Anda di halaman 1dari 3

KEONG EMAS

Di sebuah kerajaan makmur bernama kerjaan DAHA hiduplah seorang raja, dia
mempunyai dua orang putri bernama Dewi galuh dan Candra Kirana. Mereka berdua cantik,
namun candra kiranalah yang paling cantik. Mereka berdua putri raja namun candra kiranalah
yang paling disayang rakyatnya. Selain parasnya yang cantik, hatinya juga jelita. Sementara
Dewi galuh selalu iri dengan kakaknya. Lama-lama rasa iri itu menjadi rasa benci.

Lalu tumbuhlah kedua gadis itu menjadi dewasa, Raja kertamarta melihat sudah
waktunya Candra kirana menikah. Diapun bertanya pada putrinya.

Raja: “Putriku kamu sudah dewasa, sudah waktunya menikah, apakah kamu mau kunikahkan
dengan laki-laki pilihanku?”

Candra Kirana mengangguk, dia selalu patuh pada ayahnya.

Candra kirana: “siapakah laki-laki pilihan ayahanda?”

Raja: “raden inu kertapati dari kerjaan kahuripan. Dia adalah laki-laki yang baik, bijaksana dan
adil. Kamu bersedia bukan?”

Candra kirana sekali lagi mengangguk.

Candra kirana: “saya bersedia ayahanda.”

Dewi galuh yang mendengar percakapan ayahanda dan kakaknya menjadi marah. Sudah lama
dia menaruh hati pada raden inu kertapati pewaris tahta dari kerajaan kahuripan. Pupus sudah
harapannya menjadi permaisuri. Kemarahannya membuatnya gelap mata, diapun pergi menemui
nenek sihir untuk membuat rencana menyingkirkan Candra kirana.

Dewi galuh: “Nek aku perlu bantuan nenek.”

Nenek: “Hahahah.. Pasti…pasti aku bantu dewi galuh…. Hahahaha….”

Suatu hari Candra kirana berjalan-jalan di tepi pantai, dia sangat gembira dengan rencana
ayahnya. Sebenarnya Candra kirana juga menaruh hati dengan raden inu kertapati, keinginan
hatinya ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Sebentar lagi raden inu kertapati akan
melamarnya sebagai permaisurinya.

Candra kirana: “senangnya hatiku, sebentar lagi akan menjadi permaisuri. Nananana..”

Saat candra kirana sedang asyik bermain air, tiba-tiba muncullah nenek sihir.

Candra Kirana: “Hah siapa kamu?”

Nenek sihir tertawa dengan suara yang mengerikan.

Nenek sihir: “Hahahaha…. Kamu tidak perlu tahu siapa aku, hehehehe.”

Nenek sihir itu komat-kamit lalu merentangkan kedua tangannya.


Nenek sihir: “wahai candra kirana, ku kutuk kamu jadi seekor keong emas. LAM GALAM
GUALAM PALAM..HUAAAA.. Kamu hanya bisa manusia kembali jika kamu menentukan
cinta sejatimu. Namun, akan kupastikan kamu tidak akan bertemu dengannya. Hahahaaaha”

Candra Kirana: “tolong…tolong….tolong aku….”

Jerit candra kirana. Tidak ada yang mendengar jerit tangisnya, candra kirana sudah menjadi
keong emas. Tiba-tiba ombak besar menerjang dan menyeret keong emas.

Sementara itu di istana Dewi galuh menyebarkan berita bohong jika candra kirana
melarikan diri karena tidak mau dinikahkan oleh raden inu kertapati.

Dewi galuh: “Pengawal..Pengawal…”

Pengawal: “Iya tuan putri.”

Dewi galuh: “Ku beri tahu sesuatu, Candra kirana sudah kabur karena tidak mau menikah
dengan raden inu kertapati.”

Pengawal: “Apa? Saa…sayaa akan segera melapor pada yang mulia…”

Nan jauh di seberang sana seorang nenek tua sedang mencari ikan dengan jaring tuanya,
dia terkejut karena seekor keong emas yang berwarna kemilau tersangkut di jaringnya.

Nenek tua: “Apa ini? Keong yang cantik.”

Diapun membawa pulang keong emas itu untuk dipelihara. Ketika nenek tua pergi mencari ikan
keesokan harinya, keong emas berubah wujud Chandra kirana.

Candra kirana: “ Hmmmm sebagai ucapan terima kasih sama nenek karena sudah menolongku,
aku akan membersihkan rumah dan memasak makanan yang enak buat nenek.”

Setelah tugasnya selesai Chandra kirana berubah wujud menjadi keong emas kembali.
Sepulangnya dari mencari ikan nenek tua terkejut sebab rumahnya sudah bersih dan tersedia
makanan di meja makan.

Nenek tua: “Hah apa ini? Kok bisa? Datang dari mana makanan ini?”

Kejadian aneh itu terus berulang setiap hari. Karena penasaran nenek tua itu tidak mencari ikan
tetapi mengintip dari luar rumah. Ternyata dia melihat keajaiban. Langsung saja nenek itu masuk
rumah, Chandra kirana pun terkejut.

Nenek tua: “Ya tuhan siapa kau?”

Chandra kirana: “Aaa….aku.. Chandra ki…rana nek.. aku puteri yang dikutuk menjadi keong
emas.”

Nenek tua: “Ya tuhan, kasian sekali kau nak…”

Sementara itu raden inu kertapati tidak percaya jika Chandra kirana pergi begitu saja.
Diapun menyamar menjadi rakyat biasa dan mengembara menjadi Chandra kirana. Rencana itu
diketahui oleh dewi galuh yang segera memerintahkan nenek sihir untuk menggagalkan raden
inu.
Dewi galuh: “gawat, kita harus segera menggagalkan rencana raden inu kertapati.”

Nenek sihir: “tenang tenang tenang.”

Nenek sihirpun berubah menjadi buruk gagak yang dapat bicara. Raden inu yang sakti mencium
gelagat tidak baik ketika bertemu dengan gagak itu. dia heran sebab burung gagak itu selalu
membawanya ke tempat yang jauh dan sepi.

Raden inu: “Siapa kamu ini gagak?”

Gagak: “aku ini adalah burung yang tahu arah tujuanmu.”

Raden inu kertapati yang sakti merasa jengkel lalu memukul gagak itu dengan tongkatnya.
Gagak itu roboh dan berubah menjadi nenek sihir.

Raden inu: “Hah ternyata kamu nenek jahat.”

Raden inu semakin membulatkan tekat untuk mencari Chandra kirana. Dia terus
mengembara sampai bekalnya habis dan diapun sampai di desa tempat nenek itu tinggal.

Raden inu: “aduhh perutku lapar sekali, mungkin aku akan meminta makan pada pemilik rumah
itu?”

Betapa terkejutnya raden inu saat hendak meminta makan melihat Chandra kirana yang sedang
memasak. Raden inu segera masuk rumah dan terkejutlah Chandra kirana.

Chandra kirana: “Hah raden inu kertapati?”

Raden inu: “Chandra kirana?”

Saat itu juga patahlah kutukan si nenek sihir jahat. Chandra kirana tidak akan berubah wujud
menjadi keong emas untuk selamanya.

Akhirnya raden inu kertapati dan Chandra kirana menikah, si nenek tua yang sudah
menyelamatkan Chandra kirana diboyong ke istana. Lalu bagaimana dengan nasib dewi galuh
yang jahat? Ketika mengetahui Chandra kirana kembali dan menerima kabar jika nenek sihir itu
telah mati dewi galuh ketakutan, diapun melarikan diri karena takut dihukum, sayang dalam
pelariannya dewi galuh terperosok ke dalam jurang dan meninggal dunia.

Teman-teman, melalui cerita ini kita di ajarkan agar tidak iri kepada orang lain. Karena
perbuatan itu merupakan perbuatan tercela dan tidak disukai oleh ALLAH SWT. Sekian dari
kami dan terima kasih.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai