K: K:
sore juga pak. Membalas senyum perawat
dengan tersenyum
P: P : mempertahankan kontak mata Klien belum mampu Mempertahankan BHSP antara Memberikan perhatian agar
bagaimana perasaan ibu hari ini? mempertahankan kontak mata perawat dan klien BHSP dapat dipertahankan
K:
K: Berbicara sambil kadang menatap
Perasaan saya baik-baik saja perawat kadang menatap kearah
lain
P: P: Klien tidak menjawab pertanyaan Mempertahankan BHSP antara Memberikan perhatian agar
Oh iya pak, ibu masih ada rasa Memandang klien perawat perawat dan klien BHSP dapat dipertahankan
kesal/marah?
K:
Sudah tidak ada lagi pak K:
Menjawab pertanyaan perawat
P : oh iya bu (perawat P : menanyakan kondisi klien , Perawat mencoba mengembalikan Klien tamdek memperhatikan Perawat berusaha
memutuskan untuk tidak tersenyum, ekpresi wajah emosi klien fokus bahasan dalam interaksi mengalihkan pembicaraan
terlalu menggali marah yang bersahabat. dan mencari topik lain agar
dulu dilakukan oleh klien). klien tidak bersedih.
Saya punya cara untuk K : Mendengarkan, mulai tamdek
mengatasi marah-marahnya tersenyum, kontak mata
bu. Ada 4 cara untuk kurang.
mengatasi marah-marahnya
mbak, yang pertama latihan
fisik, terus minum obat,
bercakap-cakap, dan cara
spiritual, sekarang saya ajari
cara mengontrol yang
pertama mau Dek?
K : Iya mau mbak K : ekspresi senang, , kontak Memperhatikan klien Klien mencoba untuk Perawat memberi
mata kurang berkomunikasi tetapi terlihat kesempatan kepada klien.hal
malu untuk berbicara ini dapat mengajak klien
P : Memperhatikan klien dan untuk melatih cara
tetap bersikap terbuka berkomunikasi dengan
orang di sekitarnya
P: Cara yang pertama itu yang P : tersenyum, memandang klien Perawat mencoba berinteraksi Perhatian klien dalam Perawat memfokuskan topik
saya ajarkan memakai dengan senang, menjelaskan pada klien dengan teknik berinteraksi dengan perawat bahasan interaksi. Hal ini
latihan fisik yang bisa dengan, mempraktekkan cara komunikasi terbuka dan mbakih terkontrol sesuai dengan teori bahwa
dilakukan dengan tarik nafas tarik nafas dalam mencotohkan cara tarik nafas interaksi yang efektif harus
dalam bu . Begini caranya bu dalam memenuhi teknik
, pertama tarik nafas dalam K : Tersenyum, mengangguk- komunikasi, salah satunya
lewat hidung, tahan 3 detik anggukkan kepala , adalah focusing
terus dikeluarkan lewat
mulut pelan-pelan bu . Nah Perawat mencoba
ayok praktek bersama-sama mencontohkan agar klien
bu. mudah memahami
K : Begini ya mbak? K : Memandang perawat sambil Memperhatikan klien Klien mampu melakukan teknik Perawat menggali faktor
mempraktekkan yang nafas dalam presipitasi yang dialami oleh
diajarkan oleh perawat klien. Menurut konsep
bahwa pertanyaan terbuka
P : Memperhatikan klien, tetap akan menghasilkan data
bersikap terbuka kualitatif tentang faktor
pencetus
P : nah bener Bu. Itu bisa P : Sikap badan terbuka, badan Perawat mencoba menjelaskan Klien tamdek memahami dan Untuk melatih kemampuan
dipraktikkan kalau Adek lagi condong kedepan, cara mengontrol marah dengan menyetujui saran dari perawat klien dimulai dengan
pengen marah ataupun kalau memandang klien, berbicara latihan fisik 2 memberikan pengetahuan
ibu sedang capek. Nah cara dengan persuasif secara kognitif. Kemempuan
latihan fisik pertama kalau kognitif akan menjadi dasar
marah K : Menganggukkan kepala, dalam melakukan
tersenyum, ekpresi wajah kemampuan psikomotor.
senang
K : oh iya pak. K : Tersenyum, memandang Perawat mendengarkan dan Klien menyetujui penjelasan Klien memahami cara
perawat, sambil mengangguk- memperhatikan klien perawat mengontrol marah dengan
anggukkan kepala cara pertama
P : nah bu itu latihannya bisa P: tersenyum, memandang klien Perawat mencoba membakukkan Klien memperhatikan perawat Perawat mencoba
dilakukan setiap hari ya. Nah dengan senang, menjelaskan dalam jadwal harian klien membakukkan jadwal
bu tadi apa saja cara yang dengan nada suara yang latihan klien untuk
bisa dilakukan untuk lemah lembut, suara jelas. memudahkan klien dalam
mengontrol marah? latihan
K: Tersenyum, mengangguk-
anggukkan kepala
K : Tarik nafas dalam K : Tersenyum sambil Perawat melihat pasiendengan eye Klien menyetujui perawat untuk Hal ini menunjukkan bahwa
menganggukan kepala contact dipertahnkan pamit antara klien dan perawat
telah terjadi trust. Hal ini
P : tersenyum, ekspresi wajah sesuai dengan teori bahwa
senang aspek utama untuk
mempertahankan hubungan
adalah adanya hubungan
saling percaya
P: melihat klien, suara jelas Perawat membuat kontrak Klien menunjukkan perhatian Untuk memudahkan jadwal
P : “Kira-kira kita bisa K: sikap tenang, memeperhatikan pertemuan selanjutnya dan respon yang baik terhadap pertemuan selanjutnya
berdiskusi lagi kapan mbak Y? perawat sesuai kesepatakan antara
Jam berapa? Dimana? Kita akan klien dan perawat
berdiskusi cara mengontrol
perasaan marah dengan fisik”
K : “Iya pak.”
P : “Kira-kira kita bisa P: melihat klien, suara jelas Perawat membuat kontrak Klien menunjukkan perhatian Untuk memudahkan jadwal
berdiskusi lagi kapan bu Y? Jam K: sikap tenang, memeperhatikan pertemuan selanjutnya dan respon yang baik terhadap pertemuan selanjutnya
berapa? Dimana? Kita akan perawat sesuai kesepatakan antara
berdiskusi cara mengontrol K: suara jelas Perawat memperhatikan dan klien dan perawat
perasaan marah Fisik ” P: menggangguk mempertahankan sikap terbuka Klien tampak senang
K : “Besok, pagi pa setelah Kesepakatn kontrak untuk
sarapan” pertemuan selanjutnya
P : Baiklah bu saya cukupkan P: Suara jelas, tersenyum Perawat mengakhiri pertemuan Klien memberikan respon yang Penutup dalam diskusi
dulu hari ini, sampai ketemu K: menganggukkan kepala hari ini baik menunjukkan berakhirnya
besok..” diskusi saat ini
K: menggukkan kepala dan Perawat mempertahankan sikap Klien memutuskan hubungan
tenang dengan perawat Pertemuan berakhir.
P: tersenyum dan
K : “Iya pak..” mempertahankan sikap
P : “Selamat pagi mbak Y?” P : Duduk bersama dengan klien, Perawat memulai percakapan Klien tampak sedikit Klien bersedia melakukan
tersenyum dan menatap klien dengan klien menunjukan kesediaan interaksi pertemuan kedua.
berinteraksi Hal ini ditunjukkan bahwa
K: Melihat perawat dengan antara klien dan perawat
K : “Pagi pak” tatapan wajah sedikit perhatian telah terjadi hubungan
K : Klien melihat kearah perawat saling percaya,karena proses
Klien berespon positif interaksi yang baik yang
P : Perawat mempertahankan Perawat mejaga posisi dan sikap telah terjadi sebelumnya
sikap terbuka dan mendengarkan
klien
Perawat mempertahankan
sikap terbuka pada klien,
menatap klien,
memperhatihan bahasa
tubuh klien.
P : “Masih ingat dengan saya? P : Perawat tersenyum, suara jelas Perawat fokus dan Klien menunjukkan respon Perawat validasi adanya
Saya perawat Nanda yang mempertahankan sikap untuk positif pertemuan hari ini sesuai
kemarin berdiskusi tentang cara K : Klien menatap perawat memvalidasi adanya perjanjian dengan perjanjian untuk
mengontrol rasa marah dengan dengan sikap memperhatikan pertemuan pada hari sebelumnya
cara latihan fisik pertama tarik menstimulai klien ingat atau
nafas dalam?” tidak pertemuan hari ini.
K : “Iya pak..”
P : “Sesuai kesepatan lalu, hari P : Perawat menjelaskan topik Perawat memfokuskan topik Klien memperhatikan perawat Mengulas topik
ini kita berdiskusi tentang cara pertemuan hari ini pertemuan hari ini pembicaraan adalah cara
mengontrol rasa marah dengan untuk menegaskan kembali
latihan fisik kedua, yaitu K : mendengarkan dengan sikap focus yang saat ini ingin
tenang didiskusikam
K: memberikan respon positif, Perawat mempertahankan sikap Jawaban terbatas Klien paham dengan topic
menerima topik pembicaraan pembicaraan hari ini
diskusi hari ini
P : “Kira-kira tempatnya mau P : Perawat tersenyum dan Perawat membertahankan sikap Klien menunjukkan perhatian Diskusi diharapkan mampu
dimana ya mbak? Baiklah di sini mempertahankan sikap dan menawarkan kenyamanan memberikan rasa tenang
ya mbak” kepada klien agar dapat berjalan dengan
K: Tenang dan mendengarkan baik
perawat dengan baik
P : Tersenyum dan
mengganggukan kepala
menunjukkan persetujuan
P : “Baik, Selama 20 menit ke P: Perawat menatap klien dan Perawat mulai membicarakan Klien tampak memperhatikan Perawat menunjukkan
depan kita akan berdiskusi menjelaskan kontrak waktu focus topic yang akan dengan baik hubungan terbuka untuk
tentang cara mengontrol rasa interaksi hari ini didiskusikan hari ini memungkinkan sikap klien
marah dengan latihan fisik pukul juga terbuka
bantal atau kasur”, K : mempertahankan sikap dan
memandang perawat
K: Mengangguk Perawat mempertahankan sikap Adanya kesepakatan topic
membuat klien dapat focus
P: Tersenyum dan Klien merespon dengan baik pada topic yang akan
K : “Ya pak.” mempertahankan proses interaksi didiskusikan
P : Perawat melihat ke arah klien Perawat membuat suasana Klien menunjukkan sikap respon Perawat menggali perasaan
P : “Bagaimana perasaannya nyaman positif klien untuk memastikan
hari ini mbak Y? K : mendengrkan perawat apakah terapi sebelumnya
berhasil atau tidak
P: Duduk santai, condong ke Perawat memastikan latihan Klien memperhatikan Validasi latihan sebelumnya
klien, bertanya sambil tersenyum sebelumnya telah dilakukan diperlukan untuk
dan mempertahankan sikap mengevaluasi latihan
terbuka sebelumnya dilakukan atau
P : “Bagaimana mbk, apakah tidak
latihan fisik tarik nafas dalam K: wajah tenang
sudah dilakukan?”
P: Mempertahankan sikap Perawat menggali alas an masih Klien memperhatikan Klien dapat menceritakan
P : “Kalau boleh tau, apa yang marah alas an kondisi saat ini
menyebabkan mbak masih suka K: memperhatikan
marah?”
P: “Apa yang mbak lakukan saat P: Mempertahankan sikap, focus Perawat ingin mengetahui Klien mendengarkan dan Komunikasi terbuka
mbak marah?” melihat klien tindakan klien saat marah sering memperhatikan diperlukan untuk menggali
muncul tindakan yang biasanya
K: Wajah tegang dilakukan saat marah
muncul
K: wajah tegang Perawat mempertahankan sikap Komunikasi terbuka antara
dan teknik terapeutik klien dengan perawat dapat
K: “Saya memukul tetanga P: mendengarkan, Klien menunjukkan sikap meningkatkan kualitas data
saya” mempertahankan sikap terbuka pengkajian
P: mempertahankan sikap, Perawat mempertahankan sikap Klien mendengarkan dan Komunikasi terbuka
P : “Apa akibatnya jika mbak tersenyum dan mengeksplor akibat tindakan memperhatikan diperlukan untuk menggali
memukul orang disekitar mbak” klien akibat dari tindakan klien
K: memperhatikan
P : “Apakah dengan cara P: mempertahankan sikap Perawat akibat tindakan klien Klien mendengarkan dan Komunikasi terpautik
memukul masalah mbak dapat terhadap masalah klien memperhatikan dengan menjelaskan akibat
terselesaikan?” K: memperhatikan, wajah tegang. dari perbuatan dapat
menyadarkan klien
K: tampak marah
Perawat mempertahankan sikap Komunikasi terbuka antara
P: mempertahankan sikap, dan teknik terapeutik klien dengan perawat dapat
tersenyum Klien menunjukkan bingung menggali data pengkajian
seolah membenarkan pernyataan
perawat
K : “ Ya enggak paak”
P : “Nah, tindakan mbak itu P: Duduk, condong kepada klien, Perawat memfokuskan dan Klien mendengarkan dan Perawat mempertahankan
kurang tepat. Baiklah hari ini menggerakkan tangan, mendiskusikan pembicaraan 1 memperhatikan perawat dengan sikap terbuka, badan
kita akan melanjutkan diskusi mempertahankan sikap, topik pembicaraan baik condong ke depan, dan
tentang bagaimana cara tersenyum menjelaskan ini topic
mengontrol perasaan marah diiskusi saat ini. Focusing
dengan cara fisik yang kedua, K: memperhatikan, seolah merupakan salah satu teknik
yaitu memukul bantal atau kasur menunjukkan ketertarikan, komunikasi terpeutik yang
ya mbak. Jadi kenapa pada saat ekspresi wajah sedikit tegang sangat diperlukan untuk
marah lebih baik kita memukul mencapai satu topic akan
bantal atau kasur?Supaya tidak dibahas dalam pembicaraan.
melukai orang lain, diri sendiri
atau lingkungan. Lampiaskan K: Wajah tegang, seolah menolak Perawat mempertahankan sikap
saja pada benda-benda terdekat dan teknik terapeutik
yang aman dan empuk, missal P: mempertahankan sikap,
bantal atau kasur. Lakukan tersenyum, dan santai
sekencang dan sepuas mbk Y Komunikasi terbuka antara
sampai mbak Y merasa lega dan klien dengan perawat dapat
Klien menunjukkan sikap menggali data pengkajian
tidak marah lagi. penerimanan dan tidak
P : “Saya contohkan ya mbak P: Menggerakkan tangan, Perawat memperagakan Klien memperhatikan Memperagakan contoh
bagaimana cara memukul bantal bersikap terbuka bagaimana cara memukul kasur mempermudah klien untuk
atau kasur” atau bantal meniru dan
K: memperhatikan, bersikap mempraktikannya di rumah
seolah membutuhkan terapi
K : ..
P : “Coba sekarang mbak Y P: Suara jelas, tersenyum, dan Perawat memberikan perhatian Klien memperagakan latihan Klien mampu melakukan
yang melakukan cara memukul menunjuk kea rah kasur dengan contoh yang diperagakan memukul kasur atau bantal latihan memukul kasul atau
bantal atau kasur ya..”
K: mersikap terbuka klien bantal dengan baik
P: tersenyum, meemperlihatkan Perawat memberikan apresiasi Klien tampak senang dan lega Apresiasi berguna untuk
ekspresi senang memberikan semangat agar
klien mau melaksanakan
K: ekspresi wajah datar latihan
Kesan
Perawat : .............................................................................................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................................................................................................
................
19
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)
A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien:
Pasien mengatakan dirinya sangat kesal dan marah pada tentanganya
2. Diagnosa Keperawatan.
RPK
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat sore. Saya perawat yang akan merawat ibu. Nama saya Ade Irawan senang
dipanggil Ade. Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Hobinya apa?.
2. Evaluasi / validasi
Coba ulangi pak, siapa nama saya ? Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa keluhan
ibu saat ini? Bagaimana perasaan ibu saat ini ? apakah ada perasaan kesal atau
marah?
20
3. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang perasaan marah ibu ?
Waktu : Saya minta waktunya sekitar 15 menit untuk ngobrol ya bu
Tempat : Mau duduk dimana? Bagaimana kalau diruangan ini saja?
b. FASE KERJA
“Apa yang menyebabkan ibu marah?, Apakah sebelumnya ibu pernah marah?
Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang? “Pada saat penyebab
marah itu ada, seperti ibu saat dirumah tetanga datang marah-marah (misalnya ini
penyebab marah pasien), apa yang ibu rasakan?” “Apakah ibu merasakan kesal
kemudian dada ibu berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan
tangan mengepal?” “Setelah itu apa yang ibu lakukan?. Apa kerugian cara yang ibu
lakukan? Maukah ibu belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa
menimbulkan kerugian?” ”Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, bu.
Salah satunya adalah dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa
marah.” ”Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu?” ”Begini
pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah ibu rasakan maka ibu berdiri, lalu tarik
napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiupu perlahan –lahan melalui
mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus..,
tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus sekali, ibu sudah bisa
melakukannya. Bagaimana perasaannya?” “Nah, sebaiknya latihan ini ibu lakukan
secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul ibu sudah terbiasa
melakukannya”
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
“Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang tentang kemarahan, bu ?
(Pasien mengatakan perasaannya lega karena bisa mengungkapkan apa yang
dirasakan)
Evaluasi Obyekti (Perawat)
“ apakah bapak masih ingat nama saya ? ”
“Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah ibu yang lalu,
apa yang ibu lakukan kalau marah yang belum kita bahas dan jangan lupa
latihan napas dalamnya ya bu ?
21
(Pasien lupa nama perawat dan tidak bisa menyebutkan nama perawat)
2. Rencana Tindak Lanjut
SP 2 RPK pertemuan kedua.
3. Kontrak yang akan datang
Topik : “Baik, Bagaimana kalau besok sore saya datang dan kita bercakap-
cakap tentangm mengontrol emosi tanda dan gejala serta akibat marah
itu ya bu ?
Waktu : 15 menit
Tempat : bapak, mau jam berapa? Bagaimana kalau sekitar jam 15.00 besok sore setelah
tidur siang ya bu ?
19
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)
A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien:
Pasien mengatakan dirinya masih sangat kesal dan marah pada tentanganya
2. Diagnosa Keperawatan.
RPK
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat sore. Saya perawat yang akan merawat ibu. Nama saya Ade Irawan senang
dipanggil Ade. Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Hobinya apa?.
2. Evaluasi / validasi
Coba ulangi pak, siapa nama saya ? Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa keluhan
ibu saat ini? Bagaimana perasaan ibu saat ini ? apakah ada perasaan kesal atau
marah?
20
3. Kontrak
Topik : menngontrol marah dengan Fisik ?
Waktu : Saya minta waktunya sekitar 15 menit untuk ngobrol ya bu
Tempat : Mau duduk dimana? Bagaimana kalau diruangan ini saja?
b. FASE KERJA
“Apa yang ibu rasakan Apakah bapakmasih merasa kesal? ”
“Apakah bapak tahu penyebab marah ibu? Silahkan bapak ceritakan hal-hal yang
biasanya membuat bapak marah. Jadi penyebab marah bapak ketika dihina tetanga
dengan perkataan yang tidak menyenangkan.”
“Pada saat ibu marah, apa yang ibu rasakan pada diri ibu? Coba ibu gambarkan
bagaimana keadaan ibu saat marah. Begitu ya bu, keadaan bapak ketika marah mata
melotot, tangan mengepal, dan perasaan gelisah.”
“Kemudian ketika marah apa yang ibu lakukan? Jadi ketika ibu tidak dapat
mengendalikan marah bapak akan mengamuk dengan melempari barang-barang
sekitar ibu.”
“Apa akibat yang bapak alami setelah ibu mengamuk? Jadi barang-barang menjadi
rusak dan dijauhi oleh orang lain ya bu.”
“Begini ya pak, setelah bu menceritakan pengalaman marah ibu tadi, bagaimana
kalau sekarang kita mencoba melatih diri untuk mengendalikan kemarahan?”
“Baiklah karena bapak bersedia mari kita latihan bersama, jadi ada dua cara yang
akan saya ajarkan yaitu napas dalam dan memukul bantal. Pertama kita latihan
napas dalam ya bu. Tarik napas dalam melalui hidung dan tahan selama 3 detik dan
hembuskan melalui mulut. Bagus bapak telah berhasil, sekarang saya ajarkan
mengendalikan marah dengan memukul bantal. ibu bisa melampiaskan kemarahan
pada barang-barang yang tidak menyakiti diri ibu dan tidak rusak jika dipukul
berkali-kali contohnya bantal dan kasur. Silahkan bu coba.tdak bsa kah pak bsok
kita latihan lagi ya bu”
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
“Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang tentang kemarahan, bu ?
(Pasien mengatakan perasaannya belum lega karena belum bisa
mengungkapkan apa yang dirasakan)
21
(Pasien lupa nama perawat dan tidak bisa menyebutkan nama perawat)
2. Rencana Tindak Lanjut
Ulangi latihan fisik dan SP 2 RPK (Modifikasi) pertemuan kedua.
3. Kontrak yang akan datang
Topik : “Baik, Bagaimana kalau besok sore saya datang dan kita bercakap-
cakap tentangm mengontrol emosi tanda dan gejala serta akibat marah
itu ya bu ?
Waktu : 15 menit
Tempat : bapak, mau jam berapa? Bagaimana kalau sekitar jam 15.00 besok sore
setelah tidur siang ya bu ?
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Ruang :
No Tanggal & jam Implementasi keperawatan Evaluasi
22