandung ke Jakarta dikarenakan ayahnya pindah tugas. Tibatiba, ibunya berkata. Chacha ayo, katanya mau ke gramedia membeli
peralatan esok. Oh ya Ibu, Chacha siap siap dulu.
Saat sampai di gramedia, Chacha membeli semua yang diperlukan.
Barang lamanya telah diberikan kepada adiknya karena rusak semua. Karena
adiknya nakal, resek, semua barang di rusaknya. Chacha membeli tas
bergambar princess, tempat pensil 3, kotak pensil 3, pensil 1 pak, pena 1
pak, penghapus 1 pak, tipe x 10, buku 5 pak, buku kotak kotak kecil dan
besar 1 pak, penggaris 5, peruncing besar 2, peruncing kecil 2, dan beberapa
buku novel untuk dibacanya. Harganya 1 juta loh.
Chacha masih terbayang besok. Bisakah ia mendapat teman? Mungkin
semua sudah punya teman dan sahabat masing-masing. Lalu bagaimana
dengannya? Di sekolah lamanya saja cuma punya 5 teman. Bagaimana jika
di sekolah baru? Uhh rasa gelisah menghantuinya. Akhirnya jam 12. 00 pun

ia tertidur. Esoknya, saat ia datang ke sekolah. Ia menampakkan wajah


polos. Ia masuk ke kelas III A kelas unggulan.
Dibimbing

bu

guru

ia

memperkenalkan

diri,

Assalamualaikum,

perkenalkan nama saya Chacha Lestari. Saya harap kalian bisa menerima
saya dengan baik. Selang beberapa waktu, ia belum mendapatkan teman.
Namun, saat latihan, ulangan nilainya selalu 9 ataupun 10 seringnya. Chacha
selalu menyendiri kesepian. Ia tidak mempunyai teman. Hai, Tari.
Seseorang menyapanya. Ia tersenyum dan membalas sapaanya. Hai juga.
Tapi Chacha bingung mengapa ia dipanggil Tari. Tapi tak apa pikirnya nama
yang bagus.
Namaku Citra.
Senang bertemu denganmu Citra.
Mau gak kita jadi sahabat.
Mau. Jawab Tari dengan senang dan wajah yang berseri-seri. Ia senang
mempunyai sahabat walau hanya satu. Akhirnya mereka bersahabat
selamanya. Walau kadang Citra cerewet dan Tari pendiam.
Cerpen Karangan: Tita Larasati Tjoa
Facebook: Tita Larasati

PENGORBANAN IBUKU DAN PENYESALANKU

Cerpen Karangan: Fanessa Amanda


Lolos moderasi pada: 24 December 2014
Nak tolong ambilkan kacamata ibu nak
Ih ambil snediri emang gak bisa makannya jadi orang itu jangan cacat
donk
Masya allah nak jangan ngomong begitu
Assalamuaalaikum
Waalaikum salam eh pak ustadz, ada apa pak datang ke rumah saya?
Tadi saya denger keributan di rumah ini

Iya pak maaf tadi saya minta ambilkan kacamata saya tapi layla enggak
mau, namanya anak anak pak emang begitu
Oh, layla kamu tidak boleh seperti itu sama ibu kamu bagaimanapun
kedadaannya tapi dia ibumu dan yang telah melahirkanmu nak
Eh pak ustadz kalo mau ceramah jangan di rumah saya donk mau ceramah
itu ya di mesjid lah
ya allah layla, maaf pak anak saya sedang khilaf
Iya tidak apa apa, ya sudah ini sudah malam saya mau pulang dulu ya
Iya pak
Bu kenapa ibu bilangin ke pak ustadz dih kalo aku gitu sama ibu
Maaf nak tapi sesama umat islam kita diajarkan oleh allah untuk tidak
berbohong nak
Udah cukup ceramahin aku

ya allah berikanlah taubat ya allah pada anakku, ampunilah dosa dosa


anakku ya allah
Ibuuuuk bisa gak sih gak berisik aku tu pusing dan muak dengerin suara
tangisan ibu dan ocehan ibu yang gak jelas itu
Masya allah nak jangan ngomong begitu
Udah deh aku mau tidur
Gak makan lagi
Gak aku muak liat tempe melulu

Masya allah nak jangan begitu meskipun lauk kita hanya tempe saja setiap
hari tapi ini rezeki dari allah nak
Cukup buk cukup, kalo mau ceramah di masjid, jangan di rumah donk

Nak bangun udah pagi mau sekolah


Ah buk udah deh aku itu masih ngantuk gara gara ibu ngoceh ngoceh
semalem, hari ini aku gak mau sekolah
ya allah nak nanti kamu gak naik ke kelas 5 nak kan kamu mau ujian
Eh buk ibuk mau menghina aku ya karena setiap naikkan kelas aku selelu
dapet peringkat 15 dan bla bla bla
Bukan itu maksud ibu nak
Pergi sana
Iya nak
Aduuuuh
Kamu kenapa nak
Udah pergi sana

Dok saya kenapa ya


Kamu terkena penyakit gagal ginjal
Apa, stadium berapa saya dok
Kamu sudah mencapai stadium 4
Jadi waktu hidup saya sudah tidak lama lagi ya

Kemuangkinan iya
Berapa lama saya bisa hidup
Hidup dan mati adalah kehendak allah nak

Apa ini, hah layla terkenaa penyakit gagal ginjal stadium akhir, ya allah
kenapa layla gak pernah cerita sama saya ya allah, layla umurumu masih
lama ibu mau kamu harus meraih cita cita mu nak, biarkan ibu mati duluan,
ibu akan mendonorkan ginjal ibu dengan kamu nak

Dok apa benar anak saya yang bernama layla terkelan penyakit gagal ginjal
stadium akhir dok
Iya bu benar, memeng kenapa
Apa saya bisa mendonorkan ginjal saya untuk anak saya dok
Tentu bisa tapi kalau ibu dan anak ibu bersedia
Saya dan anak saya bersedia dok
Baik besok ibu datang membawa anak ibu ya
Apa dokter bisa menjemput anak saya, saya tidak mau smapai anak saya
tahu dok
Baik buk

Tok tok tok


Iya sebentar
Eh pak dokter itu anak saya pak sudah saya beri obat pingsan dari dokter

Ayo bu kita berangkat sekarang


Ayo pak

Loh dok kok saya ada di rs sih


Kamu baru saja selesai dioperasi
Kenapa saya dioperasi dok
Karena penyakit kamu
Maksud nya
ya ibu kamu mendonorkan ginjalnya kepada kamu
Apaaa, sekarang dimana ibu saya dok
Dia sudah meninggal dek
Apaaa ibuuuuuuu jangan tinggalin layla buuu layla gak mauau ditinggal ibu
sendirian
Sebelum ibu kamu meninggal dia menitipkan pesan untuk kamu
Apa dok
Kata ibu kamu, kamu harus bertaubat kepada allah atas kesalahan kamu,
mati dan hidup ada di tangan allah dan tidak ada yang mengetahuinnya dan
ibu kamu akan selalu ada di sisi dan hati kamu meskipun kamu udah jahat
sama ibu kamu hanya itu pesan ibu kamu
Makasih dok
Iya
Ibuuuuuuuu

1.Pesan nasehat untuk kalian para pembaca cerpenku.


Janganlah engkau durhaka kepada ibu kalian karena itu tidak ada gunanya
bagaimana saat ibu tidak ada di samping kita kalian pasti susah jadi
bertaubat lah jangan durhaka kepada ibu sesalilah perbuatanmu, minta maaf
la kepada ibu mu, saat kalian sakit ibu kalian pasti akan berkorban untuk
kalian jadi jangan lah kalian sia siakan waktu hidup mu bersama ibumu
Cerpen Karangan: Fanessa Amanda
Facebook: Loker Seniku
Kalo ada yang suka tolong di komentarin ya cerpen nya

Anda mungkin juga menyukai