Anda di halaman 1dari 5

ASAL MULA REOG PONOROGO

Dahulu kala ada seorang puteri yang cantik jelita bernama Dewi Sanggalangit. Ia puteri

seorang raja yang terkenal di Kediri yang bernama Raja Airlangga. Karena wajahnya yang

cantik jelita dan sikapnya yang lemah lembut banyak para pangeran dan raja-raja yang ingin

meminangnya untuk dijadikan sebagai istri. Namun sayang Dewi Sanggalangit nampaknya

belum berhasrat untuk berumah tangga. Sehingga membuat pusing kedua orang Bagindaya.

Padahal kedua orang Bagindaya sudah sangat mendambakan hadirnya seorang cucu .

Raja Airlangga: “Anakku, sampai kapan kau akan menolak setiap pangeran yang datang

melamarmu?”

Dewi Sanggalangit : “Ayahanda, sebenarnya hamba belum berhasrat untuk bersuami.

Namun jika ayahanda sangat mengharapkan, baiklah. Namun hamba minta syarat,

calon suami hamba harus bisa memenuhi keinginan hamba.”

Raja Airlangga: “Kalau ayah boleh tau apa keinginanmu nak ?”

Dewi Sanggalangit :“Ayahanda .. bolehkah anakmu ini bersemedi selama 3 hari untuk

menentukan syarat apa yang cocok untuk suami hamba . hamba ingin meminta petunjuk para

dewa yah. Setelah itu hamba akan menghadap ayahanda untuk menyampaikan keinginan

hamba.”

Raja Airlangga: “Baiklah nak, jika itu keinginanmu ayah kabulkan , kamu bisa bersemedi dulu

untuk menetukan syarat mu.”

Dewi Sanggalangit :“Terima kasih ayah.”

Demikianlah, tiga hari tiga malam Dewi Sanggalangit bersemedi. Pada hari keempat ia menghadap

ayahandanya.

Dewi Sanggalangit : “Ayahanda hamba sudah menetukan syarat yang cocok untuk calon suami

hamba.”

Raja Airlangga : “Oh ya ? Coba nak kamu ajukan syaratmu itu ..”

Dewi Sanggalangit : “Ayahanda, calon suami hamba harus mampu menghadirkan suatu tontonan

yang menarik. Tontonan atau keramaian yang belum ada sebelumnya. Semacam tarian yang diiringi

tabuhan dan gamelan. Dilengkapi dengan barisan kuda. Nantinya akan dijadikan iringan pengantin.

Terakhir harus dapat menghadirkan binatang berkepala dua.”

Raja Airlangga : “Baiklah nak .. jika persyaratanmu ini sudah bulat ayah tidak bias bilang apaapa.”
Dewi Sanggalangit : “Baik ayahanda …”

Syarat dari Dewi Sanggalangit pun di umumkan . Semua Bangsawan pun yang semula senang

karena mendengar Dewi Sanggalangit mencari jodoh kini berubah haluan . Banyak para

bangsawan yang mundur karena syarat dari Dewi Sanggalangit yang menyusahkan . Hingga

akhirnya tersisa 2 Raja yaitu Raja Singa Barong dari kerajaan Lodaya dan Raja Kelanaswandana

dari kerajaan Wengker.

bujangganong :’’permisi saya bujang ganong dari kerajaan wengker ingin memnyampaikan pesan
dari raja kelanaswandana’’

patih derkolo:’’saya patih derkolo dari kerajaan lodaya ingin menyampaikan pesan dari raja singa
barong’’

prajurit:’’baiklah tunggu sebentar’’

prajurit:’’permisi tuan ada tamu dari kerajaan wengker dan kerajaan lodaya yang ingin bertemu
dengan anda’’

raja airlangga:’’Baiklah persilahkan mereka masuk’’

prajurit:’’baiklah tuan’’

‘’kalian bisa masuk sekarang’’

Bujang ganong:’’permisi raja saya bujang ganong dari kerajaan wengker saya ingin menyampaikan
bahwa raja kelono sewandono bersedia untuk mengikuti sayembara ‘’

Patih derkolo:’’saya patih derkolo dari kerajaan lodaya ingin menyampaikan pesan dari raja singa
barong bahwa raja singa barong bersedia untuk mengikuti sayembara’’

Raja airlangga:’’ baiklah jika kedua raja kalian bersedia kutunggu kehadiran mereka dengan
membawa persyaratan yang putriku inginkan’’

Di daerah lain ,Raja Singabarong telah memerintahkan para abdinya untuk mencarikan kudakuda
kembar. Mengerahkan para seniman dan seniwatinya menciptakan tontonan yang menarik, dan
mendapatkan seekor binatang berkepala dua.

Raja Singabarong : “Patih sekarang kamu cari seniman ,seniwati yang dapat menciptakan

tontonan yang menarik dan cari seekor binatang yang berkepala dua sekarang juga !.”

Patih Iderkala : “Baik lah baginda, titahmu akan segera hamba laksanakan”

Namun pekerjaan itu ternyata tidak mudah. Kuda kembar sudah dapat dikumpulkan, namun

tontonan dengan kreasi baru belum tercipta, demikian pula binatang berkepala dua belum

didapatkannya.

Patih Iderkala : “Maaf baginda kuda kuda kembarnya sudah siap , tetapi ada yang kurang ”

Raja Singabarong : “Apa yang kurang ? katakan sekarang !”

Patih Iderkala : “Maaf baginda untuk hewan berkepala duanya hamba tidak mampu mencari
karena sangat sulit untuk mencari hewan tersebut .”

Patih Iderkala pun mencari hewan berkepala 2 tersebut . Hingga akhirnya Patih Iderkala Punya

cara untuk memata-matai Raja Kelanaswandana .

Patih Iderkala : “Baiklah Dayang , untuk kali ini kita akan pergi ke kerajaan Wengker ,disana kita

akan mencuri ide mereka. Kita akan menyamar sebagai pedagang tetapiTidak segampang itu kita
mencuri ide , keamanan di kerajaan ini sangat ketat,jika kita tidak waspada maka kita akan diserang.
Maka dari itu kita menyamar sebagaipedagang.”

Setelah 3 hari Patih Iderkala dan dayang-dayangnya melakukan penyelidikan di Kerajaan

Wengker , mereka kembali ke Kerajaan Lodaya.

Patih Iderkala :“Ampun Baginda. Kiranya si Kelanaswandana hampir berhasil mewujudkan

permintaan Dewi Sanggalangit.”

Raja Singabarong : “Apa?! Persiapan apa saja yang mereka lakukan?!”

Patih Iderkala :“Hamba lihat lebih dari seratus ekor kuda kembar telah dikumpulkan. Mereka

juga telah menyiapkan tontonan yang menarik, yang sangat menakjubkan.”

Raja Singabarong :“Wah celaka! Kalau begitu sebentar lagi dia dapat merebut Dewi

Sanggalangit sebagai istrinya.”

Patih Iderkala :“Ya Baginda.”

Raja Singabarong :“Lalu bagaimana dengan binatang berkepala dua, apa juga sudah mereka

siapkan?”

Patih Iderkala :“Hanya binatang itulah yang belum mereka siapkan. Tapi nampaknya sebentar

lagi mereka dapat menemukannya.”

Raja Singabarong :(Ia bangkit berdiri dari kursinya dan berkata keras.)“Patih Iderkala! Mulai hari ini

siapkan prajurit pilihan dengan senjata yang lengkap. Kita akan melakukan penyerangan terhadap
kerjaan wengker’’

Patih Iderkala :“Siap baginda!”

Lalu Patih Iderkala menyiapkan pasukan untuk menyerang Kerajaan Wengker.Sementara itu di
kerajaan wengker setelah seluruh pejabat dan pendeta mendengarpersyaratan yang diajukan Dewi
Sanggalagit, mereka tiada gentar, seluruh kawula kerajaan,baik para pejabat, seniman, rakyat biasa
rela bekerja keras guna memenuhi permintaan Dewi Sanggalangit.Namun Patih bujang ganong tidak
mampu untuk memenuhi syarat yang terakhir yaitu hewan berkepala dua.

Patih Pujanggeleng : “Maafkan hamba baginda, hamba belum bisa menemukan binatang

berkepala dua tersebut.”

Raja Kelanaswandana : “Tenang saja! Soal binatang berkepala dua itu aku sendiri yang akan
mencarinya. Sekarang tingkatkan kewaspadaan, aku mencium gelagat kurang baik dari kerajaan

tetangga.”

Patih Pujanggeleng : “Maksud Baginda?”

Raja Kelanaswandana : “Coba kau menyamar jadi rakyat biasa, berbaurlah dengan penduduk di
pasardan keramaian lainnya.”

Patih Pujanggeleng : “Baik baginda, titahmu akan segera hamba laksanakan.”

Kemudian bujang ganong mengutus beberapa prajurit untuk menyamar menjadi rakyat biasa.setelah
beberapa hari menyamar akhirnya mata mata dari kerajaan lodaya pun tertangkap.kemudian mata-
mata kerajaan lodaya pun di hadapkan ke bujang ganong.

Mata mata lodaya,prajurit wengker,bujang ganong:[ melakukan sidang]

Akhirnya mata mata dari kerjaan lodaya mengakuhi kesalahanya dan menceritakan semua rencana
jahat yang sudah dibuat oleh raja singa barong.kemudian raja kelanasewandana mendatangi
kerajaan lodaya dan menghadap kepada raja singa barong.sementara di kerajaan lodaya raja singa
barong sedang menikmati patukan –patukan dari burung merak yang sangat nikmat sehingga
membuatnya tertidur. Ia sama sekali tak mengetahui keadaan di luar istana. Karena tak ada prajurit
yang berani melapor kepadanya. Memang sudah diperintahkan kepada prajurit bahwa jika ia sedang
berada ditamansari siapapun tidak boleh menemui dan mengganggunya, jika perintah itu dilanggar
maka pelakunya akan dihukum mati.

(peperangan merambat sampai ke dalam istana Lodaya dekat tamansari, Raja Singobarong
terbangun)

Raja Singabarong : (teriak)“Hei mengapa kalian ribut-ribut?!”

(Raja Kelanaswandana tahu-tahu sudah berada di hadapan Raja Singabarong)

Raja Singabarong : (terkejut) “Hai Raja Kelanaswandana, mau apa kau datang kemari?”

Raja Kelanaswandana : “Jangan pura-pura bodoh! Bukankah kau hendak merampas usahaku dalam
memenuhi persyaratan Dewi Sanggalangit!”

Raja Singabarong : “Hem, jadi kau sudah tahu!”

Raja Kelanaswandana : “Ya, maka untuk itu aku datang menghukummu!”(mengarahkan cambuk
sakti ke bagian kepala Raja Singabarong)

Seketika kepala Singabarong berubah. Burung merak yang bertengger di bahunya tiba-tiba melekat
jadi satu dengan kepalanya sehingga Raja Singabarong berkepala dua.

Raja Singabarong : “Kurang ajar kau Kelanaswandana!”(mencabut keris dan menyerang Raja

Kelanaswandana)

Raja Kelanaswandana : (mengayunkan cambuk saktinya)

*sfx : suara petir

Raja Singabarong : (terpental, menggelepar-gelepar diatas tanah)


Raja Kelanaswandana : “Akhirnya…. Prajurit ! Bawa dia ke Kerajaan!”

prajurit: “Baik Baginda”

Beberapa hari kemudian Raja Kelanaswandana mengirim utusan yang memberitahukan Raja Kediri

bahwa ia segera datang membawa persyaratan Dewi Sanggalangit. Raja Kediri langsung memanggil

Dewi Sanggalangit.

Raja Airlangga: “Anakku, apa kau benar-benar bersedia menjadi istri Raja Kelanaswandana?”

Dewi Sanggalangit : “Ayahanda… apakah Raja Kelanaswandana sanggup memenuhi persyaratan

hamba?”

Raja Airlangga: “Tentu saja, dia akan datang dengan semua persyaratan yang kau ajukan.Jika kau
setuju besok akan diselenggrahkan pernikahanmu dan menampilkan pertunjukan sesuai dengan
syarat yang kau minta’’

Dewi sanggalngit:’’baiklah ayahanda’’

Demikianlah, pada hari yang ditentukan datanglah rombongan Raja Kelanaswandana dengan
kesenian Reog sebagai pengiring. Raja Kelanaswandana datang dengan iringan seratus empat puluh
empat ekor kuda kembar, dengan suara gamelan, gendang dan terompet aneh yang menimbulkan
perpaduan suara aneh, merdu mendayu-dayu. Ditambah lagi dengan hadirnya seekor binatang
berkepala dua yang menari-nari liar namun indah dan menarik hati. Semua orang yang menonton
bersorak kegirangan,tanpa terasa mereka ikut menari-nari dan berjingkrak-jingkrak kegirangan
mengikuti suara musik.Demikianlah, pada akhirnya Dewi Sanggalangit menjadi permaisuri Raja
Kelanaswandana dan diboyong ke Bandarangin di Wengker. Wengker adalah nama lain dari
Ponorogo sehingga di kemudian hari kesenian Reog itu disebut Reog Ponorogo.

Anda mungkin juga menyukai