Anda di halaman 1dari 10

Tugas proses keperawatan bu Sylvie Puspitasari,M.

kep

Membuat rangkuman mata kuliah pertemuan pertama.

Nama mahasiswa : Rizal Nuswantoro

Nim : 2021 03 00032

Semester : 6 (enam)

PROSES KEPERAWATAN

Proses keperawatan adalah salah satu metoda efektif pemecahan masalah yang

dilakukan perawat terhadap klien dengan pendekatan metodologi ilmiah, selama

melaksanakan proses keperawatan, perawat menggunakan dasar pengetahuan yang

komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana,

mendiagnosa, mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien, merencanakan, menerapkan dan

mengevaluasi tindakan keperawatan yang tepat guna mencapai hasil akhir (Dermawan,

2012).

Jadi, dapat disimpulkan dengan menggunakan metode proses keperawatan ini,

perawat dapat mendemonstrasikan tanggung gugat dan tanggung jawab pada klien, sehingga

kualitas praktik keperawatan dapat ditingkatkan. Proses keperawatan tersebut efisien dalam

membuat keputusan klinik, serta pemecahan masalah baik aktual maupun potensial dalam

mempertahankan kesehatan.

Proses Keperawatan berfungsi sebagai berikut:

1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga

keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.

2. Memberi ciri profesionalisasi asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan

masalah dan pendekatan komunikasi yang efektif dan efisien.


3. Memberi kebebasan pada klien untuk mendapat pelayanan yang optimal sesuai

dengan kebutuhan dalam kemandiriannya di bidang kesehatan.

Sifat-sifat proses keperawatan terdiri dari:

1. Purposeful : Proses keperawatan bertujuan dari penerapan proses keperawatan pada

tatanan pelayanan kesehatan adalah untuk mempraktekkan suatu metoda pemecahan

masalah dalam praktek keperawatan. Sebagai standar untuk praktek keperawatan.

untuk memperoleh suatu metoda yang baku, sistematis, rasional, serta ilmiah dalam

memberikan asuhan keperawatan.

2. Dinamis : Proses keperawanan dapat berubah bila kondisi pasien berubah.

3. Siklikal : Proses keperawatan berjalan secara siklus yang berurutan dimulai dari

pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

4. Interdependen : Tahap-tahap proses keperawatan merupakan suatu tahapan yang

saling bergantungan. Diagnosis keperawatan yang muncul tergantung dari data-data

yang diperoleh saat pengkajian.

5. Fleksibel : Proses keperawatan dapat dipakai pada klien sebagai individu, kelompok,

keluarga maupun dalam cakupan yang lebih luas, yaitu komunitas.

Untuk menjadi perawat profesional paling penting harus dapat menguasai konsep dasar

asuhan keperawatan dengan tergolong kategori baik. Tingkat pengetahuan yang tergolong

baik hal ini sejalan dengan penerapan asuhan keperawatan yang baik.

Siklus Tahapan Proses Keperawatan:

1. Pengkajian (assessing)

2. Diagnosa (diagnosing)

3. Perencanaan (planning)

4. Pelaksanaan (implementing)

5. Evaluasi(Evaluating)
Pengkajian

Adalah pengumpulan data, organisasi data, validasi , dan dokumentasi data /

informasi. Dilakukan berkelanjutan pada semua tahap proses keperawatan.

Tujuan Pengkajian

Membuat data dasar tentang klien terhadap perhatian tentang sehat atau sakit dan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan.

Aktifitas pengkajian keperawatan meliputi :

1. Pengumpulan data

2. Update data

3. Organisasi data

4. Validasi data

5. Pendokumentasian / komunikasi data

Pengumpulan Data

Adalah proses mendapatkan informasi tentang status kesehatan klien. Bersifat signifikan,

sistematis, dan merefleksikan perubahan status kesehatan klien.

Pengumpulan data melalui :

 Riwayat kesehatan / keperawatan

 Pemeriksaan fisik

 Review catatan (record)

 Konsul support person

 consult health professional

Organisasi data

Yaitu penggunaan format pengkajian data yang terorganisir (komputerisasi) dan

secara sistematis.Banyak format dipakai untuk menggambarkan organisasi data dengan

berbagai konsep / model para ahli Contoh Format Pola fungsi kesehatan Gordon,Format
Kebutuhan perawatan diri Orem,  Format adaptasi Roy,  Model non keperawatan : model

system-sistem tubuh, model kebutuhan hierarki menurut Maslow, dll

Validasi data

Verifikasi data untuk mengkonfirmasi apakah data akurat dan factual.

Diagnosa Keperawatan

Menurut NANDA (Nort American Nursing Diagnosis Association) 1990, Diagnosa

Keperawatan adalah : suatu penilaian klinis tentang resspon-respon individu, keluarga, atau

komunitas terhadap masalah kesehatan actual atau potensial atau proses-proses kehidupan.

Proses Diagnostig

Adalah proses dalam menegakkan diagnosa keperawatan terdiri atas :       

1. Analisa Data :

 Membandingkan data dengan standard

 Mengelompokkan tanda-tanda

 Identifikasi gaps dan inkonsistensi data

2. Identifikasi Masalah, risiko-risiko, dan kekuatan

Setelah data dianalisis, perawat bersama klien dapat bersama mengidentifikasi

masalah. Dalam menentukan kekuatan2 = pada tahap ini perawat dan klien

menentukan kekuatan, sumber-   sumber, dan kemampuan koping untuk mengatasi

masalah.

3. Menyusun Pernyataan Diagnostik

Pernyataan Diagnostik dapat terdiri atas

 Bagian pernyataan masalah atau label diagnostik

 Bagian faktor yang berhubungan

 Bagian batasan karakteristik


Komponen Diagnosa Keperawatan :

Problem (P) atau Label Diagnostik  : menggambarkan problem kesehatan klien atau respon

untuk dilakukan terapi oleh perawat.

Etiologi (E) atau Faktor-Faktor yang Berhubungan. Mengidentifikasi satu atau lebih

kemungkinan penyebab, memberikan arah kepada terapi keperawatan yang diperlukan dan

memampukan perawat memberikan asuhan secara individual.

Defining Characteristics (Batasan Karakteristik) adalah sekelompok tanda dan gejala / sygn

& symtomp (S) yang mengindikasikan hadirnya label diagnostic.

Tipe-tipe diagnosa Keperawatan :

1. Diagnosa Aktual :

Adalah masalah klien yang hadir saat pengkajian keperawatan. Berdasarkan

adanya tanda dan gejala.

         Komponen           : P + E + S

         Contoh                : Nyeri Akut berhubungan dengan Proses Inflamasi sendi ditanda

Pasien mengatakan ” Lutut saya nyeri sekali sejak kemarin sore”

2. Diagnosa Keperawatan Risiko :

Adalah penilaian klinis bahwa masalah tidak eksis, tetapi hadirnya factor-

faktor risiko mengindikasikan bahwa sebuah masalah sepertinya berkembang kecuali

jika perawat melakukan intervensi

Komponen    : P + E

Contoh : Risiko Infeksi berhubungan dengan pemasangan infuse


3. Diagnosa Keperawatan  Sejahtera (Wellness)

Menggambarkan respon-respon individu, keluarga atau komunitas kepada

tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi yang memiliki suatu kesiapan untuk

ditingkatkan. (NANDSA International, 2003)

Komponen : P (label diagnostik)

Contoh : Potensi Peningkatan Kesejahteraan Spiritual

4. Diagnosa Keperawatan Kemungkinan

Kemungkinan  adalah suatu yang mana hadirnya masalah kesehatan tidak

lengkap atau tidak jelas, memrlukan data lebih untuk mendukungnya.

Komponen    : P + E

Contoh : Kemungkinan terjadi gangguan mobilitas berhubungan dengan pemasangan

infuse.

5. Diagnosa Keperawatan Sindrom

Adalah diagnosa yang terdiri atas sekelompok diagnosa keperawatan yang

lain.

Komponen    : P

Conto : Sindrom disuse

Diagnosa ini terdiri atas : risiko infeksi, risiko kerusakan jaringan kulit, risiko

intolerans aktivitas, risiko perlukaan,  risiko konstipasi, dll.

Masalah Kolaboratif Carpenito (1997) menganjurkan bahwa semua masalah

kolaboratif (multidisiplin) dimulai dengan label ” Potensial Komplikasi (PK). Perawat

sebaiknya menulis baik komplikasi yang akan terjadi dengan penyakit atau tindakan yang

akan menimbulkannya.

Contoh : Potensial Komplikasi Trauma Kepala : Peningkatan tekanan Intrakranial


Saat memonitor sekelompok komplikasi, perawat menyatakan penyakit dengan diikuti daftar

komplikasinya

Contoh : Potensial Komplikasi Kehamilan-dengan Hipertensi : kejang, fetal distress, edema

pulmonal, gagal liver / ginjal, kelahiran prematur, perdarahan intrakranial

Kadang-kadang etiologi mungkin menolong untuk intervensi yang disarankan. Perawat

dapat menulis etiologinya saat :

1. Memperjelas pernyataan masalah

2. Dapat dinyatakan dengan concisely (dengan isi)

3. Dapat menolong tindakan perawat

Contoh :

 Potensial komplikasi kelahiran bayi : perdarahan berhubungan dengan : atonia

uteri, distensi kandung kencing, fragmen placenta tertinggal.

 Potensial komplikasi terapi diuretik : arithmia berhubungan dengan serum

potasium yang rendah

Tipe-Tipe Planning dibuat perawat setelah pengkajian awal

 Initial Planning (Perencanaan Awal)

Dilakukan oleh perawat karena mendapatkan informasi baru dari pengkajian lanjutan.

 Ongoing Planning (Perencanaan Lanjutan) \

Proses antisipasi dan kebutuhan rencana setelah pulang, merupakan bagian penting

dari pelayanan kesehatan yang komprehensif dan seharusnya diadakan pada setiap

rencana asuhan klien.

 Discharge Planning (Perencanaan Pulang)

Perencanaan (planning) terdiri atas :

1. Memprioritaskan masalah / diagnosa

2. Membuat tujuan / hasil yang diharapkan


3. Memilih intervensi-intervensi keperawatan

4. Menulis pesan-pesan perawat

Menentukan Prioritas

1. Menentukan perencanaan terhadap masalah yang pertama, kedua, ketiga, dst.

2. Dapat bekerja sama dengan klien

3. Dapat memakai teori Maslow

4. Dapat mengelompokkan menjadi : prioritas tinggi, sedang, dan rendah.

 Prioritas Tinggi = keadaan yang mengancam jiwa

 Prioritas Sedang = keadaan yang mengancam kesehatan

 Prioritas Rendah = sesuatu yang meningkat dari kebutuhan

perkembangan normal, atau sedikit memerlukan pertolongan perawat.

Berbagai Faktor Yang Mempengaruhi Prioritas

1) Kepercayaan dan nilai klien terhadap kesehatan

2) Prioritas klien

3) Sumber-sumber yang tersedia kepada perawat dan klien

4) Urgency terhadap masalah kesehatan

5) Rencana terapi medis

Membuat Tujuan / Hasil Yang Diinginkan

Syarat tujuan = dapat diobservasi

Beberapa literatur membedakan antara Tujuan dan Kriteria Hasil (Outcome).

Tujuan -> merupakan yang lebih luas Hasil (outcome) -> lebih spesifik

Contoh :

Tujuan : Perbaikan status nutrisi

Hasil : Berat badan naik 1 Kg dlm 1 mg

Komponen Tujuan
Subyek = adalah klien

Verb = Harus merupakan kata kerja yang terukur misal = minum, menyebutkan,

berjalan, dsb

Condition or modifier = menjelaskan kata kerja, menjelaskan what, where, when, how

Criterion of desired performance = mengindikasikan standar dengan mana perilaku

Akan dievaluasi, atau levelnya. Dapat berupa waktu / kecepatan, kualitas, jarak, dsb.

Misal : Berat badan 75 Kg pd Bulan April (time)

Menyebutkan 6 tanda-tanda diabetes melitus (accuracy)

Menulis Pesan-Pesan (Order)

Are instructions for the spesific individualized activities the nurse performs to help

the client meet establised health care goals.

Komponen Nursing Order :

1. Date

2. Action Verb

3. Content Area

4. Time

5. Tanda Tangan

Tahap Implementasi

Implementasi (pelaksanaan) terdiri atas

1. Mengkaji kembali klien

2. Menentuan kebutuhan

3. Kebutuhan perawat untuk bantuan

4. Melaksanakan intervensi-intervensi keperawatan

5. Supervise kasus-kasus yang didelegasikan

6. Mendokumentasikan aktivitas-aktivitas keperawatan


Tahap evaluasi meliputi :

1. Pengumpulan data yang berhubungan dengan criteria hasil

2. Membandingkan data dengan criteria hasil

3. Menghubungkan  tindakan perawat dengan tujuan klien / criteria hasil

4. Menggambarkan kesimpulan tentang status masalah

5. Melanjutkan, memodifikasi, atau mengakhiri rencana asuhan klien

Anda mungkin juga menyukai