Anda di halaman 1dari 6

NASKAH ROLE PLAY

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN LANSIA

DENGAN DIAGNOSA DEPRESI

Dosen Pengampu : Dr. Ira Kusumawaty, S.Kep,M.Kes

DISUSUN OLEH :

TINGKAT 1 A

KELOMPOK 8

1. Amelia (PO7120119006)
2. Doni Arafik (PO7120119022)
3. Fanisa Amalia Safitri (PO7120119032)
4. Febriani Suci Priadi (PO7120119034)

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


ROLE PLAY KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA

Kasus : Tuan A berusia 50 tahun tampak senang tersenyum dan berbicara sendiri,
menurut keluarganya pasien ini tidak mempunyai teman dan berjalan mondar –
mandir di rumah, pasien baru saja kehilangan anak yang dicintainya.

Peran Anggota Kelompok:


Perawat : Febriani Suci Priadi
Lansia : Doni Arafik
Anak : Amelia
Ibu : Fanisa Amalia Safitri

Prolog :
Disebuah permukiman, hiduplah seorang laki – laki lanjut usia yang
tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Namun salah satu dari anaknya pun
meninggal dunia dikarenakan kecelakaan 2 minggu yang lalu. Keadaan ini
membuat laki – laki lanjut usia ini mengalami depresi, ia tampak murung, diam,
kadang – kadang tersenyum sendiri, berbicara sendiri, merasa tidak tenang dan
suka berjalan mondar – mandir di rumah. Karena keluarganya mulai khawatir
dengan keadaannya yang mulai lemah sehingga keluarganya membawanya ke
Rumah Sakit.

Fase Pra Interaksi


Dua orang perawat akan melakukan pemeriksaan dan melihat perkembangan kondisi
pada pasien lansia yang bernama bapak Doni . Ia baru saja kehilangan anaknya yang
kecelakaan sehingga membuat bapak Doni mengalami depresi . Sudah 3 hari bapak Doni
menyendiri dikamar, gelisah, susah tidur, kadang – kadang tersenyum sendiri,
berbicara sendiri, merasa tidak tenang dan suka berjalan mondar – mandir di
rumah. Karena anak-anaknya mulai khawatir dengan keadaan ibunya yang mulai lemah
sehingga anaknya memaksa ibunya untuk dibawa ke Rumah Sakit
Fase Orientasi
Perawat Suci mendatangi pasien bapak Doni yang terlihat terbaring lemah di ruang
IGD .
Perawat Suci : Assalamu’alaikum.
Selamat pagi... (sambil tersenyum)
Ibu Fanisa : Wa’alaikumsalam.
Amelia : Pagi juga sus....
Perawat Suci : Pagi bapak.. ??
Bapak Doni : (Bapak terlihat diam saja tanpa menjawab sepatah kata
apapun)
Perawat Suci : Perkenalkan bu saya perawat suci... Saya yang akan melakukan
pemeriksaan dan melihat perkembangan kondisi pada bapak
Doni bu...
Ibu Fanisa : oh iya sus, saya istrinya bapak Doni dan ini anak saya.
Perawat Suci :Bapak... perkenalkan saya perawat Suci.
Ny.z : (Bapak hanya mengangguk , dan pandangannya kosong.)
Amelia : Bapakk itu perawatnya ramah dan baik kok pak, apa bapak
tidak mau berkenalan dengan perawatnya.
Perawat Suci :yasudah tidak apa-apa mbak. (tersenyum kepada bapak). Oh iya
bu bagaimana bapak bisa seperti ini, awalnya bagaimana?.
Ibu Fanisa :Begini sus, 2 minggu yang lalu anak saya yang pertama
meninggal karena kecelakaan, anak saya itu adalah sesosok
orang yang lembut, sopan, penurut, penyayang dan
tanggungjawab. Mungkin karena suami saya belum siap
ditinggal anak saya sehingga setelah pemakaman suami saya
hanya diam, menyendiri dikamar,gelisah dan sulit tidur sus.
Amelia : kami bingung dengan keadaan bapak saya karena hanya makan
sedikit selama 3 hari ini dan kondisi bapak sepertinya lemah
kamipun sesegera mungkin membawa bapak kesini.kami takut
terjadi apa-apa dengan bapak kami.
Perawat Suci : oh jadi seperti itu bu ceritanya. Coba saya periksa dahulu
Ibu Fanisa : iya bu silahkan
Perawat Suci mencoba melakukan pendekatan kepada bapak.
Perawat suci :Pak saya adalah perawat yang dinas pagi disini.
Bapak sudah makan belum pagi ini....??kok terlihat pucat dan lemah
sekali pak? (sambil tersenyum)
Bapak Doni : (mengangguk)
Perawat Suci : bapak harus banyak makan ya pak, katanya sudah 3 hari susah makan
ya pak, badan bapak terasa lemas pasti ya?, bapak harus makan
teratur,supaya tetap sehat ya kasian anak-anak nenek khawatir.
Ny. Z :iya bu … (sambil melihat ke kedua anaknya)
Perawat x : makan apa tadi nek? Makannya banyak atau sedikit nek...??
Ny. Z : bubur..hanya sedikit
Perawat x :nanti ditambah ya nek porsi makannya, biar nenek tidak mudah sakit.
Saya tahu nenek sedang berduka tapi nenek juga harus tetap menjaga
kesehatan supaya tidak membuat anak-anak khawatir dan nenek juga
tidak sakit.
Anak 2 : Nah mulai nanti ditambah ya buk makannya biar pulih segar kembali
badan ibuk (sambil memegang pundak ibunya)
Ny. z : iya nak
Perawat x :nenek susah tidur ya? Sudah berapa hari susah tidur nek?
Ny. z : iya,karena saya masih sedih jika teringat suami saya.sudah 3 malam ini
saya susah tidur.
Perawat X :oh seperti itu ya nek..
Setelah bertanya kepada nenek,dan anaknya perawat mencoba menjelaskan tindakan
yang akan diberikan kepada nenek.
Perawat y : Baiklah ,nenek dan mbak, Kami disini akan melakukan
Pemeriksaan kepada nenek. Apakah nenek bersedia...??
Ny. z : iya baiklah kalau begitu..
Anak 1 : kami mohon lakukan yang terbaik untuk ibu kami..!!
Perawat y : iya mbak, kami juga mohon kerjasamanya nanti dalam
pemeriksaan.
Setelah itu perawat menyiapkan alat yang akan digunakan dalam tindakan yang akan
diberikan.

3. FaseKerja
Perawat melakukan tindakan.
Perawat y : Permisi nek.. maaf ya nek.. nenek tiduran saja ya...
Saya periksa nenek dulu ( sambil mengecek ttv nenek)
Ny. Z : iya buk.
Perawat y :tekanan darah nenek ini 110/70 nek. Nenek biasanya berapa?
Ny. Z :biasanya 140/90 buk.saya sedikit pusing dan tidak bisa tidur
Perawat y :iya karena nenek banyak fikiran ditambah lagi makannya tidak
teratur dan tidak bisa tidur karena gelisah nek.
Perawat y : Nek... maaf ya... tolong nenek angkat sedikit tangan
kanannya...saya cek suhu diketiak nenek ya
Ny. Z : (mengangkat sedikit tangan kanannya)
Perawat y : (setelah nenek mengangkat tangannya, perawat langsung
memasang
termometer).
Perawat y : Nek... Langsung dijepit tangannya ya nek... dan jangan dulu
dilepas
Sebelum saya suruh ..
Ny. Z : (hanya mengangguk)
Perawat y :sudah nek saya ambil termometernya.
Setelah memeriksa nenek, perawat segera memberitahu dokter dan diberi advice dokter
Perawat y :mbak ini advice dari dokter untuk ibuk rizki diinfus dulu ya.
Anak 2 :iya bu tidak apa-apa. Buk mau diinfus tidak apa-apa ya biar
cepet sembuh (sambil memegangi tangan ibunya)
Perawat y :iya nek biar cepet sembuh ya nek
Ny. Z : iya bu (mengangguk)
Setelah itu perawat langsung memberikan tindakan kepada nenek.
Perawat y :nek ini sudah saya infuse ,saya tinggal dulu ya.mbak tolong
ibunya diberi minum hangat kalau mau.
Anak 2 :iya bu ,terimakasih.

4. Fase terminasi
6 jam kemudian setelah semua pemeriksaan sudah dilakukan,dan tindakan sudah
dilakukan
Perawat x : Bagaimana nek, masih lemas ?
Ny. Z :sudah enakan bu.
Anak 1 :sudah mendingan bu,tadi sudah saya suapi bubur juga
Alhamdulillah sudah tambah nafsu makannya ya walapun belum
habis semua.
Perawat x : Alhamdulillah, jangan lupa ya nek harus teratur makannya, biar
tidak sakit, dan juga berbagi cerita jika dengan anak atau orang
yang nenek anggap dekat dengan nenek jika ada sesuatu , agar
nenek lebih lega,tidak memikirkan masalahnya sendirian supaya
terasa ringan beban nenek.
Ny. z :iya bu
Perawat x : Kalau begitu saya permisi dulu mbak.. Nenek saya permisi dulu
ya nek...
Anak 1 :iya bu
Anak 2 :terimakasih bu
Perawat x :iya mbak sama-sama, mari mbak
Anak 2 : Ya bu..

Anda mungkin juga menyukai