Anda di halaman 1dari 9

ROLE PLAY KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KEPERAWATAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah : Komunikasi Dalam Keperawatan
Dosen Pengampu : Risma D. Manurung, S.Kep, Ns, M.Biomed

Nama : Mahanta Julio Sinukaban


NIM : P07520219065

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN D-IV KEPERAWATAN
TAHUN 2019
Role Play Komunikasi Terpeutik Pada Pasien Anak

Kasus :

Seorang anak dibawa ke rumah sakit karena keracunan makanan yang dia beli di sekolah.
Anak tersebut bernama Lisa. Lisa sudah dirawat 2 hari di rawat inap. Setiap pemeberian
obat, lisa selalu menolak karena tidak suka dengan rasa pahit obat tersebut. Kemudian
perawat datang ke ruangan Lisa sambil membawa obat.

Perawat : “Selamat Pagi Ibu…”

Ibu Lisa : “Selamat pagi.”

Perawat : “Perkenalkan bu, saya perawat Julio. Apa benar ini ruang inap Lisa ?”

Ibu Lisa : “Benar, saya Ibunya”

Perawat : “Baik Bu, Kebetulan pagi ini saya yang bertugas untuk merawat anak ibu.
Hari ini saya akan memberikan obat kepada anak Ibu, tujuannya supaya rasa
nyeri pada perut anak Ibu bisa berkurang. Nanti ibu bisa membantu saya
supaya anak ibu mau meminum obat. Bagaimana Bu, apakah Ibu bersedia ?”

Ibu Lisa : ”Oh begitu ya, yasudah nanti saya bantu”

Perawat : “Baik bu, sejauh ini bagaimana keadaan Lisa ?”

Ibu Lisa : “Setiap diberi obat, dia enggak mau, rewel disuruh minum obat..”

Perawat : “Oh begitu ya. Dek Lisa gimana keadaannya sekarang ?”

Lisa : “Perut aku masih sakit”

Perawat : “Masih sakit ya, biar enggak sakit lagi dek Lisa minum obat ini dulu ya…”

Lisa : “Enggak mau minum obat, obatnya pahit !”

Ibu Lisa : “Diminum ya nak, biar Lisa cepat sembuh, Nanti Lisa bisa sekolah
lagi.”

Perawat : “Iya dek, ini syrup. Ini masnis kok enggak pahit. Coba dulu yuk. Coba seikit
aja.”

Lisa : “Beneran enggak pahit ? coba abang yang minum dulu…”

Perawat : (menuangkan madu pada sendok dan meminumnya supaya pasien


percayadan mau meminum obat) “hmm ini manis enggak pahit sama sekali,
nih coba dikit dulu.. “(sambil memberikan satu tetes) “gimana manis kan ?”

Lisa : “Iya, manis”

Perawat : “Sekarang dek Lisa minum lagi ya, tadi kan Cuma sedikit” (sambil
menuangkan obat ke sendok yang sudah disiapkan)
Lisa : (langsung menelan obat, dan merasa kepahitan) “pahit…pahit…”

Perawat : (memberi madu lagi supaya menghilangkan rasa pahit ) “Baik bu obatnya
sudah diminum”

Ibu Lisa : “Makasih ya nak, sudah membantu anak saya meminum obat.”

Perawat : “Iya bu, sama-sama. Ini sudah tugas saya sebagai perawat. Dek Lisa cepat
sembuh ya”

Lisa : “Iya…”

Perawat : “Kalau begitu saya permisi dulu ya bu. Nanti jam 12.00 saya datang lagi
melihat keadaan Lisa selanjutnya, kalau Ibu perlu bantuan, Ibu bisa menemui
saya di ruang perawat, selamat pagi”

Ibu Lisa : “Iya nak, selamat pagi”


Role Play Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Remaja

Kasus :

Seorang remaja berusia 16 tahun bernama Edgar mengikuti balap motor liar di jalan
Jamin Ginting bersama teman-temannya, namun edgar mengalami kecelakaan yang
menyebabkan kaki dan tangannya terluka. Seorang pria yang melihat kejadian itu langsung
membawa Edgar ke IGD RSUP H. Adam Malik. Perawat dan Dokter langsung memberikan
penanganan kepada Edgar. Setelah diberikan penanganan edgar masih di ruangan Igd
karena keluarganya belum datang. Perawat Julio kemudian datang untuk menanyakan
kondisinya

Perawat : “Selamat Malam….”

Edgar : “Malam Bang…”

Perawat : “Dik perkenalkan saya Perawat Julio. Saya perawat yang bertgas malam ini,
kalau boleh tau nama adik siapa ?”

Edgar : “Nama saya Edgar bang….”

Perawat : “Baiklah, dik edgar bagai mana keadaannya sekarang ?”

Edgar : ” Ya masih begini-begini aja “

Perawat : “Maaf dik Edgar, maksud dik Edgar yang masih begini-begini itu apa ?”

Edgar : “Tangan dan kaki saya masih sedikit sakit”

Perawat : “Baik, saya mengerti sekarang. Nah bagaimana kalau kita berbincang-
bincang sedikit mengenai kronologis kecelakaannya ?

Edgar : “Hmmm…”

Perawat : “Dik Edgar bisa memceritakannya pada saya, saya akan berusaha
semampu saya untuk membantu” (mempertahankan kontak mata)

Edgar : “Tadi itu saya balapan motor sama teman-teman saya, nah pas ditikungan
ban motor saya kepeleset dan akhirnya seperti ini” (sambil mengaruk-garuk
kapala)

Perawat : “Kenapa dik Edgar bisa ikutan balapan motor ?”

Edgar : “Ya namanya juga anak muda, biar gaul gitu”

Perawat : “ Terus orang tua Dik Edgar tau kalau sering ikut balapan liar ?”

Edgar : “Orang tua saya tidak peduli dengan saya”

Perawat : (Diam dan mempertahankan kontak mata)

Edgar : “Mereka sangat jarang di rumah, mereka sangat sibuk dengan pekerjaaan
mereka. Ya saya juga cari kesibukan, mending saya ngumpul dengan anak
motor daripada saya dirumah bosan sendirian”
Perawat : “Jadi Dik Edgar ikut balapan liar karena jarang diperhatikan orang tua adik ?

Edgar : “Iya, bisa dibilang seperti itu. Orang tua saya galak, tiap hari ceramahi saya
terus. Ya saya kurang betah dirumah.”

Perawat : “Saya mengeti sekarang, nanti saya akan menjelaskan kepada orang tua
adik ya, kita tunggu dulu, tadi sudah dihubungi oleh pihak rumah sakit.”

Edgar : “Iya”

Perawat : “nah, berdasarkan penjelasan adik tadi, saya bisa pahami kalau dik Edgar
sebenarnya kurang berkomunikasi dan kurang mendapat perhatian dari orang
tua adik. apakah seperti itu ?”

Edgar : “Iya, seperti itu.”

Perawat : “kalau boleh saya berikan pemahaman, yang perlu dik Edgar ingat adalah
orang tua adik itu sibuk bekerja untuk mencukupi kebutuhan adik. Nah kalau
boleh, adik lebih baik berhenti ikut balapan liar. Daripada ikutan balap liar
lebih baik melakukan hal-hal yang positif mumpung masih muda, siapa tau dik
Edgar bisa berprestasi, tentunya akan membanggakan orang tua adik. Kalau
bisa membanggakan orang tua, otomatis akan lebih perhatian dengan adik ”

Edgar : “Iya, saya menyesal. Saya akan coba untuk berubah” (menunduk)
Role Play Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Dewasa

Kasus :

Seorang pria berusia 35 tahun bernama Anto sedang mengendarai mobilnya dalam
perjalanan pulang ke rumah, namun tiba-tiba mobilnya melaju tak terkendali, lalu menabrak
trotoar jalan. Seorang pengemudi di belakangnya langsung memeriksa keadaan dan
membawanya ke IGD RSUP H. Adam Malik. Kakinya patah dan dan beberapa luka di
tangan. Perawat dan Dokter langsung memberikan penanganan kepada Anton. Setelah
diberikan penanganan Anton dipindahkan ke ruangan rawat inap. Perawat Julio kemudian
datang untuk menanyakan kondisinya.

Perawat : “Selamat malam pak, apa benar ini Bapak Anto ?”

Anto : “Iya benar”

Perawat : “ Baik pak, perkenalkan saya perawat Julio. Saya yang bertugas pada
malam ini. Bagaimana kondisi bapak sekarang ?”

Anto : “Sudah membaik, tapi kaki saya masih sakit”

Perawat : “Baik saya mengerti, sebelumya saya ingin berbicara dengan bapak
mengenai kecelakaan bapak, boleh pak ?”

Anto : “Iya boleh”

Perawat : “Baiklah, kalau begitu bisa bapak ceritakan seikit mengenai kejadian
sebelumnya ?”

Anto : “Tadi diperjalanan saya menuju rumah, saya baru pulang dari kantor.
Diperjalanan saya mengantuk dan menabrak trotoar jalan, beruntunga
pengemudi di belakang saya melihat dan membawa saya ke rumah sakit ini.”

Perawat : “Kenapa bapak bisa sampai mengntuk dan mengendarai mobi dalam
kondisi seperti itu”

Anto : “Pekerjaan saya banyak sekali dikantor, jadi harus saya selesaikan. Saya
juga terpaksa pulang ke rumah, kasihan anak saya sendirian di rumah.”

Perawat : “Memangnya isteri bapak tidak ada di rumah ?”

Anto : “Isteri saya sedang pulang kampung, mertua saya sedang sakit dan tidak
ada merawatnya di kampung, kalau isteri saya ada di rumah bisanya saya
bermalam di kantor saya”

Perawat : “ Baik saya mengerti sekarang, jadi bapak harus lembur dikantor sampai
larut malam. Lalu harus pulang ke rumah karena anak bapak ?”

Anto : “Iya seperti itu”(menunduk)

Perawat : “Baik kalau begitu saran, yang bapak lakukan itu memang baik, bapak
sangat perhatian kepada anak bapak. Saran saya bapak bisa membuat
jadwal untuk pekerjaan bapak di kantor, atau bisa juga membawa pekerjaan
bapak sebaian ke rumah, dirumah bapak pasti bisa mengerjakannya sambil
memperhatikan anak bapak”

Anto : “ baik saya mengerti”

Perawat : “Baiklah kalau begitu, keluhan bapak tadi akan saya sampaikan ke keluarga
bapak, jika ada keperluan bapak bisa menekan tombol di sebelah kanan
bapak. Besok pagi akan ada perawat lain yang bertugas, jika ada keluhan
lagi, bapak bisa sampaikan ke perawat tersebut”

Anto : “Baik Saya mengerti”

Perawat : “Kalau begitu saya Permisi, Selamat Malam”

Anto : “Malam...”
Role Play Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Lansia

Kasus :

Seorang ibu berusia 65 tahun dibawa ke rumash sakit karena penyakit diabetes. Ibu
tersebut bernama Ratna, Ibu Ratna Awalnya menolak dibawa oleh anaknya ke rumah sakit.
Ibu ratna takut kalau-kalau kakinya harus di amputasi. Karena memang kondisi kaki Ibu
Ratna sudah ada bekas luka dan mengeluarkan bau tidak enak. Setelah dibujuk oleh
anaknya , akhirnya Ibu Ratna mau dibawa ke rumah sakit, dan ditempatkan di ruang VIP.
Perawat Julio kebetulan bertugas, dan langsung menanyakan kondisi Ibu Ratna.

Perawat : “Selamat siang...”

Keluarga : “Selamat siang…”

Perawat : “Apa benar ini ruang rawat Ibu Ratna ?”

Keluarga : “ Iya benaar dek “

Perawat : “Baiklah kalau begitu” (sambil mendekat ke Ibu Ratna) “ Selamat pagi Ibu
Ratna, apa kabar ?”

Ibu Ratna : “Pagi juga nak, say takut”

Perawat : ‘Takut kenap bu ?, coba cerita sama saya. Nanti saya akan bantu”

Ibu Ratna : “ Saya takut nak, bagaimana nanti kalau kaki saya yg luka ini di potong
sama dokter, saya cemas. Saya juga tidak mau ke rumas sakit karna takut
sama dokter. Saya dipaksa sama anak saya”

Perawat : (sambil tersenyum) “Baik saya mengerti perasaan Ibu. Yang dilakukan anak
Ibu sudah bagus Bu, itu karena mereka sangat sayang kepaada Ibu,
makanya ibu dibawa ke rumah sakit ini. Kalau dilihat juga sepertinya kaki ibu
juga belum termasuk parah, kalau ibu tetap tidak mau ke rumah sakit bisa-
bisa kaki ibu bertambah parah, dan beresiko diamputasi Bu. Anak Ibu
memang sangat perhatian pada Ibu”

Ibu Ratna : “Saya pikir kaki saya akan diamputasi” (sambil mengerutkan dahi)

Perawat : “Tidak Bu, anak Ibu cepat mengantarkan Ibu ke rumah sakit, jadi proses
perawatannya juga bisa cepat. Baiklah kalau begitu, saya persiapkan alat
untuk membersihkan luka Ibu, saya akan kembali 5 menit lagi” (perawat Julio
pergi meninggalkan ruangan dan mempersiapkan alat. Setelah 5 menit,
perawt Julio kembali) “Baik bu sekarang kita bersihkan dulu ya luka ibu”

Ibu Ratna : (mengangguk sambil tersenyum)

Perawat : (membesihkan luka Ibu Ratna, dan membalut lukanya, setelah itu
membereskan alat) “Baik bu, lukanya sudah saya bersihkan. Apa Ibu ada
keluhan lagi ?”

Ibu Ratna : “Tidak ada nak.”


Perawat : “kalau begitu, saya pamit dulu”

Keluarga : “terimakasih ya nak…”

Perawat : “ Sama-sama, saya Kembali dulu. Kalau ada keluhan lainnya Ibu bapak bisa
panggil saya di ruang perawat, Selamat Siang Bapak Ibu…”

Keluarga : “Iya nak, Selamat siang…”

Perawat : (keluar dari ruangan sambil membawa alat)

Anda mungkin juga menyukai