Disusun oleh :
Zacky chandra afiari
S18214/S18D
A. Masalah Utama
Defisit perawatan diri
b. Isolasi Sosial
Data subyektif
1) Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bias
2) Merasa tidak tahu apa-apa, bodoh
3) Mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap
diri sendiri.
Data obyektif
1) Klien terlihat lebih suka sendiri
2) Bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan
3) Ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup
4) Apatis, ekspresi sedih, komunikasi verbal kurang
5) Aktivitas menurun
6) Menolak berhubungan
7) Kurang memperhatikan kebersihan
C. Pohon Masalah
Resiko tinggi isolasi sosial : akibat
D. Masalah Keperawatan
Menurut (Nurjannah : 2014) :
a. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan
b. Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
c. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.
Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan
kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.
d. Kurang perawatan diri : Makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk
menunjukkan aktivitas makan.
e. Kurang perawatan diri : Toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri
E. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
2. Isolasi Sosial (D0121)
3. Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK
(D0109)
F. Rencana Keperawatan
Diagnosa 1:
Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
Tujuan
Umum : Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk
memperhatikan kebersihan diri
Khusus : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
Intervensi:
1. Berikan salam setiap berinteraksi.
2. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan
perawatberkenalan.
3. Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien.
4. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.
5. Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien.
6. Buat kontrak interaksi yang jelas.
7. Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.
8. Penuhi kebutuhan dasar klien.
Diagnosa 2:
Isolasi sosial
Tujuan
Umum :Klien tidak terjadi perubahan sensori persepsi
Khusus :Klien dapat membina hubungan saling percaya
Intervensi :
1. Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, memperkenalkan diri,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kesepakatan dengan jelas tentang topik, tempat dan waktu.
2. Beri perhatian dan penghaargaan: temani klien walau tidak menjawab.
3. Dengarkan dengan empati: beri kesempatan bicara, jangan terburu-buru,
tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan klien.
Diagnosa 3
Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK
Tujuan
Umum :Pasien tidak mengalami defisit perawatan diri
Khusus :
1. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
2. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
3. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
4. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
Intervensi :
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
a) Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan/berhias
Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :
a) Berpakaian
b) Menyisir rambut
c) Bercukur
Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
a) Berpakaian
b) Menyisir rambut
c) Berhias
3. Melatih pasien makan secara mandiri
a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b) Menjelaskan cara makan yang tertib
c) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
DAFTAR PUSTAKA
Rasmun S. (2014). Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan Pohon Masalah
Keperawatan.Jakarta : CV Sagung Seto
A. PROSES KEPERAWATAN
1 Kondisi klien
…
2 Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat melakukan kebersihan diri secara
mandiri.
3 Tindakan keperawatan
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal.
b. Melatih klien cara-cara perawatan kebersihan diri.
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. ORIENTASI (PERKENALAN)
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum. Selamat pagi?”
“Saya Bu novy , perawat disini, Siapa nama Bapak? Senang
dipanggil siapa?”
b. Evaluasi/Validasi
”Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Dari tadi saya lihat Bapak
menggaruk-garuk badan, gatal ya?”
c. Kontrak Waktu
”Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kebersihan diri?
Dimana kita duduk? Berapa lama? Bagaimana jika 20 menit?”
2. KERJA
”Berapa kali Bapak mandi dalam sehari? Apakah Bapak sudah mandi
hari ini? Menurut Bapak apa kegunaannya mandi? Apa alasan Bapak
sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut bapak apa manfaatnya kalau
kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak
merawat diri dengan baik seperti apa ya? Badan gatal, mulut bau,
apalagi? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa
menurut bapak yang bisa muncul? Betul, ada kudis, kutu, dll.”
”Apa yang Bapak lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan
saja Bapak menyisir rambut? Apa tujuan sisiran? Berapa kali bapak
cukuran dalam seminggu? Kapan bapak cukuran terakhir? Apa gunanya
cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan? Iya sebaiknya cukuran 2x
perminggu, dan ada alat cukurnya? Nanti bisa minta ke perawat ya.”
”Berapa kali Bapak makan sehari? Apa pula yang dilakukan setelah
makan? Betul, kita harus sikat gigi setelah makan.”
”Dimanabiasanya Bapakkencing/berak?Bagaimana membersihkannya?
Iya kita kencing dan berak harus di wc, nah itu wc di ruangan ini, lalu
jangan lupa membersihkan pakai air dan sabun.”
”Menurut Bapak kalau mandi itu kita harus bagaimana? Sebelum mandi
apa yang perlu kita persiapkan? Benar sekali bapak perlu menyiapkan
pakaian ganti, handuk, sikat gigi, sampo, dan sabun serta sisir.”
”Bagaimana kalau kita sekarang ke kamar mandi, saya akan
membimbing Bapak melakukannya. Sekarang bapak siram seluruh tubuh
Bapak termasuk rambut lalu ambil sampo gosokkan pada kepala Bapak
sampai berbusa lalu bilas sampai bersih, bagus sekali. Selanjutnya
ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram
dengana air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol. Giginya
disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi Bapak mulai
dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih.
Terakhir siram lagi seluruh tubuh sampai bersih lalu keringkan dengan
handuk. Bapak bagus sekali melakukannya. Selanjutnya bapak pakai
baju dan sisir rambutnya dengan baik.”
3. TERMINASI
a. Evaluasi Subyektif
”Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dan
mandi serta berganti pakaian? Coba Bapak jelaskan lagi apa saja
cara-cara mandi yang baik yang sudah Bapak lakukan tadi?”
b. Evaluasi Obyektif
”Bapak tadi sudah mempraktikkan cara mandi yang benar.”
c. Rencana Tindak Lanjut
”Mau berapa kali Bapak mandi dan sikat gigi dalam sehari? Dua
kali pagi dan sore, mari kita masukkan jadwal. Beri tanda M
(mandiri) kalau sudah melakukan tanpa disuruh, beri tanda B
(bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan T (tidak) tidak
melakukan.”
d. Kontrak
- Topik
”Bagaimana kalau kita besok bertemu lagi untuk latihan
menyisir rambut?”
- Waktu
”Besok pagi jam 8 saya akan datang ke sini lagi. Bagaimana,
Bapak mau kan?”
- Tempat
”Tempatnya disini saja ya Pak. Assalamualaikum”