A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Nn. V
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
No. RM :-
Informan : pasien dan keluarga pasien
B. ALASAN MASUK
sering melamun di kamar, diam di kamar, mencoret bangku di sekolah.
saat pengkajian = saat diajak berkenalan pasien menolak, diam saja di tempat tidu
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil
3. Pengalaman klien
Pelaku Usia Korban Usia Saksi Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam rumah tangga
Tindakan kriminal
Jelaskan nomor 1, 2, 3 :
pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan tidak
mempunyai pengalaman kekerasan.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan.
Keterangan :
laki-laki = laki-laki meninggal =
pasien =
Jelaskan :
pasien adalah dua bersaudara, pasien anak pertama, mempunyai satu adik laki-
laki, pasien tinggal dengan orang tuanya dan adiknya, dan tidak ada keluarga
yang mengalami gangguan jiwa.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
pasien menyukai bagian tubuhnya yaitu rambut.
b. Identitas
pasien bernama Nn. V, berusia 19 tahun, belum menikah, baru saja lulus SMA
dan belum bekerja.
c. Peran
pasien dirumah hanya membantu orang tuanya, seperti : mencuci piring,
mencuci pakaian, menyapu, dan mengepel.
d. Ideal diri
pasien ingin sembuh karena ingin kuliah dan bekerja.
e. Harga diri
pasien tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungannya, hanya bermain di
rumah bersama keponakannya.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
kakak keponakan, karena suka bermain dengan keponakan.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
pasien tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok/masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
pasien lebih suka berinteraksi dan bermain dengan keponakan dan
keluarganya.
Masalah keperawatan :
hambatan interaksi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
pasien beragama islam
b. Kegiatan ibadah
pasien di rumah shalat meskipun sedang sakit tetap melakukan ibadah
shalat dengan rajin.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
cara berpakaian pasien rapi, pakaian bersih, dan rajin menyisir rambutnya.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
pasien tenang, tidak ngelantur, dan berbicara sesuai yang ditanyakan.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasing Tremor Kompulsif
Jelaskan :
pasien hanya tidur dan duduk di tempat tidur, dan jarang keluar kamar.
Masalah keperawatan :
gangguan aktivitas motorik
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan :
pasien mengatakan perasaan biasa-biasa saja.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
ketika bercerita tentang hal lucu, ekspresi pasien tampak biasa-biasa saja.
Masalah keperawatan :
gangguan afek datar
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata kurang Defensif Curiga
Jelaskan :
pasien berinteraksi dengan kooperatif, menjawab semua pertanyaan, dan mata
selalu melihat pembicara.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Pembauan
Jelaskan :
dulu pasien mengalami halusinasi pendengaran, tetapi saat pengkajian sudah tidak
berhalusinasi.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan :
pasien sering mengulang pembicaraan pada topik yang sama, contoh : pasien
sering membicarakan adik dan keluarganya.
Masalah keperawatan :
gangguan proses pikir
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokodria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siap pikir Kontrol pikir
Jelaskan :
tidak ada obsesi ataupun waham
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat Orang
Jelaskan :
pasien tidak mengalami gangguan kesadaran.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat
Gangguan daya ingat jangka pendek Konfabulasi
Jelaskan :
pasien bisa mengingat semua kejadian masa lalu.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
pasien mampu berkonsentrasi dan berhitung, contohnya : 100 + 10 = 110 (pasien
bisa menjawab dengan benar).
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :
pasien mampu memilih sesuai situasi dan realita, contohnya : bisa memilih kalau
mandi dulu baru ganti pakaian.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :
pasien hanya mengetahui di rumah sakit, sakit pusing.
Masalah keperawatan :
gangguan proses pikir
G. KEBUTUHAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan
Makanan : Ya Tidak
Pakaian : Ya Tidak
Transportasi : Ya Tidak
Keamanan : Ya Tidak
Uang : Ya Tidak
Tempat tinggal : Ya Tidak
Perawatan kesehatan : Ya Tidak
Jelaskan :
pasien mampu memenuhi kebutuhannya dengan sedikit bantuan.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
2. Aktivitas hidup sehari-hari
a. Perawatan diri
Mandi : Bantuan minimal Bantuan total
Eliminasi uri/alvi : Bantuan minimal Bantuan total
Kebersihan : Bantuan minimal Bantuan total
Ganti pakaian : Bantuan minimal Bantuan total
Makan : Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
pasien melakukan kegiatan sehari-hari dengan mandiri.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
b. Nutrisi
Apakah puas dengan pola makan? Ya Tidak
Apakah memisahkan diri saat makan? Ya Tidak
Jika ya, jelaskan :
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Frekuensi makan/hari : 3 kali
Frekuensi kudapan/hari : __________________________
Nafsu makan Meningkat Menurun Berlebih Sedikit-sedikit
BB tertinggi = _______ kg
BB terendah = _______ kg
Diet khusus : tidak ada diet khusus yang dijalankan pasien.
Jelaskan :
frekuensi makan pasien lumayan banyak.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
c. Istirahat tidur
Apakah ada masalah? Ya Tidak
Apakah merasa segar setelah bangun tidur? Ya Tidak
Apakah kebiasaan tidur siang? Ya Tidak
Apa yang menolong untuk tidur? Ya Tidak
Waktu tidur malam : pukul 19.30 WIB
Waktu bangun : pukul 7.00 WIB
Sulit untuk tidur Terbangun saat tidur
Bangun terlalu pagi Gelisah saat tidur
Semnabolisme Berbicara saat tidur
Jelaskan :
pasien terkadang terbangun saat tidur, tetapi mudah tidur kembali.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
3. Kemampuan klien
Mengantisipasi kebutuhan sendiri Ya Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri Ya Tidak
Mengatur penggunaan obat Ya Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow up) Ya Tidak
Jelaskan :
pasien mampu mengantisipasi kebutuhannya sendiri.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
4. Sistem pendukung klien
Keluarga : Ya Tidak
Teman sejawat : Ya Tidak
Kelompok sosial : Ya Tidak
Profesional/terapis : Ya Tidak
Jelaskan :
keluarga selalu memberikan pehatian dan dukungan penuh.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
5. Apakah klien menikmati saat bekerja atau melakukan hobi? Ya Tidak
Jelaskan :
pasien tidak pernah melakukan kegiatan di lingkungannya.
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
H. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya, __________________ Lainnya, __________________
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
K. DATA LAIN-LAIN
Nama : Nn. V
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Parameter Hasil Unit Normal Range
CBC
WBC (leukosit) 6,9 10^3/uL 4,8-10,8
RBC (eritrosit) 4,31 10^6/uL 4,2-6,1
HGB (hemoglobin) 11,5 (-) g/dL 12-18
HCT (hemotokrit) 35,6 (-) % 37-52
MCV 82,6 fL 79-99
MCH 26,7 (-) pg 27-31
MCHC 32,3 (-) g/dL 33-37
PLT (trombosit) 329 10^3/uL 150-450
RDW 13,1 5 11,5-14,5
PDW 11,2 fL 9-17
MPV 9,1 fL 9-13
P-LCR 18,3 % 13-43
Differential
NEUT % 76 (+) % 50-70
Lymph % 18 (-) % 25-40
MXD % 6 (-) % 25-30
NEUT # 5,3 10^3/uL 2-7,7
Lymph # 1,2 10^3/uL 0,8-4
MXD # 0,4 10^3/uL 2-7,7
LED 33-60 mm/jam
L. ASPEK MEDIK
Diagnosa medis : F20.3 + 291.1 (skizofrenia tak terinci + tidak patuh minum obat
Terapi medis : clozapin 1 x 12,5 mg
risperidone 1 mg
trihexy phenidyl 2 x 1 mg
M. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
hambatan interaksi sosial
gangguan aktivitas motorik
gangguan afek datar
gangguan proses pikir
defisiensi pengetahuan
N. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
isolasi sosial : menarik diri
ANALISA DATA
Effect
Core Problem
Causa
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien :
a. Pasien hanya diam dan tidur di tempat tidur.
b. Pasien mengatakan, “jangan ganggu saya”.
c. Tidak ada kontak mata.
2. Diagnosa keperawatan : isolasi sosial = menarik diri.
3. Tujuan khusus : pasien mampu menjalin BHSP (Bina Hubungan Saling Percaya).
4. Tindakan keperawatan : mengajak pasien berkenalan untuk membina hubungan saling
percaya.
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya Nuur Kumala Sari
Dewi, mbak bisa panggil saya Mala. Saya dari UNUSA, kalau boleh tahu nama mbak
siapa? Senangnya dipanggil apa mbak?”
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan mbak hari ini?”
“Apa keluhan yang dirasakan mbak saat ini?”
3. Kontrak
a. Topik
“Apakah mbak tidak keberatan untuk berbincang-bincang dengan saya?”
“Bagaimana kalau kita mengobrol supaya kita bisa lebih kenal mbak? Apakah mbak
mau?”
b. Waktu
”Kira-kira mbak mau berapa lama kita mengobrol? Bagaimana kalau 10 menit?
Apakah mbak setuju?”
c. Tempat
“Mbak ingin mengobrol dimana? Bagaimana kalau disini, di tempat tidur atau di
kursi depan itu mbak?”
Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
a. “Kalau boleh tahu mbak ini asalnya dari mana?”
b. “Mbak pernah dibawa ke rumah sakit sebelumnya?”
c. “Kalau boleh tahu, apa mbak masih ingat kenapa bisa dibawa ke rumah sakit waktu itu?
Jika masih ingat, boleh diceritakan mbak?"
Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
1) Evaluasi klien subjektif : “Bagaimana perasaan mbak setelah berbincang-bincang
dengan saya?”
2) Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcemen).
Klien hanya diam dan tidur di tempat tidurnya, tidak ingin mengobrol dengan
siapapun.
b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan).
“Untuk pertemuan selanjutnya, saya harap mbak mau mengobrol dengan saya dan
berkenalan dengan saya.”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik : “Mbak, besok mau ya mengobrol dengan saya sebentar. Saya ingin
berkenalan dengan mbak, agar kita bisa lebih dekat.”
2) Waktu : “Kalau besok kita bertemu jam 9.00 mbak bagaimana? Apakah mbak
setuju?”
3) Tempat : “Besok kita mengobrol disini lagi atau di kursi depan itu mbak?”
“Baik, kalau hari ini mbak tidak mau mengobrol dengan saya tidak apa-apa. Besok kita
bertemu lagi mungkin mbak mau mengobrol dengan saya sebentar, terimakasih mbak saya
permisi.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
a. Pasien sudah mulai mau diajak berinteraksi dan mengobrol.
b. Pasien sudah mau diajak keluar dan mengobrol diluar.
c. Ada kontak mata.
2. Diagnosa keperawatan : isolasi sosial = menarik diri.
3. Tujuan khusus
a. Pasien mampu berkenalan dengan satu orang, yaitu perawat.
b. Pasien mampu menceritakan kejadian masa lalu.
4. Tindakan keperawatan : mengajak pasien berkenalan, membantu pasien mengenali
penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal
keuntungan berhubungan dan kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan.
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat sore mbak, mbak masih ingat dengan saya? Yang kemarin
kita mengobrol disini, lupa ya? Yasudah saya perkenalkan lagi nama saya nuur kumala,
mbak bisa panggil saya Mala. Nama mbak siapa? Senangnya dipanggil apa mbak?”
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan mbak saat ini?”
“Apakah mbak masih ingat kenapa dulu dibawa ke rumah sakit?”
“Apa keluhan mbak yang dirasakan saat ini? Kok dari tadi saya lihat mbak diam saja di
tempat tidur, hanya tiduran tidak keluar kamar?”
3. Kontrak
a. Topik
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman mbak?”
b. Waktu
“Mbak mau berapa lama bercakap-cakap? Bagaimana kalau 15 menit?”
c. Tempat
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang mbak? Bagaimana kalau
disini saja?”
Kerja : (langkah-langkah tindakan keperawatan)
1. “Siapa saja yang tinggal satu rumah dengan mbak? Siapa yang paling dekat dengan
mbak?”
2. “Bagaimana perasaan mbak saat ini? Siapa saja yang sudah mbak ajak mengobrol?
Kenapa dari kemarin kok saya lihat hanya mengobrol dengan mbak U saja, kenapa
tidak dengan yang lainnya juga?”
3. “Apa mbak tahu keuntungan kalau mempunyai banyak teman? Nah, kalau kerugian
tidak mempunyai teman, apa mbak mengetahui?”
4. “Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain? Begini caranya,
pertama ucapkan salam sambil berjabat tangan kemudian sebutkan nama lengkap mbak
dan panggilan kesukaan.”
5. “Lalu, mbak tanyakan nama lengkap orang tersebut dan nama panggilan yang disukai,
sekarang coba mbak berkenalan dengan saya. Bagus itu sudah benar.”
Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi klien subjektif : “Bagaimana perasaan mbak setelah berlatih cara
berkenalan?”
b. Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement)
Klien sudah merasa nyaman dengan perawat, bercerita banyak tentang keluarganya.
2. Tindak lanjut pasien (apa yang perlu dilatih sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan).
“Karena mbak sudah berlatih cara berkenalan, mbak mulai mencoba berkenalan dengan
teman yang ada di dekat rumah ya, satu atau dua orang saja, bagaimana?”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Mbak besok kita berlatih cara berkenalan dengan perawat lain ya yaitu
teman saya.”
b. Waktu : “Kalau besok kita bertemu jam 9.00 bagaimana mbak?”
c. Tempat : “Besok kita enaknya mengobrol dimana mbak? Disini saja bagaimana?”
“Baik kalau begitu, saya permisi ya mbak assalamualaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Pasien sudah sering keluar dari kamarnya.
b. Pasien sering bangun dari tempat tidurnya dan duduk di kursi depan TV maupun
diluar rumah.
2. Diagnosa keperawatan : isolasi sosial = menarik diri.
3. Tujuan khusus : pasien mampu berkenalan dengan sekelompok orang.
4. Tindakan keperawatan : mengajarkan pasien berinteraksi dengan sekelompok orang.
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum selamat malam mbak, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang
saya datang lagi.”
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan mbak saat ini?”
“Apakah mbak sudah berkenalan dengan banyak orang? Berapa orang? Coba tunjukkan
orangnya dan sebutkan namanya.”
3. Kontrak
a. Topik
“Baik sekarang kita akan berlatih lagi berkenalan dengan sekelompok orang.”
b. Waktu
“Mau berapa lama berlatihnya, bagaimana kalau 15 menit?”
c. Tempat
“Dimana tempatnya? Disini saja ya.”
Kerja : (langkah-langkah tindakan keperawatan).
1. “Mbak sudah tahu ya cara berkenalan? Ya bagus.”
2. “Sekarang kita hampiri teman-teman mbak yang sedang berkumpul disana ya, dan
mbak bisa berkenalan dengan mereka.”
Terminasi :
1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi pasien subjektif : “Bagaimana perasaan mbak setelah berkenalan dengan
semua teman?”
b. Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement).
Pasien kooperatif, dan lebih banyak berbicara serta bercerita.
2. Tindak lanjut pasien (apa yang perlu dilatih sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan).
“Harus dilatih terus ya mbak, berkenalan dengan lebih banyak orang dan mengobrol
dengan orang-orang disekitar mbak.”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Baik untuk waktu yang akan datang, kita akan mengevaluasi apa saja yang
mbak pelajari.”
b. Waktu : “Untuk waktunya sesenggang nya mbak saja.”
c. Tempat : “Di tempat tidur atau di kursi juga tidak apa-apa.”
“Baik latihannya sudah selesai, saya permisi assalamualaikum.”