Anda di halaman 1dari 74

BAB I

LATAR
BELAKANG

I.I LATAR BELAKANG

Abraham Maslow (1964) mengatakan bahwa


setiap manusia memiliki kebutuhan yang mendasar
yang harus dipenuhi untuk mencapai kebutuhan
tertinggi. Kebutuhan manusia dapat digolongkan
menjadi lima tingkat kebutuhan yaitu: kebutuhan
fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan,
kebutuhan cinta dan mencintai, kebutuhan harga diri
dan kebutuhan aktualisasi diri. Salah satu kebutuhan
dasar yang harus diperhatikan dalam asuhan pada
klien adalah perawatan diri merupakan salah satu
kebutuhan yang sering terabaikan terutama pada
pasien defisit perawatan diri. (Mubarak, 2007)
Perawatan diri merupakan perawatan diri
sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan
kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis.
Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya: budaya, nilai sosial
pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap
perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri
(Aziz, 2009). Perawatan diri merupakan salah satu
kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya.Perawatan diri
perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu,
keamanan, dan kesehatan. Seperti,pada orang sehat
mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri
dan pada orang yang mengalami gangguan jiwa
mereka juga memerlukan hygiene atau perawatan
diri yang baik (Potter & Perry, 2005).

Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan


untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi,
berhias, makan, toileting). (Nurjannah, 2004) Defisit
perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang
yang mengalami kelemahan kemampuan dalam
melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan
diri(hygiene), berpakaian, berhias, makan,
BAB/BAK (Fitria, 2010). Jadi defisit perawatan diri
adalah defisit perawatan diri pada pasien gangguan
jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir
sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri menurun. Defisit perawatan diri
tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan
diri, makan, berhias diri, dan eliminasi (BAB/BAK).
(Keliat, 2010)
Beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya defisit perawatan diri yaitu : keluarga
terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif dan keterampilan terhambat
(ketergantungan), biologis yaitu penyakit kronis
yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri dan social yaitu kurang dukungan
dan latihan kemampuan dari lingkungannya
(Nurjannah, 2004).
Skizofrenia adalah suatu gangguan jiwa berat
yang ditandai dengan penurunan atau
ketidakmampuan berkomunikasi,gangguan realitas
(halusinasi atau waham), afek tidak wajar atau
tumpul, gangguan kognitif (tidak mampu berpikir
abstrak) serta mengalami kesukaran melakukan
aktivitas sehari- hari ( Keliat, 2011). Skizofrenia
adalah suatu gangguan jiwa yang mempengaruhi
fungsi otak dan menyebabkan munculnya gangguan
pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku
(Videback, 2008). Skizofrenia adalah suatu bentuk
psikosa fungsional dengan gangguan utama pada
proses fikir serta disharmoni (keretakan, perpecahan)
antara proses pikir, afek, emosi, kemauan dan
psikomotor disertai distorsi kenyataan, terutama
karena waham dan halusinasi (Direja, 2011).
Gangguan ini merupakan masalah kesehatan
jiwa yang paling serius di dunia. Jumlah penderita
skizofrenia di seluruh dunia dilaporkan oleh World
Health Organization (WHO) adalah sekitar 29 juta
orang. Dari angka ini, sekitar
20 juta diantaranya diperkirakan berasal dari negara-
negara miskin dan berkembang (Barbato, 1998).
Skizophrenia menempati urutan terbesar dalam
kelompok pasien gangguan jiwa di Indonesia
(Depkes RI, 2008). Kelompok skizofrenia juga
menempati 90% pasien di rumah sakit Jiwa di
seluruh Indonesia (Jalil, 2006).

Sulistyowati (2008), Prevalensi skizofrenia di


Indonesia tiga sampai lima perseribu penduduk. Bila
diperkirakan jumlah penduduk sebanyak 220 juta
orang akan terdapat gangguan jiwa dengan
skizofrenia kurang lebih 660 ribu sampai satu juta
orang. Hal ini merupakan angka yang cukup serta
perlu penanganan yang serius. Pada pasien
skizofrenia, kesadaran terhadap harga diri berkurang,
klien sering merasa tidak berguna atau sama sekali
tidak berharga. Mereka merasa bersalah karena tidak
mampu menjalankan fungsi mereka dan sering
menghubungkan peristiwa dengan diri mereka.
Mereka menjadi kehilangan rasa senang dari
aktivitas yang menyenangkan sebelumnya. yang
mengalami depresi akan mengalami kekurangan
energi untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-
hari, dengan sering mengabaikan hygiene dan
berhias secara teratur (seperti mandi dan merawat
rambut). Badan mereka bau, kotor serta berdaki dan
pakaian mereka berwarna gelap, kusut dan kotor.
Dan wanita tidak lagi menghiraukan berdandan.
Penampilan individu yang depresi menggambarkan
harga dirinya yang rendah (APA, 2000).
Berdasarkan masalah tersebut penulis tertarik
ingin memberikan asuhan keperawatan kepada
penderita gangguan jiwa khususnya pada klien
dengan defisit perawatan diri untuk menjaga
kebersihan diri pada klien di RSJ Ratumbuysang
Kalasey.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Defisit Perawatan Diri

1. Definisi perawatan diri

Kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa


terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan
untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun, kurang
perawatan diri ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan
secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting (Buang
Air Besar atau Buang Air Kecil) (Mukhripah, 2008).
Hygiene adalah ilmu kesehatan, cara perawatan diri manusia
untuk memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau
keadan emosi klien disebut higiene perorangan (Perry & Poter,
2006). Personal hygiene berasal dari Bahasa Yunani yang berarti
Personal yang artinya perorangan dan Hygien berarti sehat
kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis sesuai kondisi kesehatannya (Wartonah, 2006).
Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada
tpasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan
proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri terlihat dari
ketidakmamppuan merawat kebersihan diri antaranya mandi,
makan minum secara mandiri, berhias secara mandiri, toileting
(BAK/BAB) (Damaiyanti, 2012).

2. Tujuan Perawatan diri

Tujuan dilakukanya perawatan diri yaitu untuk


meningkatkan derajat kesehatan seseorang, memelihara kebersihan
diri seseorang, memperbaiki perawatan diri yang kurang, mencegah
penyakit dan meningkatkan rasa percaya diri. Perawatan diri
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
karena perawatan diri akan mempengaruhi kesehatan biologis dan
psikologis seseorang (Sujono, 2012 (dalam setiawati, 2016).

3. Etiologi

Menurut Depkes (2000), penyebab kurangnya perawatan diri


adalah :

a. Faktor predisposisi

1) Perkembangan

Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien


sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
2) Biologis

Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu


melakukan perawatan diri.
3) Kemampuan realitas turun

Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas


yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan
lingkungan termasuk perawatan diri.
4) Sosial

Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri


lingkungannya.Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.

b. Faktor presipitasi

Yang merupakan factor presipitasi defisit perawatan diri


adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi dan
perceptual, cemas, lelah dan lemah yang dialami individu
sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawaa diri. Menurut Wartonah (2006) ada beberapa faktor
persipitasi yang dapat menyebabkan seseorang kurang
perawatan diri. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari
berbagai stressor antara lain:
1) Body Image

Gambaran Individu terhadap dirrinya sangat mempengaruhi


kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik
sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
2) Praktik sosial

Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri,


msks kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal
hygiene.
3) Status Sosial Ekonomi

Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti


sabunm pasta gigi, shampo, alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakan nya.
4) Budaya
Di sebagian Masyarakat jika individu sakit tertentu tidak
boleh dimandikan

5) Kebiasaan seseorang

Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu


dalam perawatan diri seperti penggunaan sabunm shampo,
dan lain – lain.
6) Pengetahuan

Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena


pengetahuan yang baik dapat meningkatkan
kesehatan.misalnya pada pasien dengan diabetes mellitus ia
harus menjaga kebersihan kaki nya.
7) Kondisi fisik atau psikis

Pada keadaan tertentu/sakit kemampuan untuk merawat diri


berkurang dan perlubantuan untuk melakukanya.
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan
diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi
atau perseptual, hambatan lingkungan, cemas, lelah atau
lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan
individu kurang mampu melakukan perawatan diri (Nanda,
2006)
4. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene
menurut Wartonah (2006) yaitu :
a. Dampak fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita
seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan
dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah :
Gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan
personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman,
kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
5. Tanda dan Gejala

Adapun tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut Fitria


(2009) sebagai berikut :
a. Mandi/hygiene

Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan


badan, memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur
suhu atau aliran air, mendapatkan perlengkapan mandi,
mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.
b. Berpakaian/berhias

Klien mempunyai kelemahan dalam meletakan atau


mengambil potongan pakaian, menanggalkan pakaian, serta
memperoleh atau menukar pakaian klien juga memiliki
ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih
pakaian, menggunakan alat tambahan, menggunakan kancing
tarik,melepaskan pakaian, menggunakan kaos
kaki,mempertahankan penampilan pada tingkat yang
memuaskan, mengambil pakaian dan mengenakan sepatu.
Menurut Mukhripah (2008) mengatakan
ketidakmampuan berhias atau berdandan, ditandai dengan
rambut acak-acakan, pakaian kotor, dan tidak rapi, pakaian
tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien
wanita tidak berdandan.

c. Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan
makanan, mempersiapkan makanan, menangani perkakas,
mengunyah makanan, menggunakan alat tambahan,
mendapatkan makanan, membuka container, memanipulasi
makanan dalam mulut, mengambil makanan dari wadah lalu
memasukanya ke dalam mulut, melengkapi makan, mencerna
makanan menurut cara yang diterima oleh masyarakat,
mengambil cangkir atau gelas, serta mencerna cukup makanan
dengan aman.
d. BAB/BAK

Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan


dalam mendapatkan jamban atau kamar kecil, duduk atau
bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk toileting,
membersihkan diri setelah BAB/BAK dengan tepat, dan
menyiram toilet atau kamar kecil.
6. Jenis – jenis defisit perawatan diri

Menurut Nanda-I (2012), jenis perawatan diri terdiri dari :

a. Defisit perawatan diri: Mandi Hambatan kemampuan untuk


melakukan atau menyelesaikan mandi/beraktivitas perawatan
diri untuk diri sendiri.
b. Defisit perawatan diri: Berpakaian Hambatan kemampuan untuk
melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian dan berias
untuk diri sendiri.
c. Defisit perawatan diri: Makan Hambatan kemampuan untuk
melakukan atau menyelesaikan aktivitas sendiri.
d. Perawatan diri: Eliminasi :Hambatan kemampuan untuk
melakukan atau menyelesaikan aktivitas eliminasi sendiri
(Nurjannah, 2004).
7. Mekanisme Koping Defisit Perawatan Diri

Mekanisme koping berdasarkan penggolongan di bagi


menjadi 2 yaitu:

1. Mekanisme koping adaptif Mekanisme koping yang mendukung


fungsi integrasi pertumbuhan belajar dan mencapai tujuan.
Kategori ini adalah klien bisa memenuhi kebutuhan perawatan
diri secara mandiri.
2. Mekanisme koping maladaptif Mekanisme koping yang
menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan,
menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan.
Kategorinya adalah tidak mau merawat diri (Damaiyanti dalam
bagas dkk, 2017)
8. Proses terjadinya masalah

Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan


jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga
kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun.
Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat
kebersihan diri, makan secara mandiri,berhias diri secara mandiri,
dan toileting (buang air besar atau buang air kecil secara mandiri
(Yusuf, Rizky & Hanik,2015).
9. Pohon Masalah
Gangguan pemeliharaan kesehatan Defisit perawatan diri

core problem
Defisit Perawatan diri : Mandi dan oral
hygien

halusinasi : pendengaran

B. Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri

a. Pengkajian

Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan


jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses piker sehingga
kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun.
Defisit perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat
kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri,
dan eliminasi/toileting secara mandiri (Keliat, 2013).
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara
dengan klien, pengamatan langsung dan pemeriksaan. Setelah
pengkajian dilakukan maka ditemukan beberapa tanda dan gejala
adanya gangguan defisit perawatan diri yaitu:
1. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi
kotor, kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor,
2. Ketidakmampuan berhias atau berdandan, ditandai dengan
rambut acak – acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian
tidak sesuai, pada pasien laki – laki tidak bercukur, pada pasien
wanita tidak berdandan.
3. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran,
dan makan tidak pada tempatnya.
4. Ketidakmampuan defekasi atau berkemih secara mandiri,
ditandai dengan defekasi/ berkemih tidak pada tempatnya, tidak
membersihkan diri dengan baik setelah defekasi/berkemih.

Keterbatasan perawatan diri diatas biasanya diakibatkan


karena stressor yang cukup berat dan sulit ditangani oleh klien
(klien bisa mengalami harga diri rendah), sehingga dirinya tidak
mau mengurus atau merawat dirinya baik dalam hal mandi,
berpakaian, berhias, makan, BAB dan BAK (Fitria, 2010).
b. Diagnosa Keperawatan

Defisit Perawatan Diri:

 Kebersihan diri

 Berdandan

 Makan

 BAB /BAK

c. Perencanaan Tindakan

Tindakan keperawatan untuk pasien :


a. Tujuan:

1) Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri

2) Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik

3) Pasien mampu melakukan makan dengan baik

4) Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri

b. Tindakan keperawatan

1 Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri

Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri


Saudara dapat melakukan tanapan tindakan yang meliputi:
a) Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.

b) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan


diriMenjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
c) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan
diri

d) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan


diri

2 Melatih pasien berdandan/berhias

Saudara sebagai perawat dapat melatih pasien berdandan.


Untuk pasien laki-laki tentu harus dibedakan dengan wanita.
Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :
a) Berpakaian

b) Menyisir rambut

c) Bercukur

Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :

a) Berpakaian

b) Menyisir rambut

c) Berhias

3) Melatih pasien makan secara mandiri

Untuk melatih makan pasien Saudara dapat melakukan tahapan


sebagai berikut:
a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan

b) Menjelaskan cara makan yang tertib

c) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan

d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik

4) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri

Saudara dapat melatih pasien untuk BAB dan BAK mandiri


sesuai tahapan berikut:
a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK

c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

C. Konsep dasar defisit perawatan diri : Mandi dan Berhias

1. Perilaku Perawatan Diri

Upaya pertama dan yang paling utama agar seseorang dalam


keadaan sehat adalah dengan menjaga kebersihan diri sendiri.
Menjaga kebersihan diri sendiri bukanlah sesuatu hal yang mudah
namun bukan pula sesuatu hal yang sulit untuk dilakukan.
Memelihara kebersihan diri sendiri secara optimal tidak mungkin
terwujud tanpa ada penanaman kesadaran untuk bisa bersikap hidup
bersih dan sehat.
Tujuan kebersihan diri sendiri adalah agar seseorang
mengetahui akan manfaat kebersihan diri sendiri dan mampu
membersihkan bagian-bagian tubuh, serta mampu menerapkan
perawatan kebersihan diri sendiri dalam upaya peningkatan hidup
sehat. Oleh sebab itu hendaknya setiap orang harus selalu berupaya
memelihara dan meningkatkan taraf kebersihan itu sendiri, dengan
cara mandi menggunakan sabun secara rutin, berkeramas
menggunakan shampo rutin dilakukan, dan berhias salah satunya
dengan mengenakan pakaian yang bersih dan serasi.

2. Defin
isi
Man
di
Menurut (Tarwoto & Wartonah) kebersihan merupakan hal
yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Kebersihan harus
diperhatikan karena akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai
individu dan kebiasaan.
Mandi adalah membersihkan kotoran yang menempel pada badan
dengan menggunakan air bersih dan sabun. Menurut (Purnomo
Ananto dan Abdul Kadir, 2010) manfaat mandi diantaranya yaitu
menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan kulit,
menghilangkan bau keringat, merangsang peredaran darah dan
syaraf dan, mengembalikan kesegaran tubuh (Rizal Arfiansyah,
2015). Cara mandi yang baik dan benar adalah :
a. Seluruh permukaan tubuh disabun dan digosok untuk
menghilangkan kotoran yang menempel dikulit terutama pada
bagian yang lembab sampai kotoran hilang
b. Setelah selesai, seluruh permukaan di siram sampai semua sisa
sabun yang menempel menghilang
c. Keringkan seluruh permukaan tubuh dengan handuk bersih dan
kering

3.Definisi Berhias

penampilan umum pasien dapat menggambarkanpentingnya personal


hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsepsubjektif
seseorang tentang penampilan fisiknya.Berhias yang dimaksud disini
meliputi memperhatikan penampilan klien dari mulai kerapian rambut
hingga memakai pakaian yang bersih dan serasi.Pakaian yang
dimaksud disini meliputi pakaian yang erat hubungannya dengan
kesehatan seperti kemeja, kaos, baju, celana, rok, kaos kaki, CD
(celana dalam), bra.Fungsi pakaian menurut pendapat (Purnomo &
Abdul Kadir, 2010) adalah untuk melindungi kulit dan kotoran yang
berasal dari luar dan juga mengatur suhu tubuh.beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam hal berpakaian antara lain :
a. Pakaian hendaknya diganti, setelah selesai mandi, dan bila kotor
atau basah karena keringat atau terkena air
b. Kenakan pakain sesuai dengan ukuran tubuh

c. Pakaian harus dicuci dengan detergen bila sudah kotor,


kemudian dijemur dan setelah kerung disetrika lalu dilipat
d. Pakaian yang telah dipakai buat kotor - kotoran hendaknya
jangan dipakai untuk tidur, karena memungkinkan terkena debu
atau kotoran
e. Jangan dibiasakan memakai pakaian orang lain untuk mencegah
tertularnya penyakit
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Defisit Perawatan Diri :
Mandi dan Berhias
Menurut Potter dan Perry (2005), sikap seseorang
melakukan personalhygienedipengaruhi oleh sejumlah
faktor antara lain:
a. Citra tubuh (Body Image) penampilan umum pasien dapat
menggambarkanpentingnya personal hygiene pada orang tersebut.
Citra tubuh merupakan konsepsubjektif seseorang tentang
penampilan fisiknya. Personal hygiene yang baik
akanmempengaruhi terhadap peningkatan citra tubuh individu
(Stuart & Sudeen, 1999dalam setiadi, 2005). Citra tubuh

dapat berubah, karena operasi, pembedahan ataupenyakit fisik


maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk
meningkatkanhygiene dimana citra tubuh mempengaruhi cara
mempertahankan hygiene. Bodyimage seseorang berpengaruhi
dalam pemenuhan personal hygiene karena adanyaperubahan fisik
sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik sosial kelompok-kelompok sosial wadah seorang pasien
berhubungandapat mempengaruhi bagaimana pasien dalam
pelaksanaan praktik personal hygiene.Perawat harus menentukan
apakah pasien dapat menyediakan bahan-bahan yangpenting
seperti deodorant, sampo, pasta gigi, dan kosmetik. Perawat juga
harusmenentukan jika penggunaan dari produk- produk ini
merupakan bagian darikebiasaan sosial yang dipraktekkan oleh
kelompok sosial pasien.
c. Status sosial ekonomi menurut Friedman (1998) dalam Pratiwi
(2008),pendapatan keluarga akan mempengaruhi kemampuan
keluarga untuk menyediakanfasilitas dan kebutuhan-kebutuhan
yang diperlukan untuk menunjang hidup dankelangsungan hidup
keluarga. Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenisdan
tingkatan praktik personal hygiene. Untuk melakukan personal
hygiene yang baikdibutuhkan sarana dan prasarana yang
Universitas Sumatera Utaramemadai, seperti kamar mandi,
peralatanmandi, serta perlengkapan mandi yang cukup (mis. sabun,
sikat gigi, sampo, dll).
d. Pengetahuan pengetahuan tentang personal hygiene sangat
penting, karenapengetahuan yang baik dapat meningkatkan
kesehatan. Pengetahuan tentangpentingnya hygiene dan
implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi

praktik hygiene.Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah


cukup, pasien juga harustermotivasi untuk memelihara personal
higiene. Individu dengan pengetahuan tentangpentingnya personal
higene akan selalu menjaga kebersihan dirinya untuk
mencegahdari kondisi atau keadaan sakit (Notoatmodjo, 1998
dalam pratiwi, 2008).
e. Kebudayaan kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi
kemampuanperawatan personal higiene. Seseorang dari latar
belakang kebudayaan yang berbeda, mengikuti praktek perawatan
personal higiene yang berbeda. Keyakinan yangdidasari kultur
sering menentukan defenisi tentang kesehatan dan perawatan
diri.Dalam merawat pasien dengan praktik higiene yang berbeda,
perawat menghindarimenjadi pembuat keputusan atau mencoba
untuk menentukan standar kebersihannya(Potter & APerry, 2005).
f. Kebiasaan dan kondisi fisik seseorang setiap pasien memiliki
keinginanindividu dan pilihan tentang kapan untuk mandi,
bercukur, dan melakukan perawatanrambut. Orang yang menderita
penyakit tertentu atau yang menjalani operasi seringkali
kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan
personalhigiene. Seorang pasien yang menggunakan gips pada
tangannya atau menggunakantraksi membutuhkan bantuan untuk
mandi yang lengkap. Kondisi jantung, neurologis,paru-paru, dan
metabolik yang serius dapat melemahkan atau menjadikan pasien
tidakmampu dan memerlukan perawatan personal higiene total.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Penyakit

1. Defisit Perawatan Diri

a. Pengertian

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar


manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
mempertahankan kehidupannya, kesehatan, dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya,
klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika
tidak dapat melakukan perawatan diri (Dermawan &
Rusdi, 2013).
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada
seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan
dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan
diri secara mandiri seperti mandi (hygiene),
berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK (toileting)
(Fitria,2012).

b. Penyebab
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000) , penyebab
kurang perawatan diri adalah kelelahan fisik dan
penurunan kesadaran. Menurut Depkes (2000) dalam
Mukhripah Damaiyanti (2014), penyebab kurang
perawatan diri adalah:

1) Faktor Predisposisi

a) Perkembangan

Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan


klien sehingga perkembangan inisiatif
terganggu.
b) Biologis

Penyakit kronis yang menyebabkan klien


tidak mampu melakukan perawatan diri.
c) Kemampuan realitas turun

Klien dengan gangguan jiwa dengan


kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidak pedulian dirinya dan
lingkungan termasuk perawatan diri.
d) Sosial

Kurang dukungan dan latihan kemampuan


perawatan diri lingkungan.Situasi lingkungan
mempengaruhi latihan kemampuan dalam
perawatan diri.
2) Faktor Presipitasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit
perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi,
kerusakan kognisi atau perceptual, cemas,
lelah/lemah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri
c. Jenis-jenis Defisit Perawatan Diri

Menurut NANDA (2012) dalam Mukhripah Damaiyanti


(2014), jenis perawatan diri terdiri dari:
1) Defisit perwatan diri: mandi;

Hambatan kemampuan untuk melakukan atau


menyelesaikan mandi/beraktivitas perawatan
diri untuk diri sendiri.
2) Defisit perawatan diri: berpakaian;

Hambatan kemampuan untuk melakukan atau


menyelesaikan aktivitas berpakaian dan
berhias untuk diri sendiri.
3) Defisit perawatan diri: makan;

Hambatan kemampuan untuk melakukan atau


menyelesaikan aktivitas sendiri.
4) Defisit perawatan diri: eliminasi;

Hambatan kemampuan untuk


melakukan atau
menyelesaikan aktivitas eliminasi sendiri.
d. Tanda dan Gejala

Menurut Fitria (2012) tanda dan gejala yang tampak


pada klien yang mengalami defisit perawatan diri
adalah sebagai berikut:
1) Mandi/hygiene
Klien mengalami ketidak mampuan dalam
membersihkan
badan, memperoleh atau mendapatkan
sumber air, mengatur suhu atau aliran air
mandi, mendapatkan perlengkapan mandi,
meringankan tubuh, serta masuk dan keluar
kamar mandi.
2) Berpakian/berhias

Klien mempunyai kelemahan dalam


meletakkan atau mengambil potongan
pakaian, menanggalkan pakaian, serta
memperoleh atau menukar pakaian. Klien
juga memiliki ketidakmampuan untuk
mengenakan pakaian dalam, memilih
pakaian, menggunakan alat tambahan,
menggunakan kancing tarik, melepaskan
pakaian, menggunakan kaos kaki,
mempertahankan penampilan pada tingkat
yang memuaskan, mengambil pakaian,
dan mengenakan sepatu.
3) Makan

Klien mempunyai ketidak mampuan dalam


menelan makanan, mempersiapkan
makanan, menangani perkakas, mengunyah
makanan, menggunakan alat tambahan,
mendapatkan makanan, mengambil makanan
dari wadah lalu memasukkannya ke mulut,
melengkapi makan,mencerna makanan
menurut cara yang diterima
masyarakat,mengambil cangkir atau
gelas,sertamencerna cukup makanan dengan
aman.
4) BAB/BAK (toiletting)

Klien memiliki keterbatasan atau


ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban
atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari
jamban, memanipulasi pakaian untuk
toileting, membersihkan diri setelah
BAB/BAK dengan tepat, dan menyiram toilet
atau kamar kecil.
Keterbatasan diri di atas biasanya
diakibatkan karena stresor yang cukup berat
dan sulit ditangani oleh klien (klien bisa
mengalami harga diri rendah), sehingga
dirinya tidak mau mengurus atau merawat
dirinya sendiri baik dalam hal mandi,
berpakaian, berhias, makan, maupun BAB
dan BAK. Bila tidak dilakukan intervensi
oleh perawat, maka kemungkinan bisa
mengalami masalah resiko tinggi isolasi
sosial.
e. Batasan Karakteristik

Menurut NANDA (2012) dalam Mukhripah Damaiyanti


(2014), batasan karakteristik klien dengan defisit
perawatan diri adalah:
1) Defisit perawatan diri: mandi;
a) Ketidak mampuan untuk mengakses kamar mandi

b) Ketidak mampuan mengeringkan tubuh

c) Ketidak mampuan mengambil perlengkapan


mandi

d) Ketidak mampuan menjangkau sumber air


e) Ketidak mampuan untuk mengatur air mandi

f) Ketidak mampuan untuk membasuh tubuh

2) Defisit perwatan diri: berpakaian;

a) Ketidak mampuan mengancing pakaian

b) Ketidak mampuan mendapatkan pakaian

c) Ketidak mampuan mengenakan atribut pakaian

d) Ketidak mampuan mengenakan sepatu

e) Ketidak mampuan mengenakan kaus kaki

f) Ketidak mampuan melepaskan atribut pakaian

g) Ketidak mampuan melepaskan sepatu

h) Ketidak mampuan melepas kaus kaki

i) Hambatan memilih pakaian

j) Hambatan mempertahankan
penampilan yang memuaskan
k) Hambatan mengambil pakaian

l) Hambatan mengenakan pakaian pada


bagian tubuh bawah
m) Hambatan mengenakan pakaian pada bagian
tubuh atas

n) Hambatan
memasang
sepatu

o) Hambatan memasang kaus kaki

p) Hambatan melepaskan pakaian

q) Hambatan melepas sepatu

r) Hambatan melepas kaus kaki


s) Hambatan menggunakan alat bantu

t) Hambatan menggunakan resleting

3) Defisit perawatan diri: makan;

a) Ketidak mampuan mengambil


makanan dan memasukkan ke mulut
b) Ketidak mampuan mengunyah makanan

c) Ketidak mampuan menghabiskan makanan

d) Ketidak mampuan menempatkan


makanan ke perlengkapan makan
e) Ketidak mampuan menggunakan perlengkapan
makan

f) Ketidak mampuan memakan makanan


dalam cara yang dapat diterima secara
sosial
g) Ketidak mampuan memakan makanan dengan
aman

h) Ketidak mampuan memakan makanan


dalam jumlah memadai
i) Ketidak mampuan memanipulasi
makanan dalam mulut
j) Ketidak mampuan membuka wadah makanan
k) Ketidak mampuan mengambil gelas dan cangkir

l) Ketidak mampuan makanan untuk dimakan

m) Ketidak mampuan menelan makanan

n) Ketidak mampuan menggunakan alat bantu


4) Defisit perawatan diri: eliminasi

a) Ketidak mampuan melakukan hygiene


eliminasi yang tepat
b) Ketidak mampuan menyiram toilet atau
kursi buang air (commode)
c) Ketidak mampuan naik toilet atau commode

d) Ketidak mampuan memanipulasi


pakaian untuk eliminasi
e) Ketidak mampuan berdiri dari toilet atau
commode

f) Ketidak mampuan untuk duduk di toilet atau


commode

f. Dampak Masalah Defisit Perawatan Diri

1) Dampak Fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita


seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik, gangguan fisik yang
sering terjadi adalah: gangguan integritas kulit,
gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada
mata dan telinga, gangguan fisik.
2) Dampak Psikososial

Masalah yang berhubungan dengan personal


hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman,
kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga
diri dan gangguan interaksi sosial.
g. Penatalaksanaan Defisit Perawatan Diri

Klien dengan gangguan defisit perawatan diri tidak


membutuhkan perawatan medis, karena hanya
mengalami gangguan jiwa, pasien lebih
membutuhkan terapi kejiwaan melalui komunikasi
terapeutik atau dengan cara pemberian pendidikan
kesehatan.
Menurut NANDA NIC-NOC (2010) penatalaksanaan
defisit perawatan diri yaitu:
1) Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri.

2) Membimbing dan menolong klien merawat diri.

3) Berikan aktivitas rutin sehari-hari sesuai kemampuan.

4) Ciptakan lingkungan yang mendukung.

2. Personal Hygiene

a. Pengertian

Kata personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu


personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat.
Jadi personal hygiene (kebersihan seseorang) adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Sujono
Riyadi 2012).
b. Tujuan Personal Hygiene

Menurut Sujono,Riyadi (2012) tujuan personal


hygiene yaitu:

1) Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2) Memelihara kebersihan diri seseorang


3) Memperbaiki personal hygiene yang kurang

4) Mencegah penyakit

5) Menciptakan keindahan

6) Meningkatkan rasa percaya diri

c. Macam-macam Personal Hygiene

Menurut Sujono,Riyadi (2012) macam-macam


personal hygiene yaitu:
1) Perawatan kulit kepala dan rambut

2) Perawatan mata

3) Perawatan hidung

4) Perawatan telinga

5) Perawatan kuku kaki dan tangan

6) Perawatan genetalia

7) Perawatan kulit seluruh tubuh

8) Perawatan tubuh secara keseluruhan

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene


Menurut Depkes (2000) dalam Mukhripah Damaiyanti
(2014) faktor-faktor yang mempengaruhi personal
hygiene yaitu:
1) Body Image. Gambaran individu terhadap dirinya
sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
dengan adanya perubahan fisik sehingga individu
tidak perduli dengan kebersihan dirinya.
2) Praktik Sosial. Pada anak-anak selaludimanja dalam
kebersihan
diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola
personal hygiene.
3) Status Sosial Ekonomi. Personal hygiene memerlukan
alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
4) Pengetahuan. Pengetahuan personal hygiene sangat
penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya pada klien
penderita diabetes melitus ia harus menjaga
kebersihan kakinya.
5) Budaya. Di sebagian masyarakat jika individu sakit
tertentu tidak boleh dimandikan.
6) Kebiasaan seseorang. Ada kebiasaan orang yang
menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti penggunaan sabun, sampo dan lain-lain.
7) Kondisi fisik atau psikis. Pada keadaan tertentu/sakit
kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan untuk melakukannya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Perawat dapat melakukan pengkajian analisa data, merumuskan masalah keperawatan,
menetapkan pohon masalah, menetapkan diagnosa keperawatan yang sesuai untuk klien dengan
gangguan Defisit perawatan diri
2. Rencana tindakan keperawatan yang dapat penulis lakukan untuk mengatasi diagnosa pada Ny. M
dengan Defisit perawatan diri adalah membina hubungan saling percaya,klien mampu
menyelakukan kebersihan diri secara mandiri, berhias dan berdandan dengan baik, dapat melakukan
makan dengan baik, mampu BAB dan BAK secara mandiri
3. Implementasi yang dapat penulis lakukan pada Ny. M dengan defisit perawatan diri adalah
melakukan BHSP, mengidentifikasi kebersihan diri, menjelaskan pentingnya kebersihan diri,
menjelaskan alat dan cara kebersihan diri, menjelaskan cara makan yang benar, menjelaskan cara
mandi yang benar, memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya, bimbing klien dalam menyusun
kegiatan harian.
4. Evaluasi yang dapat penulis peroleh pada Ny. M dengan Defisit perawatan diri adalah masalah
teratasi sesuai dengan tujuan dan criteria hasildi tandai dengan klien dapat memahami penjelasan
dari perawat, klien mau menerapkan cara yang diajarkan perawat dan memasukkan dalam jadwal
harian.
5. Faktor penghambat yang alami penulis selama proses keperawatan yaitu klien terkadang banyak
diam, susah untuk diajak bicara, kurang kooperatif untuk melanjutkan implementasi yang sudah
sesuai dengan rencana. Faktor pendukung bagi penulis saat proses keperawatan yaitu klien
terkadang cukup mendukung dan kooperatif terhadap implementasi yang dilakukan penulis. Selain
itu klien juga mempuanyai kemauan untuk sembuh dan berharap segera pulang dan berkumpul
dengan keluarga.

B. Saran
1. Dapat memberikan pengatahuan dan motivasi bagi pasien dalam peningkatan harga diri dengan
perawatan diri mandi dan perawatan diri berpakaian
2. Bagi tenaga kesehatan sebagai bahan masukan dan saran untuk dapat lebih membantu dalam
proses peningkatan harga diri pasien dengan perawatan diri mandi dan perawatan diri berpakaian
3. Bagi institusi sebagai referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya yang lebih bagus lagi
Lampiran 1

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. FT
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 35 Tahun
Informan : Klien
Tanggal masuk RS : 14 Agustus 2019
Tanggal pengkajian : 21 November 2021
Nomor Registrasi :

II. ALASAN MASUK


Klien mengatakan berada dalam cinta beda agama dengan kekasihnya tetapi sudah
mantap untuk menikah, namun keluarga terutama kedua orang tua Ny.FT tidak
merestui hubungan mereka. Akhirnya klien merasa stress dan sering mendengar
suara tanpa wujud.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu :
( ) ya, tahun....... (√) tidak

2. Pengobatan sebelumnya :
( ) berhasil ( ) kurang berhasil ( ) tidak berhasil
3. Masalah penganiayaan : Pelaku/usia
korban/usia saksi/usia

Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1,2,3 :

......................................................................................................................................................
..................................................................................................................

Masalah keperawatan :

......................................................................................................................................................
.................................................................................................................

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?


( ) ya (√ ) tidak

Hubungan keluarga : -
Gejala : -
Riwayat pengobatan/ perawatan:-
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan? (perceraian/perpisahan/konflik dsb)
Klien memiliki konflik dengan kedua orang tuanya dikarenakan masalah percintaannya yang
tidak direstui oleh kedua orang tuanya bahkan keluarganya. Ia merasa stres jika berada di
dalam rumah.

PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda-tanda Vital TD: 110/85mmhg N: 89 x/menit


S : 36 ºC P : 20 x/menit
2. Ukur TB : 159 cm BB :85 kg
3. Keluhan fisik (√ ) ya ( ) tidak

Jelaska : klien mengatakan merasakan nyeri pada bagian tungkai karenai ia pernah
terjatuh di kamar mandi, tetapi klien lupa kapan tepatnya ia jatuh dari kamar mandi
Masalah keperawatan :

IV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan :
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
...............................................................................

Masalah keperawatan :
.....................................................................................................................................
.................................................................................................

2. Konsep Diri
a. Gambaran diri :
.......................................................................................................................
.....................................................................................
b. Identitas diri :
.......................................................................................................................
.....................................................................................
c. Peran :
.......................................................................................................................
.....................................................................................
d. Ideal diri :
.......................................................................................................................
.....................................................................................

e. Harga diri :
.......................................................................................................................
.....................................................................................

Masalah keperwatan :
..............................................................................................................................
.........................................................................................
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
.......................................................................................................................
.....................................................................................
b. Peran serta kegiatan kelompok/ masyarakat :
.......................................................................................................................
.....................................................................................
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
.......................................................................................................................
.....................................................................................

Masalah keperawatan :
..............................................................................................................................
..........................................................................................

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
.......................................................................................................................
.....................................................................................
b. Kegiatan ibadah :
.......................................................................................................................
.....................................................................................

Masalah keperawatan :
..............................................................................................................................
..........................................................................................

V. STATUS MENTAL
1. Penampilan : ( ) tidak rapi
( ) penggunaan pakaian tidak sesuai
( ) cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
2. Pembicaraan : ( ) cepat ( ) keras
( ) gagap ( ) inkoheren
( ) apatis ( ) lambat
( ) membisu ( ) tidak mampu memulai
bicara
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................

3. Aktivitas motorik : ( ) lesu( ) tegang

( ) gelisah ( ) agitasi
( ) Tik ( ) grimasen
( ) tremor ( ) kompulsif
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
4. Alam Perasaan : ( ) sedih ( ) ketakutan
( ) putus asa ( ) khawatir
( ) gembira berlebihan
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
5. Afek : ( ) Datar ( ) Tumpul
( ) labil ( ) Tidak sesuai

Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
6. Interaksi selama wawancara :( ) Bermusuhan
( ) Tidak kooperatif
( ) Mudah tersinggungan
( ) Kontak mata kurang
( ) Defensif
( ) Curiga
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
7. Persepsi/ Halusinasi : ()
Pendengaran ( ) penglihatan
( ) Perabaan
( ) pengecapan
( ) pengecapan
( ) penghidu
Jelaskan :
Jenis halusinasi :.............................................................
Isi halusinasi :.............................................................
Waktu halusinasi :.............................................................
Frekuensi halusinasi :.............................................................
Situasi halusinasi :.............................................................
Respon klien :.............................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..............................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
.................................................................................................
8. Proses pikir : ( ) Sircumstansial ( ) Tangensial
( ) Kehilangan asosiasi
( ) flight of idea ( ) Blocking
( ) Pengulangan pembicaraan persevarasi
Jelasakan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................

9. Isi Pikir : ( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria


( ) Dipersonalisasi ( ) ide yang terkait
( ) pikiran magis
Waham : ( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran
( ) Curiga ( ) Nihilistik ( ) sisip pikir
( ) Siap Pikir ( ) Kontrol Pikir
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..............................................................................................
10. Tingkat kesadaran : ( ) Bingung ( ) Fobia
( ) hipokondria
Disorientasi : ( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................

Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
...............................................................................................
11. Memori : ( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini
( ) Konfabulasi
Jelaskan :
..................................................................................................................................
.................................................................................................
Masalah keperawatan ;
..................................................................................................................................
................................................................................................
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung :
( ) Mudah bersedih
( ) Tidak mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mamapu berhitung sederhana
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................

13. Kemampuan Penilaian : ( ) Gangguan ringan


( ) Gangguan Bermakna

Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
14. Daya tarik diri :( ) Mengingkari penyakit yang diderita
( ) Menyalahkan hal-hal yang diluar dirinya

Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................

VI. PERSIAPAN PULANG


1. Makan dan Minum : ( ) Bantuan minimal
( ) Bantuan total
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan ;
.................................................................................................................
2. BAB/BAK : ( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................

3. Mandi : ( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total


Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
4. Berpakaian/berhias : ( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
5. Istirahat / tidur :
( ) Tidur siang, lama : ...............s/d........................
( ) Tidur malam, lama :................s/d.....................
( ) kegiatan sebelum/ sesudah tidur :....................................
Jelaskan :
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.............................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
6. Penggunaan obat : ( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
7. Pemeliharaan Kesehatan :
Perawatan lanjut : ( ) ya ( ) tidak
Perawatan pendukung : ( )ya ( )
tidak
8. Kegiatan didalam rumah :

Mempersiapkan makan : ( ) ya ( ) tidak


Menjaga kerapihan rumah : ( ) ya ( ) tidak
Mencuci pakaian : ( ) ya ( ) tidak
Mengatur keuangan : ( ) ya ( ) tidak
Jelaskan....................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
9. Kegiatan diluar rumah :
Belanja : ( ) ya ( ) tidak
Transportasi : ( ) ya ( ) tidak
Lain-lain : ( ) ya ( ) tidak
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................

VII. MEKANISME
KOPING Adaptif
( ) Bicara dengan orang lain
( ) Mampu menyelesaikan masalah
( ) Tehnik relaksasi
( ) Aktivitas konstruktif
( ) Mencederai diri/orang lain/barang
( ) Lain-lain

Mal adaptif
( ) Minum alkohol
( ) Reaksi lambat/ berlebihan
( ) Bekerja berlebihan
( ) Menghindari
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien berhubungan dengan dukungan kelompok spesifik
...................................................................................................................................
.................................................................................................
Masalah berhubungan dengan lingkungan fisik
...................................................................................................................................
.................................................................................................
Masalah berhubungan dengan pendidikan spesifik
...................................................................................................................................
.................................................................................................

Masalah berhubungan dengan pekerjaan spesifik


...................................................................................................................................
.................................................................................................

Masalah berhubungan dengan perumahan spesifik


...................................................................................................................................
.................................................................................................
Masalah berhubungan dengan ekonomi spesifik
...................................................................................................................................
.................................................................................................
Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan
...................................................................................................................................
.................................................................................................
Jelaskan :
...................................................................................................................................
.................................................................................................
Masalah keperawatan :
...................................................................................................................................
.................................................................................................

IX. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


( ) Penyakit jiwa ( ) Sistem pendukung
( ) Faktror Predisposisi ( ) Kondisi fisik
( ) Mekanisme koping ( ) Obat-obatan
( ) Lain-lain
Jelaskan :
..................................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan :
..................................................................................................................................
................................................................................................ ASPEK MEDIS
Diagnosa medik :
.................................................................................................................
Terapi medik :
..................................................................................................................................
................................................................................................

X. ANALISA DATA
No DAT MASALA
A H
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
.................................................... ...............................................
................................. ...............................................
.................................................... ...........................................
....................................................
..

XI. POHON MASALAH

............................................
............................................

XII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. .....................................................................................
b. .....................................................................................
c. .....................................................................................
d. .....................................................................................
e. .....................................................................................
f. .....................................................................................
g. .....................................................................................
h. .....................................................................................
i. .....................................................................................
j. .....................................................................................
k. .....................................................................................
l. .....................................................................................
m. .....................................................................................
n. .....................................................................................
o. .....................................................................................

Bandar Lampung,.........2020

Mahasiswa
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Diagnosa Medis :

Ruang : No. RM :

Tgl Dx. Perencanaan


Keperawatan
Tujuan Kriteria Intervensi
Evaluasi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Diagnosa Medis :

Ruang : No. RM :

IMPLEMENTASI EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai