Nama :
NIM :
Pembimbing Pendidikan
(___________________)
A. Definisi
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya
jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes RI, 2013).
Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada pasien dengan
gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan
untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri terlihat
dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri antaranya mandi, makan minum secara
mandiri, berhias secara mandiri, toileting (BAK/BAB) (Damaiyanti, 2012).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan melakukan aktivitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan serta toileting) kegiatan itu harus bisa
dilakukan secara mandiri (Direja, 2011). Sedangkan menurut SDKI (2016) defisit
perawatan diri adalah tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas
perawatan diri. Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah, 2015).
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya
perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan
diri menurun (Keliat dkk, 2014).
B. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2015), penyebab kurang perawatan diri
adalah kelelahan fisik dan penurunan kesadaran. Menurut Depkes RI (2013),
penyebab kurang perawatan diri adalah:
1. Faktor Predisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c. Kemampuan Realitas Turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang
kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan
termasuk perawatan diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
2. Faktor Presipitasi
a. Body Image
b. Praktik Sosial
d. Pengetahuan
e. Budaya
f. Kebiasaan Seseorang
beberapa hal kecil yang mudah dikenali. Menurut Hastuti (2018), penyebab
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
Tanda dan gejala berdasarkan data objekrif biasanya dapat dilihat dari
Tidak melakukan
Pola perawatan diri Kadang perawatan diri,
perawatan diri pada
seimbang kadang tidak
saat stres
1. Pola perawatan diri seimbang: saat pasien mendapatkan stressor dan mampu ntuk
berperilaku adatif maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien
masih melakukan perawatan diri.
2. Kadang melakukan perawatan diri kadang tidak: saat pasien mendapatan stressor
kadang-kadang pasien tidak menperhatikan perawatan dirinya.
3. Tidak melakukan perawatan diri: klien mengatakan dia tidak perduli dan tidak
bisa melakukan perawatan saat stressor (Dermawan, 2013)
E. Pohon Masalah
F. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut (Damaiyanti, 2012) sebagai
berikut:
G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan menurut Direja (2011) adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri.
2. Membimbing dan menolong klien merawat diri.
3. Ciptakan lingkungan yang mendukung.
4. Farmakologi
5. Terapi
a. Terapi Keluarga
c. Terapi Musik
H. Pemeriksaan penunjang
I. Komplikasi
2. Komplikasi Psikososial
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien meliputi : nama klien, umur, jenis kelamin, status perkawinan,
agama, tanggal MRS (masuk rumah sakit), informan, tanggal pengkajian, No
Rumah Sakit dan alamat klien.
2. Keluhan utama : Tanyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan
keluarga datang ke rumah sakit. Yang telahdilakukan keluarga untuk mengatasi
masalah, dan perkembangan yang dicapai.
3. Faktor predisposisi : Tanyakan pada klien/keluarga, apakah klien pernah
mengalami gangguan jiwa pada masa lalu, pernah melakukan atau mengalami
penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga
dan tindakan criminal. Dan pengkajiannya meliputi psikologis, biologis, dan
social budaya.
4. Faktor Presipitasi :tanyakan pada klien/keluarga, apakah klien pernah mengalami
gangguan jiwa pada masa lalu, pernah mengalami masalah Body Image, Praktik
Sosial, Status Sosial Ekonomi, Pengetahuan, Budaya, Kebiasaan Seseorang,
Kondisi fisik atau psikis
5. Aspek fisik/biologis : Hasil pengukuran tanda-tanda vital (TD, Nadi, Suhu,
Pernafasan, TB, BB) dan keluhan fisik yang dialami oleh klien.
6. Aspek psikososial
a. Genogram yang menggambarkan tiga generasi
b. Konsep diri
c. Hubungan social dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan,
kelompok, yang diikuti dalam masyarakat
d. Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah
7. Status mental : Nilai klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien,aktivitas
motorikklien, afek klien, interaksiselamawawancara, persepsi, proses pikir, isi
pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi, dan berhitung.
8. Kebutuhan persiapan pulang
a. Kemampuan makan klien dan menyiapkan serta merapikan lat makan kembali.
b. Kemampuan BAB, BAK, menggunakan dan membersihkan WC serta
membersihkan dan merapikan pakaian.
c. Mandi dan cara berpakaian klien tampak rapi.
d. Istirahat tidur kilien, aktivitas didalam dan diluar rumah.
e. Pantau penggunaan obat dan tanyakan reaksinya setelah diminum.
9. Mekanisme koping malas beraktivitas, sulit percaya dengan orang lain dan asyik
dengan stimulus internal, menjelaskan suatu perubahanpersepsi dengan
mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain.
10. Masalah psikososial dan lingkunganMasalah berkenaan dengan ekonomi,
dukungan kelompok, lingkungan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan
pelayanan kesehatan.
11. Pengetahuan Didapat dengan wawancara klien dan disimpulkan dalam masalah.
12. Aspek medik Diagnose medis yang telah dirumuskan dokter, therapy farmakologi,
psikomotor, okopasional, TAK dan rehabilitas.
Analisa data
1. DS :
1. Pasien mengatakan malas mandi.
2. pasien mengatakan jarang
mengganti baju.
3. Pasien mengatakan tidak pernah
mencuci tangan saat makan dan Defisit Perawatan Diri
ketika selesai makan.
4. Pasien mengatakan tidak tahu
cara eliminasi urin.
DO :
B. Diagnosa Keperawatan
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
(SLKI) (SIKI)
1. Defisisit perawatan diri b.d Gangguan Setelah dilakukan intervensi keperawatan SIKI: Dukungan perawatan diri Observasi
psikologis atau psikoltik selama ...x 24 am, diharapkan pasien: 1.mengetahui kebiasaan aktivitas
SLKI: Perawatan diri Aktivitas Keperawatan: perawatan diri sesuai usia
Tanda dan gejala mayor Ekspektasi : Meningkat Observasi 2. memantau tingkat kemandirian
1: menurun 1.identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri 3. mengetahui identifikasi kebutuhan alat
Ds: 2: cukup menurun sesuai usia bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias,
1.menolak melakukan perawatan diri 3. Sedang 2.monitor tingkat kemandirian makan, dan BAB/BAK
4. Cukup meningkat 3.identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan
Do: 5. Meningkat diri, berpakaian, berhias, makan, dan BAB/BAK Teraupetik
1.tidak mampu mandi atau 1. menyediakan lingkungan yang
Dengan Kriteria hasil:
mengenakan pakaian atau makan atau Teraupetik terapautik
1.kemampuan mandi
ke Toilet atau berhias secara mandiri 1. Sediakan lingkungan yang terapautik 2. menyediakan keperluan pribadi
2.kemampuan mengenankan pakaian
2. minat melakukan perawatan diri 2. sediakan keperluan pribadi 3. mendampingi dalam melakukan
3.kemampuan makan
kurang 3. dampingi dalam melakukan perawatan diri perawatan diri sampai mandiri
4.kemampuan ke toilet BAK dan
sampai mandiri 4. memfasilitasi fasilitasi untuk menerima
BAB ..........................................................
Tanda dan gejala minor 4. fasilitasi untuk menerima keadaan keadaan ketergantungan
...................................................................
ketergantungan 5. memfasilitasi fasilitasi kemandirian,
...................................................................
Ds: (tidak tersedia) 5. fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu bantu jika tidak mampu melakukan
...................................................................
melakukan perawatan diri perawatan diri
...................................................................
............................................
Do: (tidak 6.jadwalkan rutinitas perawatan diri 6. menjadwalkan rutinitas perawatan diri
tersedia) .............................................. Edukasi
............................................................. 1.anjurkan melakukan perawatan diri secara
............................................................. konsisten sesuai kemampuan Edukasi
............................................................. 1. menganjurkan melakukan perawatan
............................................................. SP 1 diri secara konsisten sesuai kemampuan
............................................................. 1.pasien dapat memahami pentingnya kebersihan
............................................................. diri SP 1
............................................................. 2.pasien dapat memahami cara-cara merawat diri 1. memahami pentingnya kebersihan diri
............................................................. 3.melatih pasien tentang cara-cara perawatan 2. memahami cara-cara merawat diri
............................................................. kebersihan diri 3. melatih tentang cara-cara perawatan
............................................................. 4. Membantu pasien memasukkan kegiatan cara- kebersihan diri
.................................. cara perawatan kebersihan diri dalam sebagai 4. Membantu memasukkan kegiatan cara-
salah satu kegiatan harian cara perawatan kebersihan diri sebagai
salah satu kegiatan harian
SP 2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien SP 2
2. Melatih pasien berhias/berdandan secara baik, 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
(laki-laki berpakaian, menyisir rambut dan 2. Melatih berhias/berdandan secara baik,
bercukur), (perempuan berpakaian, menyisir 3. membantu memasukkan kegiatan
rambut dan berhias)
berhias/berdandan secara baik sebagai
3.membantu pasien memasukkan kegiatan
berhias/berdandan secara baik sebagai salah satu salah satu kegiatan harian
kegiatan harian
SP 3
SP 3 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2. Melatih makan secara mandiri,
2. Melatih pasien makan secara mandiri menjelaskan persiapan makan, makan
a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan yang tertib, merapikan peralatan makan,
b. Menjelaskan cara makan yang tertib praktek makan dengan baik
c. Menjelaskan cara merapihkan peralatan 3. Membantu memasukkan kegiatan
makan setelah makan makan secara baik sebagai salah satu
d. Praktek makan sesuai dengan tahapan kegiatan harian
makan yang baik
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan SP 4
makan secara baik sebagai salah satu kegiatan 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
harian 2. Mengajar melakukan BAB/BAK secara
mandiri menjelaskan tempat BAB/BAK
SP 4 yang sesuai, menjelaskan cara
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien membersihkan diri setelah BAK/BAB,
2. Mengajar pasien melakukan BAB/BAK secara menjelaskan membersihkan tempat
mandiri
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang BAB/BAK
sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri
setelah BAB/BAK
c. Menjelaskan cara membersihkan tempat
BAB/BAK
E. Evaluasi Keperawatan
Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data
subyektif dan obyektif yang akan menunjukkan apakah tujuan pelayanan keperawatan
sudah dicapai atau belum, evaluasi membandingkan keadaan yang ada pada pasien
dengan kriteria hasil pada perencanaan. Evaluasi menggunakan system SOAP
(Subjektif, objektif, analisis, planning).
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Anna dkk. 2014. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Tarwoto dan Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.