DISUSUN OLEH:
Tingkat 1A
Amelia (PO7120119006)
1
Berikut ini adalah Struktur Taksonomi NANDA-I berdasarkan buku
NANDA International,2018
2
1) Aksis 1 : Fokus Diagnosis
2) Aksis 2 : Subjek Diagnosis (Individu, pemberi asuhan,
keluarga, kelompok, komunitas).
3) Aksis 3 : Penilaian (gangguan, ketidakefektifan, dll)
4) Aksis 4 : Lokasi (kandung kemih,auditorius,dll)
5) Aksis 5 : Usia (bayi,anak,dewasa,dll)
6) Aksis 6 : Waktu (kronis,akut,intermiten)
7) Aksis 7 : Status diagnosis (berfokus-masalah, risiko, promosi
kesehatan)
Aksis-aksis ditunjukkan pada label diagnosis keperawatan melalui nilai-
nilainya. Pada beberapa kasus, aksis ini disebut secara eksklipsi seperti ketika
diagnosis ketidakefektifan koping komunitas dan ketidak efrktifan koping
keluarga dan ketidakmampuan koping keluarga,ketika subjek diagnosis (pada
contoh pertama “komunitas” dan “keluarga” yang diambil dari Aksis 2 (subjek
dari diagnosis). “Ketidakefektifan” dan “ketidakmampuan” adalah dua dari nilai
yang terkandung pada Aksis 3 (penilaian).
Pada beberapa kasus, aksis disebut implisir, seperti pada kasus dengan
diagnosis Intoleran Aktiviats, yang subjek diagnosisnya (Aksis 2) adalah selalu
pasien. Pada beberapa contoh, aksis mungkin tidak berhubungan dengan diagnosis
tertentu dan karenanya tidak menjadi bagian dari label diagnosis keperawatan.
Misalnya, aksis waktu mungkin tidak relevan untuk setiap diagnosis. Pada kasus
diagnosis tanpa identifikasi eksplisit subjek diagnosisnya, akan lebih membantu
dengan mengingat bahwa NANDA-1 mendefinisikan pasien sebagai “individu,
keluarga, kelompok, atau komunitas”.
Aksis 1 (fokus diagnosis) dan Aksis 3 (penilaian) adalah komponen
esensial dari diagnosis keperawatan. Pada beberapa kasus, fokus mengandung
penilaian (mis : mual), pada kasus ini penilaian tidak secara eksplisit terpisah dari
label diagnosis. Aksis 2 (subjek diagnosis) juga penting, meskipun seperti
diuraikan di atas, mungkin sesuai dan karenanya tidak dimasukkan ke dalam label.
Diagnosis Development Committee (DDC) menuntut aksis-aksis ini diajukan,
aksis lain dapat digunakan ketika relevan dengan kejelasannya.
3
2.3.1 Aksis 1 : Fokus Diagnosis
Fokus diagnosis adalah komponen utama atau fundamental dan
bagian penting, serta akar dari diagnosi keperawatan. Fokus diagnosis
menjelaskan “respons manusia” yang merupakan inti diagnosis. Fokus
diagnosis mungkin terdiri dari satu atau lebih kata benda. Ketika lebih dari
satu kata benda digunakan (mis : intoleran aktivitas), tiap kata benda
berkontribusi pada arti unik dari fokus diagnosis, sebagaimana jika dua kata
sebagai satu kata benda. Akan tetapi, arti dari kombinasi terminologi,
berbeda dari kata benda jika diletakkan secara terpisah. Seringkali, sebuah
kata sifat (mis : spiritual) dapat digunakan dengan sebuah kata benda (mis :
distres) untuk menunjukkan fokus diagnosis dari destres spiritual.
4
2.3.3 Aksis 3 : Penilaian
Suatu pemberi penjelasan (deskriptor) atau pengubah (maodifir)
yang membatasi atau menspesifikasi arti dari fokus diagnosis. Fokus
diagnosis bersamaan dengan penilaian perawat membentuk diagnosis.
5
a. Akut : berakhir <3 bulan
b. Kronis : berakhir >3 bulan
c. Intermiten : berhenti atau mulai lagi pada interval, periodik, siklus
d. Kontinu : tidak dapat dihentikan, berjalan tanpa henti
2.4.2 Definisi
Memberi deskripsi yang jelas dan tepat, menggambarkan nama dan
membantu membedakannya dari diagnosis yang mirip.
6
perawat, tetapi sesuau yang terlihat, didengar (mis., pasien/keluarga
menyatakannya kepada kita), disentuh, atau dicium.
7
2.5 Deteksi Cepat Diagnosis Keperawatan Nanda-I
Deteksi Cepat Diagnosis Keperawatan Nanda-I berdasarkan buku NANDA
International,2018 yaitu :
a. Domain I : Promosi Kesehatan
Kesadaran tentang kesehatan atau normalitas fungsi dan strategi yang digunakan
untuk mempertahankan kendali terhadap dan meningkatkan fungsi sehat dan
normal tersebut.
8
b. Domain II : Nutrisi
Aktivitas memasukkan, mencerna, dan menggunakan nutrient untuk tujuan
pemeliharaam jaringan, perbaikan jaringan dan produksi energi.
9
Kelas 1. Makan
Memasukkan makanan atau nutrient ke dalam tubuh.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00216 Ketidakcukupan ASI 00163 Kesiapan meningkatkan
nutrisi
00104 Ketidakefektifan 00232 Obesitas
pemberian ASI
00105 Diskontinuitas 00233 Berat badan berlebih
pemberian ASI
00106 Kesiapan 00234 Risiko berat badan berlebih
meningkatkan
pemberian ASI
00107 Ketidakefektifan pola 00103 Gangguan menelan
makan bayi
00002 Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Kelas 2. Pencernaan
Aktivitas fisik dan kimiawi yang mengubah makanan menjadi substansi yang
dapat diabsorpsi dan digunakan saat ini belum ditemukan.
Saat ini belum ditemukan.
Kelas 3. Absorpsi
Aktivitas penggunaan nutrient dalam jaringan tubuh.
Saat ini belum ditemukan.
Kelas 4. Metabolisme
Proses kimia dan fisik yang terjadi di dalam organism dan sel hidup untuk
perkembangan dan penggunaan protoplasma, produksi sisa dan energi,
dengan pelepasan energi untuk semua proses vital.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00179 Risiko ketidakstabilan 00230 Risiko ikterik neonatus
kadar glukosa darah
00194 Ikterik neonates 00178 Risiko gangguan fungsi hati
Kelas 5. Hidrasi
Pemasukan dan absorpsi cairan dan elektrolit
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00195 Risiko 00028 Risiko kekurangan volume
10
ketidakseimbangan cairan
elektrolit
00160 Kesiapan 00026 Kelebihan volume cairan
meningkatkan
keseimbangan cairan
00027 Kekurangan volume 00025 Risiko ketidakseimbangan
cairan volume cairan
11
c. Domain III : Eliminasi dan Pertukaran
Sekresi dan ekskresi produk sisa dari tubuh.
Kelas 1. Fungsi urinaria
Proses sekresi, reabsorpsi, dan ekskresi urine.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00016 Gangguan eliminasi 00017 Inkontenensia urine stress
urine
00166 Kesiapan 00019 Inkontenensia urine
meningkatkan dorongan
eliminasi urine
00020 Inkontinensia 00022 Risiko inkontinensia urine
urinarius fungsional dorongan
00176 Inkontinensia urine 00023 Retensi urine
aliran berlebihan
00018 Inkontinensia urine reflex
12
13
d. Domain IV : Aktivitas / Istirahat
Produksi, konservasi, penggunaan atau keseimbangan sumber energi.
14
Kelas 1. Tidur / istirahat
Tidur, berbaring, istirahat, inaktif
Kode Diagnosa Kode Diagnosis
00095 Insomnia 00165 Kesiapan meningkatkan tidur
00096 Deprivasi tidur 00198 Gangguan pola tidur
15
curah jantung jaringan perifer
00239 Risiko gangguan 00228 Risiko ketidakefektifan
fungsi perfusi jaringan perifer
kardiovaskuler
00202 Risiko 00034 Disfungsi respons
ketidakefektifan penyapihan ventilator
perfusi
gastrointestinal
16
e. Domain V : Persepsi/Kognisi
Sistem pemrosesan informasi manusia termasuk perhatian, orientasi, sensasi,
persepsi, kognisi dan komunikasi.
Kelas 1. Perhatian
Kesiapan mental untuk memperhatikan atau mengamati.
Kode Diagnosis
00123 Kealpaan tubuh unilateral
Kelas 2. Orientasi
Kesadaran terhadap waktu, tempat dan orang.
Saat ini belum tersedia.
Kelas 4. Kognisi
Penggunaan memori, pembelafaran, berpikir, pemecahan masalah, abstraksi,
penilaian, insight, kapasitas intelektual, kalkulasi, dan bahasa.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00128 Konfusi akut 00222 Ketidakefektifan kontrol
impuls
00173 Risiko konfusi akut 00126 Defisiensi pengetahuan
00129 Konfusi kronik 00161 Kesiapan peningkatan
pengetahuan
00251 Kontrol emosi labil 00131 Kerusakan memori
Kelas 5. Komunikasi
Pengiriman dan penerima informasi verbal dan non verbal
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00157 Kesiapan 00051 Hambatan komunikasi
meningkatkan verbal
komunikasi
17
f. Domain VI : Persepsi Diri
Kesadaran tentang diri sendiri.
Kelas 1. Konsep diri
Persepsi total tentang diri sendiri
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00185 Kesiapan meningkatkan 00121 Gangguan identitas pribadi
harapan
00124 Keputusasaan 00225 Risiko gangguan identitas
pribadi
00174 Risiko pelemahan 00167 Kesiapan meningkatkan
martabat konsep diri
18
g. Domain VII : Hubungan Peran
Hubungan atau asosiasi positif dan negative di antara orang atau kelompok
dan cara berhubungan yang ditunjukkan.
Kelas 1. Peran pemberi asuhan
Perilaku yang diharapkan secara sosial dan orang yang memberi asuhan yang
bukan profesional kesehatan.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00061 Ketegangan peran 00164 Kesiapan meningkatkan
pemberi asuhan menjadi orang tua
00062 Risiko ketegangan 00057 Risiko ketidakmampuan
peran pemberi asuhan menjadi orang tua
00056 Ketidakmampuan menjadi orang tua
19
h. Domain VIII : Seksualitas
Identitas seksual, fungsi seksual, dan reproduksi.
Kelas 1. Identitas seksual
Status menjadi seseorang khusus sesuai dengan seksualitas dan/atau gender
Saat ini belum tersedia
Kelas 3. Reproduksi
Suatu proses ketika manusia diproduksi
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00221 Ketidakefektifan proses 00227 Risiko ketidakefektifan
kehamilan-melahirkan proses kehamilan-
melahirkan
00208 Kesiapan meningkatkan 00209 Risiko gangguan hubungan
proses kehamilan- ibu-janin
melahirkan
20
i. Domain IX : Koping / Toleransi stress
Berjuang dengan proses hidup/ peristiwa hidup.
21
Kelas 1. Respons pascatrauma
Reaksi yang terjadi setelah trauma fisik atau psikologis
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00141 Sindrom pascatrauma 00114 Sindrom stress akibat
perpindahan
00145 Risiko sindrom 00149 Risiko sindrom stress akibat
pascatrauma perpindahan
00142 Sindrom trauma pemerkosaan
22
Respons perilaku yang merefleksikan fungsi saraf dan otak
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00049 Penururnan kapasitas 00116 Disintegrasi perilaku bayi
adaptif intracranial
00009 Disrefleksia autonomic 00117 Kesiapan meningkatkan
integrasi perilaku bayi
00010 Risiko disrefleksia 00115 Risiko disintegrasi perilaku
autonomic bayi
23
j. Domain X : Prinsip Hidup
Prinsip – prinsip yang mendasari sikap, pikiran dan perilaku tentang aturan,
kebiasaan, atau institusi yang dipandang sebagai benar atau memiliki makna
intrinsic.
Kelas 1. Nilai
Identifikasi dam peringkat bentuk aturan atau pernyataan yang diinginkan
Saat ini belum tersedia
Kelas 2. Keyakinan
Pendapat, harapan atau penilaian tentang aturan kebiasaan, atau institusi yang
dipandang sebagai benar atau memiliki makna intrinsic
Kode Diagnosis
00068 Kesiapan meningkatkan kesejahteraan
spiritual
24
k. Domain XI : Keamanan/Perlindungan
Bebas dari bahaya, cedera fisik atau gangguan sistem imun; selamat dari
kehilangan; dan perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan.
25
Kelas 1. Infeksi
Respons host setelah invasi patogenik
Kode Diagnosis
00004 Risiko infeksi
26
00140 Risiko perilaku 00150 Risiko bunuh diri
kekerasan terhadap diri
sendiri
00151 Mutilasi diri
Kelas 6. Termoregulasi
Proses fisiologis pengaturan panas dan energi di dalam tubuh untuk tujuan
melindungi organism
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00005 Risiko 00253 Risiko hipotermia
ketidakseimbangan
suhu tubuh
00007 Hipertermia 00254 Risiko hipotermia
00006 Hipotermia 00008 Ketidakefektifan
termoregulasi
27
l. Domain XII : Kenyamanan
Rasa sejahtera atau nyaman secara mental, fisik dan sosial.
Kelas 1. Kenyamanan fisik
Rasa sejahtera dan nyaman dan/atau bebas dari nyeri
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00214 Gangguan rasa nyaman 00133 Nyeri kronis
00183 Kesiapan 00256 Nyeri persalinan
meningkatkan rasa
nyaman
00134 Mual 00255 Sindrom nyeri kronis
00132 Nyeri akut
28
m. Domain XIII : Pertumbuhan/Perkembangan
Peningkatan sesuai usia pada dimensi fisik, maturasi sistem organ, dan/ atau
progresi sepanjang tahapan perkembangan.
Kelas 1. Pertumbuhan
Peningkatan pada dimensi fisik atau maturasi sistem organ
Kode Diagnosis
00113 Risiko pertumbuhan tidak proporsional
Kelas 2. Perkembangan
Progresi atau regresi dalam urutan tahap kehidupan
Kode Diagnosis
00112 Risiko keterlambatan perkembangan
29
dalam hal kerusakan sedemikian rupa
(International Association for the Study of Pain);
awitan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas
dari ringan hingga berat, terjadi secara konstan atau
berulang tanpa akhir yang dapat diantisipasi atau
diprediksi dan berlangsung >6 bulan.
Batasan Karakteristik
a. Gangguan kemampuan untuk meneruskan aktivitas
b. Anoreksia
c. Atrofi kelompok otot yang terserang
d. Perubahan pola tidur
e. Isyarat laporan
f. Depresi
g. Masker wajah (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan
mata berpencar atau tetap, meringis)
h. Letih
i. Takut terjadi cedera berulang
j. Perilaku melindungi menjaga area nyeri
k. Iritabilitas
l. Perilaku protektif yang dapat diamati
m. Penurunan interaksi dengan orang lain
n. Gelisah
o. Berfokus pada diri sendiri
p. Respons yang diperantarai saraf simpatis (mis, suhu dingin,
perubahan posisi tubuh, hipersensitivitas)
q. Keluhan nyeri
30
DAFTAR PUSTAKA
31
Soal – Soal
1. Keluarga bapak S 30 tahun tahap perkembangan usia sekolah tinggal di
Kelurahan J di dapatkan data An. S usia 7 tahun sedang sakit, Ibu
mengatakan anaknya terbiasa jajan di warung, sulit makan, saat ini
mengeluh mual, muntah, dan panas naik turun. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan Suhu 390C, pernafasan 22x/menit, Nadi 92x/menit, Berat
badan sebelum sakit 20 kg dan saat ini 18 kg, lidah nampak kering dilapisi
32
selaput tebal, perut kembung, nyeri tekan pada perut kanan, dan keluarga
cemas akan kondisi anaknya. Apakah masalah keperawatan utama yang
muncul pada kasus keluarga di atas?
A. Hipertermi pada An. S
B. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. S
C. Nyeri akut pada An. S
D. Ansietas pada An. S
E. Mual pada An. S
33
B. Gangguan pencernaan
C. Kurang pengetahuan
D. Intolerasi aktivitas
E. Hipotermi
34
C. Pendidikan
D. Riwayat penyakit
E. Pendapatan orang tua
Lampiran
35
Materi tentang struktur Taksonomi NANDA-I
36
37
Materi tentang Aksis Taksonomi NANDA I
38
Materi tentang komponen diagnosis keperawatan
39
Materi tentang deteksi cepat diagnosis keperawatan NANDA-I
40
41
42
43