Disusun oleh
Hendra Pratama Muslim
071182023
1. Pengertian
Personal Hygiene berasal dari kata Yunani yaitu personal yang berarti
perorangan dan hygiene berarti sehat atau bersih. Kebersihan perorangan dapat
diartikan sebagai suatu tindakan untuk memelihara kebrsihan dan kesehatan seseorang
sehingga kesejahteraan dan psikis terjamin.
Perawatan diri adalah salah satu kamampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kejejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatan.
Defisit perawatan diri adalah hambatan kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri.
b. Data Objektif
Rambut kotor, acak – acakan
Badan dan pakaian kotor dan bau
Mulut dan gigi bau.
Kulit kusam dan kotor
Kuku panjang dan tidak terawat
5. Psikopatologi
Defisit perawatan diri terjadi diawali dengan proses terjadinya gangguan jiwa
yang dialami oleh klien sehingga menyebabkan munculnya gangguan defisit
perawatan diri pada klien. Pada klien skizofrenia dapat mengalami defisit perawatan
diri yang signifikan.Tidak memerhatikan kebutuhan higiene dan berhias biasa terjadi
terutama selama episode psikotik. Klien dapat menjadi sangat preokupasi dengan ide-
ide waham atau halusinasi sehingga ia gagal melaksanakan aktivitas dalam kehidupan
sehari-hari
Faktor biologis terkait dengan adanya neuropatologi dan ketidakseimbangan dari
neurotransmiternya.Dampak yang dapat dinilai sebagai manifestasi adanya gangguan
adalah pada perilaku maladaptif pasien.Secara biologi riset neurobiologikal
mempunyai fokus pada tiga area otak yang dipercaya dapat melibatkan perilaku agresi
yaitu sistem limbik, lobus frontalis dan hypothalamus.Sistem Limbik merupakan cicin
kortek yang berlokasi dipermukaan medial masing-masing hemisfer dan mengelilingi
pusat kutup serebrum.Fungsinya adalah mengatur persyarafan otonom dan
emosi.Menyimpan dan menyatukan informasi berhubungan dengan emosi, tempat
penyimpanan memori dan pengolahan informasi. Disfungsi pada sistem ini akan
menghadirkan beberapa gejala klinik seperti hambatan emosi dan perubahan
kebribadian
Lobus Frontal berperan penting menjadi media yang sangat berarti dalam perilaku
dan berpikir rasional, yang saling berhubungan dengan sistem limbik.Lobus frontal
terlibat dalam dua fungsi serebral utama yaitu kontrol motorik gerakan voluntir
termasuk fungsi bicara, fungsi fikir dan kontrol berbagai ekspresi emosi. Kerusakan
pada daerah lobus frontal dapat meyebabkan gangguan berfikir, dan gagguan dalam
bicara/disorganisasi pembicaraan serta tidak mampu mengontrol emosi sehingga
berperilaku maladaptif seperti tidak mau merawat diri : mandi, berpakaian/berhias,
makan, toileting. Kondisi ini menunjukkan gejala defisit perawatan diri.
Pohon masalah :
(Akibat)
Resiko tinggi isolasi sosial
(Penyebab)
Harga Diri Rendah Kronis
Akibat :
a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang di derita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Oleh sebab itu berdampak
gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa, infeksi pada mata dan
telingga dan gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan di cintai dan mencintai, kebutuhan
harga diri, dan gangguan interaksi social. Dampak yang terjadi, terasa tak nyaman
dengan orang lain dan lingkungan di sekitar, merasa terasing, merasa di jauhi oleh
teman-teman
6. Diagnosis Keperawatan Utama
Defisit Perawatan Diri
7. Intervensi Keperawatan
Strategi Pelaksanaan Klien
1. Membina hubungan saling percaya
2. Melatih pasien cara- cara perawatan kebersihan diri/ mandi
a. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri
b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara- cara melakukan kebersihan diri
d. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
3. Melatih pasien berpakaian atau berhias
a. Pada pasien laki-laki : Berpakaian, menyisir rambut, bercukur
b. Pada pasien wanita : Berpakaian, menyisir rambut, berhias
4. Melatih pasien makan secara mandiri
a. Menjelaskan cara mempersiapkan makanan
b. Menjelaskan cara makan yang tertib
c. Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan
d. Praktek makan sesuai dengan makan yang baik
5. Mengajarkan pasien melakukan BAB atau BAK secara mandiri
a. Menjelaskan tempat BAB/ BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/ BAK
c. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
d. Mengajarkan klien melakukan BAB/ BAK secra mandiri
STRATEGI PELAKSANAAN
SP 1 Pasien : Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri (Mandi), cara-cara
merawat diri dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersiahan diri.
FASE ORIENTASI
“ Selamat pagi, kenalkan saya perawat Ria “
Namanya siapa, senang di panggil siapa ?”
“Saya dinas pagi di ruangan ini pk. 07.00-14.00. Selama di rumah sakit ini saya yang
akan merawat T ?”
“Dari tadi suster lihat T menggaruk-garuk badannya, gatal ya?”
“Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersiahn diri ?”
“Berapa lama kita bicara ?. 20 menit ya…?. Mau dimana…?.Di sini aja ya.”
FASE KERJA
Berapa kali T mandi dalam sehari ? Apakah T sudah mandi hari ini ? Menurut T apa
kegunaannya mandi ? Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat diri ? Menurut T apa
manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri ? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak
merawat diri dengan baik seperti apa ya..?, badan gatal, mulut bau, apa lagi…? Kalau kita
tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut T yang bisa muncul ?“ Betul
ada kudis, kutu…dsb.
“ Apa yang T lakukan untuk merawat rambut dan muka ? Kapan saja T menyisir rambut ?
Bagaiman dengan bedakan ? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdadan ?”
( Contoh untuk laki-laki )
“ Berapa kali T cukuran dalam seminggu ? Kapan T cukuran terakhir ? Apa gunanya
cukuran ? Apa alat-alat yang diperlukan ?. Iya…sebaiknya cukuran 2x perminggu, dan
ada alat cukurnya ?”. Nanti bisa minta keperawat ya.
“ Berapa kali T makan sehari ?
“ Apa pula yang dilakaukan setelah makan ? “ Betul ,kita harus sakit gigi setelah makan.”
“ Dimana biasanya T berak/ kencing? Bagaimana membersihkannya? “. Iya..kita kencing
dan berak harus di WC, Nah… itu WC diruangan ini, lalu janagn lupa membersihkan
pakai ar dan sabun”.
“ Menurut T kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu kita
persiapkan ? Benar sekali.. T perlu menyiapkan ganti, ganduk, sikat gigit, shampo dan
sabut serta sisir"
Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing T
melakukannya. Sekarang T siram seluruh tubuh T termasuk rambut lalu ambil shampo
gosokan pada kepala T sampai berbusa lalu bilas sampai bersih. Bagus
sekali….Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram
dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol..giginya disikat mulai dari
arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi T mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu
kumur-kumur sampai bersih.Terakhir siram lagi seluruh tubuh T sampai bersih lalu
keringkan dengan handuk.T bagus sekali melakukannya.Selanjutnya T pakai baju dan
sisir rambutnya dengan baik. “
FASE TERMINASI
“ Bagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti pakalinan ? Coba T sebutkan lagi
saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi ? “ . “ Bagaimana perasaan T
setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan diri tadi ? Sekarang coba T
ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi “
“Bagus sekali mau berapa kali T mandi dan siakt gigi..? dua kali pagi dan sore, Mari.. kita
masukkan dalam jadwal aktivitas harian. Nah..lakukan ya T.., dan beri tanda kalau sudah
dilakukan seperti M ( mandiri ) kalau dilakaukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau
diingatkan baru dilakuakn dan T ( tidak ) tidak melakukan? Baik besok lagi kita latihan
berdandan.Oke ?”Pagi-pagi sehabis makan.
FASE ORIENTASI
“ Selamat pagi pak Tono ?
“ Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Bagaimana mandinya ?“ sudah dilakukan ? Sudah
dirtandai di jadwal hariannya ?
“ Hari ini kita akan melatih berdandan, mau dimana latihannya. Bagaimana kalau di ruang
tamu ?kurang lebih setengah jam”.
FASE KERJA
“Apa yang T lakukan setelah selesai mandi ? “ apa T sudah ganti baju ?
“ Untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang
bersih 2x/ hari. Sekarang coba bapak ganti baju.Y, bagus seperti itu.”
“Apakah T menyisir rambut. “ Bagaiamana cara bersisir ?“ Coba kita praktekkan. Lihat
ke cermin.bagus..sekali !
“ Apakah T suka bercukur ? Berapa hari sekali bercukur ?” betul 2 kali perminggu.
Tampaknya kumis dan jangkut bapak sudah panjang. Mari Pak dirapikan ! Ya
Bagus !”( catatan : janggut dirapikan bila pasien tidak memelihara janggut )
FASE TERMINASI
“ Bagaiamana perasaan bapak setelah berdandan.”
“ Coba pak, sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi”.
“Selanjutnya bapak setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju seperti tadi ya !
Mari kita masukan pada jadwal kegiatan harian, pagi jam berapa, sore jam berapa ?
“Nanti siang kita latihan makan yang baik. Diruang makan bersama dengan pasien yang
lain.
Herdman, T Heather. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015- 2017
edisi 10. Jakarta.EGC
Keliat, B.A, Akemat. 2012. Model Praktik Keperawatan Professional Jiwa. Jakarta. EGC
Tarwoto, Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 5.
Salemba Medika