Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ihdah Nabilah Wanda Afika

NIM : 151911913112
Kelas : 3B-Lamongan

DOKUMENTASI MODEL NANDA & SDKI

NANDA mengidentifikasi masalah atau kebutuhan pasien secara spesifik, masalah


yang menggambarkan masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh perawat dapat berupa
masalah fisik, psikologis maupun sosial.
Diagnosis keperawatan :
1. diagnosisi aktual,
2. diagnosis keperawatan risiko,
3. kemungkinan dan diagnosis sejahtera
A. Diagnose Keperawatan Aktual
1. Label yang merupakan deskripsi tentang defenisi diagnosa dan batasan karakteristik
2. Batas karakteristik menentukan karakteristik yang mengacu pada petunjuk klinis,
tanda subjektif, dan objektif.
3. Faktor yang berhubungan merupakan etiologi atau faktor penunjang. Faktor ini dapat
mempengaruhi perubahan status kesehatan. Faktor yang berhubungan terdiri dari
empat komponen yaitu :
a. Patofisiologi ( biologis atau psikologis)
b. Tindakan yang berhubungan
c. Situasional (lingkungan, personal)
d. Maturasional.
4. Penulisannya PES (problem+etiologi+symtom)
B. Diagnose Keperawatan Risiko
1. Merupakan keputusan klinis tentang individu, keluarga, atau komunitas yang sangat
rentan untuk mengalami masalah dibandingkan individu atau kelompok lain pada
situasi yang sama atau hampir sama.
2. Sebagai pengganti istilah diagnosa keperawatan potensial dengan menggunakan
”resiko terhadap atau resiko tinggi terhadap”.
3. Validasi untuk menunjang diagnosa resiko tinggi adalah faktor resiko yang
memperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau kelompok
dan tidak menggunakan batas karakteristik.
4. Penulisannya PES (problem+etiologi)
C. Diagnose Keperawatan Possible (kemungkinan)
1. Merupakan pernyataan tentang masalah yang diduga masih memerlukan data
tambahan dengan harapan masih diperlukan untuk memastikan adanya tanda dan
gejala utama adanya faktor resiko.
2. Penulisannya P (problem)
D. Diagnose Keperawatan Wellness (sejahtera)
Merupakan ketentuan klinis mengenai individu, kelompok dan masyarakat dalam transisi
dari tingkat kesehatan khusus ketingkat kesehatan yang lebih tinggi. Cara pembuatan
diagnosa ini menggabungkan pernyataan fungsi positif dalam masing- masing pola
kesehatan fungsional sebagai alat pengkajian yang disahkan.

Faktor Penyebab:
1. Etiologi mengidentifikasi fisiologis, psikologis, sosiologis, spiritual dan factor-faktor
lingkungan yang dipercaya berhubungan dengan masalah baik sebagai penyebab
ataupun factor resiko
2. Penulisan etiologi dari diagnose keperawatan meliputi unsure PSMM

Faktor yang berhubungan (NANDA)


1. Patofisiologi ( biologis atau psikologis)
2. Tindakan yang berhubungan
3. Situasional (lingkungan, personal)
4. Maturasional.
Cara Penulisan Diagnosa:
1. Related to
2. Related to AND as manifest by
3. Related to AND secunder to
4. Unknowen etiologi

Nursing Outcome Classification (NOC)


1. NOC menggambarkan respon pasien terhadap tindakan keperawatan
2. NOC mengevaluasi hasil pelayanan keperawatan sebagai bagian dari pelayanan
kesehatan
3. Standart kriteria hasil pasien sebagai dasar untuk menjamin keperawatan sebagai
partisipan penuh dalam evaluasi klinik bersama disiplin ilmu kesehatan lain
Manfaat NOC dalam Keperawatan
1. Memberikan LABEL dan ukuran-ukuran untuk kriteria hasil yang komprehensif
2. Sebagai hasil dari intervensi keperawatan
3. Mendefinisikan kriteria hasil yang berfokus pada pasien dan dapat digunakan
perawat
4. Memberikan informasi kriteria hasil yang lebih spesifik dari status kesehatan yang
umum
5. Menggunakan skala untuk mengukur kriteria hasil dan memberikan informasi
kuantitatif
Nursing Intervention Classification (NIC)
1. Daftar list intervensi diagnose keperawatan yang menyeluruh dan dikelompokkan
berdasarkan label yang mengurai pada aktivitas yang dibagi menjadi 7 Domain dan 30
Kelas
2. NIC digunakan perawat pada semua spesialis dan semua area keperawatan
3. Intervensi keperawatan merupakan tindakan yang berdasarkan kondisi klinik dan
pengetahuan yang dilakukan perawat untuk membantu pasien mencapai hasil yang
diharapkan
Keuntungan NIC
1. Membantu menunjukkan aksi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
2. Standarisasi pelayanan keperawatan secara menyeluruh
3. Sebagai metoda cepat intervensi keperawatan yang tepat
4. Sinkronisasi pelayanan keperawatan dengan pelayanan kesehatan lainnya
5. Mempermudah pengambilan keputusan klinis
6. Membantu dalam perencanaan staff dan peralatan yang dibutuhkan lebih efektif
7. Mempermudah penggunaan sistem informasi perawat
8. Mengkomunikasikan kealamiahan perawat kepada publik
Kelebihan NIC
1. Komprehensif
2. Berdasarkan riset
3. Dikembangkan lebih didasarkan pada praktek yang ada
4. Mempunyai kemudahan untuk menggunakan struktur organisasi (Domain, Kelas,
Intervensi dan Aktivitas)
5. Bahasa jelas dan penuh arti klinis
6. Dikembangkan oleh Tim Riset yang besar dan bermacam-macam Tim
7. Menjadi dasar pengujian
8. Dapat diakses melalui beberapa publikasi
9. Dapat dihubungkan diagnosa keperawatan NANDA
10. Dapat dikembangkan bersama NOC
11. Dapat diakui dan diterima secara nasional

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)


1. SDKI mengidentifikasi masalah atau kebutuhan pasien secara spesifik, masalah yang
menggambarkan masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh perawat dapat berupa
masalah bio, psiko, sosio, kulturan dan spiritual
2. Cakupannya : Klasifikasi diagnosa keperawatan, Klasifikasi Intervensi dan
tujuan(Outcome) Keperawatan
3. Masalah merupakan label diagnosis keperawatan yang menggambarkan inti dari
respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya.
4. Diagnosis keperawatan dibagi menjadi tiga tipe utama diagnosis yang disediakan
dalam klasifikasi : diagnosisi aktual, diagnosis keperawatan risiko, dan Promosi
Kesehatan
5. Standar Diagnosis keperawatan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Diagnosis Negatif dan
Diagnosis Positif.

Jenis Diagnosis Keperawatan Indonesia


1. Diagnosa Negatif
a. Aktual
b. Resiko
2. Diagnosa Positif
a. Promosi Kesehatan

A. Diagnose NEGATIF
Menunjukan bahwa klien dalam kondisi sakit atau beresiko mengalami sakit sehingga
penegakan diagnosis ini akan mengarahkan pemberian intervensi keperawatan yang bersifat
penyembuhan, pemulihan dan pencegahan. diagnosis ini terdiri dari DIAGNOSIS AKTUAL
dan DIAGNOSIS RESIKO

B. Diagnose POSITIF
Menunjukan bahwa klien dalam kondisi sehat dan dapat mencapai kondisi yang lebih
sehat atau optimal. Diagnosis ini disebut juga dengan istilah Diagnosis Promosi Kesehatan.

C. DIAGNOSE AKTUAL
1. Menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang
menyebabkan klien mengalami masalah kesehatan.Tanda atau gejala mayor dan
minor dapat ditemukan dan divalidasi pada klien secara langsung.
2. Penulisannya PES (Problem+Etiologi+Symtom)

D. DIAGNOSE RISIKO
1. Menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya
yang dapat menyebabkan klien beresiko mengalami masalah kesehatan..
2. Penulisannya PE (Problem+Etiologi)

E. DIAGNOSE PROMOSI KESEHATAN


1. Menggambarkan adanya keinginan dan motivasi klien untuk meningkatkan kondisi
kesehatannya ke tingkat yang lebih baik atau optimal
2. Biasanya ditulis Potensi terhadap
3. Penulisannya PS (Problem+ Symptom)

Anda mungkin juga menyukai