Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ihdah Nabilah Wanda Afika

NIM : 151911913112
Kelas : 3B Lamongan

Defisit Perawatan Diri

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam


memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri.
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting).
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri
adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan
untuk dirinya.

Jenis-jenis Perawatan Diri


1. Kurang Perawatan Diri : Mandi / Kebersihan
2. Kurang Perawatan Diri : Mengenakan Pakaian / Berhias
3. Kurang Perawatan Diri : Makan
4. Kurang Perawatan Diri : Toileting

Etiologi Defisit Perawatan Diri


Penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut :
1. Kelelahan fisik
2. Penurunan Kesadaran

Menurut Dep Kes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah :

1. Faktor Predisposisi
a. Perkembangan:
b. Biologis: Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c. Kemampuan Realitas Turun

1
d. Sosial
2. Faktor Presipitasi
a. Kurang penurunan motivasi
b. Kerusakan kognisi atau perceptual
c. Cemas
d. Lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu
kurang mampu melakukan perawatan diri.

Tanda dan Gejal Defisit Perawatan Diri

1. Fisik
a. Badan bau
b. Pakaian kotor
c. Rambut dan kulit kotor
d. Kuku panjang dan kotor
e. Gigi kotor disertai,mulut bau
f. Penampilan tidak rapi.
2. Psikologis
a. Malas, Tidak ada inisiatif
b. Menarik diri, Isolasi diri
c. Merasa tak berdaya
d. Rendah diri dan merasa hina
3. Sosial
a. Interaksi kurang
b. Kegiatan kurang
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma
d. Cara makan tidak teratur
e. BAK dan BAB di sembarang tempat
f. Gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri

Strategi Pelaksanaan Komunikasi


Strategi pelaksanaan komunikasi merupakan standar asuhan keperawatan
terjadwal yang diterapkan pada klien dan keluarga klien yang bertujuan untuk
mengurangi masalah keperawatan jiwa yang ditangani. Strategi pelaksanaan
tindakan keperawatan merupakan alat yang dijadikan sebagai panduan oleh
seseorang perawat jiwa ketika berinteraksi dengan klien (Fitria, 2009).
Tujuan Strategi Pelaksanaan Komunikasi :

Tujuan strategi pelaksanaan komunikasi defisit perawatan diri adalah sebagai


berikut :

2
1. Pada Klien
a. Klien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri.
b. Klien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik.
c. Klien mampu melakukan makan dengan baik.
d. Klien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri.

2. Pada Keluarga
Keluarga mampu merawat anggota keluarga ysng mengalami masalah
kurang perawatan diri.
A. Kemampuan Merawat Klien
1. Strategi Pelaksanaan 1 (SP1)
a. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
b. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri.
c. Menbantu klien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.
d. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

2. Strategi Pelaksanaan 2 (SP2)


a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Menjelaskan cara berdandan.
c. Membantu klien mempraktekkan cara berdandan.
d. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

3. Strategi Pelaksana 3 (SP3)


a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Menjelaskan cara makan yang baik.
c. Membantu klien mempraktekkan cara makan yang baik
d. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan.

4. Strategi Pelaksana 4 (SP4)


a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Menjelaskan cara eliminasi yang baik.
c. Membantu klien mempraktekkan cara eliminasi yang baik dan
memasukkan dalam jadwal.
d. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B. Kemampuan Merawat Keluarga


1. Strategi Pelaksanaan 1 (SP1)
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala defisit perawatan diri dan jenis
defisit perawatan diri yang dialami klien beserta proses terjadinya.

3
c. Menjelaskan cara-cara merawat klien defisit perawatan diri.

2. Strategi Pelaksanaan 2 (SP2)


a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan defisit
perawatan diri.
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien defisit
perawatan diri.

3. Strategi Pelaksanaan 3 (SP3)


a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum
obat.
b. Menjelaskan follow up dan rujukan.

Anda mungkin juga menyukai