Anda di halaman 1dari 28

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031) 8291920, 8284508, FAX (031) 8298582
KAMPUS B RS. ISLAM JEMURSARI JL. JEMURSARI NO. 51-57 SURABAYA
Website : www.unusa.ac.id Email : info@unusa.ac.id

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Nama Mahasiswa : Nuur Kumala Sari D Tanggal Pengkajian : 18 Desember 2020


NIM : 1120019160 Jam pengkajian : 10.00 WIB
Tempat Praktik : kendangsari

A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Nn. V
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
No. RM :-
Informan : pasien dan keluarga pasien

B. ALASAN MASUK
sering melamun di kamar, diam di kamar, mencoret bangku di sekolah.
saat pengkajian = saat diajak berkenalan pasien menolak, diam saja di tempat tidu

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?  Ya  Tidak
2. Pengobatan sebelumnya  Berhasil  Kurang berhasil  Tidak berhasil
3. Pengalaman klien
Pelaku Usia Korban Usia Saksi Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam rumah tangga
Tindakan kriminal

Jelaskan nomor 1, 2, 3 :
pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan tidak
mempunyai pengalaman kekerasan.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan.

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?  Ya  Tidak


Hubungan dengan keluarga :
Gejala :
Riwayat pengobatan :
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
pasien tidak mempunyai pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital
TD = 117/68 mmHg N = 109 x/menit S = 36oC RR = 20 x/menit
2. Antopometri
TB = 150 cm BB = 44 kg IMT = BB/(TB)2 = 44/(1,5)2 = 44/2,25 = 19,6
(underweight)
3. Keluhan fisik :  Ya  Tidak
Jelaskan :
pasien mengatakan tidak ada keluhan.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan.
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
laki-laki = laki-laki meninggal =

perempuan = perempuan meninggal =

pasien =
Jelaskan :
pasien adalah dua bersaudara, pasien anak pertama, mempunyai satu adik laki-
laki, pasien tinggal dengan orang tuanya dan adiknya, dan tidak ada keluarga
yang mengalami gangguan jiwa.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
pasien menyukai bagian tubuhnya yaitu rambut.
b. Identitas
pasien bernama Nn. V, berusia 19 tahun, belum menikah, baru saja lulus SMA
dan belum bekerja.
c. Peran
pasien dirumah hanya membantu orang tuanya, seperti : mencuci piring,
mencuci pakaian, menyapu, dan mengepel.
d. Ideal diri
pasien ingin sembuh karena ingin kuliah dan bekerja.
e. Harga diri
pasien tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungannya, hanya bermain di
rumah bersama keponakannya.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
kakak keponakan, karena suka bermain dengan keponakan.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
pasien tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok/masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
pasien lebih suka berinteraksi dan bermain dengan keponakan dan
keluarganya.
Masalah keperawatan :
hambatan interaksi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
pasien beragama islam
b. Kegiatan ibadah
pasien di rumah shalat meskipun sedang sakit tetap melakukan ibadah
shalat dengan rajin.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
cara berpakaian pasien rapi, pakaian bersih, dan rajin menyisir rambutnya.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
 Cepat  Keras  Gagap  Inkoheren
 Apatis  Lambat  Membisu  Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
pasien tenang, tidak ngelantur, dan berbicara sesuai yang ditanyakan.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas motorik
 Lesu  Tegang  Gelisah  Agitasi
 Tik  Grimasing  Tremor  Kompulsif
Jelaskan :
pasien hanya tidur dan duduk di tempat tidur, dan jarang keluar kamar.
Masalah keperawatan :
gangguan aktivitas motorik
4. Alam perasaan
 Sedih  Ketakutan  Putus asa  Khawatir  Gembira berlebihan
Jelaskan :
pasien mengatakan perasaan biasa-biasa saja.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
5. Afek
 Datar  Tumpul  Labil  Tidak sesuai
Jelaskan :
ketika bercerita tentang hal lucu, ekspresi pasien tampak biasa-biasa saja.
Masalah keperawatan :
gangguan afek datar
6. Interaksi selama wawancara
 Bermusuhan  Tidak kooperatif  Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang  Defensif  Curiga
Jelaskan :
pasien berinteraksi dengan kooperatif, menjawab semua pertanyaan, dan mata
selalu melihat pembicara.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi halusinasi
 Pendengaran  Penglihatan  Perabaan
 Pengecapan  Pembauan
Jelaskan :
dulu pasien mengalami halusinasi pendengaran, tetapi saat pengkajian sudah tidak
berhalusinasi.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
8. Proses pikir
 Sirkumtansial  Tangensial  Kehilangan asosiasi
 Flight of ideas  Blocking  Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan :
pasien sering mengulang pembicaraan pada topik yang sama, contoh : pasien
sering membicarakan adik dan keluarganya.
Masalah keperawatan :
gangguan proses pikir
9. Isi pikir
 Obsesi  Fobia  Hipokodria
 Depersonalisasi  Ide yang terkait  Pikiran magis
Waham
 Agama  Somatik  Kebesaran  Curiga
 Nihilistik  Sisip pikir  Siap pikir  Kontrol pikir
Jelaskan :
tidak ada obsesi ataupun waham
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran
 Bingung  Sedasi  Stupor
Disorientasi
 Waktu  Tempat  Orang
Jelaskan :
pasien tidak mengalami gangguan kesadaran.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang  Gangguan daya ingat
 Gangguan daya ingat jangka pendek  Konfabulasi
Jelaskan :
pasien bisa mengingat semua kejadian masa lalu.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
pasien mampu berkonsentrasi dan berhitung, contohnya : 100 + 10 = 110 (pasien
bisa menjawab dengan benar).
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
 Gangguan ringan  Gangguan bermakna
Jelaskan :
pasien mampu memilih sesuai situasi dan realita, contohnya : bisa memilih kalau
mandi dulu baru ganti pakaian.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :
pasien hanya mengetahui di rumah sakit, sakit pusing.
Masalah keperawatan :
gangguan proses pikir
G. KEBUTUHAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan
Makanan :  Ya  Tidak
Pakaian :  Ya  Tidak
Transportasi :  Ya  Tidak
Keamanan :  Ya  Tidak
Uang :  Ya  Tidak
Tempat tinggal :  Ya  Tidak
Perawatan kesehatan :  Ya  Tidak
Jelaskan :
pasien mampu memenuhi kebutuhannya dengan sedikit bantuan.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
2. Aktivitas hidup sehari-hari
a. Perawatan diri
Mandi :  Bantuan minimal  Bantuan total
Eliminasi uri/alvi :  Bantuan minimal  Bantuan total
Kebersihan :  Bantuan minimal  Bantuan total
Ganti pakaian :  Bantuan minimal  Bantuan total
Makan :  Bantuan minimal  Bantuan total
Jelaskan :
pasien melakukan kegiatan sehari-hari dengan mandiri.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
b. Nutrisi
Apakah puas dengan pola makan?  Ya  Tidak
Apakah memisahkan diri saat makan?  Ya  Tidak
Jika ya, jelaskan :
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Frekuensi makan/hari : 3 kali
Frekuensi kudapan/hari : __________________________
Nafsu makan  Meningkat  Menurun  Berlebih  Sedikit-sedikit
BB tertinggi = _______ kg
BB terendah = _______ kg
Diet khusus : tidak ada diet khusus yang dijalankan pasien.
Jelaskan :
frekuensi makan pasien lumayan banyak.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
c. Istirahat tidur
Apakah ada masalah?  Ya  Tidak
Apakah merasa segar setelah bangun tidur?  Ya  Tidak
Apakah kebiasaan tidur siang?  Ya  Tidak
Apa yang menolong untuk tidur?  Ya  Tidak
Waktu tidur malam : pukul 19.30 WIB
Waktu bangun : pukul 7.00 WIB
 Sulit untuk tidur  Terbangun saat tidur
 Bangun terlalu pagi  Gelisah saat tidur
 Semnabolisme  Berbicara saat tidur
Jelaskan :
pasien terkadang terbangun saat tidur, tetapi mudah tidur kembali.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
3. Kemampuan klien
Mengantisipasi kebutuhan sendiri  Ya  Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri  Ya  Tidak
Mengatur penggunaan obat  Ya  Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow up)  Ya  Tidak
Jelaskan :
pasien mampu mengantisipasi kebutuhannya sendiri.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
4. Sistem pendukung klien
Keluarga :  Ya  Tidak
Teman sejawat :  Ya  Tidak
Kelompok sosial :  Ya  Tidak
Profesional/terapis :  Ya  Tidak
Jelaskan :
keluarga selalu memberikan pehatian dan dukungan penuh.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
5. Apakah klien menikmati saat bekerja atau melakukan hobi?  Ya  Tidak
Jelaskan :
pasien tidak pernah melakukan kegiatan di lingkungannya.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
H. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebih
 Teknik relokasi  Bekerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif  Menghindar
 Olahraga  Mencederai diri
 Lainnya, __________________  Lainnya, __________________
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan

I. MASALAH PSIKOSOSIAL & LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
pasien tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
pasien berinteraksi dan mengobrol dengan keponakannya.
Masalah dengan pendidikan, spesifik
pasien baru saja lulus SMA.
Masalah dengan pekerjaan, spesifik
pasien belum bekerja.
Masalah dengan perumahan, spesifik
pasien tinggal bersama orang tua dan satu adik laki-laki.
Masalah dengan ekonomi, spesifik
pasien dibiayai ayahnya dengan berjualan karpet.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
kalau sedang sakit, pasien pergi ke klinik atau rumah sakit.
Masalah lainnya, spesifik
tidak ada masalah lainnya
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keprawatan
J. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
 Penyakit jiwa  Sistem pendukung
 Faktor presipitasi  Penyakit fisik
 Koping  Obat-obatan
 Lainnya, pasien tidak mengetahui penyakit yang dideritanya.
Masalah keperawatan :
defisiensi pengetahuan

K. DATA LAIN-LAIN
Nama : Nn. V
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Parameter Hasil Unit Normal Range
CBC
WBC (leukosit) 6,9 10^3/uL 4,8-10,8
RBC (eritrosit) 4,31 10^6/uL 4,2-6,1
HGB (hemoglobin) 11,5 (-) g/dL 12-18
HCT (hemotokrit) 35,6 (-) % 37-52
MCV 82,6 fL 79-99
MCH 26,7 (-) pg 27-31
MCHC 32,3 (-) g/dL 33-37
PLT (trombosit) 329 10^3/uL 150-450
RDW 13,1 5 11,5-14,5
PDW 11,2 fL 9-17
MPV 9,1 fL 9-13
P-LCR 18,3 % 13-43
Differential
NEUT % 76 (+) % 50-70
Lymph % 18 (-) % 25-40
MXD % 6 (-) % 25-30
NEUT # 5,3 10^3/uL 2-7,7
Lymph # 1,2 10^3/uL 0,8-4
MXD # 0,4 10^3/uL 2-7,7
LED 33-60 mm/jam

L. ASPEK MEDIK
Diagnosa medis : F20.3 + 291.1 (skizofrenia tak terinci + tidak patuh minum obat
Terapi medis : clozapin 1 x 12,5 mg
risperidone 1 mg
trihexy phenidyl 2 x 1 mg
M. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
hambatan interaksi sosial
gangguan aktivitas motorik
gangguan afek datar
gangguan proses pikir
defisiensi pengetahuan
N. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
isolasi sosial : menarik diri
ANALISA DATA

Nama Pasien : Nn. V Ruangan : rumah


Umur : 19 tahun No. Register : -

No. Data Fokus Etiologi Masalah


1. Ds : pasien mengatakan tidak resiko gangguan
pernah mengikuti kegiatan persepsi sensori
di lingkungannya dan tidak halusinasi
pernah kerja kelompok (effect)
dengan teman-teman sebaya
dan sekolahnya.
Do : isolasi sosial : isolasi sosial :
a. menarik diri. menarik diri menarik diri
b. tidak berminat/menolak (core problem)
berinteraksi dengan orang
lain atau lingkungan.
c. afek datar. gangguan konsep diri
d. tidak ada kontak mata. harga diri rendah
e. tidak bergairah/lesu. (causa)
2. Ds : pasien mengatakan lebih gangguan komunikasi
suka bermain dengan verbal
keponakan dan keluarganya (effect)
di rumah.
Do :
a. kurang responsif atau tertarik gangguan interaksi
gangguan interaksi
pada orang lain. sosial
sosial
b.tidak berminat melakukan (core problem)
kontak emosi dan fisik.
c. kontak mata kurang.
d.ekspresi wajah tidak isolasi sosial :
responsif. menarik diri
(cause)
POHON MASALAH

Nama Pasien : Nn. V Ruangan : rumah


Umur : 19 tahun No. Register : -

Resiko Gangguan Persepsi Sensori


Halusinasi

Effect

Isolasi Sosial : Menarik Diri

Core Problem

Gangguan Konsep Diri


Harga Diri Rendah

Causa
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Nn. V Ruangan : rumah


Umur : 19 tahun No. Register : -

No. Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Isolasi sosial : menarik diri
2. Gangguan interaksi sosial
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Nn. V Ruangan : rumah


Umur :19 tahun No. Register : -

Diagnosa keperawatan : isolasi sosial


Standar Diagnosa Standar Luaran Standar Intervensi
No. Keperawatan Keperawatan Keperawatan
Indonesia (SDKI) Indonesia (SLKI) Indonesia (SIKI)
1. Isolasi Sosial Keterlibatan Sosial Terapi Aktivitas
(D.0121) (L.13116) (I.05186)
Kategori : Relasional a. Definisi a. Definisi
Kemampuan untuk Menggunakan
Subkategori : membina hubungan aktivitas fisik,
Interaksi Sosial yang erat, hangat, kognitif, sosial, dan
a. Definisi terbuka dan spiritual tertentu
Ketidakmampuan independen dengan untuk memulihkan
untuk membina orang lain. keterlibatan,
hubungan yang frekuensi, atau durasi
b. Ekspektasi aktivitas individu
erat, hangat, Meningkat
terbuka, dan atau kelompok.
interdependen c. Kriteria Hasil b. Tindakan
dengan orang 1) Minat interaksi. 1) Observasi
lain. 2) Minat terhadap a) Identifikasi
aktivitas. kemampuan
b. Penyebab Skala 1 : menurun
Perubahan status berpartisipasi
Skala 2 : cukup dalam aktivitas
mental. menurun tertentu.
c. Gejala dan Tanda Skala 3 : sedang b) Identifikasi
Mayor Skala 4 : cukup sumber daya
1) Subjektif meningkat untuk aktivitas
a) Merasa Skala 5 : yang
ingin meningkat diinginkan.
sendirian. 3) Afek c) Identifikasi
b) Merasa murung/sedih. strategi
tidak aman 4) Perilaku meningkatkan
di tempat bermusuhan. partisipasi
umum. Skala 1 : dalam
2) Objektif meningkat aktivitas.
a) Menarik Skala 2 : cukup d) Identifikasi
diri. meningkat makna aktivitas
b) Tidak Skala 3 : sedang rutin (misal:
berminat/m Skala 4 : cukup bekerja) dan
enolak menurun waktu luang.
berinteraksi Skala 5 : menurun e) Monitor
dengan 5) Perilaku sesuai respons
orang lain dengan harapan emosional,
atau orang lain. fisik, sosial,
6) Tugas
lingkungan. perkembangan dan spiritual
d. Gejala dan Tanda sesuai usia. terhadap
Minor Skala 1 : aktivitas.
1) Subjektif memburuk 2) Terapeutik
a) Merasa Skala 2 : cukup a) Fasilitasi
berbeda memburuk memilih
dengan Skala 3 : sedang aktivitas dan
orang lain. Skala 4 : cukup tetapkan tujuan
b) Merasa membaik aktivitas yang
asyik Skala 5 : membaik konsisten
dengan sesuai
pikiran Interaksi Sosial kemampuan
sendiri. (L.13115) fisik,
c) Merasa a. Definisi psikologis, dan
tidak Kuantitas dan/atau sosial.
mempunya kualitas hubungan b) Koordinasi
i tujuan sosial yang cukup. pemilihan
yang jelas. b. Ekspektasi aktivitas sesuai
2) Objektif Meningkat usia.
a) Afek datar. c. Kriteria Hasil c) Tingkatkan
b) Afek 1) Perasaan nyaman aktivitas fisik
sedih. dengan situasi untuk
c) Riwayat sosial. memelihara
ditolak. 2) Perasaan mudah berat badan,
d) Menunjuk menerima atau jika sesuai.
kan mengkomunikasik d) Libatkan
permusuha an perasaan. keluarga dalam
n. 3) Responsif pada aktivitas, jika
e) Tidak orang lain. perlu.
mampu 4) Minat melakukan e) Fasilitasi
memenuhi kontak emosi. mengembangk
harapan 5) Minat melakukan an motivasi
orang lain. kontak fisik. dan penguatan
f) Kondisi 6) Kontak mata. diri.
difabel. 7) Ekspresi wajah f) Jadwalkan
g) Tindakan responsif. aktivitas dalam
tidak 8) Kooperatif rutinitas sehari-
berarti. bermain dengan hari.
h) Tidak ada sebaya. g) Berikan
kontak 9) Perilaku sesuai penguatan
mata. usia. positif atas
i) Perkemban Skala 1 : menurun partisipasi
gan Skala 2 : cukup dalam
terlambat. menurun aktivitas.
j) Tidak Skala 3 : sedang 3) Edukasi
bergairah/l Skala 4 : cukup a) Ajarkan cara
esu. meningkat melakukan
e. Kondisi Klinis Skala 5 : aktivitas yang
Terkait meningkat dipilih.
Gangguan 10) Gejala cemas. b) Anjurkan
psikiatrik. Skala 1 : terlibat dalam
meningkat aktivitas
Skala 2 : cukup kelompok atau
meningkat terapi, jika
Skala 3 : sedang sesuai.
Skala 4 : cukup c) Anjurkan
menurun keluarga untuk
Skala 5 : menurun memberi
penguatan
positif atas
partisipasi
dalam waktu.
4) Kolaborasi
Rujuk pada pusat
atau program
aktivitas
komunitas, jika
perlu.
Dukungan Emosional
(I.08243)
a. Definisi
Memfasilitasi
penerimaan kondisi
emosional selama
masa stres.
b. Tindakan
1) Observasi
a) Identifikasi
fungsi marah,
frustasi, dan
amuk bagi
pasien.
b) Identifikasi hal
yang telah
memicu emosi.
2) Terapeutik
a) Fasilitasi
mengungkapka
n perasaan
cemas, marah,
atau sedih.
b) Lakukan
sentuhan untuk
memberikan
dukungan
(misal :
merangkul,
menepuk-
nepuk).
c) Tetap bersama
pasien dan
pastikan
keamanan
selama
ansietas, jika
perlu.
d) Kurangi
tuntutan
berpikir saat
sakit atau lelah.
3) Edukasi
a) Jelaskan
konsekuensi
tidak
menghadapi
rasa bersalah
dan malu.
b) Anjurkan
mengungkapk
an perasaan
yang dialami
(misal :
ansietas,
marah, sedih).
c) Anjurkan
mengungkapk
an pengalaman
emosional
sebelumnya
dan pola
respons yang
biasa
digunakan.
d) Ajarkan
penggunaan
mekanisme
pertahanan
yang tepat.
4) Kolaborasi
Rujuk untuk
konseling, jika
perlu.
2. Gangguan Interaksi Interaksi Sosial Promosi Koping
Sosial (D.0118) (L.13115) (I.09312)
Kategori : Relasional a. Definisi Observasi
Kuantitas dan/atau a. Identifikasi kegiatan
Subkategori : kualitas hubungan
Interaksi Sosial jangka pendek dan
sosial yang cukup. panjang sesuai
a. Definisi b. Ekspektasi tujuan.
Kuantitas Meningkat b. Identifikasi
dan/atau kualitas kemampuan yang
hubungan sosial c. Kriteria Hasil dimiliki.
yang kurang atau 1) Perasaan mudah c. Identifikasi sumber
berlebih. menerima atau daya yang tersedia
mengkomunikasik untuk memenuhi
b. Penyebab an perasaan. tujuan.
Defisiensi bicara. 2) Responsif pada d. Identifikasi
orang lain. pemahaman proses
c. Gejala dan Tanda 3) Minat melakukan
Mayor penyakit.
kontak emosi. e. Identifikasi dampak
1) Subjektif 4) Minat melakukan
a) Merasa situasi terhadap
kontak fisik. peran dan hubungan.
tidak 5) Kontak mata.
nyaman f. Identifikasi metode
Skala 1 : menurun penyelesaian
dengan Skala 2 : cukup
situasi masalah.
menurun g. Identifikasi
sosial. Skala 3 : sedang
b) Merasa sulit kebutuhan dan
Skala 4 : cukup keinginan terhadap
menerima meningkat
atau dukungan sosial.
Skala 5 : Terapeutik
mengkomun meningkat
ikasikan a. Diskusikan
6) Afek perubahan peran
perasaan. murung/sedih.
2) Objektif yang dialami.
7) Perilaku b. Gunakan pendekatan
a) Kurang bermusuhan.
responsif yang tenang dan
Skala 1 : meyakinkan.
atau tertarik meningkat
pada orang c. Diskusikan alasan
Skala 2 : cukup mengkritik diri
lain. meningkat
b) Tidak sendiri.
Skala 3 : sedang d. Diskusikan untuk
berminat Skala 4 : cukup
melakukan mengklarifikasi
menurun kesalahpahaman dan
kontak Skala 5 : menurun
emosi dan mengevaluasi
8) Perilaku sesuai perilaku sendiri.
fisik. dengan harapan
d. Gejala dan Tanda e. Diskusikan
orang lain. konsekuensi tidak
Minor 9) Tugas
1) Subjektif menggunakan rasa
perkembangan bersalah dan rasa
Sulit sesuai usia.
mengungkapka malu.
Skala 1 : f. Diskusikan resiko
n kasih sayang. memburuk
2) Objektif yang menimbulkan
Skala 2 : cukup bahaya pada diri
a) Gejala memburuk
cemas sendiri.
Skala 3 : sedang g. Fasilitasi dalam
berat. Skala 4 : cukup
b) Kontak memperoleh
membaik informasi yang
mata Skala 5 : membaik
kurang. dibutuhkan.
c) Ekspresi h. Motivasi untuk
wajah menentukan harapan
tidak yang realistis.
responsif. i. Tinjau kembali
d) Tidak kemampuan dalam
kooperatif pengambilan
dalam keputusan.
bermain j. Hindari mengambil
dan keputusan saat
berteman pasien berada
dengan dibawah tekanan.
sebaya. k. Motivasi terlibat
e) Perilaku dalam kegiatan
tidak sosial.
sesuai l. Motivasi
usia. mengidentifikasi
f. Kondisi Klinis sistem pendukung
Terkait yang tersedia.
Gangguan m.Damping saat
perilaku. berduka (mis.
Penyakit kronis,
kecacatan).
n. Perkenalkan dengan
orang tua atau
kelompok yang
berhasil mengalami
pengalaman sama.
o. Dukung penggunaan
mekanisme yang
tepat.
p. Kurangi rangsangan
yang mengancam.
Edukasi
a. Anjurkan menjalin
hubungan yang
memiliki
kepentingan dan
tujuan sama.
b. Anjurkan
penggunaan sumber
spiritual jika perlu.
c. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi.
d. Anjurkan keluarga
terlibat.
e. Anjurkan membuat
tujuan yang lebih
spesifik.
f. Ajarkan cara
memecahkan
masalah secara
konstruktif.
g. Latih penggunaan
teknik relaksasi.
h. Latih keterampilan
sosial sesuai
kebutuhan.
i. Latih
mengembangkan
penilaian objektif.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Nn. V Ruangan : rumah


Umur : 19 tahun No. Register : -

Diagnosa keperawatan : isolasi sosial


Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Paraf
18 Desember 2020 1. memonitor respons S : pasien mengatakan tidak mala
pukul 10.00 WIB emosional, fisik, sosial, pernah mengikuti kegiatan
dan spiritual terhadap di lingkungannya.
aktivitas. O:
R/ pasien masih terlihat a. Minat interaksi. (skor 2)
afek datar dan belum b. Minat terhadap aktivitas.
ada respon balik. (skor 3)
c. Afek murung/sedih.
2. menjadwalkan aktivitas
(skor 4)
dalam rutinitas sehari- d. Perilaku bermusuhan.
hari. (skor 2)
R/ mulai diajarkan untuk e. Perilaku sesuai dengan
sekedar berkenalan harapan orang lain. (skor
dengan orang lain. 3)
3. menganjurkan terlibat f. Tugas perkembangan
sesuai usia. (skor 4)
dalam aktivitas
g. Responsif pada orang
kelompok atau terapi, lain. (skor 2)
jika sesuai. h. Minat melakukan kontak
R/ mencoba untuk emosi. (skor 3)
mengenalkan i. Minat melakukan kontak
aktivitas kelompok fisik. (skor 4)
yang ada di j. Kontak mata. (skor 2)
k. Ekspresi wajah
lingkungan sekitar.
responsif. (skor 3)
4. mengidentifikasi A : masalah belum teratasi
kemampuan yang P : intervensi dilanjutkan
dimiliki.
R/ pasien menceritakan
sebenarnya dulu
sangat pintar dalam
bidang pendidikan
formal.
5. menggunakan
pendekatan yang tenang
dan meyakinkan.
R/ ketika pertemuan
pertama masih belum
mau untuk diajak
berkomunikasi.
6. melatih penggunaan
teknik relaksasi.
R/ belum ada respon.
19 Desember 2020 1. memonitor respons S : pasien mulai berkenalan mala
pukul 16.00 WIB emosional, fisik, sosial, dengan orang lain, dengan
dan spiritual terhadap orang-orang di lingkungan
aktivitas. sekitar.
R/ sudah ada respon dan O:
pasien kooperatif. a. Minat interaksi. (skor 3)
2. menjadwalkan aktivitas b. Minat terhadap aktivitas.
dalam rutinitas sehari- (skor 3)
c. Afek murung/sedih.
hari.
(skor 3)
R/ diajak berkomunikasi d. Perilaku bermusuhan.
dengan orang sekitar. (skor 4)
3. menganjurkan terlibat e. Perilaku sesuai dengan
dalam aktivitas harapan orang lain. (skor
kelompok atau terapi, 4)
jika sesuai. f. Tugas perkembangan
sesuai usia. (skor 4)
R/ awalnya pasien masih
g. Responsif pada orang
canggung dan merasa lain. (skor 5)
kurang percaya diri. h. Minat melakukan kontak
4. mengidentifikasi emosi. (skor 5)
kemampuan yang i. Minat melakukan kontak
dimiliki. fisik. (skor 5)
R/ bercerita banyak j. Kontak mata. (skor 4)
k. Ekspresi wajah
tentang dirinya.
responsif. (skor 3)
5. menggunakan A : masalah teratasi sebagian
pendekatan yang tenang P : intervensi dilanjutkan
dan meyakinkan.
R/ pasien sangat
kooperatif.
6. melatih penggunaan
teknik relaksasi.
R/ pasien mulai paham
tentang teknik
relaksasi.
20 Desember 2020 1. memonitor respons S : pasien sudah mengobrol, mala
pukul 19.00 WIB emosional, fisik, sosial, kooperatif, ada kontak
dan spiritual terhadap mata, serta mengikuti
aktivitas. kegiatan kelompok.
R/ ada perubahan O:
emosional dari pasien. a. Minat interaksi. (skor 4)
2. menjadwalkan aktivitas b. Minat terhadap aktivitas.
dalam rutinitas sehari- (skor 4)
hari. c. Afek murung/sedih.
R/ pasien sudah sering (skor 4)
mengobrol dengan d. Perilaku bermusuhan.
(skor 4)
orang lain.
e. Perilaku sesuai dengan
3. menganjurkan terlibat harapan orang lain. (skor
dalam aktivitas 4)
kelompok atau terapi, f. Tugas perkembangan
jika sesuai. sesuai usia. (skor 5)
R/ pasien mulai sering g. Responsif pada orang
mengikuti aktivitas lain. (skor 5)
h. Minat melakukan kontak
kelompok.
emosi. (skor 5)
4. mengidentifikasi i. Minat melakukan kontak
kemampuan yang fisik. (skor 5)
dimiliki. j. Kontak mata. (skor 5)
R/ ada kontak mata. k. Ekspresi wajah
5. menggunakan responsif. (skor 5)
pendekatan yang tenang A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
dan meyakinkan.
R/ pasien terlihat merasa
nyaman.
6. melatih penggunaan
teknik relaksasi.
R/ pasien dapat
melakukan teknik
relaksasi secara
mandiri.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)

Hari/tanggal : Jum’at, 18 Desember 2020


Waktu pelaksanaan : pukul 10.00 WIB
Pertemuan ke : 1 (pertama)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien :
a. Pasien hanya diam dan tidur di tempat tidur.
b. Pasien mengatakan, “jangan ganggu saya”.
c. Tidak ada kontak mata.
2. Diagnosa keperawatan : isolasi sosial = menarik diri.
3. Tujuan khusus : pasien mampu menjalin BHSP (Bina Hubungan Saling Percaya).
4. Tindakan keperawatan : mengajak pasien berkenalan untuk membina hubungan saling
percaya.
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya Nuur Kumala Sari
Dewi, mbak bisa panggil saya Mala. Saya dari UNUSA, kalau boleh tahu nama mbak
siapa? Senangnya dipanggil apa mbak?”
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan mbak hari ini?”
“Apa keluhan yang dirasakan mbak saat ini?”
3. Kontrak
a. Topik
“Apakah mbak tidak keberatan untuk berbincang-bincang dengan saya?”
“Bagaimana kalau kita mengobrol supaya kita bisa lebih kenal mbak? Apakah mbak
mau?”
b. Waktu
”Kira-kira mbak mau berapa lama kita mengobrol? Bagaimana kalau 10 menit?
Apakah mbak setuju?”
c. Tempat
“Mbak ingin mengobrol dimana? Bagaimana kalau disini, di tempat tidur atau di
kursi depan itu mbak?”
Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
a. “Kalau boleh tahu mbak ini asalnya dari mana?”
b. “Mbak pernah dibawa ke rumah sakit sebelumnya?”
c. “Kalau boleh tahu, apa mbak masih ingat kenapa bisa dibawa ke rumah sakit waktu itu?
Jika masih ingat, boleh diceritakan mbak?"
Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
1) Evaluasi klien subjektif : “Bagaimana perasaan mbak setelah berbincang-bincang
dengan saya?”
2) Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcemen).
Klien hanya diam dan tidur di tempat tidurnya, tidak ingin mengobrol dengan
siapapun.
b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan).
“Untuk pertemuan selanjutnya, saya harap mbak mau mengobrol dengan saya dan
berkenalan dengan saya.”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik : “Mbak, besok mau ya mengobrol dengan saya sebentar. Saya ingin
berkenalan dengan mbak, agar kita bisa lebih dekat.”
2) Waktu : “Kalau besok kita bertemu jam 9.00 mbak bagaimana? Apakah mbak
setuju?”
3) Tempat : “Besok kita mengobrol disini lagi atau di kursi depan itu mbak?”
“Baik, kalau hari ini mbak tidak mau mengobrol dengan saya tidak apa-apa. Besok kita
bertemu lagi mungkin mbak mau mengobrol dengan saya sebentar, terimakasih mbak saya
permisi.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)

Hari/tanggal : Sabtu, 19 Desember 2020


Waktu pelaksanaan : pukul 16.00 WIB
Pertemuan ke : 2 (kedua)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
a. Pasien sudah mulai mau diajak berinteraksi dan mengobrol.
b. Pasien sudah mau diajak keluar dan mengobrol diluar.
c. Ada kontak mata.
2. Diagnosa keperawatan : isolasi sosial = menarik diri.
3. Tujuan khusus
a. Pasien mampu berkenalan dengan satu orang, yaitu perawat.
b. Pasien mampu menceritakan kejadian masa lalu.
4. Tindakan keperawatan : mengajak pasien berkenalan, membantu pasien mengenali
penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal
keuntungan berhubungan dan kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan.
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat sore mbak, mbak masih ingat dengan saya? Yang kemarin
kita mengobrol disini, lupa ya? Yasudah saya perkenalkan lagi nama saya nuur kumala,
mbak bisa panggil saya Mala. Nama mbak siapa? Senangnya dipanggil apa mbak?”
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan mbak saat ini?”
“Apakah mbak masih ingat kenapa dulu dibawa ke rumah sakit?”
“Apa keluhan mbak yang dirasakan saat ini? Kok dari tadi saya lihat mbak diam saja di
tempat tidur, hanya tiduran tidak keluar kamar?”
3. Kontrak
a. Topik
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman mbak?”
b. Waktu
“Mbak mau berapa lama bercakap-cakap? Bagaimana kalau 15 menit?”
c. Tempat
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang mbak? Bagaimana kalau
disini saja?”
Kerja : (langkah-langkah tindakan keperawatan)
1. “Siapa saja yang tinggal satu rumah dengan mbak? Siapa yang paling dekat dengan
mbak?”
2. “Bagaimana perasaan mbak saat ini? Siapa saja yang sudah mbak ajak mengobrol?
Kenapa dari kemarin kok saya lihat hanya mengobrol dengan mbak U saja, kenapa
tidak dengan yang lainnya juga?”
3. “Apa mbak tahu keuntungan kalau mempunyai banyak teman? Nah, kalau kerugian
tidak mempunyai teman, apa mbak mengetahui?”
4. “Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain? Begini caranya,
pertama ucapkan salam sambil berjabat tangan kemudian sebutkan nama lengkap mbak
dan panggilan kesukaan.”
5. “Lalu, mbak tanyakan nama lengkap orang tersebut dan nama panggilan yang disukai,
sekarang coba mbak berkenalan dengan saya. Bagus itu sudah benar.”
Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi klien subjektif : “Bagaimana perasaan mbak setelah berlatih cara
berkenalan?”
b. Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement)
Klien sudah merasa nyaman dengan perawat, bercerita banyak tentang keluarganya.
2. Tindak lanjut pasien (apa yang perlu dilatih sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan).
“Karena mbak sudah berlatih cara berkenalan, mbak mulai mencoba berkenalan dengan
teman yang ada di dekat rumah ya, satu atau dua orang saja, bagaimana?”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Mbak besok kita berlatih cara berkenalan dengan perawat lain ya yaitu
teman saya.”
b. Waktu : “Kalau besok kita bertemu jam 9.00 bagaimana mbak?”
c. Tempat : “Besok kita enaknya mengobrol dimana mbak? Disini saja bagaimana?”
“Baik kalau begitu, saya permisi ya mbak assalamualaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)

Hari/tanggal : Minggu, 20 Desember 2020


Waktu pelaksanaan : pukul 19.00 WIB
Pertemuan ke : 3 (ketiga)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Pasien sudah sering keluar dari kamarnya.
b. Pasien sering bangun dari tempat tidurnya dan duduk di kursi depan TV maupun
diluar rumah.
2. Diagnosa keperawatan : isolasi sosial = menarik diri.
3. Tujuan khusus : pasien mampu berkenalan dengan sekelompok orang.
4. Tindakan keperawatan : mengajarkan pasien berinteraksi dengan sekelompok orang.
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum selamat malam mbak, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang
saya datang lagi.”
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan mbak saat ini?”
“Apakah mbak sudah berkenalan dengan banyak orang? Berapa orang? Coba tunjukkan
orangnya dan sebutkan namanya.”
3. Kontrak
a. Topik
“Baik sekarang kita akan berlatih lagi berkenalan dengan sekelompok orang.”
b. Waktu
“Mau berapa lama berlatihnya, bagaimana kalau 15 menit?”
c. Tempat
“Dimana tempatnya? Disini saja ya.”
Kerja : (langkah-langkah tindakan keperawatan).
1. “Mbak sudah tahu ya cara berkenalan? Ya bagus.”
2. “Sekarang kita hampiri teman-teman mbak yang sedang berkumpul disana ya, dan
mbak bisa berkenalan dengan mereka.”
Terminasi :
1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi pasien subjektif : “Bagaimana perasaan mbak setelah berkenalan dengan
semua teman?”
b. Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement).
Pasien kooperatif, dan lebih banyak berbicara serta bercerita.
2. Tindak lanjut pasien (apa yang perlu dilatih sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan).
“Harus dilatih terus ya mbak, berkenalan dengan lebih banyak orang dan mengobrol
dengan orang-orang disekitar mbak.”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Baik untuk waktu yang akan datang, kita akan mengevaluasi apa saja yang
mbak pelajari.”
b. Waktu : “Untuk waktunya sesenggang nya mbak saja.”
c. Tempat : “Di tempat tidur atau di kursi juga tidak apa-apa.”
“Baik latihannya sudah selesai, saya permisi assalamualaikum.”

Anda mungkin juga menyukai