PENDAHULUAN
manusia tentu saja tidak terlepas dari masalah. Setiap individu mempunyai
masalah dalam kehidupan memang harus dihadapi, tetapi tidak sedikit pula
masalah kesehatan jiwa saat ini cukup tinggi, 25% dari penduduk dunia
jiwa berat, potensi seseorang mudah terserang gangguan jiwa memang tinggi,
setiap saat 450 juta orang di seluruh dunia terkena dampak permasalahan
Persentase gangguan kesehatan jiwa itu akan terus bertambah seiring dengan
1
Diketahui jumlah pasien penderita gangguan jiwa yang dirawat di Rumah
sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2009 berkisar 14.306
jiwa, dari jumlah tersebut 1929 pasien dirawat inap, 12.377 pasien dirawat
distorsi atau ilusi yang merupakan tanggapan salah dari rangsang yang nyata
ada. Menurut Stuart dan Sundden (1995), 70% pasien mengalami jenis
nyata, paling tidak untuk suatu saat tertentu (Kaplan, 2002). Menurut Thomas
(2003), halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada
skizofrenia.
yang tepat dan benar serta maksimal kepada masing-masing pasien gangguan
2
Menurut Carpenito (2002) dikutip oleh Keliat (2006), pemberian
Utara”.
3
1.2.2 Tujuan Khusus
Penulismampu :
Halusinasi Pendengaran.
21 – 26 april 2014.
yaitu:
a. Wawancara yaitu melakukan tanya jawab pada pasien, dan tim pelayanan
kesehatan.
4
b. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap pasien
c. Study kasus yaitu mempelajari satu kasus yang sesuai dengan judul
laporan kasus.
pengamatan.
BAB I PENDAHUUAN
5
BAB III LAPORAN KASUS
3.1. Pengkajian
3.5. Intervensi
3.6. Implementasi
BAB IV PEMBAHASAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Defenisi
Halusnasi merupakan distorsi persepsi yang muncul dari berbagai indera. (Stuart
disertai gangguan respon yang kurang, berlebihan, atau distorsi terhadap stimulus
tersebut (Nanda-1,2012).
7
2.1.2 Tahapan Proses Terjadinya Halusinasi
a. Tahap I
Karakteristiknya :
banyak masalah
pemecahan masalah
b. Tahap II
Karakteristik :
8
Individu beranggapan bahwa pengalaman pikiran dan sensori yang di
Perilaku yang muncul adalah menyeringai atau tertawa yang tidak sesuai,
yang mengasyikkan.
c. Tahap III
Karakteristiknya :
lagi mengontrolnya.
menarik diri dari orang lain dengan intensitas waktu yang lama.
9
Perilaku yang muncul adalah terjadi peningkatan sistem saraf otorium
d. Tahap IV
Karakteristiknya :
Klien mencoba melawan suara – suara atau sensori abnormal yang datang
respons persepsi paling maladaptive. Jika individu yang sehat persepsinya akurat.
10
Mampu mengidentifikasi dan menginterprestasikan stimulus berdasarkan
suatu stimulus panca indera walaupun sebenarnya stimulus tersebut tidak ada.
stimulus yang diterimannya yang disebut sebagai ilusi. Pasien mengalami ilusi
jika interpretasi yang dilakukan terhadap stimulus panca indera tidak akurat sesuai
Adaptif Maladaptif
Pikiran logis Kadang pikiran Gangguan proses pikir /
terganggu delusi
Persepsi akurat Ilusi halusinasi
Emosi konsisten dengan Emosi berlebihan / Tidak mampu mengalami
pengalaman kurang emosi
Perilaku sesuai hubungan Perilaku yang tidak Perilaku tidak terorganisir
social bisa menarik diri Isolasi Sosial
Positif
(Marlindawati, 2009)
11
2.1.4 Jenis – Jenis Halusinasi
12
mencium bau sesuatu
Halusinasi Perabaan Klien mengatakan ada sesuatu Mengusap mengaruk-
yang menggerayagi tubuh garuk merabab-raba
seperti tangan, binatang kecil, permukaan kulit,
makhluk halus terlihat menggerak-
Merasakan sesuatu di gerakan badan seperti
permukaan kulit, merasakan merasakan sesuatu
sangat panas atau dingin, perabaan.
merasakan tersengat aliran
listrik
Halusinasi Pengecapan Klien seperti sedang Seperti mengecap
merasakan makanan tertentu, sesuatu gerakan
rasa tertentu atau menguyah menguyah atau
sesuatu meludah
a. Faktor Predisposisi
i. Faktor Perkembangan
mampu mandiri sejak kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri dan lebih
yang terganggu
13
Individu yang merasa tidak diterima lingkungannya akan merasa
yang berlebihan dialami individu maka dalam tubuh akan dihasilkan suatu
terjerumus pada penyalahgunaan zat adiktif. Selain itu ibu yang pencemas,
Individu lebih memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju
alam nyata.
v. Faktor Genetik
b. Faktor Presipitasi
1. Biologis
14
Stressor biologis yang berhubungan dengan respon Neurobiologik yang
menanggapi masalah.
2. Pemicu Gejala
a) Dimensi Fisik
15
Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik, seperti
b) Fungsi Motorik
kegelisahan
terkontrol
16
- Grimansen adalah gerakan otot muka yang berubah – ubah
c) Fungsi Sosial
lain.
17
- Harga diri rendah : individu mempunyai perasaan tidak
Menurut Stuart & Sundeen (1998) dari Carpento (1997), data subjektif dan
- Peka rangsang
18
Penatalaksanaan klien Skizofrenia adalah dengan pemberian
a. Psiko Farmakologis
Perfenozim (Trilafon) 12 – 64 mg
ProklorPerazin 15 – 150 mg
(Compazine) 40 – 1200 mg
Tiodazin (Mellaril) 2 – 40 mg
19
TrifluoPromazine (Vespirin)
c. TerapiAktivitasKelompok (TAK).
(Marlindawangi, 2010)
2.2. TinjauanTeoritisKeperawatan
2.2.1 Pengkajian
A. Faktor Predisposisi
1) FaktorPerkembanganTerlambat
aman
20
- Tidak ada kehangatan
- Komunikasi tertutup
stres. Isolasi sosial pada yang usia lanjut, cacat, sakit kronis,
4) Faktor Psikologis
ideal diri tinggi, harga diri rendah, identitas diri tidak jelas, krisis
5) Faktor Biologis
21
muncul adalah hambatan dalam belajar, berbicara, daya ingat dan
6) Faktor Genetik
hal berikut ini, yang merupakan bagian dari perkenalan / orientasi dari
komunikasi teraupetik.
22
iii. Segera menolong klien jika klien membutuhkan perawat.
(yosep, 2011)
23
hantu atau menster
Halusinasi - Mencium seperti - Membaui bau-bauan
penghidu sedang membaui bau- seperti bau
bauan tertentu darah,urine, feses,
- Menutup hidung kadang-kadang bau
itu menyenangkan
Halusinasi - Sering meludah - Merasakan rasa
pengecapan - Muntah seperti darah ,urin
atau feses.
Halusinasi - Mengaruk–ngaruk - Mengatakan ada
perabaan permukaan kulit serangga di
permukaan kulit
- Merasakan seperti
tersengat listrik
(Budi, dkk, 2009)
munculnya halusinasi yang dialami oleh klien hal ini dilakukan untuk
(Poedji 2005 ).
dapat apa respons klien ketika halusinasi itu muncul perawat dapat
24
halusinasi itu, perawat dapat juga menanyakan kepada keluargaatau
(Poedji2005 ).
c. Isolasi sosial
(Yosep, 2011)
2.2.3 Perencanaan
2) Tindakan Keperawatan
25
menyebabkan halusinasi muncul dan perasaan pasien saat
halusinasi muncul.
tersebut meliputi:
- Menghardik halusinasi
- Bercakap-cakap dengan orang lain
- Melakukan aktivitas yang terjadwal
- Menggunakan obat secara teratur
(Jenny, dkk, 2010).
2.2.4 Evaluasi
26
- Pasien mengungkapkan isi halusinasinya yang dialaminya
dialaminya
halusinasinya
- Menghardik halusinasi
halusinasi
oleh pasien
27
4) Keluarga mampu menjelaskan fasilitas kesehatan yang dapat
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian
Nama : Ny. A
Umur : 35 tahun
Pendidikan : SMP
28
Status Perkawinan : Menikah
Suku/Bangsa : Batak/Indonesia
Agama : Muslim
3.1.2. Penanggungjawab
Nama : Tn. B
Pekerjaan : Wiraswasta
29
Sering melamun, bicara dan tertawa sendiri, marah-marah, keluyuran
dan susah tidur, 4 hari yang lalu sebelum dibawah ke RSJ sumut pasien
gangguan jiwa
dipukulin orang karena mencuri uang dan pasien merasa malu yang
3.1.5. Fisik
a. Tanda vital
HR : 80 x/i T : 370C
30
b. Ukuran TB : 158 cm
3.1.6. Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
31
Klien merupakan anak ketiga dari 12 bersaudara, klien
b. Konsep Diri
lajang.
anak.
dirawat di RSJ
c. Hubungan Sosial
32
1) Orang yang berarti : Pasien hanya diam ketika perawat
d. Spiritual
lain.
a. Penampilan Pasien
33
b. Pembicaraan
c. Aktivitas Motorik
d. Alam Perasaan
termenung.
e. Afek
g. Persepsi
34
Klien mengatakan, mendengar suara-suara atau bisik-bisikan
sendiri.
Halusinasi Pendengaran
h. Proses Pikir
i. Tingkat Kesadaran
j. Memori
l. Kemampuan Penilaian
35
Klien mampu membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk.
c. Aspek medis
- THp 2 mg 2x 1
- Haloperidol 1,5 mg 2x 1
36
c. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
f. Intolerasi Aktivitas.
g. Halusinasi Pendengaran.
37
Do: Pasien sukar berkomunikasi dengan orang-
orang yang ada di lingkungan sekitar dan
klien suka menyendiri. Selama Pasien
diajak wawancara suka menunduk, kurang
mau menatap lawan berbicara dan tidak ada
kontak mata.
Intolerasi Aktivitas
Isolasi Sosial : Menarik Diri
38
Koping keluarga tidak efektif
b. Isolasi sosial : Menarik diri b/d harga diri rendah d/d Pasien sukar
kurang mau menatap lawan berbicara dan tidak ada kontak mata
c. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah b/d koping individu tidak
efektif d/d Pasien duduk dengan raut wajah sedih, Selama pasien diajak
39
3.6. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnose Perencanaan
No Tujuan Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
1 Gangguan Tujuan umum 1. Ekspresi wajah 1.Bina hubungan saling 1. Bina Hubunagan
sensori/persepsi Tidak terjadi perubahan bersahabat, percaya: saling percaya
:halisinasi sensori halusinasi menunjukkanrasa senang, - Salam theraupetik sebagai dasar
pendengaran pendengaran ada kontak, mau berjabat - Perkenalkan diri interaksi dalam
Tujuan khusus 1 tangan, mau menyebutkan - Jelaskan tujuan perawatan diri
Klien dapat membina nama, mau menjawab - Ciptakan lingkunagan 2. Ungkapan perasaan
hubungan salaing percaya salam, pasien mau duduk yang tenang interaksi klien kepada
berdapingan dengan - Buat kontrak yang perawat sebagai bukti
perawat, mau jelas bahwa klien mulai
mengutarakan masalah mempercayai
yang dihadapinya. perawat.
Tujuan khusus 2 - Klien dapat menyebut - Dorong dan - Mengurangi waktu
Klien dapat mengenali waktu, isi, dan berikesampatan klien kosong bagi klien
halusinasinya frekuensi timbulnya untuk mengungkapkan untuk menyendiri
halusinasi perasaan - Memperkenalkan hal
40
- klien dapat - Dengarkan ungkapan yang merupakan
mengungkapkan klien realita pendengaran
bagaimana perasaannya klien.
tehadap halusinasi
tersebut.
Tujuan khusus 3 - Klien dapat melakukan - Observasi tingkah laku - Halusinasi harus
Klien dapat mengontrol tindakan yang biasanya verbal dan non verbal dikenal lebih dulu
halusinasinya - Klien dapat berhubu dengan halusinasinya oleh perawat agar
ngan dengan realitas ( identifikasi bersama interprestasi efektif
klien cara tindakan mampu untuk
yang dilakukan) mengungkapkan
persepsinya.
Tujuan khusus 4 Klien dapat menyebutkan Klien dapat minim obat - Member informasi
Klien dapat menggunakan jenis, dosis, waktu untuk dapat membedakan dan meningkatkan
obat untuk mengendalikan pemberian, manfaat serta hal nyata dan tidak nyata pengetahuan klien
halusinasinya efek samping obat. tentang efek obat
terhadap
halusinasinya
- Memastikan klien
41
minum obat secara
teretur
- Memastikan efek
obat-obat yang tidak
diharapkan terhadap
klien
2 Isolasi sosial Tujuan Umum Ekspresi wajah bersahabat, Bina hubungan saling Kejujuran, kesedihan,
(menarik diri) Klien dapat berhubungan menunjukkan rasa senang, perjaya, sikap terbuka dan danpenerimaan
dengan orang lain dan ada kontak, mau berjabat empati serta mampu meningkatkan
lingkungan sehingga tangan, mau menyebutkan menerima klien apa keperjyaan hubungan
halusinasinya dapat di cegah. nama, mau menjawab adanya dengan perawat.
Tujuan khusus 1 salam, pasien mau duduk Lakukan pendekatan
Klien dapat membina berdapingan dengan kepada klien dengan
hubungan saling perjaya perawat, mau menunjukkan sifat empati.
mengutarakan masalah
yang dihadapinya.
42
Tujuan khusus 2 Klien dapat menyebutkan - kaji pengetahuan klien Percayakan diri klien
Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri tentang perilaku terhadap perawat yang
penyebab Menarik diri yang berasal dari : menarik diri dapat klien membuat
- diri sendiri - beri kesempatan kepada klien terbuka dan
- orang lain klien untuk memberi informasi
- lingkungan mengungkapkan sesuai dengan yang
perasaan yang dibutuhkan
menyebabkan klien
tidak mau bergaul .
- berikan pujian terhadap
kemampuan klien
mengukapkan
perasaannya.
3 Harga Diri Rendah Tujuan umum Ekspresi wajah dapat Bina hubungan saling Hubungan saling
Klien dapat berhubungan menunjukkan rasa senang, pecaya merupakan dasar percaya merupakan
dengan orang lain ada kontak mata, mau untuk kelancaran dasar untuk kelancaran
Tujuan khusus 1 berjabat tangan dan hubungan interaksi hubungan interksi
Klien dapat membina menjawab salam. terapeutik. selanjutnya.
hubungan saling percaya
43
Tujuan khusus 2 Klien menilai kemampuan Tunjukan sikap empati, Keterbukaan dan
Klien dapat menilai yang dapat digunakan diskusikan dengan klien pengertian yang
kemampuanya tentang kemampuan yang memiliki adalah
masih dapat digunakan prasarat untuk berubah
Tujuan khusus 3 Kelian membuat rencana Rencanakan bersama klien Klien adalah individu
Klien dapat rencanakan kegiatan harian aktifitas yang dapat yang bertanggug jawab
kegiatan dengan kemampuan dilakukan setiap hari terhadap dirinya sendiri.
yang dimilikinya sesuai dengan
kemampuannya
44
3.7. Implementasi
1. Gangguan persepsi SP 1
sensori: Halusinasi
1. Membina hubungan saling percaya, membantu
Pendengaran
pasien mengenali halusinasi, isi, waktu,
frekwensi, situasi yang menimbulkan
halusinasi.
2. Mengidentifikasi respon pasien terhadap
halusinasi
3. Mengajarkan pasien cara mengontrol halusinasi
dengan cara : Menghardik halusinasi
SP 2
45
SP 4
46
STRATEGI PERTEMUAN DENGAN PASIEN
HALUSINASI PENDENGARAN
ORIENTASI
Selamat sore ibu , saya perawat yang akan merawat ibu, nama saya Rizolven
Halawa senang di panggil Rizol, setiap hari selama seminggu ini saya akan
kemari. Nama ibu siapa? Attika nasution? Senang dipanggil apa ? Tika pak
mantri!
Bagaimana perasaan ibu hari ini ? Baik. Apa keluhan ibu hari ini ? saya mau
cepat pulang dari sini pak mantri? Yang ngantar ibu kemari siapa ? orang tua
saya!
Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini
ibu dengar tapi tidak tampak wujudnya? Dimana kita duduk ? Diruang
KERJA
sering ibu dengar suara? Malam hari? Pada keadaan apa suara itu terdengar ?
47
pada waktu sendiri? Apa yang kakak rasakan pada saat mendengar suara itu?
Saya takut. Dan apa yang ibu lakukan ? saya lempar dengan barang-barang!
Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Ia. Bagaimana kalau kita
TERMINASI
Jadi suara-suara itu menyuruh ibu untuk mencuri, suara itu terus-menerus
ibu sebelum kita ketemu besok, coba perhatikan apakah suara-suara itu masih
terjadi?
Besok kita akan memulai latihan cara-cara mencegah suara-suara yang muncul
selamat sore...
ORIENTASI
KERJA
48
Begini ibu, hari ini saya ingin mengamati tindakan ibu saja ya?
Bagaimana ibu ? ia
TERMINASI
Besok kita akan mulai latihan cara-cara mencegah suara-suara yang muncul itu.
Jam berapa ? Bagaimana kalau seperti saat ini jam 15.00 sore ? sampai jumpa
(Menghardik halusinasi)
ORIENTASI
Selamat sore ibu. Bagaimana perasaan ibu sore ini? Baik! Apakah ibu masih
mendengar suara-suara seperti yang kemaren kita diskusikan ? dah jarang! Sesuai
janji saya sebelumnya, hari ini kita akan belajar salah satu cara untuk
KERJA
Begini ibu, untuk menghardik suara itu ibu bisa lakukan begini, saat suara itu
muncul, ibu katakan ”pergi! Saya tidak mau mendengar. Kamu suara palsu, kamu
tidak nyata!” begitu di ulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba ibu
TERMINASI
49
Bagaimana perasaan ibu setelah latihan tadi ? enakkan
Kalau suara-suara itu muncul lagi langsung ibu praktekkan saja yang sudah kita
pelajari tadi. Bagaimana kalau kakak masukkan ke jadwal harian ibu? Supaya ibu
lebih ingat. Besok sore saya akan datang lagi, kita akan latihan cara kedua untuk
ORIENTASI
Selama sore, Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah suara-suaranya masih
muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih ? Bagus, sesuai janji
hari ini kita akan latihan cara kedua untuk mengusir. Suara-suara itu, 15 menit
KERJA
Cara kedua untuk mengusir suara itu adalah bercakap-cakap dengan orang lain.
Makanya ibu harus kompak sama teman-teman seruangan ibu. Kalau bisa sama
semua pasien disini, perawat juga, supaya ibu gampang mengajak ngobrol siapa
saja. Contohnya begini : ”tolong saya mulai mendengar suara-suara, ayo ngobrol
dengan saya”. Begitu ibu, coba ibu praktekkan, bagus sekali ibu.
TERMINASI
50
Bagaimana perasaan ibu setelah latihan ini ? Jadi, sudah ada beberapa cara yang
kita latih? Coba sebutkan ibu. Tepat sekali ibu. Jangan lupa masukkan ke jadwal
kegiatan ya ibu. Besok sore kita latih cara yang ketiga yaitu menyusun jadwal
kegiatan yang masih bisa ibu lakukan disini. Jam 3 sore ya ibu. Disini saja ya.
ORIENTASI
Selamat sore ibu, bagaimana keadaannya hari ini ? apakah suara-suaranya masih
muncul? Apakah ibu masih ingat cara apa saja yang sudah kita latih? Apa saja
kak? Benar ibu. Nah, sesuai janji kita semalam, kita latihan cara yang ke tiga,
yaitu membaut jadwal kegiatan ibu dari bangun pagi sampai tidur malam? 15
KERJA
Apa saja kegiatan ibu mulai dari bangun tidur ? Terus? Sampai malam ya ibu? ibu
gak bisa berdiam diri saja ibu. Supaya suara – suaranya juga tidak gampang
mempengaruhi kok. Disini banyak kegiatan yang bisa ibu lakukan, seperti
makan. Kegiatan ini bisa membantu ibu supaya tidak gampang berhalusinasi
kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan.
TERMINASI
51
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap? Syukurlah. Coba ibu
sebutkan seluruh cara-cara yang sudah kita latih. Bagus sekali ibu. Jangan lupa
masukkan ke jadwal kegiatan ya ibu. Besok kita akan latihan aktifitas yang bisa
ORIENTASI
Selamat sore ibu. Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah suara-suaranya masih
muncul ? apakah ibu masih ingat cara apa saja yang sudah kita latih? Ia. Nah,
sesuai janji kita semalam, kita akan latihan aktifitas yang bisa dilakukan di RSJ ?
KERJA
ibu, di rumah sakit ini kan banyak yang dapat ibu kerjakan misalnya kayak yang
kita bicarakan semalam. Seperti merapikan tempat tidur, mencuci piring, lakukan
TERMINASI
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap? Baik. Nah, besok kita akan
latihan menggunakan obat secara teratur. Disini juga ya ibu? Sampai jumpa besok
? Selamat sore.
52
ORIENTASI
Selamat sore ibu, bagaimana perasaan ibu hari ini? Baik. Apakah suara-suaranya
masih muncul ? sudah jarang! Apa sudah dilakukan cara yang telah kita latih?
Sudah! Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan? Sudah. Apakah sore ini
sudah minum obat? Belum baik, hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-
obatan yang ibu minum, kita akan diskusikan selama 20 menit. Disini aja ya ibu?
KERJA
Ibu adakah bedanya setelah minum obat secara teratur ? Ada! Apakah suara-suara
berkurang/hilang? Ia. Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang ibu
dengar dan menganggu selama ini tidak muncul lagi. Biasanya ada berapa jenis
obat yang di kasih sama ibu? Ada 3! Ini saya ada bawakan contoh obat yang
sering ibu minum, yang orange namanya CPZ, gunanya untuk menghilangkan
suara-suara. THP yang putih gunanya supaya ibu merasa rileks dan tidak kaku,
yang pink haloperidol untuk pikiran ibu supaya tenang. Sudah tau kan ibu?
Biasanya jadwal minum obat berapa kali? 2 kali! Nah, ibu minum obatnya secara
teratur supaya suara-suara itu tidak muncul. Selain itu, tidurnya juga nyenyak,
tidak kaku lagi, dan lebih tenang, sudah tau kan ibu ?
TERMINASI
Coba saya, sebutkan lagi macamnya dan warna obat tadi? Bagus sekali ibu.
Jangan lupa masukkan ke jadwal kegiatan ya. Saya akan terus melihat
53
perkembangan kesehatan ibu ? besok kita ketemu lagi? Sampai jumpa.... selamat
sore.
54
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
ORIENTASI
Selamat sore ibu. Bagaimana perasaan ibu hari ini? Baik pak mantri? Masih ada
hal-hal yang membuat ibu tidak ingin bercakap-cakap? Saya malas pak mantri,
lebih enak sendiri! Hari ini kita akan diskusi tentang apa yang menyebabkan ibu
tidak mau bergaul dengan pasien lain di ruangan ini, keuntungan mempunyai
teman dan kerugian bila tidak mempunyai teman. Mau berapa lama? 15menit aja
KERJA
Menurut ibu apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman? Ada teman
bercakap-cakap. Wah benar, nah kerugiannya tidak mempunyai teman apa ibu?
Tidak mempunyai teman, gak ada teman untuk cakap-cakap! Kalau begitu ibu
TERMINASI
55
Bagaimana perasaan ibu setelah kita tahu untungnya bergaul dan ruginya tidak
bergaul? Enak juga suster! Coba nanti di ingat-ingat lagi apa untungnya bergaul
dan ruginya tidak bergaul. Baiklah bagaimana kalau besok sore kita ketemu dan
akan bicarakan cara bergaul dengan orang lain. Jam berapa pak mantri? Jam 03.00
sore ya ibu?
ORIENTASI
Selamat sore ibu. Bagaimana perasaan ibu? baik pak mantri! Sesuai dengan janji
saya semalam sore? Hari ini kita akan belajar tentang bagaimana memulai
hubungan dengan orang lain. Kita akan belajar berapa lama ? 15 menit aja ibu.
KERJA
Begini ibu, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dahulu nama kita
dan nama panggilan yang kita suka. Contohnya : nama saya Attika, senang di
Contohnya begini : nama kamu siapa ? senang di panggil apa? Setelah ibu
berkenalan dengan orang tersebut ibu bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal
TERMINASI
56
Bagaimana perasaan ibu setelah latihan berkenalan? Agak enakan pak mantri.
Coba ibu peragakan lagi cara berkenalan dengan orang lain. Besok kita akan
ORIENTASI
Selamat sore ibu ? bagaimana perasaan ibu hari ini? Agak enakan pak mantri.
Sesuai dengan janji kita semalam sore kita akan latihan berbincang-binang dengan
orang lain dalam kegiatan harian? Berpa lama? 20 menit aja ibu. Disini aja ya ibu?
KERJA
Begini ibu, setiap hari ibu harus bercakap-cakap dengan teman ibu. Apapun yang
ibu lakukan ibu harus bercakap-cakap dengan teman ibu. Supaya teman ibu lebih
banyak. Kalaupun ibu mengerjakan tugas ibu harus mengajak teman ibu, supaya
bersama-sama melakukannya.
TERMINASI
57
Bagaimana perasaan ibu setelah latihan ini? Enakkan pak mantri. Ibu harus sering
ya cakap-cakap sama teman ibu? Ya pak mantri. Besok kita akan mempraktekkan
ORIENTASI
Selamat sore. Bagaimana perasaan ibu hari ini? Baik. Sesuai dengan janji kita
semalam sore. Kita akan mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang.
KERJA
Coba ibu tanya nama teman ibu yang ada disana ? Nama kamu siapa ? popo,
senang di panggil apa popo: Bagus sekali ibu, ibu harus sering-sering begini ya
ibu?
TERMINASI
Bagaimana perasaan ibu, setelah latihan berkenalan ini? Senang suster. ibu harus
terus semangat ya. Besok kita akan buat kegiatan berkenalan sebagai salah satu
58
ORIENTASI
Selamat sore ibu, bagaimana perasaan ibu ? lebih enak pak mantri. Sesuai dengan
janji semalam sore kita akan memasukkan kegiatan berkenalan sebagai salah satu
KERJA
Begini pak, kalau ada teman ibu yang baru masuk keruangan ini, langsung ibu
ajak kenalan! Trus kalau ibu jumpa sama orang yang gak ibu kenal sapa aja ibu,
kalau gak ajak kenalan juga. Jadikan ini kegiatan harian ibu ya.
TERMINASI
Bagaimana perasaan ibu ? setelah kita latihan ini? Cukup enak. Besok saya akan
beri kesempatan kepada ibu untuk berkenalan dengan dua orang atau lebih. Besok
59
SP. 3.1 Memberi kesempatan kepada pasien untuk berkenalan dengan dua
ORIENTASI
Selamat sore pak. Gimana hari ini? Apakah bapak sudah siap untuk latihan lagi?
Sudah pak mantri, sesuai dengan janji kita semalam kita akan latihan berkenalan
dengan dua orang atau lebih ya pak. Berapa lama? 20 menit aja pak.
KERJA
Coba ibu ajak kenalan teman ibu yang disana, yang ada 3 orang disana? Banyak
kali suster? Kenapa ibu? Saya takut? Kenapa takut? Gak apa-apa pak, biar ibu
banyak temannya? Kalau ibu gak mau gimana bapak mau punya teman? Ah besok
TERMINASI
Bagaimana perasaan ibu ? baik. Kenapa ibu tidak mau tadi ? Saya masih takut pak
mantri Ooo.... ya udah gak apa-apa pak, tapi nanti ibu coba. Coba ya? Ya pak
60
No. Diagnosa Keperawatan Tindakan Keperawatan
61
STRATEGI PERTEMUAN DENGAN PASIEN
ORIENTASI
Selamat sore, bagaimana keadaan ibu hari ini? Ibu terlihat segar. Bagaimana kalau
kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang ibu lakukan? Dimana
kita duduk? Disini aja ya ibu? Berapa lama? Bagaimana kalau 20 menit.
KERJA
Ibu, apa saja kemampuan yang dapat ibu lakukan ? membersihkan temapt tidur.
Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ! Ibu bisa melakukan merapikan tempat
tidur? Menyapu? Mencuci piring, berarti ada 3 kemampuan dan kegiatan yang ibu
miliki.
TERMINASI
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap ? senang ? yah, ibu masih
bisa memiliki kemampuan. Nah, coba nanti di ingat-ingat lagi kemampuan
ibuyang belum dibicarakan. Besok sore saya akan datang lagi untuk membahas
kemampuan ibu yang lain? Sampai jumpa ya. Selamat sore.
saat ini
ORIENTASI
62
Selamat sore ibu, bagaimana keadaannya ibu hari ini? Baik? Kakak terlihat segar.
Bagaimana, apakah ada lagi kemampuan ibu yang belum kita bicarakan?
Menyapu ruangan? Bagus sekali. Jadi sudah ada 4 ya? Baiklah kita akan menilai
kegiatan yang masih bisa bapak lakukan. Mau duduk dimana ? bagaimana kalau
KERJA
Ibu, dari ke empat kegiatan / kemampuan yang mana yang masih bisa dapat
dikerjakan di rumah sakit ini? Membersihkan tempat tidur? Yang kedua pak?
Bisa? Bagus sekali ada 2 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit.
TERMINASI
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap ? senang pak mantri? jadi
ada 2 kegiatan yang dapat ibu lakukan. Coba ibu pikirkan kegiatan yang akan
dipilih untuk di latih. Bagaimana kalau besok sore kita memilih kegiatan yang
ORIENTASI
Selamat sore ibu, bagaimana keadaan ibu hari ini? Lumayan enak? Wah, tampak
segar. Masih ingat apa yang akan kita bicarakan hari ini? Memilih kegiatan yang
dapat di kerjakan? Betul sekali, memilih kegiatan yang dapat ibu kerjakan dari 4
63
KERJA
Marilah kita lihat daftar kegiatan yang sudah kita buat dua hari yang lalu. Coba
ibu pilih yang mana yang masih bisa dikerjakan di rumah, yang nomor satu,
merapikan tempat tidur, bagaimana ibu ? sudah bisa pak mantri? Wah, ibu sudah
bisa melakukannya. Bagus sekali, yang nomor dua mencuci piring, bisa ya? Wah
saat ini belum bisa dilakukan. Gak papa kok, pasti nanti ibu juga bisa.
TERMINASI
Bagaimana perasaan ibu setelah memilih kegiatan yang dapat dikerjakan selama
di rumah sakit? Enakan pak mantri? Bagus sekali! Ada 4 kegiatan yang bisa ibu
lakukan. Coba, dipikirkan kegiatan yang mana yang akan dilatih terlebih dahulu.
Besok sore, saya akan datang untuk melatih ibu. Jam berapa ? bagaimana kalau
ORIENTASI
Selamat sore ibu, bagaimana perasaan ibu sore ini? Baik? Wah, tampak cerah!
Sudah siap untuk latihan melakukan kegiatan yang telah ditetapkan kemarin?
Sudah? Mau pilih yang mana dulu? Membersihkan tempat tidur? Baik, mari kita
KERJA
64
Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan
selimutnya. Bagus ! sekarang kita angkat sepreinya, dan kasurnya kita balik. Nah,
sekarang kita pasang lagi sepreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus! Sekarang
sebelah kaki tarik, dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil
TERMINASI
Bagaimana perasaan ibu setelah latihan ? senang pak mantri? Bagus sekali ! Ibu
jadwal harian ibu. Mau berapa kali merapikan tempat tidur? 1 kali aja pak mantri.
Bagus, habis bangun tidur pagi-pagi ya ibu? Sampai besok ya ibu. Selamat sore.
3.8. Evaluasi
NO DIAGNOSA EVALUASI
1. Gangguan persepsi S : Pasien mengatakan sering mendengar
sensori : halusinasi suara-suara untuk memukul yang
pendengaran menyuruh pasien untuk mencuri uang
berhubungan dengan sebanyak-banyaknya.
isolasi sosial. O : Pasien tampak gelisah, bicara sendiri,
kadang teriak-teriakn sambil tutup
kuping dan kadang-kadang tertawa
sendiri.
A: masalah sebagian teratasi
P: Intervensi tetap dilanjutkan
2. Isolasi sosial S : Pasien mengatakan tidak mampu
berhubungan dengan melakukan tugas sebagai anak dan
harga diri rendah. merasa tidak dipedulikan oleh
65
keluarga.
O: Pasien duduk dengan raut wajah sedih,
Selama pasien diajak wawancara pasien
tampak kurang kooperatif, kontak mata
kurang dan suka menunduk, kurang
mau menatap lawan berbicara.
66
BAB IV
PEMBAHASAN
khusus pada saat membina hubungan saling percaya dimana pada tahap awal klien
belum mau terbuka diri. Hal ini terlihat dari klien lebih banyak berbicara tanpa
ada wujudnya dalam menerapkan Asuhan keperawatan ini pada Ny.A dengan
4.1. Pengkajian
tidak ditemukan oleh penulis, karena pada tinjauan kasus penulis mendapat
jiwa.
67
Pasien tinggal dalam keluarga dan lingkungan yang cukup ramai dan
ribut, koping individu dalam keadaan seperti ini tidak efektif dan kurangnya
sehingga pasien mula-mulanya merasa tidak berharga bagi orang lain sampai
pasien mengalami harga diri rendah hal ini dapat dibuktikan ketika pasien
diajak ngobrol pembicaraan pasien lambat dan pasien mengatakan malu untuk
pasien dapat dibuktikan dengan keadaan pasien Pasien tampak lesu, lemah dan
kawannya.
4.2. Diagnosa
tertawa sendiri.
68
wawancara suka menunduk, kurang mau menatap lawan berbicara dan tidak
dengan koping individu tidak efektif ditandai dengan Pasien duduk dengan
raut wajah sedih, Selama pasien di ajak wawancara pasien tampak kurang
kooperatif, kontak mata kurang dan suka menunduk, kurang mau menatap
lawan berbicara.
4.3. Interevensi
69
mengendalikan diri, bebas dari perilaku yang menyimpang, mengungkapkan
Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien
dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, Klien berinteraksi secara
bertahap.
gangguan konsep diri; harga diri rendah adalah membina hubungan saling
orang yang berharga, bertanggung jawab dan bisa menolong dirinya sendiri,
70
perasaannya terhadap penyakit yang diderita, klien menyebutkan aspek
positif dan kemampuan dirinya ( fisik, internal), klien berperan serta dalam
4.4. Implementasi
4.5. Evaluasi
Berdasarkan teori yang telah penulis susun, evaluasi yang dilakukan pada
71
cara kolaborasi untuk pengobatan antara dokter dan perawat, membina
pasien.
harga diri rendah adalah: pasien mengatakan dapat menerima keadaannya saat
ini, pasien tampak semangat, masalah pasien sebagian teratasi, intervensi tetap
masalah yang penulis temukan pada studi kasus hanya sebagian yang teratasi
72
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
kebisingan yang kurang jelas ataupun yang jelas, di mana terkadang suara-
banyaknya.
c. Gangguankonsepdiri : hargadirirendah
73
halusinasinya, mampu mengahardik halusinasinya dengan menetup
5.2. Saran
kerja sama antara pihak rumah sakit dan keluarga dalam perawatan
74
3. Bagi keluarga, berperan penting bagi peristiwa terjadinya gangguan
jiwa dan proses penyesuaian kembali setiap klien, oleh karena itu
sakit dan harus bisa mempraktekkan apabila klien sedang marah dan
serta tidak boleh lupa minum obat secarateratur agar cepat sembuh.
klien
75