Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

S DENGAN DPD

DI PURWODADI

DISUSUN OLEH

NAMA : Fransisca Agata Dian Ippin

NIM :B2018057

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS AISYIYAH SURAJARTA

2021
LAPORAN PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan melakukan aktifitas perawatan
diri (mandi, berhias, makan serta toileting) yang seharusnya kegiatan itu bisa dilakukan
secara mandiri (Herman, 2011). Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan
dalam kebersihan diri, makan, berpakaian, berhias diri, makan sendiri, buang air
besar atau kecil sendiri (toileting). (Keliat B.A, dkk, 2011). Defisit perawatan diri
merupakan salah satu masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa.
Pasien gangguan jiwa kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan
ini merupakan gejala perilaku negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam
keluarga maupun masyarakat. (Yusuf, Rizky & Hanik,2015:154).

Menurut Nanda (2012), jenis perawatan diri terdiri dari:


1. Defisit perawatan diri: mandi
2. Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan mandi/beraktivitas
perawatan diri secara mandiri.
3. Defisit perawatan diri : berpakaian
4. Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
berpakaian dan berhias secara mandiri.
5. Defisit perawatan diri : makan
6. Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan
secara mandiri.
7. Defisit perawatan diri : eliminasi/toileting
8. Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas eliminasi
secara mandiri.

B. PREDISPOSISI, PRESIPITASI
a. Faktor Predisposisi
1. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kurang perawatan diri yaitu :
2. Perkembangan
3. Dalam perkembangan, keluarga yang terlalu melindungi dan memanjakan klien
dapat menimbulkan perkembangan inisiatif dan keterampilan.
4. Faktor Biologis
5. Beberapa penyakit kronis dapat menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri secara mandiri.
6. Kemampuan Realitas Yang Menurun
7. Klien dengan gangguan jiwa mempunyai kemampuan realitas yang kurang,
sehingga menyebabkan ketidakpedulian dirinya terhadap lingkungan termasuk
perawatan diri.
8. Faktor Sosial
9. Kurang dukungan serta latihan kemampuan dari lingkungannya. Situasi
lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.

b. Faktor Presipitasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurangnya
atau penurunan motivasi, kerusakan kognisi, atau perseptual, cemas, lelah / lemah
yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.

C. TANDA GEJALA
Tanda dan gejala tampak pada pasien yang mengalami defisit perawatan diri adalah
sebagai berikut:
1. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit
berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor.
2. Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acak-acakan,
pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak
bercukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.
3. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh kemampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada
tempatnya.
4. Ketidakmampuan eliminasi secara mandiri, ditandai dengan BAB/BAK tidak
pada tempatnya, dan tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK
(Keliat, 2009).
D. POHON MASALAH
AKIBAT Resiko GSP : Halusinasi

CORE PROBLEM Isolasi Sosial DPD

PENYEBAB HDR

E. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI


1. Masalah yang ditemukan : Defisit Perawatan Diri : Mandi, gosok gigi, dan cuci
rambut
a. Data Subjektif
Pasien merasa lemah, malas untuk beraktivitas, dan merasa tidak berdaya.
b. Data Objektif
Rambut kotor acak-acakan, badan dan pakaian kotor serta bau, mulut dan gigi
bau, kulit kusam dan kotor, kuku panjang dan tidak terawat.
2. Masalah yang ditemukan : Defisit Perawatan Diri : Makan dan Minum
a. Data Subjektif
Pasien merasa lemas dan tidak berdaya.
b. Data Objektif
Badan kurus, kulit bersih dan mulut bersih tapi klien masih terlihat lemah, klien
terlihat mengacuhkan makanannya.
3. Masalah yang ditemukan : Defisit Perawatan Diri : BAB dan BAK
a. Data Subjektif
Pasien merasa lemah, malas untuk beraktivitas, dan merasa tidak berdaya.
b. Data Objektif
Kulit kotor, baju bau pesing, sekitar kamar klien bau pesing.
4. Masalah yang ditemukan : Defisit Perawatan Diri : Berpakaian
a. Data Subjektif
Pasien merasa lemah, malas untuk beraktivitas, dan merasa tidak berdaya.
b. Data Objektif
Baju kotor dan berantakan, rambut acak-acakan, muka kusam.
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit Perawatan Diri : (Mandi, Makan, Toileting, Berhias).
2. Halusinasi
3. Isolasi sosial
4. HDR
G. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN (untuk diagnosa utama saja)
1. Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan
pengertian tentang arti bersih dan tanda-tanda bersih.
2. Diskusikan fungsi kebersihan diri untuk kesehatan dengan menggali
pengetahuan klien terhadap hal yang berhubungan dengan kebersihan diri.
3. Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memelihara
kebersihan diri.
4. beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti kebersihan
diri.
5. Motivasi klien untuk mandi :
a. Ingatkan caranya, evaluasi hasilnya dan beri umpan balik
b. Bimbing klien dengan bantuan minimal
c. Jika hasilnya kurang kaji hambatan yang ada
6. Bimbing klien untuk mandi :
a. Ingatkan dan anjurkan untuk mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun
b. Anjurkan klien untuk meningkatkan cara mandi yang benar
7. Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari :
a. Anjurkan klien untuk mempertahankan dan meningkatkan penampilan diri
setiap hari
b. Dorong klien untuk mencuci pakaiannya sendiri
c. Demonstrasikan cara mencuci pakaian yang benar dengan sabun dan di
bilas
8. Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut :
a. Beri kesempatan pada klien untuk melakukan sendiri
b. Ingatkan potong kuku dan karamas
9. Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas perawatan
kebersihan diri, seperti mandi dan kebersihan kamar mandi
10. Bekerja sama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan diri
sendiri seperti odol, sikat gigi, sampo, pakaian, handuk, dan sandal
11. Monitor klien dalam melaksanakan kebersihan diri secara teratur, ingatkan
untuk mencuci rambut, menyisir, gosok gigi, ganti pakaian,dan pakai sandal
12. beri reinforcement jika klien berhasil melakukan kebersihan diri
13. Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien menjaga
kebersihan diri
14. Diskusikan bersama keluarga tentang tindakan yang telah dilakukan klien
selama dirimah sakit dalam menjaga kebersihan dan kemajuan yang telah
dialami di RS
15. Anjurkan keluarga untuk memutuskan member stimulasi terhadap kemajuan
yang telah dialami di rumah sakit
16. Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam menjaga
kebersihan diri klien
17. Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana untuk mejaga kebersihan diri
18. Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien menjaga kebersihan diri
19. Diskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang dilakukan misalnya :
a. Mengingatkan klien pada waktu mandi
b. Sikat gigi, keramas, ganti pakaian dll
c. Membantu klien apabila mengalami hambatan, member pujian atas
keberhasilan klien
LAPORAN KASUS

PENGKAJIAN

RUANG RAWAT : - TANGGAL 29 Maret 2021

IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn. S (L/P) Tanggal Pengkajian : 29 Maret 2020

Umur : 61 th RM No. :-

ALASAN MASUK

Klien tidak terlalu mementingkan kebersihan diri seperti mandi, gosok gigi, keramas
sehingga nampak kotor.

FAKTOR PRESIPITASI

Klien mengatakan dirinya malu dengan keadaanya yang menjadi seorang pengangguran
sehingga klien menyendiri dan tidak mau berkumpul dengan tetangga maupun dalam
Dampaknya klien tidak terlalu mementingkan kebersihan diri seperti mandi, gosok gigi,
keramas sehingga nampak kotor.

FAKTOR PREDISPOSISI
V
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya - Berhasil - Kurang Berhasil - Tidak
Berhasil
3. Riwayat psikologis
pelaku usia korban Usia saksi usia
Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam - - - - - -
keluarga
Tindakan kriminal - - - - - -

Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


v
Ya Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


___________________________________________________________

PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda vital TD : 110/90 N : 86 kali/menit S : 36,8 C


2. Ukur TB : 156 cm BB : 50 kg
Keluhan fisik Ya Tidak 
PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Jelaskan 1,2 dan 3 : -

Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Sudah meninggal
: Pasien
: Tinggal serumah
Jelaskan : -

2. Konsep diri

a. Gambaran diri 
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai, klien juga tidak
mempunyai cacat tubuh, klien menerima semua anggota tubunhnya
b. Identitas 
Klien adalah seorang laki-laki sudah menikah
c. Peran
Klien berusia 61 tahun, anak ke dua dari 2 bersaudara
d. Ideal diri 
Klien mengatakan ingin segera sembuh seperti dulu lagi
e. Harga diri 
Klien mengatakan dirinya kurang percaya terhadap orang yang baru saja dikenal

2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti 
Klien mengatakan orang yang sangat berarti yaitu keluarganya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat 
Klien mengatakan mudah bergaul dengan masyarakat, berperan dalam masyarakat
meskipun jarang sekali berkumpul saat ada acara-acara dilingkungan rumah klien
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain 
Klien tidak ada hambatan dalam berhubungan sosial dengan orang lain
3. Spiritual
a. Nilai keyakinan 
Klien mengatakan beraga islam, dan klien mengatakan bahwa sakit yang
dialaminya adalah cobaan dari Allah
b. Kegiatan ibadah 
Klien mengatakan selama sakit tidak pernah sholat 5 waktu

STATUS MENTAL

1. Penampilan

 Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak


sesuai seperti biasanya

Jelaskan : klien tampak berpenampilan kurang rapi, rambut klien acak-acakan kerana
jarang disisir
2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheran Apatis

 Lambat Membisu

Tidak mampu memulai pembicaraan,

Jelaskan : Klien berbicara dengan bicara pelan lambat.


3. Aktivitas Motorik

 Lesu Tegang GelisahKompulsif

AgitasTik GrimasenTremor

Jelaskan : Saat diajak bicara klien tampak lesu

4. Alam penasaran

 Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir

Gembira berlebihan

Jelaskan : Klien tampak sedih

5. Afek

Datar Tumpul  Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Klien mudah marah, mudah emosi bila ditanya tantang masalah nya secara
berulang-ulang

6. Interaksi selama wawancara

 Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata kurang Defensif Curiga

Jelaskan : Klien mudah marah dan tersinggung apabila diberi pertanyaan yang
membuatnya kesal

7. Persepsi Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu
Jelaskan : Klien tidak mengalami halusinasi.

8. Proses Pikir

 Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flights of ideas Blocking

Pengulangan pembicaraan/persevariasi

Jelaskan : Klien saat diajak berbicara klien selalu menjawab dengan berbelit-belit

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham :

Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistik Sisip Pikir Siar pikir

Kontrol pikir

Jelaskan : tidak ada waham

10. Tingkat Kesadaran

Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi

Waktu Tempat Orang

Jelaskan : Klien masih waktu dan tempat

11. Memori

 Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka


pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : Klien mengalami gangguan jangka panjang yang tidak dapat mengingat
kejadian masalalu
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih Tidak mampu

Tidak mampu berhitung  Berkonsentrasi sederhana

Jelaskan :klien berkonsentrasi dengan baik dan bisa berhitung.

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan  Gangguan bermakna

Jelaskan : klien dapat menilai dengan cukup baik. Misalnya klien dapat menilai
penampilan orang lain kotor atau bersih.

14. Daya titik diri

 Mengangingkari penyakit yang diderita

Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

Jelaskan : Klien tidak suka jika ada orang lain menganggapnya orang gangguan jiwa

KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Kemampuan Klien Memenuhi / Menyediakan Kebutuhan

Ya Tidak

Makanan 
Pakaian 

UangTransportasi 

Keaman Tempat Tinggal 

Perawatan Kesehatan 

Jelaskan : Klien tidak dapat memenuhi kebutuhan makan, pakaian, uang transportasi,
keamanan tempat tinggal dan perawatan kesehatan.

2. Kegiatan sehari-hari
a. Perawatan diri
Bantuan minimal Bantuan parsial Bantuan total

Mandi 

BAK/BAB 
Kebersihan 
Ganti pakaian 
Makan 

Jelaskan : Klien mampu BAB/BAK di tempatnya, klien tidak dapat menjaga


kebersihan diri maupun lingkungan, klien tidak mampu mengambil, memilih dan
memakai pakaian, klien tidak mampu makan sendiri dan mandiri.

b. Nutrisi Ya Tidak

 Apakah anda puas dengan pola makan anda? 


 Apakah anda makan memisahkan diri 
Jika ya jelaskan alasannya :

 Frekuensi makan perhari : 2 sampai 3 kali


 Frekuensi kudapan perhari : 3 sampai 4 kali
Meningkat menurun berlebih sedikit-sedikit 

 Nafsu makan
Meningkat menurun 

 BB : 50 kg BB tertinggi : 52 kg BB terendah : 48 kg.


 Diet khusus : -
Jelaskan : klien tidak melakukan diet apapun
c. Tidur
Ya Tidak

 Apakah ada masalah?



 Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur? 
 Apakah ada kebiasaan tidur siang?

 Lamanya : -
 Apa yang menolong anda untuk tidur : tidak ada, dengan suasana apapun klien
bis tidur
 Waktu tidur malam : Jam 21.00 Waktu bangun : Jam 06.00
Beri tanda “” sesuai dengan keadaa klien

Sulit untuk tidur terbangun saat tidur 

Bangun telalu pagi gelisah saat tidur

Somnabolisme berbicara dalam tidur

Jelaskan : klien mengatakan dia terbangun karena ingin buang air kecil.

d. Kemampuan Klien dalam

Ya Tidak

- Mengantisipasi kebutuhan sendiri 


- Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri 
- Mengatur penggunaan obat

- Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow up)

Jelaskan : Klien tidak pernah memeriksakan kesehatannya

e. Klien Memiliki Sistem Pendukung

Ya Tidak

Keluarga 

Teman Sejawat 

Profesional / Terapis 

Kelompok Sosial 

Jelaskan : klien mengatakan bahwa keluarga adalah motivasi utama klien untuk
sembuh.

f. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi

Ya  Tidak

Jelaskan : Klien tidak bekerja dan hanya membantu ibu nya dirumah
MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

 Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat

Teknik relaksasi  Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencedarai diri

Lainnya _____________ Lainnya

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik :


Klien selalu mendapat dukungan dari keluarga maupun dari tetangga sekitar rumah
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik :
Klien dapat berhubungan baik dengan lingkungan, walaupun kadang ada rasa curiga
terhadap orang yang baru saja dikenalnya
 Masalah dengan pendidikan, spesifik :
Klien mengatakan terakhir sekolah sampai bangku SMA.
 Masalah dengan pekerjaan, spesifik :
Klien sudah tidak bekerja dan sekarang membantu istrinya berjualan
 Masalah dengan perumahan, spesifik :
klien mengatakan tinggal bersama ibu, istri dan anak-anaknya
 Masalah ekonomi, spesifik :
Ibu klien mengatakan tidak ada masalah ekonomi
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik :
Jika klien sakit, klien mengatakan langsung priksa ke klinik maupun dokter terdekat
 Masalah lainnya, spesifik :
-

ASPEK MEDIK

 Diagnosa medik : Skizofrenia


 Terapi medik : -
 Pemeriksaan penunjang : -

ANALISA DATA

N Tgl/Jam Data MK Ttd


O
1. Senin, DS : Defisit perawatan diri Fransisca
29
- klien
Maret
mengatakan
2021
malas mandi,
klien tidak biasa
mandi setiap hari
- Klien
mengatakan
tidak biasa
berdandan
- Klien
mengatakan
tidak bisa makan
dengan tenang,
selalu terburu-
buru
- Klien
mengatakan jika
BAB/BAK
belum bisa
cebok

DO:

- Klien tampak
kotor dan bau
- Klien tampak
acak-acakan
- Klien tampak
lapar
- Klien tampak
bingung ketika
diberi
pertanyaan

POHON MASALAH

AKIBAT Resiko GSP : Halusinasi

CORE PROBLEM Isolasi Sosial DPD

PENYEBAB HDR

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Defisit Perawatan Diri: kebersihan diri berpakaian berdandan berhubungan dengan


kurangnya kemampuan dan motivasi perawatan diri.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


N
O INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN RASIONALISASI TTD
1. Defisit Klien dapat SP 1 : SP 1 : Fransisca
Perawatan mempertahankan
- Bina hubungan - Mengetahui
Diri: kebersihan diri.
saling percaya penyebab
kebersihan
SP 1 : klien - Identifikasi klien tidak
diri
dapatmengidentifikas defisit mau menjaga
berpakaian
i perilaku defisit perawatan kebersihan
berdandan
perawatan diri dan diri : - Agar pasien
berhubungan
latihan membersihkan penyebab, mampu
dengan
diri tanda akibat, membersihka
kurangnya
dari perilaku n dan
kemampuan SP 2 : klien dapat
tersebut menjaga
dan motivasi latihan berdandan /
- Latihan cara kebersihan
perawatan bercukur
membersihkan badan (mandi
diri. SP 3 : klien dapat badan (mandi 2x sehari )
latihan makan yang 2x sehari) - Agar klien
tertib - Bimbing klien dapat

SP 4 : klien dapat memasukkan berlatih

latihan toileting dalam jadwal secara

dengan benar kegiatan teratur.


harian
SP 2 :
SP 2 :
- Melatih klien
- Evaluasi untuk
kemampuan kegiatan
klien dalam berdandan/
menjaga berdandan
kebersihan - Agar klien
(mandi 2x dapat berlatih
sehari) secara
- Latih klien teratur.
untuk
berdandan/
bercukur
- Bimbing klien
emasukkan
jadwal
kegiatan
harian
SP 3 :
SP 3 :
- Melatih klien
- Latih cara
makan yang
makan yang
benar
tertib
- Agar klien
- Bimbing
dapat berlatih
klien
secara
emasukkan
teratur.
jadwal
kegiatan
harian
SP 4 :
SP 4 :
- Melatih klien
- Latih klien toileting yang
toileting benar
yang benar - Agar klien
- Anjurkan dapat berlatih
memasukkan secara
cara teratur.
berkegiatan
dalam jadwal
kegiatan
harian.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


N TGL DIAGNOS IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
O A
1. Senin Defisit DS : S: Fransisca
29/03/2 Perawatan
- Klien mengatakan - Klien mengatakan
1 Diri
malas mandi dan namanya dan mau
tidak terbiasa berkenalan dengan
mandi 3x sehari perawat
- Klien mengatakan
O:
tidak suka
berdandan - Klien berjabat

- Klien mengatakan tangan

tidak bisa makan - Nada suara pelan

dengan tenang - Kontak mata kurang

- Klien mengatakan A:
tidak bisa menjaga
- Defisit perawatan
kebersihan setelah
diri belum tercapai
BAB/BAK
P:
DO:
- Ulangi intervensi
- Klien tampak kotor
dan bau
- Klien tampak acak-
acakan
- Klien tampak lapar
- Klien tampak
bingung ketika
diberi pertanyaan

Tindakan :

- Membina hubungan
saling percaya

- Mengidentifikasi
defisit perawatan diri :
penyebab, tanda akibat,
dari perilaku tersebut

- Melatih cara
membersihkan badan
(mandi 2x sehari)

- Membimbing klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

RTL :

- Membuat kontrak
waktu untuk
membina hubungan
saling percaya

2. Selasa Defisit DS : S: Fransisca


perawatan
30/03/2 - Klien mengatakan - Klien mengatakan
diri
1 badannya masih malas mandi karena
wangi merasa badannya
masih bersih dan
DO:
tidak bau
- Klien tampak kotor - Klien mengatakan
dan bau bersedia diajarakan
- Klien tampak acak- cara mandi yang
acakan benar
- Klien tampak lapar
O:
- Klien tampak
bingung ketika - Klien terlihat kotor
diberi pertanyaan dan bau
- Raut wajah klien
Tindakan :
terlihat gelisah
- Membina hubungan
A:
saling percaya
- Mengidentifikasi - Defisit perawatan
defisit perawatan diri : diri belum teratasi
penyebab, tanda akibat,
P:
dari perilaku tersebut
Lanjutkan intervensi SP
- Melatih cara
1
membersihkan badan
(mandi 2x sehari)

- Membimbing klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

RTL :

- Membuat kontrak
waktu untuk
mengajarkan
berdandan/bercukur
3. Rabu Defisit DS : S: Fransisca
perawatan
31/03/2 - Klien mengatakan - Klien mengatakan
diri
1 malas mandi dan malas mandi karena
tidak terbiasa merasa badannya
mandi 2x sehari masih bersih dan
- Klien mengatakan tidak bau
tidak bisa - Klien mengatakan
berdandan bersedia diajarakan
- Klien mengatakan cara mandi yang
tidak bisa makan benar
dengan tenang
O:
- Klien mengatakan
tidak menjaga - Klien terlihat kotor

kebersihan setelah dan bau

BAB/BAK - Klien dapat


mengikuti ajaran
DO:
- Klien tampak kotor dengan kooperatif
dan bau - Klien dapat mengisi
- Klien tampak acak- jadwal kegiatan
harian dengan
acakan bantuan.
- Klien tampak lapar - Raut wajah klien
- Klien tampak terlihat gelisah
bingung ketika A:
diberi pertanyaan
- Defisit perawatan
Tindakan : diri belum teratasi
- Membina hubungan P:
saling percaya
- Lanjutkan intervensi
- Mengidentifikasi SP 2 latihan
defisit perawatan diri : berdandan / bercukur
penyebab, tanda akibat,
dari perilaku tersebut

- Melatih cara
membersihkan badan
(mandi 2x sehari)

- Membimbing klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

RTL :

- Membuat kontrak
waktu untuk
mengajarkan
berdandan/bercukur

4. Kamis Defisit DS : S: Fransisca


perawatan
1/04/21 - Klien mengatakan - Klien mengatakan
diri
belum bisa sudah mandi tapi
berdandan sehari 1x
- Klien mengatakan - Klien mengatakan
makan selalu bersedia diajarkan
terburu-buru cara
- Klien mengatakan berdandan/bercukur
tidak menjaga
O:
kebersihan setelah
BAB/BAK - Klien terlihat
bersemangat saat
DO :
mengikuti kegiatan
- Klien tampak - Klien kooperatif
sudah mandi - Klien dapat mengisi
- Klien tampak jadwal kegiatan
bersemangat harian dengan
mengikuti kegiatan bantuan

Tindakan : A:

- Mengevaluasi Defisit perawatan diri


kegiatan latihan belum teratasi
membersihkan
P:
badan (mandi 2x
sehari) Lanjutkan intervensi SP

- Melatih klien 3 latihan makan yang

untuk berdandan/ benar

bercukur
- Membimbing klien
emasukkan jadwal
kegiatan harian

RTL :

Membuat kontrak
waktu untuk latihan
makan yang benar
5. Jum’at Defisit DS : S: Fransisca
2/04/21 perawatan - Klien mengatakan - Klien mengatakan
diri makan selalu bersedia mengikuti
terburu-buru kegiatan
- Klien mengatakan - Klien mengatakan
tidak menjaga bersedia diajarkan
kebersihan setelah cara makan yang
BAB/BAK benar

DO : O:

- Klien tampak - Klien tampak


sudah mandi bersemangat
- Klien tampak rapi mengikuti
- Klien tampak - Klien kooperatif
lapar - Klien dapat mengisi
jadwal kegiatan
TINDAKAN :
harian dengan
- Melatih cara bantuan
makan yang tertib
- Membimbing A:
klien emasukkan
jadwal kegiatan Defisit perawatan diri
harian
belum teratasi
RTL :
P:
Membuat kontrak
waktu untuk Lanjutkan intervensi SP
mengajarkan toileting
yang benar 4 latihan toileting yang
benar

6. Sabtu Defisit DS : S: fransisca


perawatan
3/03/21 - Klien mengatakan - Klien mengatakan
diri
sudah mau mandi bersedia diajarkan
2xsehari cara toileting yang
- Klien mengatakan benar
sudah bisa berdandan - Klien mengatakan
dan berpakain dengan bersemangat selama
rapi mengikuti kegiatan
- Klien mengatakan
O:
sudah bisa makan
dengan tenang dan - Klien tampak senang

benar saat diajarkan cara

- Klien mengatakan toileting yang benar

sudah menjaga - Klien kooperatif saat

kebersihan setelah mengikuti kegiatan

BAB/BAK A:

DO : Defisit perawatan diri

- Klien tampak bersih belum teratasi

sudah mandi pagi P:


- Klien tampak rapi
Lanjutkan intervensi,
sudah menyisir
latihan membersihkan
rambut
badan (mandi 2x sehari),
- Klien tampak tenang
latihan cara
sudah kenyang
berdandan/cukur, latihan
- Klien tampak
makan yang benar,
kebingungan saat
latihan toileting
diberi pertanyaan
tentang toileting

TINDAKAN :

- Melatih klien
toileting yang
benar
- Menganjurkan
memasukkan cara
berkegiatan dalam
jadwal kegiatan
harian.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Sp 1 : Mengidentifikasi Perilaku Defisit Perawatan Diri

Dan Latihan Membersihan Badan

A. KONDISI KLIEN
Data Subjektif :
Pasien merasa lemah,malas untuk beraktivitas,dan merasa tidak berdaya.
Data Objektif :
Rambut kotor dan acak-acakan, badan dan pakaian kotor serta bau, mulut dan gigi bau,
kulit kusam dan kotor.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit Keperawatan Diri : Kebersihan diri (mandi, gosok gigi, cuci rambut).
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI
a. salam terapeutik
“Assalamualaikum.. Selamat Pagi bapak, Perkenalkan nama saya perawat
Firria, Saya Mahasiswa Praktik dari Universitas Aisyiyah Surakarta. Hari
ini saya dinas pagi, dari jam 07 pagi sampai jam 2 siang. Saya akan
merawat bapak selama di RS ini, nama bapak siapa? Senang nya dipanggil
apa?”
b. evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini..? Apakah bapaksudah mandi? Dari
tadi bapak kelihatan garuk-garuk”
c. kontrak
a. Topik :
“Baiklah bapak Bagaimana kalau kita diskusi tentang kebersihan diri..?”
b. Waktu :
“ Berapa lama bapakmau mengobrolnya..?, Bagaimana kalau 15 menit..?”
c. Tempat :
“ Bapak maunya kita ngobrol dimana..?, Bagaimana kalau di ruang
tamu..?”
2. KERJA (langkah – langkah keperawatan)
“Bagaimana bapak apakah masih merasakan gatal-gatal?”
“Bapak mandi sehari berapa kali? Gosok gigi berapa kali? Keramas berapa
kali dalam seminggu? Potong kuku berapa kali dalam seminggu?”
“Sesudah mandi apa bapak sering melakukan berhias/bercukur dan berganti
pakaian?”
“Bapak BAB sehari berapa kali? Kalau selesai BAB disiram atau tidak?”
“Bapak menjaga kebersihan diri itu sangat penting, karena kebersihan sangat
diperlukan untuk tubuh kita jadi mandi 2x sehari ya bapak. Bapak kalau tidak
mandi nanti badannya jadi gatal-gatal. Apakah bapak bersedia menjaga
kebersihan diri?”
“Baik jika bapak bersedia saya mulai ya pak”
a. “Bapak mandi sehari 2x, pastikan bapak membersihkan seluruh bagian
tubuh dengan air termasuk kepala, telinga, tangan, kaki, dan selangkangan
dengan sabun setelah itu bilas tubuh secara merata dengan air hingga busanya
hilang”
b. “Kemudian Sikat gigi dengan cara memberi pasta gigi pada ujung
sikat, kemudian kumur-kumur dengan air kemudia lakukan gerakan
menggosok gigi hingga bersih kemudian kumur dengan air lagi hingga tidak
ada busa”
c. “Kemudian siram rambut dengan air, tuangkan shampo dikepala dan
gosok sampai berbusa, setelah itu bilas dengan air sampai bersih”
d. “Kemudian handukan sampai kering, kemudian menggunakan baju ya
pak”
“Bapak setelah kita latihan sampai disini apakah bapak masih ingat apa saja
tadi latihan kita? Coba bapak praktekkan”
“Wahhh bagus sekali, bapak masih mengingatnya ya”
3. TERMINASI
a. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif :
“..Bagaimana perasaan bapak setelah, kita membicarakan tentang cara
merawat kebersihan diri? Baguss sekali bapak Nah, sekarang, coba bapak
sebutkan, cara perawatan diri yang telah kita pelajari dan latih tadi..?
Bagus sekali..!!
b. Rencana Tindak Lanjut
“ Baiklah bapak, tadi ibu sudah menyebutkan manfaat bagi kita jika kita
menjaga kebersihan diri, dan kita juga sudah melakukan latihan, cara
Merawat diri, masukan ke dalam jadwal yaa..! Selanjutnya jangan lupa
untuk melakukan sesuai jadwal ya bapak mandi 2 X Sehari, gosok gigi 2 X
sehari juga, keramas 2 X Seminggu. Bagaimana bapak Bisa dilakukan..?
Baguss sekali, bapak mau mencoba melakukannya..!”
b. kontrak yang akan datang
a. Topik :
“..Baiklah bapakcukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi untuk
membicarakan tentang kebutuhan dan latihan cara berdandan atau berhias
yang baik dan benar, apakah bapakbersedia..?..”
b. Waktu :
“Bapak mau jam berapa dan berapa lama..? Bagaimana kalau jam 11.00 ?
Baik bapak kita akan berbincang selama 15 menit”
c. Tempat :
“Bapak maunya kita berbincang dimana..? Bagaimana kalau diruang
tamu ? Baiklah bapak besok saya akan kesini jam 11 ya..! Sampai Jumpa
besok ya bapak.. Saya permisi. Assalamualaikum..Wr. Wb..”.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Sp 2 : Latihan berdandan atau berhias


A. KONDISI KLIEN
Data Subjektif :
Pasien merasa lemah,malas untuk beraktivitas,dan merasa tidak berdaya.
Data Objektif :
Baju kotor dan berantakan, rambut acak-acakan, muka kusam.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit Keperawatan Diri : Berhias.
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI
a. salam terapeutik
“Assalamualaikum bapak, selamat pagi”
b. evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak pada pagi hari ini?” “Bapak terlihat kucel
bapak sudah mandikan? Tapi bapak belum menyisir rambut?” “Apakah
bapak belum bisa menyisir rambut?”
c. kontrak
a. Topik :
“Bagaimana kalau kita mendiskusikan cara berdandan/bercukur?”
b. Waktu :
“ Berapa lama bapak mau mengobrolnya..?, Bagaimana kalau 15
menit..?”
c. Tempat :
“ Bapak maunya kita ngobrol dimana..?, Bagaimana kalau di ruang
tamu..?”
2. KERJA (langkah – langkah keperawatan)
“Apakah bapak bisa memakai baju sendiri? Kalau belum saya bantu pak”
“Apakah bapak bisa menyisir rambut sendiri? Kalau belum saya bantu ya
bapak”
“Bapak saya bantu mencukur rambutnya ya, supaya terlihat rapi dan bersih”
“Bapak setelah kita latihan hari ini, apakah bapak masih ingat apa saja yang
kita lakukan tadi?”
“Bagus bapak masih mengingatnya dengan baik, besok bisa dicoba
mempraktekkan setelah mandi ya bapak”
3. TERMINASI
a. Evaluasi
“..Bagaimana perasaan bapak setelah kita membicarakan tentang cara
berhias dan berpakaian yang baik..? Bagus sekali bapak, bapaksudah
bisa menyebutkan dengan baik tentang cara berhias dan berpakaian
yang baik,”
b. rencana tindak lanjut
“ Baiklah bapak, tadi bapak sudah menyebutkan tentang cara berhias
dan berpakaian yang baik dan benar, mulai besok coba bapakmasukan
ke jadwal kegiatan harian bapak”
c. kontrak yang akan datang
a. Topik :
“..Baiklah bapak, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi
untuk membicarakan tentang kebutuhan dan latihan cara makan dan
minum yang baik dan benar, apakah bapakbersedia..?..”
b. Waktu :
“Bapak/ibu mau jam berapa dan berapa lama.? bagaimana kalau jam
11.00 ?”
c. Tempat :
“Bapak maunya kita berbincang dimana..? bagaimana kalau di ruang
makan..? baiklah bapak, besok saya akan kesini jam 11.00 ya..! Sampai
Jumpa besok ya bapak/ibu.. Saya permisi. Assalamualaikum..Wr.
Wb..”.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Sp 3 : Latihan makan yang tertib

A. KONDISI KLIEN
Data Subjektif :
Pasien merasa lemas dan tidak berdaya.
Data Objektif :
Badan kurus, kulit bersih dan mulut bersih tapi klien masih terlihat lemah, klien terlihat
mengacuhkan makanannya.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit Keperawatan Diri : Makan dan Minum.
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI
d. salam terapeutik
“Assalamualaikum..!! Selamat Pagi bapak.”
e. evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini..?”“Apakah bapak sudah makan?”
“Bapak terlihat sangat lemas” “Apakah bapak belum bisa makan dengan
tertib?”
f. kontrak
a. Topik :
“Baiklah bapak sesuai janji kita kemarin, hari ini jam 11.00 kita berjumpa
lagi dan akan membicarakan tentang cara makan yang tertib”
b. Waktu :
“ Berapa lama bapak mau mengobrolnya..?, Bagaimana kalau 15 menit..?”
c. Tempat :
“ Bapak maunya kita ngobrol dimana..?, Bagaimana kalau di ruang
makan?”
2. KERJA (langkah – langkah keperawatan)
“Sebelum makan kita cuci tangan terlebih dahulu ya pak”
“Bapak sebaiknya ketika mengambil makanan menggunakan tangan kanan ya
pak”
“Ketika makan sebaiknya kita duduk”
“Bapak sebelum makan hendaknya kita berdoa terlebih dahulu ya pak”
“Makan dengan tenang ya pak, tidak usah terburu-buru”
“Bapak ketika sudah selesai makan kita berdoa dahulu ya”
“Setelah itu kita bereskan dan cuci piring dan gelas yang habis dipakai ya pak”
“Kalau sudah selesai mencuci piring dan gelas kita kembalikan ketempatnya
pak”
“Bapak setelah latihan ini, apakah bapak masih ingat tindakan apa saja yang
sudah kita lakukan tadi?” “Baguss, bapak masih mengingatnya dengan baik”

3. TERMINASI
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah, kita membicarakan dan latihan
tentang cara makan yang tertib? Baik sekali bapak, bapak sudah bisa
menyebutkan cara makan yang tertib dengan baik”
b. rencana tindak lanjut
“ Baiklah bapak, tadi bapak sudah menyebutkan manfaat bagi kita jika kita
cara makan dengan baik, dan kita juga sudah melakukan latihan,
Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal ya bapakmakan 3
X sehari, dan minum 8 – 10 gelas sehari..”
c. kontrak yang akan datang
a. Topik :
“..Baiklah bapak cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi, dan
membicarakan tentang kebutuhan dan latihan cara Toileting yang baik dan
benar (BAB dan BAK) besok..”
b. Waktu :
“Bapakmau jam berapa dan berapa lama..? bagaimana kalau jam 11.00,,?
Baik bapak kita akan berbincang selama 15 menit”
c. Tempat :
“Bapak maunya kita berbincang dimana..? bagaimana kalau di ruang
tamu..? baiklah bapak, besok saya akan kesini jam 11.00 ya..! Sampai
Jumpa besok ya bapak.. Saya permisi. Assalamualaikum..Wr. Wb..”.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Sp 4 : Latihan toileting yang tertib


A. KONDISI KLIEN
Data Subjektif :
Pasien merasa lemah,malas untuk beraktivitas,dan merasa tidak berdaya.
Data Objektif :
Kulit kotor, baju bau pesing, sekitar kamar klien bau pesing.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit Keperawatan Diri : Toileting.
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI
a.salam terapeutik
“Assalamualaikum..!! Selamat Pagi bapak.”
b. evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini..? Apakah bapak sudah mandi & gosok gigi ?
Sudah makan pagi hari ini ? ”
c.Kontrak
a. Topik :
“Baiklah bapak. Bagaimana kalau kita diskusi tentang tata cara BAK dan BAB
yang baik ?”
b. Waktu :
“ Berapa lama bapak mau mengobrolnya..?, Bagaimana kalau 15 menit..?”
c. Tempat :
“ Bapak maunya kita ngobrol dimana..?, Bagaimana kalau di ruang tamu..?”
5. KERJA (langkah – langkah keperawatan)
“Jika bapak terasa ingin BAB/BAK segera ke kamar mandi ya pak”
“Bapak ketika sedang BAB/BAK pintu kamar mandinya biasakan ditutup ya
pak”
“Bapak jika sudah selesai BAB/BAK nya jangan lupa disiram dengan air
sampe bersih ya pak”
“Bapak jika sudah selesai biasakan selau cuci tangan ya”
“Bapak setelah latihan ini, apakah bapak masih ingat tindakan apa saja yang
sudah kita lakukan tadi?” “Baguss, bapak masih mengingatnya dengan baik”
6. TERMINASI
a. Evaluasi
“..Bagaimana perasaan bapak setelah, kita membicarakan tentang cara BAB
dan BAK yang baik..? Bagaimana perasaan bapak setelah membersihkan diri
setelah BAB dan BAK..? BAgus sekali bapak, bapak sudah bisa menyebutkan
dengan baik cara BAK dan BAB yang benar..!”
b. rencana tindak lanjut
“ Baiklah bapak, tadi bapak sudah menyebutkan manfaat bagi kita jika kita
menjaga kebersihan diri setelah BAB dan BAK. Sekarang, coba
bapakmasukan kedalam Jadwal Kegiatan Harian bapak, sesuai ceklis, BAB 1x
di toilet, BAK 1x di toilet/dikamar?”
c. kontrak yang akan datang
a. Topik :
“Baiklah bapak. Bagaimana kalau kita diskusi tentang tata cara BAK dan
BAB yang baik lagi ?”
b. Waktu :
“ Berapa lama bapak mau mengobrolnya..?, Bagaimana kalau 15 menit..?”
c. Tempat :
“ Bapak maunya kita ngobrol dimana..?, Bagaimana kalau di ruang
tamu..?”“baiklah bapak, besok saya akan kesini jam 11.00 ya..! Sampai
Jumpa besok ya bapak.. Saya permisi. Assalamualaikum..Wr. Wb..”.

Anda mungkin juga menyukai