BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang disusun oleh World Health Organization (WHO) yang bekerja sama
akibat tetanus di negara berkembang 135 kali lebih tinggi dibanding negara
maju. Di Indonesia sekitar 9,8% (18.032 bayi) dari 184 ribu kelahiran bayi
(WHO, 2006).
(AKI) masih cukup tinggi jika dibanding dengan negara Association Of South
Nasional (SDKI), AKI merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat
hipertensi saat kehamilan dan infeksi. Penyebab tidak langsung kematian ibu di
Indonesia adalah usia yang terlalu muda, usia terlalu tua saat melahirkan,
terlalu sering melahirkan, serta terlalu banyak anak yang dilahirkan (BKKBN,
2012). Penyebab kematian neonatal antara lain karena BBLR (Bayi Berat Lahir
1
2
Rendah) 29%, asfiksia 27%, masalah pemberian minum 10%, tetanus 10%,
gangguan hematologi 6%, infeksi 5% dan lain-lain 13% (Kemenkes RI, 2014).
dengan kesehatan ibu dan anak dan salah satunya pencegahan tetanus
imunisasi Tetanus Toksoid ibu hamil sebesar 64,8% (Kemenkes RI, 2014). Di
sebesar 51,2%, sedangkan di Kabupaten Konawe tahun 2015, jumlah ibu hamil
yang mendapatkan imunisasi Tetanus Toksoid pada tahun 2015 untuk TT1
sebanyak 290 orang dan TT2 sebanyak 165 orang (Dinkes Konawe, 2016).
Proporsi infeksi tetanus neonatorum (TN) akan semakin besar bila bayi
Rendahnya hasil cakupan imunisasi Tetanus Toksoid lengkap pada ibu hamil
kekebalan dan melindungi bayi dan ibu hamil dari penyakit tetanus. Keadaan
3
Januari-Agustus tahun 2017 tercatat hanya mencapai 292 orang dari 312 ibu
hamil.
Toksoid pada ibu hamil adalah pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya
Tetanus Toksoid, maka setelah menikah dia akan terlambat hamil, sehingga ibu
hamil menjadi tidak subur lagi setelah melahirkan. Setiap ibu hamil harus
(Achmadi, 2006).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Konawe.
Konawe.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktisi
3. Manfaat Ilmiah
a. Pendidikan
Toksoid.
E. Keaslian Penelitian
dapatkan beberapa hasil penelitian yang mirip dengan penelitian penulis, yaitu:
deskriptif, populasi dalam penelitian ini 166 orang dengan besar sampel
penelitian ini adalah 20% ibu hamil memiliki pengetahuan baik, 24,3%
ibu hamil memiliki pengetahuan cukup, dan 55,7% ibu hamil memiliki
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan
Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan
10 dosis dan setiap 1 box vaksin terdiri dari 10 vial. Vaksin TT adalah
2. Manfaat Imunisasi TT
Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan
dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan
imunisasi TT maka setelah menikah dia akan terlambat hamil. Sehingga ibu
hamil menjadi tidak subur lagi setelah melahirkan. Setiap ibu hamil harus
2006).
Menurut Proverawati, A & Dwi Andini, C.S (2010), bila ibu belum
diberikan pada ibu hamil dengan jumlah pemberian sebanyak 2 kali pada
menjadi homogen.
4) Sterilitasnya terjaga.
lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara dan
Imunisasi TT
a. Puskesmas.
b. Puskesmas pembantu.
c. Rumah sakit.
d. Rumah bersalin.
e. Polindes.
f. Posyandu.
11
h. Dokter praktik.
i. Bidan praktik.
kematian bayi baru lahir. Tetanus yang menyerang bayi usia di bawah satu
bulan, dikenal dengan istilah tetanus neonatorum yang disebabkan oleh basil
sangat tinggi. Bisa dikatakan, seratus persen bayi yang lahir terkena tetanus
tidak steril, terutama jika tali pusat terinfeksi. Gambaran klinis tetanus
ialah kesulitan minum karena terjadinya trismus, mulut mencucu seperti mulut
ikan (karpermond), kemudian dapat terjadi spasme otot yang luas dan kejang
umum, leher menjadi kaku dan dapat terjadi opistotonus, dinding abdomen
kaku, mengeras, dan jika terdapat kejang otot pernafasan dapat terjadi sianosis
(IDAI, 2009).
Pencegahan yang paling baik ialah pemotongan dan perawatan tali pusat
yang steril, dan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil pada triwulan terakhir
1. Pengertian Pengetahuan
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Cara
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
mengatakan.
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Application)
13
sebagainya.
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Pendidikan
d. Lingkungan
e. Pengalaman
masa lalu.
f. Usia
g. Pengukuran Pengetahuan
angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek
1. Pengertian Sikap
meliputi rasa suka dan tidak suka, mendekati atau menghindari situasi,
benda, orang, kelompok, dan aspek lingkungan yang dapat dikenal lainnya
objek sikap. Sikap positif umum yang mengarah pada tindakan yang
Sikap dapat diartikan dengan sikap terhadap objek tertentu yang dapat
berupa sikap pandangan atau sikap perasaan tetapi sikap disertai dengan
2004). Dengan demikian sikap terhadap sebuah objek adalah sama dengan
perilaku dapat diukur. Sikap dan keyakinan itu dapat diukur atau diamati
secara langsung. Cara umum untuk mengetahui sikap atau keyakinan adalah
Beberapa macam skala adalah self rating, Likert dan semantic differential
technique.
diperoleh dari suatu skala sikap merupakan indikator sikap yang paling
dapat diandalkan namun tidaklah berarti bahwa skalaskala itu selalu dapat
terhadap rangsangan yang datang dari luar. Apa yang diterima olehnya
tersebut itulah yang nantinya akan tercermin pada perilaku dan tindakan
2. Penilaian Sikap
psikologi-sosial, serta tidak dapat diuraikan secara jelas melalui teori. Dapat
merupakan perilaku yang sangat khusus. Banyak aspek khusus dari sikap
dapat dimasukkan dalam penilaian, lebih menarik lagi bahwa nilai yang
yang dijumlahkan) yang lebih popular dikenal dengan skala likert. Metode
3. Terbentuknya Sikap
bersangkutan, sikap yang ada pada diri seseorang dipengaruhi oleh faktor
dapat berujud situasi yang dihadapi oleh individu, norma-norma yang ada
Semuanya ini akan berpengaruh pada sikap yang ada pada diri seseorang.
Azwar (2005) sikap terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh
orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga
melalui media komunikasi seperti surat kabar, radio, telivisi, buku dan
4. Ciri-Ciri Sikap
Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat
Ada beberapa ciri atau sifat dari sikap tersebut (Walgito, 2003), yaitu :
a. Sikap tidak dibawa sejak lahir. Berarti bahwa manusia pada waktu
b. Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap. Sikap selalu dibentuk
c. Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga dapat tertuju pada
sekumpulan objek-objek.
b. Dapat berubah-ubah.
20
d. Dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat berupa kumpulan dari
F. Kerangka Konsep
Dari beberapa pustaka yang ada, maka kerangka konsep penelitian dapat
Error:Pengetahuan
Reference source not foundGambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
Variabel Dependen (Terikat) : Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toksoid
Variabel Independen (Bebas) : Pengetahuan dan Sikap
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.
bidang tertentu (Sastroasmoro & Ismael, 2008). Penelitian ini untuk mengetahui
22
toksoid.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
teliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu
21
2. Sampel
penelitian ini sampel diambil dari sebagian ibu hamil yang bertempat
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau
3. Besar Sampel
karena subjeknya lebih besar atau lebih dari 100 responden (Arikunto,
2010).
Keterangan :
n = 20% x N
n = besaran sampel
N = besaran populasi
Perhitungan besar sampel :
n = 20% x N
= 20% x 312
= 62,4
= 63
4. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
berlangsung
b. Kriteria Ekslusi
1) Primigravida trimester 1
D. Variabel Penelitian
ibu hamil.
Alat Skala
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Kriteria Ojektif
ukur Ukur
1 2 3 4 5 6
Variabel
Dependen:
Kelengkapan Adalah kelengkapan Wawancara Kuesioner 1. L Nominal
imunisasi status imunisasi engkap: jika
tetanus toksoid tetanus toksoid (TT) selama hamil
yang telah di dapatkan telah mendapat
(TT)
oleh ibu hamil yang imunisasi TT
diperoleh melalui sebanyak 2 kali
wawancara langsung (TT1 dan TT2)
kepada responden. 2. T
idak Lengkap:
jika selama hamil
tidak/ belum
mendapat
25
imunisasi TT
sebanyak 2 kali
(TT1 dan TT2)
(Depkes RI, 2005)
Variabel
Independent:
1. Pengetahuan Kemampuan Wawancara Kuesioner 1. Baik : jika skor Ordinal
responden untuk jawaban76-
menjawab pertanyaan 100%
tentang berbagai 2. Cukup : jika
pengetahuan tentang skor jawaban
imunisasi tetanus 56 - 75%
toksoid (Notoatmodjo, 3. Kurang : jika
2007). skor < 56 %
(Arikunto, 2006)
F. Instrumen Penelitian
memperoleh informasi dari responden dan laporan tentang pribadinya atau hal-
penelitian ini adalah kuesioner yang diajukan secara tertulis kepada responden
gunakan untuk memperoleh data secara kuantitatif pada penelitian ini adalah
pihak lain dan tempat penelitian dari hasil hasil pencatatan dan pelaporan di
1. Pengolahan Data
27
skor dengan bobot jawaban pada tiap pilihan jawaban dari pernyataan yang
komputer program SPSS (Statistical Package for Sosial Science) Versi 17.0.
a. Editing
b. Coding
c. Skoring
penjumlahan hasil skoring dari semua pertanyaan Benar skor 1,salah skor
0.
d. Entry
e. Cleaning
28
2. Analisis Data
Konawe.
I. Penyajian Data
Selanjutnya untuk setiap item yang dijawab diberi nilai sesuai dengan
a
P = X 100 %
b
Keterangan :
P : Persentase
J. Etika Penelitian
meliputi:
1. Informed Consent
Setiap responden yang ikut dalam penelitian ini diberikan informasi
dapat mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti
peneliti dan hanya kelompok data tertentu dan sesuai kebutuhan penelitian
penelitian ini.
4. Asas Keadilan
BAB IV
daratan sedang dan rendah prasarana transportasi : 70% jalan Aspal, 30%
manfaatkan adalah :
1) Poli Umum : 1 buah
2) Poli KIA : 1 buah
3) Poli Gigi : 1 buah
4) Laboratorium : 1 buah
5) Apotik : 1 buah
32
c. Tenaga Kesehatan
Yang tenaga kesehatan pada puskesmas tongauna berjumlah 58
B. Hasil Penelitian
Tabel. 1
Distribusi Frekuensi Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toksoid Di
Puskesmas Tongauna Tahun 2017
Kelengkapan imunisasi TT N %
Lengkap 55 87,3
Tidak Lengkap 8 12,7
Jumlah 63 100
Sumber : Data Primer, diolah Juli 2017
33
2. Pengetahuan
Tabel. 2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Di Puskesmas Tongauna
Tahun 2017
Pengetahuan N %
Baik 36 57,1
Cukup 16 25,4
Kurang 11 17,5
Jumlah 63 100
3. Sikap ibu
Tabel. 3
Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Di Puskesmas Tongauna Tahun 2017
Sikap N %
Positif 45 71,4
Negatif 18 28,6
Jumlah 63 100
34
mempunyai pengetahuan baik dan pengetahuan cukup tidak ada yang tidak
Tabel. 5
Distribusi Frekuensi Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toksoid
Berdasarkan Sikap Ibu Di Puskesmas Tongauna Pada tahun 2017
Imunisasi TT
Total
Sikap Lengkap Tidak Lengkap
N % N % N %
Positif 45 71,4 0 0 45 71,4
Negatif 10 15,9 8 12,7 18 28,6
Total 55 87,3 8 12,7 63 100
C. Pembahasan
Setelah melakukan pengolahan data sesuai dengan penelitian yang telah
berikut:
Idanati, 2005).
yang lengkap imunisasi tetanus toksoid, dan 8 orang (12,7%) yang tidak
diatas sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan, hasil penelitian ini
TT.
2. Pengetahuan
tidak ada yang tidak melakukan imunisasi TT dan yang 8 orang (12,7%)
3. Sikap
Diah Windiasari (2011), Hasil penelitian ini adalah 20% ibu hamil
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Ibu hamil primigravidarum dari 63 orang terdapat 55 orang (87,3%) yang
mempunyai pengetahuan baik dan pengetahuan cukup tidak ada yang tidak
B. Saran
40
DAFTAR PUSTAKA
BPS, BKKBN, Kemenkes, ORC Marco. (2013). Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia 2012. Jakarta.
Proverawati A & Dwi Andini, C.S. (2010). Imunisasi dan Vaksinasi. Yogyakarta:
Nuha Offset