1. Identitas Klien
Inisial : Tn.f No RM :000130251
Usia : 33 tahun Tgl Masuk :03-12-2022
Jenis : laki laki Tgl Pengkajian :06-12-2022
Kelamin Sumber Informasi :pasien
Alamat : blitang bk 16 Keluarga Terdekat : istri
No Telepon : status :
Status :menikah Alamat : bk 16
Agama :islam No Telepon :
Suku : Pendidikan : sd
Pekerjaan :wirasuasta Pekerjaan : Irt
Lama : Bekerja :
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama (saat masuk RS)
Tn.f mengatakan lemas
b. Keluhan utama (saat pengkajian)
Tn. F mengatakan datang ke Rumah Sakit dengan keluhan lemas lusu dan
kaki bengkak, serta perut buncit berisi cairan
c. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Tn.F mengatakan dia tidak tahu penyakit yang di deritanya.
d. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yang pernah dialami:
a. Kecelakaan : tidak pernah
b. Operasi (jenis dan waktu) : tidak penah
c. Penyakit krinis/akut : Hipertensi
d. Terakhir masuk RS : 22-11-2022
2. Alergi (obat, makanan, plester, dsb)
Tidak ada
3. Kebisasaan
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
a. Merokok - - -
b. Kopi - - -
c. Alkohol - - -
3. Riwayat Keluarga
Tidak ada
a. Riwayat keluarga
b. Genogram
Laki-Laki
Perempuan
Tn. F mengatakan Keluagta Tn.F tidak ada yang menderita gagal jantung kronis,
4. Aktivitas/Istirahat
Kebiasaan sebelum tidur
Kebiasaan Tidur siang: 2 jam/hari
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Skala Aktivitas:
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
Persendian:
Nyeri Sendi ( √ ), pergerakan sendi: tidak
ROM ( Range Of Motion):
Tidak ada maslah
Kekuatan Otot : lemah
Kelainan Otot: tidak ada
Masalah keperawatan : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia dan
nyeri sendi
Tonus/aktifitas
Aktif ( ) Tenang ( √ ) Letargi ( ) Kejang ( )
Menagis keras ( ) lemah ( ) melengking ( ), Sulit menangis (
)
Ekstremitas
Amelia ( ), Sindaktili ( ), Polidaktili( )
Reflek Pat0logis :
Babinsky : + ( ), - ( )
Kernig : + ( ), - ( )
Brudzinsky : + ( ), - ( )
Reflek Fisiologis
Biceps : + ( ), - ( )
Triceps : + ( ), - ( )
Patella : + ( ), - ( )
Jantung
Inspeksi: ictus cordis/denyut apeks( ), normal( √ ) melebar( )
Palpasi: kardiomegali( )
Perkusi: redup( √ ), pekak( )
Auskultasi: HR 120x/mnt. Aritmia( ),Disritmia( ) , Murmur ( )
Mandi : 2x sehari
Sikat gigi : 3x sehari
Ganti Pakaian : 2 x sehari
Memotong kuku : 1 minggu seklai
DATA TAMBAHAN :
Masalah keperawatan: tidak ada
5. Persepsi/Kognitif
Kesan Umum
Tampak Sakit: ringan ( ),sedang( √ ),berat ( ), pucat ( ), sesak
( ), kejang( )
1. Kepala
a. Rambut: warna hitam mudah dicabut ( - ), ketombe( - ),
kutu( - )
b. Tidak ada Kelainan bentuk kepala simetris
2. Mata
Mata: jernih( √ ), mengalir, kemerahan( ), sekret( )
Visus: 6/6( √ ), 6/300( ), 6/ tak terhingga( ),
Pupil: Isokor( √), anisokor( ), miosis( ), midriasis( ),
reaksi terhadap cahaya: kanan Positif( ), negatif( ),kiri negatif( )
positif( ),
alat bantu: kacamata( - ), Softlens( - )
Conjungtiva: merah jambu( √ ), anemis( )
Sklera: Putih( √ ), Ikterik( )
3. Bibir, Lidah
a. Bibir : normal (√ ) sumbing ( )
b. Sumbing langit-langit/palatum ( - )
c. Lidah: bersih (√ ), kotor/ putih ( ), jamur ( )
4. Telinga, Hidung, Tenggorok
a. Telinga: Normal ( √ )Abnormal ( ) Sekret( )
b. Hidung: Simetris (√ )Asimetris ( ) Sekret ( )
Nafas cuping hidung ( )
c. Tenggorok: Tonsil( √ ), radang( )
Data Tambahan :Tidak ada masalah
Masalah keperawatan: Tidak ada
6. Persepsi Diri
Perasaaan klien terhadap penyakit yang dideritanya
Klien mengatakan sudah pasrah dengan penyakitnya .
Persepsi klien terhadap dirinya
Klien berharap sakitnya cepat sembuh dan beraktifitas seperti biasanya
Konsep diri
Tingkat kecemasan Citra Diri/Bodi image: klien sangat cemas terhadap
penyakitnya
Data tambahan
Masalah keperawatan: ansietas
7. Peran Hubungan
Budaya: klien mengatakan ikut serta dalam kegiatan masyarakat di desa
nya baik itu dari segi budaya.
Suku:
Agama yang di anut: klien mengatakan beragama islam
Bahasa yang digunakan : klien menggunakan bahasa daerah
Masalah sosial yang penting: tidak ada
Hubungan dengan orang tua:klien mengatakan hubungan dengan orang
tua sangat baik
Hubungan dengan saudara kandung: klien mengatakan hubungan dengan
keluarga juga baik
Hubungan dengan lingkungan sekitar : tidak ada masalah
Data Tambahan
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
8. Seksualitas Dan Reproduksi
Genitalia dan Anus
Laki-laki
Penis: normal/ada ( √ ), AbnormaL
Scrotum dan testis: normal(√ ), hernia( ), hidrokel( )
Anus ; normal/ada ( √ ), atresia ani( )
Data Tambahan: Tidak ada
Masalah keperawatan:Tidak ada
9. Toleransi/Koping Stress
GCS : 15
E :5
V :6
M :4
Data Tambahan:Tidak ada
Masalah keperawatan: Tidak ada
Terapi
Cara
No Nama Terapi Dosis
Pemberian
1 neorodex 500 PO
2 Asam Fulat I mg PO
3 Amlodipin I0 mg PO
4 Calos chawable 500 mg Injeksi
5 Asam tranekamat 500 mg Injeksi
Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
- Trakea di tengah mediastinum superior tidak melebar
- Tampak infiltrat di kedua lapangan paru
- Sudut costophreniecus kanan tumpul dan kiri tajam
- Tulang tulang dan jaringan lunak baik
Analisa Data
DATA ETOLOGI MASALAH
DO :
-TD: 150/90 mmHg
-Suhu : 36.6
-klien terlihat gelisah
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada CKD adalah sebagai berikut:
1) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal
2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia dan nyeri sendi
sekunder terhadap gagal ginjal.
3) Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi,
pemeriksaan diagnostik, rencana tindakan dan prognosis.
4) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan anorekasia, mual, muntah, kehilangan selera, bau, stomatitis
dan diet tak enak.
Rencana Asuhan Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
1
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia dan nyeri sendi sekunder terhadap gagal ginjal.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, intoleransi aktivitas pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1. Berkurangnya keluhan lelah
2. Peningkatan keterlibatan pada aktivitas social
3. Laporan perasaan lebih berenergi
4. Frekuensi pernafasan dan frekuensi jantung kembali normal setelah penghentian aktivitas, berkurangnya nyeri sendi.
1. Pantau berat badan setiap hari, kreatinin dan BUN serum, jumlah makanan yang dikonsumsi dalam setiap makanan, hasil laporan
JDL, terutama hemoglobin dan hematokrit, kadar besi dan feritin serum, nilai protein serum, masukan dan haluaran, hasil kalsium
serum dan kadar fosfat.
2. Konsul dokter bila keluhan kelelahan menetap
3. Mungkin periode istirahat sepanjang hari
4. Bila pasien mengeluh mulut kering, izinkan pasien untuk berkumur dengan air sedikitnya tiap jam atau berikan batu es atau
permen lemon keras.
5. Jamin lingkungan kondusif untuk makan selama waktu makan (bebas bau, makanan disajikan sesuai kesukaan pasien).
6. Berikan agen ikatan fosfat yang diprogramkan, suplemen kalsium dan suplemen vitamin D.
7. Bantu pasien dalam merencanakan jadwal aktivitas setiap hari untuk menghindari imobilisasi dan kelelahan.
1. Untuk mengidentifikasi indikasi perkembangan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan
2. Ini dapat menandakan kemajuan kerusakan ginjal dan perlunya penilaian tembahan dalam terapi
3. Istirahat memungkinkan tubuh untuk menyimpan energi yang digunakan oleh aktivitas
4. Stomatitis dapat terjadi karena toksin uremik berlebihan pada mukosa oral dan penurunan masukan cairan. Selain itu anoreksia,
ditambah dengan mulut kering dan lengket. Tindakan ini meningkatkan saliva.
5. Meskipun anoreksia akibat dari kombinasi faktor-faktor seperti kelelahan, toksin uremik berlebihan dan depresi, penilaian dapat
dibuat untuk meningkatkan nafsu makan.
6. Defosit kalsium mengakibatkan ketidaknyamanan sendi pada gagal ginjal, metabolisme vitamin D berkurang, yang menyebabkan
penurunan absorpsi kalsium dan saluran GI. Bila kalsium serum turun produksi parathormon meningkat, mengakibatkan
peningkatan resorpsi fosfat dan kalsium dari tulang meningkat dan akhirnya demineralisasi tulang.
7. Imobilisasi meningkatkan resorbsi kalsium dari tulang.
3
a.
b. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik, rencana tindakan dan prognosis.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, ansietas dapat berkurang dengan kriteria hasil :
1. Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
2. Pemeriksaan diagnosik dan rencana tindakan; sedikit melaporkan perasaan gugup dan takut.
1. Bila mungkin atur untuk kunjungan dari individu yang mendapat terapi
2. Berikan informasi tentang :
(1)Sifat gagal ginjal
(2)Pemeriksaan diagnostik termasuk tujuan, deskripsi singkat, persiapan yang diperlukan sebelum tes.
(3)Tujuan terapi yang diprogramkan.
3. Sediakan waktu untuk pasien dan orang terdekat untuk membicarakan tentang masalah dan perasaan tentang perubahan gaya
hidup yang akan diperlukan untuk memilih terapi.
1. Individu yang berhasil dalam koping terhadap gagal ginjal kronik dapat berpengaruh positif untuk membantu pasien yang baru
didiagnosis memperhatikan harapan dan mulai menilai perubahan gaya hidup yang akan diterima.
2. Pasien sering tidak memahami bahwa dialisa akan diperlukan selamanya bila gagal ginjal tak dapat pulih. Memberi pasien
informasi mendorong partisipasi dalam mengambil keputusan dan membantu mengembangkan kepatuhan dan kemandirian
maksimum.
3. Pengekspresian perasaan membantu mengurangi ansietas, tindakan untuk gagal ginjal berdampak pada seluruh keluarga.
4
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anorekasia, mual, muntah, kehilangan selera, bau,
stomatitis dan diet tak enak.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, kebutuhan nutrisi pasiendapat teratasi dengan kriteria hasil :
1. Konsul ahli diet untuk bantu pengkajian nutrisi, mengidentifikasi tujuan nutrisi, meresepkan modifikasi diet dan memberikan
nutrisi pada klien.
2. Pertegas instruksi diet dan berikan materi tertulis untuk nstruksi verbal.
3. Diskusikan tentang pemilihan diet dari pada pembahasan pantangan diet.
4. Siapkan dan berikan dorongan oral hygiene yang baik sebelum dan sesudah makan.
5. Batasi masukan cairan satu jam sebelum dans esudah makan.
6. Berikan lingkungan yang menynangkan selama waktu makan dan bantu sesuai kebutuhan.
7. Jelaskan perlunya kebutuhan klien untuk makan protein maksimum dari diet yang diizinkan.
8. Bekerja bersama klien untuk mengembangkan rencana untuk memasukkan diet yang diresepkan secara berhasil ke dalam gaya
hidup sehari-hari klien.
1. Persepsi diet yang tepat penting dalam penatalaksanaan gagal ginjal kronik yang mencegah toksisitas uremik, ketidakseimbangan
cairan elektrolit dan katabolisme.
2. Empati dan penguatan terhadap instruksi diet dapat meningkatkan kepatuhan terhadap pembatasan diet.
3. Klien dan keluarga akan menjadi tidak berselera bila diet terlalu dibatasi dan tidak enak.
4. Oral hygiene yang tepat dapat mengurangi mikroorganisme dan membantu mencegah stomatitis
5. Pembatasan ini akan mencegah perasaan begah dan mengurangi anoreksia.
6. Nafsu makan dirangsang pada situasi yang relaks dan menyenangkan
7. Protein adekuat diperlukan untuk mencegah katabolisme protein dan penggunaan otot
8. Kolaborasi memberikan kesempatan bagi klien melakukan kontrol, yang cenderung meningkatkan kepulihan.