Anda di halaman 1dari 6

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Rifki Wida Sarandi


Tanggal : 24 Januari 2021
Waktu : Pkl. 10.00 – 10.20 WIB (20 Menit)
Tempat : RSJ Palangka Raya
Inisial Klien : Ny. R
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Kursi panjang depan kantor, duduk berdampingan, suasana tenang.
Deskripsi pasien : Penampilan rapi, pakaian bersih dan licin, Pasien ber ekpresi tidak suka dan melotot dan terlihat gelisah
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya.

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL


VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
Fase Orientasi
P : Selamat pagi pak, boleh P : Memandang D dan ter- P ingin membuka per- D masih ragu terhadap Salam merupakan
saya duduk di sebelah senyum. cakapan dengan klien dan orang baru yang masuk ke kalimat pembuka untuk
pak ?” berharap dengan sapaan lingkungannya. memulai suatu
D : Pagi, silahkan. sederhana P bisa diterima percakapan sehingga
oleh D. dapat terjalin rasa
percaya.

P : Bisa kita berbincang- D: Ekpresi datar P merasa senang ada D masih mencoba
bincang tanggapan atas salam menerima P walaupun
D : Bisa aja.... walaupun belum masih ragu.
P : Kira –kira mau berapa D : Ekpresi datar diekpresikan secara tulus
lama kita bicara? P : Memandang W
Gimana kalau 20
menit?
D : 20 menit ya......boleh
P: Mau bicara dimana kita? d: Ekspresi datar
D: Disini aja mbak... P: Memandang D
P: Baiklah.. disini ya....
P : “Wah, suasana pagi ini p: Memandang ke halaman P ingin memulai per- D memberikan respon Topik ringan akan
sejuk sekali ya pak.” sambil melirik D cakapan dengan topik sepintas dan menunjukkan memudahkan interaksi
D : “ya.... secerah hatiku D: Ikut melihat ke ringan sebelum masuk ke perhatian cukup terhadap P lebih lanjut
ha...ha....itu lagu halaman lalu meng- kondisi D
mbak.” hisap rokoknya dan
tertawa.
Fase Kerja
P : Oh ya, perkenalkan P : Memandang D sambil P merasa bahwa D harus D memberikan tanggapan Memperkenalkan diri
saya WINDA, saya menjulurkan tangan. diberikan penjelasan positif terhadap perkenalan dapat menciptakan rasa
mahasiswa RKZ yang tentang asal institusi dan P. percaya klien terhadap
maksud kedatangan P perawat

praktek disini yang akan D : Mengalihkan rokok ke


merawat mas. tangan kiri lalu
D : Mengangguk, Al Irsad mengulurkan tangan kea
aliran sesat ya mbak..” rah P.
P: “Bukan pak........... tapi
Rumah Sakit Katolik.”
D: “Ooooo.............. sambil
mengangguk”
P : Nama bapak siapa ?” P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien D antusias memperkenal- Mengenal nama pasien
pasien kan namanya. akan memudahkan
D : “D””D..S” orang D : Tatapannya kuat dan interaksi
Pandai, yang menjabat erat tangan
mengalahkan profesor” P, bangkit berdiri dan
duduk lagi.
P : ba senangnya di panggil P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan D tertarik percakapan yang Nama panggilan merupa-
dengan nama apa? dengan pasien dilakukan dengan P kan nama akrab klien
H : “D” mengingat nama yang sehingga menciptakan
D : Memandang P dan ter- P senang karena D mau disukainya rasa senang akan adanya
senyum lalu pindah membuka diri. pengakuan atas namanya
ketempat duduk lain.

P : Wah, kedengarannya P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan H menyebutkan nama yang Pujian berguna untuk
enak kalau saya tersenyum. suasana disukainya dengan bangga. mendekatkan perawat
panggil mas “H” H : Membalas tersenyum menjalin hubungan
ya... dan mengulurkan tangan terapeutik dengan klien
H : Iya Umi.....ndak apa- ke P menjabat tangan P merasa pertanyaan H mulai merasa bahwa P
apa ya saya panggil dan tangan Pdicium. mendapatkan respon datang untuk
umi?”(sambil menjabat P : Memperhatikan H membantunya.
tangan P dan dicium) sambil tersenyum.
P: O....ndak apa-apa biar
kita bisa lebih akrab.
P : Mas “H” asalnya dari P : Memandang H P masih berusaha H berusaha akrab dengan Topik sederhana
mana ? membangun keakraban menjawab pertanyaan dan membantu menjalin
H: Asli Madura mbak, di H: Memandang P dan se- dengan topik sederhana berusaha menyenangkan P. kedekatan dengan klien
sana banyak setan kata sekali berdiri tidak
nya umi saya, Saya tenang. P senang karena H
dibilangi jangan me memberi respon walaupun
rokok karena rokok itu bicaranya kacau.
setan ( sambil me-
nunjukkan rokoknya)

P : Wah, jauh juga ya..mas, P : Memandang D sambil P mulai mengkaji data D berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
sudah berapa lama tersenyum. umum pasien mengingat apakah klien kronis atau
disini? akut

D: Mulai tanggal 8 D : Bicara tanpa menoleh P P khawatir kalau D membayangkan keadaan


Desember 2010 umi..” sambil menghisap pertanyaan membuat D yang telah lama dijalaninya
rokok dan tersinggung
membuangnya karena
sudah habis.
P : Siapa yang mengantar P : Menunjukkan perhatian P berharap dapat mem- D menjawab dengan Daya ingat pasien dapat
kesini? peroleh data lama rawat antusias berusaha agar P dikaji dengan
D: Ibu dan tetangga saya, D : Menoleh ke P dan men- secara lebih pasti sambil percaya. menanyakan data-data
naik mobil saudara. jawab dengan semangat mengkaji daya ingat pasien pasien yang sederhana.
nya.
P : Memperhatikan P senang karena mendapat
respon dari D
P : Pak D ingat nggak, P : Menunjukkan keserius- P berhati-hati karena D mengingat-ingat Keluhan utama
kenapa pak D dirawat an pertanyaan tsb sangat merupakan dasar pasien
disini? spesifik dan takut dirawat di RS Jiwa
D: Disini itu RS jiwa tapi D : Menoleh ke P, men- menyinggung pasien D menjawab dengan
saya ini tidak gila lho... jawab sambil menepuk- tenangnya.

P: Terus disini karena apa? nepuk kepalanya dan P lega karena D tidak
D: Lagi stress, bingung.. tertawa. tersinggung
dan marah-marah
(sambil tertawa)
P : Pak D sebelumnya kerja P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh H mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi
dimana?’ alasan pasien dirawat kapan saja karena klien
D : Saya ini kerja membuat D: Bicara dengan semangat sering ketawa sendiri,
rumusan obat yang dan ekspresi serius. P kaget, dan sadar kalau D mengalami halusinasi menyendiri dan
bisa saya jual dengan P : Memperhatikan respon pasien mengalami pendengaran. melamun.
harga mahal dengan pasien halusinasi pendengaran.
teman yang selalu
membisikkan caranya.
P : Pak D sudah ber- P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data D membayangkan keadaan Halusinasi kemungkinan
keluarga? lebih dalam. keluarganya terjadi karena harga diri
D : Sudah mbak, tapi D : Memandang P sambil P menemukan adanya D menikmati halusinasi rendahnya akibat ketidak-
sekarang saya sudah cerita dengan kemungkinan halusinasi pendengaran yang mampuannya.
bercerai 8 tahun yang semangatnya. pendengaran pada pasien. dirasakannya.
lalu karena masalah
ekonomi yang kurang. P : Memperhatikan

P : Pak D, kegiatan sehari- P : Menepuk bahu D P mencoba mengalihkan D teralih karena pertanyaan Pengalihan agar klien
hari ngapain saja? D : Menoleh P pembicaraan terkait baru. tidak larut dalam
halusinasi. halusinasi.
D : Mandi, makan, me- D : Menggaruk - garuk D bingung tentang yang
rokok ehm…ya itu. kepalanya P merasa senang karena dilakukannya sehari-hari.
P : Memperhatikan respon pasien bisa beralih.

Fase Terminasi
P : Pak D, sudah 20 menit P : Memandang D P ingin mengakhiri fase I D memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil
sesuai waktu yang kita karena sudah cukup banyak jika D dapat mengingat
sepakati, kita tadi data yang terkaji nama P sehingga
sudah berkenalan, nantinya terjalin trust
masih inget nggak D: Menoleh dan me- P senang karena D ingat D mengingat-ingat nama P
nama saya? mandang P dan nama P
D: Mbak winda tersenyum
P: Bagus sekali.....terima P : Memperhatikan
kasih.
P : Nah, saya senang sekali P : Menepuk bahu K P memberikan reinfor- D senang diberikan Kontrak berikutnya harus
bisa ngobrol dengan D: Menoleh dan ter- cement pada D reinforcement ditentukan dan harus
bapak, bagaimana senyum mendapatkan persetujuan
kalau klien agar klien ingat
besok kita ngobrol terhadap kontrak
lagi?
D : Tersenyum P senang karena D mau D ikut menentukan kontrak
D: Yach boleh..... menentukan kontrak
P: Kira-kira besuk kita P : Tersenyum berikutnya
ketemu jam berapa?
D: Seperti tadi aja mbak...
P: Baiklah jam 08.30 ya
P : Nah kalau pak D setuju, P : Memandang D P menentukan topik dan D memikirkan tentang Kegiatan yang akan
besok kita ngobrol aktivitas pada kontrak kegiatan yang ditawarkan dilaksanakan harus
tentang perasaan pak D berikutnya mendapat persetujuan D
dan kebutuhan yang D: Mengangguk-angguk sehingga bila D keluar
belum sempat terpenuhi, dan tersenyum dari kegiatan dimaksud,
sekalian saya periksa P : Tersenyum bisa diingatkan tentang
tekanan darahnya ya. batasan kegiatan sesuai
Tapi kalau memerlukan P senang karena D setuju D setuju tentang kegiatan kontrak
sesuatu, saya ada di dengan kegiatan yang akan yang akan dilaksanakan
belakang kantor. dilaksanakan
D : Ya, ya….
P : Terimakasih atas ke- P : Menepuk bahu D dan P menutup fase I D menunjukkan rasa Salam penutup me-
sediaan Pak D ngobrol mengulurkan jabat percaya pada P rupakan akhir fase yang
dengan saya, selamat tangan harus dilakukan untuk
pagi sampai besok D : Menoleh, menjabat P senang karena D mau D menyambut salam P mencegah tidak percaya
tangan P berinteraksi dengan P pada klien

D : Pagi mbak....
D : Tersenyum lalu me-
njabat tangan P dan
dicium.
P : Tersenyum

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan
halusinasinya serta bicaranya sambil ketawa sendiri, sehingga perawat harus mengulang-ulang pertanyaan dan mengingatkan untuk lebih
fokus. Data yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah, halusinasi, koping individu tidak efektif, koping resiko mencederai diri dan
orang lain. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat
dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

Anda mungkin juga menyukai