S DENGAN DPD
DI PURWODADI
DISUSUN OLEH
NIM :B2018057
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan melakukan aktifitas perawatan
diri (mandi, berhias, makan serta toileting) yang seharusnya kegiatan itu bisa dilakukan
secara mandiri (Herman, 2011). Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan
dalam kebersihan diri, makan, berpakaian, berhias diri, makan sendiri, buang air
besar atau kecil sendiri (toileting). (Keliat B.A, dkk, 2011). Defisit perawatan diri
merupakan salah satu masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa.
Pasien gangguan jiwa kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan
ini merupakan gejala perilaku negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam
keluarga maupun masyarakat. (Yusuf, Rizky & Hanik,2015:154).
B. PREDISPOSISI, PRESIPITASI
a. Faktor Predisposisi
1. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kurang perawatan diri yaitu :
2. Perkembangan
3. Dalam perkembangan, keluarga yang terlalu melindungi dan memanjakan klien
dapat menimbulkan perkembangan inisiatif dan keterampilan.
4. Faktor Biologis
5. Beberapa penyakit kronis dapat menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri secara mandiri.
6. Kemampuan Realitas Yang Menurun
7. Klien dengan gangguan jiwa mempunyai kemampuan realitas yang kurang,
sehingga menyebabkan ketidakpedulian dirinya terhadap lingkungan termasuk
perawatan diri.
8. Faktor Sosial
9. Kurang dukungan serta latihan kemampuan dari lingkungannya. Situasi
lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
b. Faktor Presipitasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurangnya
atau penurunan motivasi, kerusakan kognisi, atau perseptual, cemas, lelah / lemah
yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.
C. TANDA GEJALA
Tanda dan gejala tampak pada pasien yang mengalami defisit perawatan diri adalah
sebagai berikut:
1. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit
berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor.
2. Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acak-acakan,
pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak
bercukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.
3. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh kemampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada
tempatnya.
4. Ketidakmampuan eliminasi secara mandiri, ditandai dengan BAB/BAK tidak
pada tempatnya, dan tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK
(Keliat, 2009).
D. POHON MASALAH
AKIBAT Resiko GSP : Halusinasi
PENYEBAB HDR
PENGKAJIAN
IDENTITAS KLIEN
Umur : 61 th RM No. :-
ALASAN MASUK
Klien tidak terlalu mementingkan kebersihan diri seperti mandi, gosok gigi, keramas
sehingga nampak kotor.
FAKTOR PRESIPITASI
Klien mengatakan dirinya malu dengan keadaanya yang menjadi seorang pengangguran
sehingga klien menyendiri dan tidak mau berkumpul dengan tetangga maupun dalam
Dampaknya klien tidak terlalu mementingkan kebersihan diri seperti mandi, gosok gigi,
keramas sehingga nampak kotor.
FAKTOR PREDISPOSISI
V
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya - Berhasil - Kurang Berhasil - Tidak
Berhasil
3. Riwayat psikologis
pelaku usia korban Usia saksi usia
Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam - - - - - -
keluarga
Tindakan kriminal - - - - - -
PEMERIKSAAN FISIK
1. Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Sudah meninggal
: Pasien
: Tinggal serumah
Jelaskan : -
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai, klien juga tidak
mempunyai cacat tubuh, klien menerima semua anggota tubunhnya
b. Identitas
Klien adalah seorang laki-laki sudah menikah
c. Peran
Klien berusia 61 tahun, anak ke dua dari 2 bersaudara
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh seperti dulu lagi
e. Harga diri
Klien mengatakan dirinya kurang percaya terhadap orang yang baru saja dikenal
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang sangat berarti yaitu keluarganya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat
Klien mengatakan mudah bergaul dengan masyarakat, berperan dalam masyarakat
meskipun jarang sekali berkumpul saat ada acara-acara dilingkungan rumah klien
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien tidak ada hambatan dalam berhubungan sosial dengan orang lain
3. Spiritual
a. Nilai keyakinan
Klien mengatakan beraga islam, dan klien mengatakan bahwa sakit yang
dialaminya adalah cobaan dari Allah
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan selama sakit tidak pernah sholat 5 waktu
STATUS MENTAL
1. Penampilan
Jelaskan : klien tampak berpenampilan kurang rapi, rambut klien acak-acakan kerana
jarang disisir
2. Pembicaraan
Lambat Membisu
AgitasTik GrimasenTremor
4. Alam penasaran
Gembira berlebihan
5. Afek
Jelaskan : Klien mudah marah, mudah emosi bila ditanya tantang masalah nya secara
berulang-ulang
Jelaskan : Klien mudah marah dan tersinggung apabila diberi pertanyaan yang
membuatnya kesal
7. Persepsi Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : Klien tidak mengalami halusinasi.
8. Proses Pikir
Pengulangan pembicaraan/persevariasi
Jelaskan : Klien saat diajak berbicara klien selalu menjawab dengan berbelit-belit
9. Isi Pikir
Waham :
Kontrol pikir
Disorientasi
11. Memori
Jelaskan : Klien mengalami gangguan jangka panjang yang tidak dapat mengingat
kejadian masalalu
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Jelaskan : klien dapat menilai dengan cukup baik. Misalnya klien dapat menilai
penampilan orang lain kotor atau bersih.
Jelaskan : Klien tidak suka jika ada orang lain menganggapnya orang gangguan jiwa
Ya Tidak
Makanan
Pakaian
UangTransportasi
Perawatan Kesehatan
Jelaskan : Klien tidak dapat memenuhi kebutuhan makan, pakaian, uang transportasi,
keamanan tempat tinggal dan perawatan kesehatan.
2. Kegiatan sehari-hari
a. Perawatan diri
Bantuan minimal Bantuan parsial Bantuan total
Mandi
BAK/BAB
Kebersihan
Ganti pakaian
Makan
b. Nutrisi Ya Tidak
Nafsu makan
Meningkat menurun
Jelaskan : klien mengatakan dia terbangun karena ingin buang air kecil.
Ya Tidak
Ya Tidak
Keluarga
Teman Sejawat
Profesional / Terapis
Kelompok Sosial
Jelaskan : klien mengatakan bahwa keluarga adalah motivasi utama klien untuk
sembuh.
f. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi
Ya Tidak
Jelaskan : Klien tidak bekerja dan hanya membantu ibu nya dirumah
MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
ASPEK MEDIK
ANALISA DATA
DO:
- Klien tampak
kotor dan bau
- Klien tampak
acak-acakan
- Klien tampak
lapar
- Klien tampak
bingung ketika
diberi
pertanyaan
POHON MASALAH
PENYEBAB HDR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Klien mengatakan A:
tidak bisa menjaga
- Defisit perawatan
kebersihan setelah
diri belum tercapai
BAB/BAK
P:
DO:
- Ulangi intervensi
- Klien tampak kotor
dan bau
- Klien tampak acak-
acakan
- Klien tampak lapar
- Klien tampak
bingung ketika
diberi pertanyaan
Tindakan :
- Membina hubungan
saling percaya
- Mengidentifikasi
defisit perawatan diri :
penyebab, tanda akibat,
dari perilaku tersebut
- Melatih cara
membersihkan badan
(mandi 2x sehari)
- Membimbing klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
RTL :
- Membuat kontrak
waktu untuk
membina hubungan
saling percaya
- Membimbing klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
RTL :
- Membuat kontrak
waktu untuk
mengajarkan
berdandan/bercukur
3. Rabu Defisit DS : S: Fransisca
perawatan
31/03/2 - Klien mengatakan - Klien mengatakan
diri
1 malas mandi dan malas mandi karena
tidak terbiasa merasa badannya
mandi 2x sehari masih bersih dan
- Klien mengatakan tidak bau
tidak bisa - Klien mengatakan
berdandan bersedia diajarakan
- Klien mengatakan cara mandi yang
tidak bisa makan benar
dengan tenang
O:
- Klien mengatakan
tidak menjaga - Klien terlihat kotor
- Melatih cara
membersihkan badan
(mandi 2x sehari)
- Membimbing klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
RTL :
- Membuat kontrak
waktu untuk
mengajarkan
berdandan/bercukur
Tindakan : A:
bercukur
- Membimbing klien
emasukkan jadwal
kegiatan harian
RTL :
Membuat kontrak
waktu untuk latihan
makan yang benar
5. Jum’at Defisit DS : S: Fransisca
2/04/21 perawatan - Klien mengatakan - Klien mengatakan
diri makan selalu bersedia mengikuti
terburu-buru kegiatan
- Klien mengatakan - Klien mengatakan
tidak menjaga bersedia diajarkan
kebersihan setelah cara makan yang
BAB/BAK benar
DO : O:
BAB/BAK A:
TINDAKAN :
- Melatih klien
toileting yang
benar
- Menganjurkan
memasukkan cara
berkegiatan dalam
jadwal kegiatan
harian.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
A. KONDISI KLIEN
Data Subjektif :
Pasien merasa lemah,malas untuk beraktivitas,dan merasa tidak berdaya.
Data Objektif :
Rambut kotor dan acak-acakan, badan dan pakaian kotor serta bau, mulut dan gigi bau,
kulit kusam dan kotor.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit Keperawatan Diri : Kebersihan diri (mandi, gosok gigi, cuci rambut).
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI
a. salam terapeutik
“Assalamualaikum.. Selamat Pagi bapak, Perkenalkan nama saya perawat
Firria, Saya Mahasiswa Praktik dari Universitas Aisyiyah Surakarta. Hari
ini saya dinas pagi, dari jam 07 pagi sampai jam 2 siang. Saya akan
merawat bapak selama di RS ini, nama bapak siapa? Senang nya dipanggil
apa?”
b. evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini..? Apakah bapaksudah mandi? Dari
tadi bapak kelihatan garuk-garuk”
c. kontrak
a. Topik :
“Baiklah bapak Bagaimana kalau kita diskusi tentang kebersihan diri..?”
b. Waktu :
“ Berapa lama bapakmau mengobrolnya..?, Bagaimana kalau 15 menit..?”
c. Tempat :
“ Bapak maunya kita ngobrol dimana..?, Bagaimana kalau di ruang
tamu..?”
2. KERJA (langkah – langkah keperawatan)
“Bagaimana bapak apakah masih merasakan gatal-gatal?”
“Bapak mandi sehari berapa kali? Gosok gigi berapa kali? Keramas berapa
kali dalam seminggu? Potong kuku berapa kali dalam seminggu?”
“Sesudah mandi apa bapak sering melakukan berhias/bercukur dan berganti
pakaian?”
“Bapak BAB sehari berapa kali? Kalau selesai BAB disiram atau tidak?”
“Bapak menjaga kebersihan diri itu sangat penting, karena kebersihan sangat
diperlukan untuk tubuh kita jadi mandi 2x sehari ya bapak. Bapak kalau tidak
mandi nanti badannya jadi gatal-gatal. Apakah bapak bersedia menjaga
kebersihan diri?”
“Baik jika bapak bersedia saya mulai ya pak”
a. “Bapak mandi sehari 2x, pastikan bapak membersihkan seluruh bagian
tubuh dengan air termasuk kepala, telinga, tangan, kaki, dan selangkangan
dengan sabun setelah itu bilas tubuh secara merata dengan air hingga busanya
hilang”
b. “Kemudian Sikat gigi dengan cara memberi pasta gigi pada ujung
sikat, kemudian kumur-kumur dengan air kemudia lakukan gerakan
menggosok gigi hingga bersih kemudian kumur dengan air lagi hingga tidak
ada busa”
c. “Kemudian siram rambut dengan air, tuangkan shampo dikepala dan
gosok sampai berbusa, setelah itu bilas dengan air sampai bersih”
d. “Kemudian handukan sampai kering, kemudian menggunakan baju ya
pak”
“Bapak setelah kita latihan sampai disini apakah bapak masih ingat apa saja
tadi latihan kita? Coba bapak praktekkan”
“Wahhh bagus sekali, bapak masih mengingatnya ya”
3. TERMINASI
a. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif :
“..Bagaimana perasaan bapak setelah, kita membicarakan tentang cara
merawat kebersihan diri? Baguss sekali bapak Nah, sekarang, coba bapak
sebutkan, cara perawatan diri yang telah kita pelajari dan latih tadi..?
Bagus sekali..!!
b. Rencana Tindak Lanjut
“ Baiklah bapak, tadi ibu sudah menyebutkan manfaat bagi kita jika kita
menjaga kebersihan diri, dan kita juga sudah melakukan latihan, cara
Merawat diri, masukan ke dalam jadwal yaa..! Selanjutnya jangan lupa
untuk melakukan sesuai jadwal ya bapak mandi 2 X Sehari, gosok gigi 2 X
sehari juga, keramas 2 X Seminggu. Bagaimana bapak Bisa dilakukan..?
Baguss sekali, bapak mau mencoba melakukannya..!”
b. kontrak yang akan datang
a. Topik :
“..Baiklah bapakcukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi untuk
membicarakan tentang kebutuhan dan latihan cara berdandan atau berhias
yang baik dan benar, apakah bapakbersedia..?..”
b. Waktu :
“Bapak mau jam berapa dan berapa lama..? Bagaimana kalau jam 11.00 ?
Baik bapak kita akan berbincang selama 15 menit”
c. Tempat :
“Bapak maunya kita berbincang dimana..? Bagaimana kalau diruang
tamu ? Baiklah bapak besok saya akan kesini jam 11 ya..! Sampai Jumpa
besok ya bapak.. Saya permisi. Assalamualaikum..Wr. Wb..”.
A. KONDISI KLIEN
Data Subjektif :
Pasien merasa lemas dan tidak berdaya.
Data Objektif :
Badan kurus, kulit bersih dan mulut bersih tapi klien masih terlihat lemah, klien terlihat
mengacuhkan makanannya.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit Keperawatan Diri : Makan dan Minum.
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI
d. salam terapeutik
“Assalamualaikum..!! Selamat Pagi bapak.”
e. evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini..?”“Apakah bapak sudah makan?”
“Bapak terlihat sangat lemas” “Apakah bapak belum bisa makan dengan
tertib?”
f. kontrak
a. Topik :
“Baiklah bapak sesuai janji kita kemarin, hari ini jam 11.00 kita berjumpa
lagi dan akan membicarakan tentang cara makan yang tertib”
b. Waktu :
“ Berapa lama bapak mau mengobrolnya..?, Bagaimana kalau 15 menit..?”
c. Tempat :
“ Bapak maunya kita ngobrol dimana..?, Bagaimana kalau di ruang
makan?”
2. KERJA (langkah – langkah keperawatan)
“Sebelum makan kita cuci tangan terlebih dahulu ya pak”
“Bapak sebaiknya ketika mengambil makanan menggunakan tangan kanan ya
pak”
“Ketika makan sebaiknya kita duduk”
“Bapak sebelum makan hendaknya kita berdoa terlebih dahulu ya pak”
“Makan dengan tenang ya pak, tidak usah terburu-buru”
“Bapak ketika sudah selesai makan kita berdoa dahulu ya”
“Setelah itu kita bereskan dan cuci piring dan gelas yang habis dipakai ya pak”
“Kalau sudah selesai mencuci piring dan gelas kita kembalikan ketempatnya
pak”
“Bapak setelah latihan ini, apakah bapak masih ingat tindakan apa saja yang
sudah kita lakukan tadi?” “Baguss, bapak masih mengingatnya dengan baik”
3. TERMINASI
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah, kita membicarakan dan latihan
tentang cara makan yang tertib? Baik sekali bapak, bapak sudah bisa
menyebutkan cara makan yang tertib dengan baik”
b. rencana tindak lanjut
“ Baiklah bapak, tadi bapak sudah menyebutkan manfaat bagi kita jika kita
cara makan dengan baik, dan kita juga sudah melakukan latihan,
Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal ya bapakmakan 3
X sehari, dan minum 8 – 10 gelas sehari..”
c. kontrak yang akan datang
a. Topik :
“..Baiklah bapak cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi, dan
membicarakan tentang kebutuhan dan latihan cara Toileting yang baik dan
benar (BAB dan BAK) besok..”
b. Waktu :
“Bapakmau jam berapa dan berapa lama..? bagaimana kalau jam 11.00,,?
Baik bapak kita akan berbincang selama 15 menit”
c. Tempat :
“Bapak maunya kita berbincang dimana..? bagaimana kalau di ruang
tamu..? baiklah bapak, besok saya akan kesini jam 11.00 ya..! Sampai
Jumpa besok ya bapak.. Saya permisi. Assalamualaikum..Wr. Wb..”.